PKN Paket 1
PKN Paket 1
Paket 1
HAKIKAT
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Pendahuluan
Paket 1 ini merupakan paket awal perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan.
Paket ini akan membahas tentang hakikat pendidikan kewarganegaraan.
Konsep hakikat pendidikan kewarganegaraan sangat penting karena akan
menjadi landasan untuk perkuliahan pada paket-paket berikutnya.
Kompetensi dasar
Mahasiswa-mahasiswi mampu memahami hakikat Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn).
Indikator
Pada akhir perkuliahan mahasiswa-mahasiswi diharapkan dapat :
1. menjelaskan latar belakang Pendidikan Kewarganegaraan (PKn),
2. menjelaskan landasan PKn,
3. menformulasikan pengertian PKn,
4. menganalisis ruang lingkup PKn, dan
5. mengimplementasikan nilai-nilai kompetensi dan tujuan PKn dalam
kehidupan nyata.
Waktu
3 x 50 menit
Materi Pokok
1. Latar Belakang Pentingnya PKn
2. Landasan PKn
3. Pengertian PKn
4. Ruang Lingkup PKn
5. Kompetensi dan Tujuan PKn
Langkah-langkah Perkuliahan
Waktu Langkah Perkuliahan Metode Bahan
(1) (2) (3) (4)
Kegiatan Awal
10’ 1. Dosen membuka
Brainstorming Slide PowerPoint
perkuliahan dengan
1.3
Brainstorming dengan
pertanyaan “Mengapa PKn
itu penting?”
5’ 2. Dosen menyampaikan Ceramah Slide PowerPoint
kompetensi dasar dan 1.3
indikator yang akan dicapai
perkuliahan dan rencana
kegiatan perkuliahan.
Kegiatan Inti
15’ 1. Dosen bertanya kepada Slide PowerPoint
mahasiswa-mahasiswi 1.3
tentang pengertian PKn.
Sebagai mata kuliah yang
memiliki misi yang sama
“membentuk kepribadian”
apa keterkaitan antara Mk.
PKn dengan Mk.Agama
dan Mk.Pendidikan
Pancasila?
5’ 2. Penguatan oleh dosen. Slide PowerPoint
1.3
LANDASAN PKn
Tujuan
Memberikan gambaran yang jelas tentang hakikat Pendidikan
Kewarganegaraan yang berkaitan dengan landasan, pengertian, ruang
lingkup, kompetensi, dan tujuan PKn.
Langkah Kegiatan
1. Bacalah uraian materi 1.2 pada bagian Landasan PKn
2. Diskusikan bagaimana kedudukan matakuliah PKn di Perguruan Tinggi?
3. Buatlah catatan simpulan diskusi secara kreatif!
4. Siapkan anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok (yang berupa catatan simpulan) dalam forum tanya jawab!
Langkah Kegiatan
1. Bacalah uraian materi 1.2 pada bagian ruang lingkup PKn di perguruan
tinggi!
2. Diskusikan perbandingan pokok materi perkuliahan PKn di PGMI, dengan
materi PKn di SLTA atau di lembaga lain mengacu kepada ruang lingkup
pembelajarannya!
3. Buatlah catatan simpulan diskusi secara kreatif!
4. Siapkan anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok (yang berupa catatan simpulan) dalam forum tanya jawab!
Langkah Kegiatan
1. Bacalah uraian materi 1.2 pada bagian Kompetensi dan tujuan PKn di
Perguruan tinggi!
2. Diskusikan kompetensi dan tujuan PKn dan bagaimana tantangan dan
peluang tercapainya kompetensi dan tujuan PKn tersebut?
3. Buatlah catatan simpulan diskusi secara kreatif!
4. Siapkan anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok (yang berupa catatan simpulan) dalam forum tanya jawab!
