Anda di halaman 1dari 18

MODUL AJAR

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA

Penyusun : Nur Pandiangan, S.Pd


Satuan Pendidikan : SMK Negeri 10 Medan
Fase / Kelas : F / XI
Semester / Tahun : Genap / 2024-2025
Alokasi Waktu : 2 x 30 Menit (2 JP)
Jumlah Peserta Didik : 30
Materi Pokok : Bhinneka Tunggal Ika
Sub Materi : Harmonisasi dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika
Capaian Pembelajaran
Peserta didik mampu mengidentifikasi prinsip harmoni di tengah keberagaman dalam bingkai
bhineka tunggal ika dan menerapkan harmoni sosial yang dilandasi oleh rasa cinta dan kasih sayang
terhadap diri sendiri dan orang lain
Elemen Profil Pelajar Pancasila
Bhinneka Tunggal Ika a. Bernalar Kritis
b. Kreatif
c. Gotong Royong
d. Berkebhinekaan Global
Sarana dan Prasarana
Tempat : Ruang kelas dan luar kelas (lingkungan sekolah)
Alat dan Bahan : Laptop, LCD, Proyektor, HP, LKPD
Materi dan Sumber Ajar : PPT, Video, Bahan Ajar
Target Peserta Didik Model Pembelajaran
a. Peserta didik regular Tatap Muka (TM)
b. Peserta didik dengan kesulitan belajar Project Based Learning (PjBL)
c. Peserta didik dengan pencapaian tinggi
Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran Project Based Learning (PjBL) diharapkan:
Melalui powerpoint tampilan di infocus tentang Harmonisasi dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika
(C), diharapkan siswa (A) mampu mengidentifikasi prinsip harmoni di tengah keberagaman dalam
bingkai bhineka tunggal ika dan menerapkan harmoni sosial yang dilandasi oleh rasa cinta dan kasih
sayang terhadap diri sendiri dan orang lain(B) dengan benar (D).
Pemahanan Bermakna
Prinsip harmoni ditengah keberagaman dalam bingkai bhineka tunggal ika merupakan kaidah dasar
yang harus ada dan ditaati masyarakat Indonesia untuk menciptakan kehidupan yang selaras, serasi
dan seimbang. Keharmonisan akan terwujud jika di dalamnya terdapat sikap saling menghargai dan
menyayangi antar anggota keluarga ataumasyarakat.

Pertanyaan Pemantik
1. Apakah yang dimaksud dengan harmonisasi?
2. Apa saja prinsip harmoni ditengah keberagaman dalam bingkai bhineka tunggal ika?
3. Upaya apa yang perlu dilakukan dalam mewujudkan harmonisasi dalam bingkai bhineka
tunggal ika?
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Pendahuluan (10 menit)
1. Guru memeriksa dan memastikan keadaan kelas dalam kondisi yang nyaman dan kondusif
2. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucap salam dan menanyakan kabar
siswa (Akhlak mulia)
3. Guru melakukan absensi untuk mengecek kehadiran siswa
4. Guru dan siswa bersama-sama menyanyikan lagu wajib nasional (Nasionalis)
5. Membaca doa yang pimpin oleh salah satu siswa (Religius)
6. Melakukan ice breaking untuk membangkitkan semangat dan konsentrasi siswa
7. Guru menyampaikan materi pembelajaran dan mengaitkannya dengan pengalaman peserta
didik. (Apersepsi)
8. Guru memberikan motivasi untuk meningkatkan semangat belajar siswa dan memiliki
karakter yang sesuai dengan profil pelajar pancasila (Motivasi)
Inti (40 menit)
Sintak Kegiatan
Mengamati

1. Guru menyampaikan topik tentang “Harmonisasi dalam


Bingkai Bhineka Tunggal Ika” melalui PPT
2. Peserta didik menyimak tayangan video pendek “Harmoni
dalam Keberagaman Masyarakat” melalui PPT atau dapat
diakses di youtube dengan link https://youtu.be/C5KmeBIC-
pw?si=zGEn-HhTdAxZGSdz

