Anda di halaman 1dari 2

Latar belakang

Penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: coronavirus disease 2019, disingkat


COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu
jenis koronavirus. Penyakit ini mengakibatkan pandemi koronavirus 2019–2020.
Penderita COVID-19 dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernapas.
Sakit tenggorokan, pilek, atau bersin-bersin lebih jarang ditemukan. Pada penderita
yang paling rentan, penyakit ini dapat berujung pada pneumonia dan kegagalan
multiorgan.
Infeksi menyebar dari satu orang ke orang lain melalui percikan (droplet) dari saluran
pernapasan yang sering dihasilkan saat batuk atau bersin. Waktu dari paparan virus
hingga timbulnya gejala klinis berkisar antara 1–14 hari dengan rata-rata 5 hari.
Metode standar diagnosis adalah uji reaksi berantai polimerase transkripsi-balik (rRT-
PCR) dari usap nasofaring atau sampel dahak dengan hasil dalam beberapa jam
hingga 2 hari. Pemeriksaan antibodi dari sampel serum darah juga dapat digunakan
dengan hasil dalam beberapa hari. Infeksi juga dapat didiagnosis dari kombinasi
gejala, faktor risiko, dan pemindaian tomografi terkomputasi pada dada yang
menunjukkan gejala pneumonia.
Penyakit COVID-19 ini telah menjadi pandemi karena telah menginfeksi warga di
sebagian besar negara. Sampai tanggal 1 Juni 2020, Indonesia telah melaporkan
26.940 kasus positif, sehingga menempati peringkat kedua terbanyak di Asia
Tenggara setelah Singapura dan sebelum Filipina. Dalam hal angka kematian,
Indonesia menempati peringkat kelima terbanyak di Asia dengan 1.641 kematian.
Namun, angka kematian diperkirakan jauh lebih tinggi dari data yang dilaporkan
lantaran tidak dihitungnya kasus kematian dengan gejala COVID-19 akut yang belum
dikonfirmasi atau dites. Sementara itu, perilaku, kebiasaan dan watak orang indonesia
khususnya warga medan masih banyak tidak menyadari betapa berbahayanya virus
ini.

Indentitas
Kelompok prioritas penerima vaksin adalah penduduk yang berdomisili di Indonesia y
ang berusia ≥ 18 tahun. Kelom- pok penduduk berusia di bawah 18 tahun dapat diberi
kan vaksinasi apabila telah tersedia data keamanan vaksin yang memadai dan persetuj
uan penggunaan pada masa darurat ( atau penerbitan nomor izin edar (NIE) dari Bada
n Pengawas Obat dan Makanan.
Vaksin diberikan hanya untuk mereka yang sehat. Ada beberapa kriteria individu atau
kelompok yang tidak boleh divaksinasi COVID-19 :
1. Orang yang sedang demam dengan suhu > 37,5 °C
2. Orang dengan hipertensi yang tidak terkontrol yaitu tekanan darah > 180/110 mmH
g (Jika tekanan darah >180/110
mmHg pengukuran tekanan darah diulang 5 (lima) sampai 10 menit jika masih tinggi
maka tidak bisa mendapat vaksinasi (ditunda sampai terkontrol)
3. Orang yang mengalami alergi berat setelah divaksinasi COVID-19sebelumnya
(vaksinasi dosis 1) maka tidak bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis kedua.
4. Orang yang sedang hamil, ditunda sampai melahirkan.
5. Orang yang mengidap penyakit autoimun seperti asma,lupus. Vaksinasi ditunda jik
a sedang dalam kondisi akut atau belum terkendali.
6. Orang yang sedang mendapat pengobatan untuk gangguan pembekuan darah,
kelainan darah, defisiensi imun dan penerima produk darah/transfusi. Vaksinasi ditun
da dan dirujuk.
7. Orang yang sedang mendapat pengobatan immunosusupresan seperti kortikosteroid
dan kemoterapi vaksinasi ditunda dan dirujuk.
8. Orang yang memiliki penyakit jantung berat dalam keadaan sesak. Vaksinasi ditun
da dan dirujuk.
9. Lansia yang dalam pemeriksaannya (sesuai format skrining) menjawab lebih dari 3
pertanyaan dengan jawaban ya.
10. Orang yang memiliki riwayat alergi berat setelah divaksinasi covid 19 sebelumnya
maka vaksinasi tidak dapat berikan

Penyintas COVID-19 dapat divaksinasi 3 bulan setelah sembuh. Apabila setelah dosis
pertama sasaran terinfeksi covid 19 maka vaksinasi covid dosis pertama tidak perlu
diiulang,tetap diberikan dosis kedua dengan interval yang sama yaitu 3 bulan sejak di
nyatakan sembuh.
Apabila seseorang tidak mengetahui dirinya positif covid-19 dan tidak ada gejala
klinik yang dicurigai atau dalam kondisi sehat lalu diberikan vaksin covid 19 secara
medis tidak ada efek samping yang akan ditimbulkan.
Vaksin COVID-19 bisa diberikan bersama vaksin lain. Namun karena vaksin COVI
D-19 adalah jenis vaksin baru maka sebaiknya diberikan dengan jeda 28 hari/satu bula
n dengan vaksin lainnya.
Puasa bukan merupakan kondisi kontraindikasi pemberian vaksin COVID-19 sehingg
a vaksin COVID-19 tetap aman untuk diberikan kepada seseorang yang sedang berpu
asa.

Pelaksanaan
Pemberian vaksin covid-19 dilakukan di puskesmas air dingin lubuk minturun diruang
imunisasi diberikan oleh dokter internship, pasien sebelum diberikan vaksin
diskrining terlebih dahulu, menentukan dosis keberapa pada penerima, kemudian
diberikan vaksin covid-19 sesuai dengan jenis vaksin dan dosis, kemudian dilakukan
obeservasi sekitar 10-15 menit untuk mengetahui apakah ada KIPI pada pasien.
Jumlah pasien yang diberikan vaksin covid-19 berjumlah 6 orang dengan vaksinasi
booster (V3).

Anda mungkin juga menyukai