Semangat perjuangan bangsa yang tidak kenal menyerah telah terbukti pada
perang Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Semangat perjuangan bangsa tersebut
dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa dan
keikhlasan untuk berkorban. Landasan perjuangan ini menjadi nilai-nilai
perjuangan bangsa Indonesia. Nilai-nilai tersebut menjelma berupa semangat
yang menjadi kekuatan mental spiritual yang dapat melahirkan sikap dan
perilaku heroik dan patriotik serta menumbuhkan kekuatan, kesanggupan, dan
kemauan yang luar biasa. Semangat perjuangan bangsa inilah yang harus
dimiliki oleh setiap warga negara dalam segala zaman, situasi dan kondisi.
Karena nilai-nilai perjuangan bangsa itu selalu relevan dan handal serta efektif
sebagai landasan memecahkan setiap permasalahan dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Pemerintah perlu membuat tindakan yang signifikan agar tidak menuju suatu
kondisi yang lebih memprihatinkan. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan
pemerintah dalam menjaga nilai-nilai panutan hidup dalam berbangsa dan
bernegara secara lebih efektif yaitu melalui bidang pendidikan. Adapun upaya
di bidang pendidikan khususnya Pendidikan Tinggi yaitu dengan mengadakan
perubahan-perubahan di bidang kurikulum, yang diharapkan mampu
menjawab problem transformasi nilai-nilai tersebut.
memiliki pola pikir, pola sikap dan perilaku sebagai pola tindak cinta tanah air
berdasarkan Pancasila. Semua itu di perlukan demi tetap utuh dan tegaknya
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Landasan Ilmiah
Di samping landasan yuridis tersebut di atas, penyelenggaraan matakuliah
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dapat dikuatkan dengan landasan
ilmiah. Landasan rasional ilmiah ini adalah bahwa setiap bangsa dan
negara bertujuan meningkatkan taraf hidup warga negaranya. Setiap warga
negara dituntut untuk dapat hidup berguna dan bermakna bagi negara dan
bangsanya, serta mampu mengantisipasi perkembangan dan perubahan
masa depannya. Untuk itu diperlukan pembekalan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni (Iptek) yang berlandaskan nilai –nilai keagamaan,
nilai-nilai moral dan nilai-nilai budaya bangsa. Nilai-nilai dasar tesebut
berperan sebagi panduan dan pegangan hidup setiap warganegara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bahasan Pendidikan
Kewarganegaraan meliputi hubungan antara warganegara dan negara
dengan pijakan nilai-nilai budaya bangsa (Kaelan, 2002: 3).
Disamping civics dan citizenship, dikenal juga istilah civic education. istilah
terakhir ini yang oleh banyak ahli diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
dengan Pendidikan Kewarganegaraan atau Pendidikan Kewargaan. Istilah
Pendidikan Kewargaan diwakili oleh Azyumardi Azra dan ICCE (Indonesian
menghasilkan sikap mental yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari
peserta didik, sikap itu disertai dengan perilaku yang:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menghayati
nilai-nilai falsafah bangsa,
2. berbudi pekerti luhur, disiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara,
3. rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga
negara,
4. bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran Bela Negara, dan
5. aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni untuk
kepentingan kemanusiaan, bangsa dan negara (Sumarsono, 2001: 7).
Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar atau yang sering disebut kompetensi minimal untuk
Pendidikan Kewarganegaraan (civic education) terdiri atas tiga jenis berikut.
1. Kompetensi pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge),
yaitu kemampuan dan kecakapan yang terkait materi inti Pendidikan
Kewarganegaraan (civic education) meliputi: demokrasi, hak asasi
manusia dan masyarakat madani.
2. Kemampuan sikap kewarganegaraan (civic dispositions), yaitu
kemampuan dan kecakapan yang terkait dengan kesadaran dan
komitmen warga negara antara lain: komitmen akan kesetaraan gender,
toleransi, kemajemukan, dan komitmen untuk peduli serta terlibat dalam
penyelesaian persoalan-persoalan warga negara yang terkait dengan
pelanggaran HAM.