Tahap 1
Pertanyaan Mendasar

(literasi digital_ICT/TPACK)
Menanya
1. Guru menstimulasi peserta didik untuk membuat pertanyaan
terkait proyek video dengan tema “Harmonisasi dalam Bingkai
Bhineka Tunggal Ika”
2. Peserta didik menyusun pertanyaan terkait proyek video
“Harmonisasi dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika”
(Critical Thinking)
Sintak Kegiatan
Mengumpulkan Informasi

a. Peserta didik membentuk kelompok kerja secara heterogen


(5 orang)
b. Peserta didik membagi tugas dalam kelompok (ketua, sekretaris,
dll)
Tahap 2 c. Peserta didik menyimak informasi dari guru tentang proyek
Mendesain Perencanaan pembuatan video “Harmonisasi dalam Bingkai Bhineka
Proyek Tunggal Ika”
d. Peserta didik berdiskusi untuk menyusun rencana proyek
pembuatan video pendek meliputi: “suatu rancangan kegiatan
yang dapat memupuk keharmonisan semangat persatuan
dan kesatuan bangsa” pemilihan tema aksi dalam video
pendek, pembagian tugas dalam proyek video pendek,
persiapan alat, bahan, media, dan sumber yang dibutuhkan

(Collaboration & Creativty)


Mengasosiasi (Mengolah Informasi)

1. Guru bersama peserta didik membuat kesepakatan jadwal


proyek secara umum (tahapan proyek sampai pengumpulan dan
presentasi)
Tahap 3 2. Peserta didik secara berkelompok menyusun jadwal proyek
Menyusun Jadwal masing-masing
Pembuatan 3. Peserta didik mencatat jadwal dan persiapan (naskah, pemain,
adegan, tempat, dan sarana prasarana yang digunakan dalam
proyek video pendek)

(Literasi_Numerasi)

1. Guru membagikan LKPD


2. Peserta didik secara berkelompok mengisi LKPD sesuai tugas
kelompok masing-masing
3. Peserta didik melaksanakan setiap tahapan sesuai rencana
Tahap 4 proyek
Memonitor Keaktifan dan 4. Peserta didik mendiskusikan masalah (berbasis HOTS) yang
Perkembangan Proyek muncul dengan didampingi guru
5. Guru memantau perkembangan tahapan pebuatan proyek video
pendek

(collaboration_critical thinking_creative_HOTS)

Penutup (10 menit)


1. Guru bersama murid menyimpulkan pembelajaran hari ini dan melakukan evaluasi terhadap
proses pembelajaran yang telah dilakukan. (Communication)
2. Guru melakukan refleksi bersama siswa untuk mengetahui ketercapaian proses
pembelajaran yang telah dilakukan dengan cara memberikan kesempatan peserta didik
untuk menyampaikan pendapat dan perasaannya terkait pelaksanaan pembelajaran. (Critical
Thinking)
3. Guru menginformasikan sistem pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya.
4. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar tetap semangat dalam belajar. (Motivasi)
5. Peserta didik dan guru mengakhiri pembelajaran dengan berdo’a bersama. (Religius)
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 2
Pendahuluan (10 menit)
1. Guru memeriksa dan memastikan keadaan kelas dalam kondisi yang nyaman dan kondusif
2. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucap salam dan menanyakan kabar
siswa (Akhlak mulia)
3. Peserta didik menyanyikan lagu nasional Dari Sabang Sampai Merauke (Nasionalis)
4. Melakukan ice breaking untuk membangkitkan semangat dan konsentrasi siswa
5. Berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing yang dipimpin oleh salah satu
peserta didik (Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME)
6. Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran hari ini
(Apersepsi)
7. Guru memberikan motivasi untuk meningkatkan semangat belajar siswa dan memiliki
karakter yang sesuai dengan profil pelajar pancasila (Motivasi)
Inti (40 menit)
Sintak Kegiatan
1. Guru melakukan penilaian selama monitoring mengacu pada rubrik
penilaian proyek
2. Peserta didik membahas kelayakan proyek dan membuat
Tahap 5 laporannya sebagai bahan presentasi
Menguji Hasil 3. Guru mengecek kesiapan setiap kelomp`ok untuk memaparkan
hasilproyeknya
(Critical Thinking)

Mengkomunikasikan

1. Peserta didik mengirimkan video pendeknya ke guru untuk


dipresentasikan secara bergantian
2. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan
menampilkan video pendeknya melalui PPT
Tahap 6 3. Kelompok lain memberikan tanggapan baik berupa pertanyaan,
Evaluasi Pengalaman kritik, saran atau peneguhan (dukungan pendapat)
Belajar 4. Kelompok presentasi membuat kesimpulan sesuai dengan masukan
kelompok lain.
5. Guru memberi penegasan bersama peserta didik atas presentasi
yang dilakukan

(communication_TPACK)

Penutup (10 menit)


1. Guru bersama murid menyimpulkan pembelajaran hari ini dan melakukan evaluasi terhadap
proses pembelajaran yang telah dilakukan. (Communication)
2. Guru melakukan refleksi bersama siswa untuk mengetahui ketercapaian proses
pembelajaran yang telah dilakukan dengan cara memberikan kesempatan peserta didik
untuk menyampaikan pendapat dan perasaannya terkait pelaksanaan pembelajaran. (Critical
Thinking)
3. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar tetap semangat dalam belajar. (Motivasi)
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan mengucap salam. (Religius)
Asesmen
Asesmen Sikap : Jurnal Penilaian Sikap
Asesmen Pengetahuan : Tes Tertulis (Uraian)
Asesmen Keterampilan : Rubrik Penilaian
Pengayaan dan Remedial
1. Pengayaan
Peserta yang telah mencapai nilai 75 ke atas diberikan pengayaan berupa literasi tentang
“Profil Pelajar Pancasila dalam Menjaga Kebhinnekaan Indonesia” pada link
https://radioedukasi.kemdikbud.go.id/read/3427/profil-pelajar-pancasila-dalam-menjaga-
kebhinekaan-indonesia.html, kemudian diminta untuk menuliskan rangkumannya.
2. Remedial
Bagi siswa yang belum mencapai nilai 75, diminta untuk membaca kembali bahan bacaan
dan referensi lain (buku paket dll), setelah itu mengerjakan ulang soal evaluasi.

Refleksi Peserta Didik dan Guru


1. Peserta didik diminta menyampaikan perasaan dan pengalaman saat mengikuti pembelajaran.
2. Guru mencatat hal-hal/peristiwa yang terjadi saat proses pembelajaran, terkait dengan:
a. Momen terbaik apa yang saya rasakan ketika melakukan kegiatan ini?
b. Apa saja yang tidak berjalan dengan baik saat saya melakukan kegiatan? Mengapa?
c. Solusi apa saja yang memungkinkan dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut?

Sumber Referensi:
1. cdn-gbelajar.simpkb.id. Keragaman dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Modul Belajar Mandiri
bagi Calon Guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Diakses pada 24 Maret 2024, dari
https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/PGSD/PPKN/Modul%20 Pembelajaran/
PPKn_Pembelajaran-4.pdf

2. OfficialiNews.com. Bhinneka Tunggal Ika. Diakses pada 24 Maret 2024, dari situs
https://www.youtube.com/watch?v=dUGBT2n0YLA

3. Video pendek “Harmoni dalam Keberagaman Masyarakat” di youtube dengan link


https://youtu.be/C5KmeBIC-pw?si=zGEn-HhTdAxZGSdz Diakses pada 24 Maret 2024.
Glosarium
Bullying : segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh
satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang
lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.

Mengetahui, Medan, 24 Maret 2024


Guru Pamong SMK Negeri 10 Medan Mahasiswa PPG Prajabatan

Berlian Marpaung, M.Pd Nur Lengkap Pandiangan, S.Pd


NIP. 198006202007012004 NIP.-
BAHAN BACAAN
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA
Penyusun : Nur Pandiangan, S.Pd
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 10 Medan
Fase / Kelas : F / XI
Semester / Tahun : Genap / 2024-2025
Materi Pokok : Bhinneka Tunggal Ika
Sub Materi : Harmonisasi dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika
Capaian Pembelajaran
Peserta didik mampu mengidentifikasi prinsip harmoni di tengah keberagaman dalam bingkai
bhineka tunggal ika dan menerapkan harmoni sosial yang dilandasi oleh rasa cinta dan kasih sayang
terhadap diri sendiri dan orang lain.