3. Kompetensi keterampilan kewarganegaraan (civic skills), yaitu
kemampuan dan kecakapan mengartikulasikan keterampilan
kewarganegaraan seperti: kemampuan berpartisipasi dalam proses
pembuatan kebijakan publik, kemampuan melakukan kontrol terhadap
penyelenggaraan negara dan pemerintahan, serta dalam bela negara.
Dari visi dan misi Pendidikan Kewarganegaraan tersebut di atas, maka secara
umum, Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai tujuan untuk membentuk
peserta didik menguasai kemampuan berfikir, bersikap rasional dan dinamis,
berpandangan luas sebagai manusia intelektual.
2. memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kejuangan, cinta
tanah air, serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa.
Rangkuman
1. Perjalanan sejarah bangsa Indonesia telah mengkristalkan nilai-
nilai perjuangan bangsa yang meliputi: rela berkorban, patriotisme,
nasionalisme, gotong royong, cinta tanah air, demokrasi, musyawarah,
dll. Nilai-nilai Perjuangan tersebut selalu relevan dan handal serta efektif
sebagai landasan memecahkan permasalahan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Era Global telah mengubah
wajah dunia dengan dua fenomena: (1) kemajuan IPTEK dengan
segala efeknya, dan (2) pergeseran nilai-nilai sosial budaya. Oleh
karena itu, diperlukan matakuliah yang mempunyai misi “pendidikan
nilai dan pengembangan kepribadian bangsa”, yaitu “Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn)”.
2. Landasan PKn ada dua yaitu landasan yuridis dan landasan ilmiah.
Landasan yuridis meliputi: UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisten
Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, SK. No. 43/DIKTI/Kep/2006 tentang
Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok Matakuliah Pengembangan
Kepribadian (MKPK) di Perguruan Tinggi. Sedangkan landasan ilmiahnya
adalah bahwa setiap bangsa dan negara bertujuan meningkatkan taraf
hidup warga negaranya, serta mampu mengantisipasi perkembangan dan
perubahan masa depannya berdasarkan nilai –nilai keagamaan, nilai-nilai
moral dan nilai-nilai budaya bangsa.
3. Pendidikan Kewarganegaran (Civic Education) adalah suatu program
pendidikan yang berusaha menggabungkan unsur-unsur substatif yang
meliputi demokrasi, hak-hak asasi manusia, dan masyarakat madani
melalui model pembelajaran yang demokratis, interaktif dan humanis
dalam lingkungan yang demoktaris, untuk mencapai suatu standar
kompetensi yang telah ditentukan.
4. Standar kompetensi Pendidikan Kewargenegaraan adalah menjadi warga
negara yang cerdas (civic intellgence) dan berperadaban (civic culture).
Kompetensi dasar atau yang sering disebut kompetensi minimal untuk
Pendidikan Kewarganegaraan (civic education) terdiri dari tiga jenis:
(1) kompetensi pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge),
(2) kemampuan sikap kewarganegaraan (civic dispositions), dan (3)
kompetensi keterampilan kewarganegaraan (civic skills).
5. Matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik:
(1) agar memiliki wawasan kesadaran bernegara untuk bela Negara dan
memiliki pola pikir, pola sikap dan pola perilaku untuk cinta tanah air
Indonesia, (2) memiliki wawasan kebangsaan, kesadaran berbangsa dan
bernegara sehingga terbentuk daya tangkal sebagai ketahanan nasional,
dan (3) memiliki pola sikap dan pola pikir yang komprehensif, integral
pada aspek kehidupan nasional.
PENDIDIKAN
PERTEMUAN KE-1
KEWARGANEGARAAN (PKn )
HAKEKAT
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
(PKn)
150 MENIT
WASSALAMU’ALAIKUM
WARAHMATULLAHI WA BARAKATUH
Komponen
Nama Total
Ide Kerjasama Ketepatan Presentasi
1.
2.
3.
4.
dst.
Daftar Pustaka
Ubaidillah, A., dkk. 2006. Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani. Jakarta:
ICCE, UIN Syarif Hidayatullah.