KERAGAMAN DALAM BHINEKA TUNGGAL IKA

1. Makna Bhinneka Tunggal Ika


Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan yang terdapat dalam Lambang Negara
Indonesia Garuda Pancasila tepatnya pada pita yang dicengkeram oleh Garuda. Lambang ini
dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yang kemudian disempurnakan oleh Presiden
Soekarno dan diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali pada Sidang
Kabinet Republik Indonesia Serikat tanggal 11 Februari 1950. Penggunaan lambang negara
diatur dalam UUD 1945 pasal 36A dan UU No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan
Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.
Kalimat Bhinneka Tunggal Ika terdapat dalam buku Sutasoma, karangan Mpu Tantular pada
masa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14. Dalam buku Sutasoma (Purudasanta), pengertian
Bhinneka Tunggal Ika lebih ditekankan pada perbedaan bidang kepercayaan juga keanekaragam
agama dan kepercayaan di kalangan masyarakat Majapahit.
Kata Bhinneka Tunggal Ika dapat pula dimaknai bahwa meskipun bangsa dan negara
Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat
yang bermacam-macam serta beraneka ragam kepulauan wilayah negara Indonesia namun
keseluruhannya itu merupakan suatu persatuan yaitu bangsa dan negara Indonesia.
Keanekaragaman tersebut bukanlah merupakan perbedaan yang bertentangan namun justru
keanekaragaman itu bersatu dalam satu sintesa yang pada gilirannya justru memperkaya sifat dan
makna persatuan bangsa dan negara Indonesia.
Bagi bangsa Indonesia semboyan Bhinneka Tunggal Ika merupakan dasar untuk
mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Perwujudan semboyan Bhinneka Tunggal Ika
dalam kehidupan sehari-hari dilakukan dengan cara hidup saling menghargai antara masyarakat
yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat,
warna kulit dan lain-lain. Seperti diketahui Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri
dari beribu-ribu pulau dimana setiap daerah memiliki adat istiadat, bahasa, aturan, kebiasaan dan
lain-lain yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya tanpa adanya kesadaran sikap untuk
menjaga Bhinneka tunggal Ika pastinya akan terjadi berbagai kekacauan di dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika kita harus membuang jauh-
jauh sikap mementingkan dirinya sendiri atau daerahnya sendiri tanpa peduli kepentingan
bersama. Bila hal tersebut terjadi pastinya negara kita ini akan terpecah belah.
2. Keragaman dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

a. Kebhinnekaan Bangsa Indonesia

1) Mata Pencaharian
Indonesia merupakan negara kepulauan dan memiliki kondisi alam yang berbeda-
beda, seperti dataran tinggi/pegunungan maupun dataran rendah/pantai sehingga
masyarakat yang tinggal didaerah tersebut harus menyesuaikan cara hidupnya dengan
alam disekitarnya. Kondisi alam juga mengakibatkan perbedaan mata pencaharian ada
yang sebagai petani, nelayan, pedagang pegawai, peternak dan lain-lain sehingga
kebhinnekaan mata pencaharian tersebut dapat menjalin persatuan karena saling
membutuhkan.
2) Ras
Letak Indonesia sangat strategis sehingga Indonesia menjadi tempat persilangan jalur
perdagangan. Banyaknya kaum pendatang ke Indonesia mengakibatkan terjadinya
akulturasi baik pada ras, agama, kesenian maupun budaya. Ras di Indonesia terdiri dari
Papua Melanesoid yang berdiam di Pulau Papua, dengan ciri fisik rambut keriting, bibir
tebal dan kulit hitam. Ras weddoid dengan jumlah yang relatif sedikit, seperti orang
Kubu, Sakai, Mentawai, Enggano dan Tomuna dengan ciri-ciri fisik, perawakan kecil,
kulit sawo matang dan rambut berombak. Selain itu ada Ras Malayan Mongoloid berdiam
di sebagian besar kepulauan Indonesia, khususnya di Kepulauan Sumatera dan Jawa
dengan ciri-ciri rambut ikal atau lurus, muka agak bulat, kulit putih sampai sawo matang.
Kebhinnekaan tersebut tidak mengurangi persatuan dan kesatuan karena tiap ras saling
menghormati dan tidak menganggap ras nya paling unggul
3) Agama
Masuknya kaum pendatang baik yang berniat untuk berdagang maupun menjajah
membawa misi penyebaran agama yang mengakibatkan kebhinnekaan agama di
Indonesia. Ada agama Islam, Kristen Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu
serta aliran kepercayaan. KeBhinnekaan agama sangat rentan akan konflik, tetapi dengan
semangat persatuan dan semboyan Bhinneka tunggal ika konflik tersebut dapat dikurangi
dengan cara saling toleransi antar umat beragama. Setiap agama tidak mengajarkan untuk
menganggap agamanya yang paling benar tetapi saling menghormati dan menghargai
perbedaan sehingga dapat hidup rukun saling berdampingan dan tolong menolong di
masyarakat.
4) Budaya
Budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar.
Budaya memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku SDM kearah yang lebih
baik. Masuknya kaum pendatang juga mengakibatkan kebhinnekaan budaya di Indonesia
sehingga budaya tradisional berubah menjadi budaya yang modern tanpa menghilangkan
budaya asli Indonesia sendiri seperti budaya sopan santun, kekeluargaan dan gotong
royong. Budaya tradisional dan modern hidup berdampingan di masyarakat tanpa saling
merendahkan satu sama lain.
5) Gender
Perbedaan jenis kelamin adalah sesuatu yang sangat alami, tidak menunjukkan adanya
tingkatan. Anggapan kuat bagi laki-laki dan lemah bagi perempuan, adalah tidak benar.
Masing-masing mempunyai peran dan tanggungjawab yang saling membutuhkan dan
melengkapi. Zaman dahulu kaum perempuan tidak diberi kesempatan yang sama untuk
mengembangkan potensinya dan seringkali tugasnya dibatasi hanya sekitar rumah saja.
Pekerjaan rumah yang itu-itu saja, dianggap tidak banyak menuntut kreativitas,
kecerdasan dan wawasan yang luas, sehingga perempuan dianggap lebih bodoh dan tidak
terampil. Sekarang ini perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk sekolah,
mengembangkan bakat dan kemampuannya. Banyak kaum wanita yang menduduki
posisi penting dalam jabatan publik.

b. Makna Bhinneka Tunggal Ika bagi Bangsa dan Negara


Walaupun bangsa kita berbeda dan beragam dalam hal suku bangsa, mata pencaharian,
bahasa daerah, agama dan kepercayaan terhadap Tuhan YME, ras/keturunan serta gender
tetapi harus tetap berada dalam satu kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan dalam bingkai
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Kita
harus dapat menerapkan persatuan dalam kehidupan sehari-hari yaitu hidup saling
menghargai antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku
bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, warna kulit dan lain-lain. tanpa adanya kesadaran sikap
untuk menjaga Bhinneka Tunggal Ika akan terjadi berbagai kekacauan di dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara yang setiap orang akan hanya mementingkan dirinya sendiri atau
daerahnya sendiri tanpa perduli kepentingan bersama. Bila hal tersebut terjadi di negara kita
ini akan terpecah belah, oleh sebab itu marilah kita jaga Bhinneka Tunggal Ika dengan sebaik-
baiknya agar persatuan bangsa dan negara Indonesia tetap terjaga dan kita pun haruslah sadar
bahwa menyatukan bangsa ini memerlukan perjuangan yang panjang yang dilakukan oleh
para pendahulu kita dalam menyatukan wilayah Republik Indonesia menjadi negara
kesatuan.

c. Hal-hal yang Dapat Merusak Persatuan dan Kesatuan Bangsa


1. Prasangka
Prasangka adalah sikap yang bisa positif maupun negatif berdasarkan keyakinan stereotip
atau pemberian label kita tentang anggota dari kelompok tertentu. Prasangka yang
berbasis ras kita sebut rasisme, sedangkan yang berbasis etnis disebut etnisisme. Dalam
prasangka, emosi memaksa kita untuk menarik kesimpulan atas dasar prasangka buruk
tanpa memakai pikiran dan pandangan kita terhadap fakta yang nyata. Karena itu, bila
prasangka sudah menghinggapi seseorang, orang tidak dapat berpikir logis dan objektif
dan segala apa yang dilihatnya akan dinilai secara negatif.
2. Stereotip
Stereotip yaitu pemberian sifat tertentu terhadap seseorang berdasarkan kategori yang
bersifat subyektif, hanya karena dia berasal dari kelompok yang lain. Pemberian sifat itu
bisa sifat positif maupun negatif. stereotipe adalah keyakinan seseorang untuk
menggeneralisasikan sifat-sifat tertentu yang cenderung negatif tentang orang lain karena
dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman tertentu. Keyakinan ini menimbulkan
penilaian yang cenderung negatif atau bahkan merendahkan kelompok lain. Ada
kecenderungan untuk memberi “label” atau cap tertentu pada kelompok tertentu dan yang
termasuk problem yang perlu diatasi adalah stereotip yang negatif atau memandang
rendah kelompok lain.

3. Etnosentrisme
Etnosentrisme yaitu paham yang berpandangan bahwa manusia pada dasarnya
individualistis yang cenderung mementingkan diri sendiri, namun karena harus
berhubungan dengan manusia lain, maka terbentuklah sifat hubungan yang antagonistik
(pertentangan). Supaya pertentangan itu dapat dicegah, perlu ada folkways (adat
kebiasaan) yang bersumber pada pola-pola tertentu. Mereka yang mempunyai folkways
yang sama cenderung berkelompok dalam suatu kelompok yang disebut etnis.
Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk menetapkan semua norma dan nilai budaya
orang lain dengan standar budayanya sendiri.
4. Rasisme
Rasisme yaitu suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan
biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya atau individu –
bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur ras yang
lainnya.

d. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika


1) Perilaku inklusif (merasa dirinya hanya merupakan sebagian dari kesatuan dari
masyarakat yang lebih luas)
2) Sikap rukun dan damai
3) Musyarawah untuk mencapai mufakat
4) Sikap kasih sayang dan rela berkorban

3. Harmonisasi dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika


Konsep harmoni berasal dari bahasa Yunani dari kata harmonia yang berarti terikat secara
serasi. Harmoni sosial dapat dimaknai sebagai sebuah keadaan masyarakat yang anggotanya
saling berhubungan secara baik dan saling menghargai satu sama lain, sejalan dan serasi dengan
tujuan masyarakatnya.
a. Prinsip Harmoni dalam Keberagaman Sosial
1) Mengedepankan semangat egalitarianisme atau kesetaraan
2) Saling pengertian antara sesama anggota masyarakat
3) Mengutamakan toleransi yang tinggi
4) Mengutamakan kerjasama antara sesama anggota masyarakat
5) Menjunjung tinggi keterbukaan
6) Penghargaan kepada orang berdasarkan prestasi, bukan prestise seperti keturunan
kesukuan, ras, dan lain-lain

Sumber:
cdn-gbelajar.simpkb.id. Keragaman dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Modul Belajar Mandiri
bagi Calon Guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Diakses pada 24 Maret 2024, dari
https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/PGSD/PPKN/Modul%20 Pembelajaran/PPKn_ Pembelajaran-
4.pdf
BAHAN PENGAYAAN

Profil Pelajar Pancasila Harmonisasi Dalam Bhineka Bingkai Tunggal Ika

Foto: www.panduanmengajar.com

Pada era modern kali ini kehidupan sosial menjadi global. Tidak lagi terbatas oleh sekat
wilayah. Hal ini dapat berpengaruh pada perubahan karakter anak-anak Indonesia. Mereka dapat
mengakses informasi dunia luar. Sehingga mereka dapat mengetahui kebudayaan dari luar Indonesia
lebih mudah. Pengaruh kebudayaan luar bisa berdampak positif dan negatif. Sehingga perlu adanya
pendidikan karakter untuk menjaga dari dampak negatif yang muncul, salah satunya perubahan gaya
hidup remaja saat ini, yang dianggap tidak berkarakter Pancasila. Oleh karena itu, Kementerian
Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan program Profil
Pelajar Pancasila.
Kemendikbudristek meluncurkan Profil Pelajar Pancasila sebagai Rencana Strategis
Kementerian tahun 2020-2024. Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar
sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Dikutip dari laman Kemendikbudristek, Profil Pelajar Pancasila memiliki enam ciri utama, yaitu
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong
royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
Salah satu profil Pelajar Pancasila adalah karakter berkebhinekaan global. Kebhinekaan
artinya beraneka ragam, bermacam-macam, beragam, dan lain-lain, yang mengarah kepada
banyaknya perbedaan dalam kehidupan. Kebhinekaan lebih tertuju pada nilai nasional, yaitu beraneka
ragamnya terdapat suku bangsa, ras, agama, budaya, bahasa, dan lain-lain yang ada pada negara
Indonesia.
Terdapat tiga elemen dalam pembentukan Profil Pelajar Pancasila yang berkebhinekaan global, yaitu
1. Mengenal dan menghargai budaya
2. Kemampuan komunikasi inter kultural dalam berinteraksi dengan sesama
3. Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan
Maka pelajar yang memiliki Profil Pancasila yang berkebinekaan global memiliki semangat untuk
mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitas dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi
dengan budaya lain. Sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan semakin mempersatukan
bangsa.

Penulis: Gita Kurnia Graha / Editor: Arik


Sumber: https://radioedukasi.kemdikbud.go.id/read/3427/profil-pelajar-pancasila-dalam-menjaga-
kebhinekaan-indonesia.html
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA
Penyusun : Nur Pandiangan, S.Pd
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 10 Medan
Fase / Kelas : F / XI
Semester / Tahun : Genap / 2024-2025
Materi Pokok : Bhinneka Tunggal Ika
Sub Materi : Harmonisasi dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika
Capaian Pembelajaran
Peserta didik mampu mengidentifikasi prinsip harmoni di tengah keberagaman dalam bingkai
bhineka tunggal ika dan menerapkan harmoni sosial yang dilandasi oleh rasa cinta dan kasih sayang
terhadap diri sendiri dan orang lain.
Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran Project Based Learning (PjBL) diharapkan:
Melalui powerpoint tampilan di infocus tentang Harmonisasi dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika
(C), diharapkan siswa (A) mampu mengidentifikasi prinsip harmoni di tengah keberagaman
dalam bingkai bhineka tunggal ika dan menerapkan harmoni sosial yang dilandasi oleh rasa cinta
dan kasih sayang terhadap diri sendiri dan orang lain(B) dengan benar (D).
Kelas :
Kelompok :
LKDP Harmonisasi dalam Kebinekaan Anggota Nama Lengkap No
Kelompok Absen
Anak-anak, setelah kalian belajar tentang menjaga nilai 1
penting kebinekaan, silahkan kalian rencanakan proyek
2
film pendek kelompok kalian dalam LKPD berikut ini!
3
4
5

Judul Video
What (apa)
Tema apa yang
akan
ditampilkan
When (kapan)
Pagi-siang-sore-
malam
Where (dimana)

Who (siapa)
Pemain/Kru

Alat-alat yang
dibutuhkan

How (bagaimana
kejadiannya)
Adegan apa saja
yang akan
ditampilkan
ASESMEN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA
Penyusun : Nur Pandiangan, S.Pd
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 10 Medan
Fase / Kelas : F / XI
Semester / Tahun : Genap / 2024-2025
Materi Pokok : Bhinneka Tunggal Ika
Sub Materi : Harmonisasi dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika
Capaian Pembelajaran
Peserta didik mampu mengidentifikasi prinsip harmoni di tengah keberagaman dalam bingkai
bhineka tunggal ika dan menerapkan harmoni sosial yang dilandasi oleh rasa cinta dan kasih sayang
terhadap diri sendiri dan orang lain.
Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran Project Based Learning (PjBL) diharapkan:
Melalui powerpoint tampilan di infocus tentang Harmonisasi dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika
(C), diharapkan siswa (A) mampu mengidentifikasi prinsip harmoni di tengah keberagaman
dalam bingkai bhineka tunggal ika dan menerapkan harmoni sosial yang dilandasi oleh rasa cinta
dan kasih sayang terhadap diri sendiri dan orang lain(B) dengan benar (D).
ASESMEN PEMBELAJARAN
A. Asesmen Sikap
No Nama SR 1 SR 2 SS 1 SS 2 Nilai Akhir

Kategori:
4 : baik sekali
3 : baik
2 : sedang
1 : kurang

Keterangan:
Sikap Religius : Berdoa sebelum dan sesudah belajar dengan khidmat
1
Sikap Religius : Cinta kebersihan (diri dan lingkungannya_kelas/sekolah)
2
Sikap Sosial 1 : Menghormati keputusan dalam kelompok, melaksanakan keputusan dengan
penuh tanggung jawab
Sikap Sosial 2 : Menghormati persamaan hak dan kewajiban dalam kelompok (hak
berpendapat, mengucapkan kalimat dengan sopan)
B. Asesmen Pengetahuan

1. Kisi-Kisi Instrumen Asesmen Pengetahuan


No Tujuan Soal Level Kognitif No Soal
Pembelajaran
Peserta didik mampu Tuliskan 4 prinsip harmoni
menemukan ditengah keberagaman
Harmonisasi dalam dalam bingkai bhineka C1 1
Bingkai Bhineka tunggal ika! (5 poin)
Tunggal Ika dengan
tepat (C3) Apa arti dari semboyan
1 Bhinneka Tunggal Ika? (5
poin) C2 2

Nilai penting apa saja yang


kalian temukan pada
keragaman bangsa C3 3
Indonesia? (10 poin)

Peserta didik mampu Uraikan dengan kalimatmu


menganalisis upaya sendiri, upaya apa saja yang
menjaga Harmonisasi dapat dilakukan untuk C4 4
dalam Bingkai menjaga kebinekaan
Bhineka Tunggal Ika Indonesia! (poin 15)
dengan benar (C4)
2 Uraikan upaya apa saja yang
telah kamu lakukan dalam
menjaga kebinekaan
(persatuan Indoensia) di C4 5
lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat!
(15)

Nilai total = 50 x 2 = 100

Kunci Jawaban:

1. Kesetaraan, saling pengertian, toleransi, dan kerja sama


2. Berbeda-beda tetap satu jua
3. Nilai penting dalam kebinekaan Indonesia:
a. Persamaan kedudukan (hak dan kewajiban manusia)
b. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekuatan
c. Persatuan menjadikan lebih kuat
d. Terbuka/menjalin hubungan kerjasama dapat meningkatkan kualitas diri
4. Menghargai, menjalin hubungan, dan kerja sama dengan orang/kelompok yang berbeda
5. Pendapat sendiri
Nama : …………………………….
2. Soal Asesmen Pengetahuan Kelas : …………………………….
No. : …………………………….

Anak-anak, sebagai evaluasi atas pembelajaran pada hari ini, lengkapilah tabel berikut dengan uraian
kata-kata sendiri (pendapat masing-masing)!

No. Pertanyaan Jawaban


1 Bagaimana perbedaan strategi asimilasi dan
akulturasi? Jelaskan berdasarkan pemahaman diri
anda!
(5 poin)

2 Apa yang dimaksud dengan pluralisme? Jelaskan


berdasarkan pemahaman diri anda!
(5 poin)

3 Menurut anda strategi apa yang paling tepat


digunakan untuk mengatasi konflik yang
disebabkan oleh keberagaman budaya?
(10 poin)

4 Upaya apa yang dapat dilakukan sebagai pelajar


agar persatuan bangsa tetap terjaga!
(poin 15)

5 Apa yang dimaksud dengan harmonisasi dalam


bingkai bhineka tunggalika? Jelaskan berdasarkan
pemahaman diri anda!
(15)
C. Asesmen Keterampilan

No Nama I-1 I-2 I-3 I-4 Nilai Akhir

Kategori:
4 : baik sekali
3 : baik
2 : sedang
1 : kurang

Keterangan:
Indikator 1 (I-1) : Bernalar kritis, peserta didik memaparkan rencana proyeknya pada LKPD
Indikator 2 (I-2) : Kreatif, mengerjakan proyek video pendek dengan penuh kreativitas
Indikator 3 (I-3) : Gotong royong, kerjasama membuat dan mempresentasikan video pendek
Indikator 4 (I-4) : Berkebinekaan global, menghargai perbedaan dalam kelompok dan kelas

Anda mungkin juga menyukai