Anda di halaman 1dari 1

Konflik di Yugoslavia adalah konflik yang disertai kekerasan yang terjadi di Yugoslavia antara tahun 1990-an

sampai dengan 2001. Peperangan ini melibatkan konflik antaretnis sesama warga Yugoslavia yang
didominasi oleh bangsa Serbia melawan Kroasia, Bosnia, dan Albania.

Di wilayah Bosnia dan Herzegovina terjadi peperangan antara Bosnia dan Kroasia, sementara di wilayah
Macedonia terjadi peperangan antara Macedonia dan Albania. Perang ini mengakibatkan kekacauan
ekonomi di Yugoslavia.

Perang di Yugoslavia ini disebut-sebut sebagai perang paling mematikan di Eropa. Perang ini perang
pertama yang terjadi setelah terjadinya Perang Dunia II. Perang ini ditandai dengan tindak kejahatan
perang dan pembersihan etnis-etnis tertentu secara besar-besaran. Perang ini dianggap sebagai genosida
sehingga menyebabkan banyak tokoh kunci dalam perang ini dituduh melakukan kejahatan perang.

Akibat dari perang ini PBB mendirikan International Criminal Tribunal for the Former Yugoslavia (ICTY) yang
bertujuan mengusut kejahatan perang selama ini.

Konflik ini diawali ketika masa kepemimpinan Joseph Broz Tito, Republik Federasi Sosialis Yugoslavia yang
cukup disegani oleh dunia internasional. Figur Joseph Broz Tito sebagai tokoh pemersatu bangsa disegani
karena kepemimpinan dan kewibawaannya. Joseph Broz Tito adalah keturunan etnis Kroasia yang menikah
dengan keturunan etnis Serbia. Akan tetapi, keadaan menjadi berbeda ketika Joseph Broz Tito meninggal
tanpa sempat menyiapkan penggantinya terlebih dahulu.

Sepeninggal Joseph Broz Tito, kehidupan politik Yugoslavia mulai kehilangan arah. Negara kemudian
dijalankan dengan sistem kolektif dengan jumlah delapan orang dan partai yang dipimpin oleh presidium
yang beranggotakan 24 orang. Akibat dari sistem ini kemudian timbullah benturan-benturan sehingga
membawa Yugoslavia ke dalam perpisahan diawali dengan Slovenia dan Kroasia menarik anggotanya yang
kemudian diikuti oleh wakil dari Republik Macedonia dan Bosnia Herzegovina.

Puncaknya terjadi ketika Slovenia dan Kroasia memproklamasikan diri pada tanggal 25 Juni 1991 secara
sepihak yang diikuti oleh pembentukan mata uang sendiri, angkatan bersenjata sendiri, dan penentuan
tapal batas sendiri.

Selanjutnya, pada bulan Maret 1992, Republik Bosnia Herzegovina mengadakan referendum untuk
menentukan nasib bangsanya sendiri sebagai negara merdeka atau tetap dalam negara federasi. Akan
tetapi, terjadi pemboikotan referendum yang telah menentukan untuk merdeka itu oleh etnis Serbia di
Bosnia.

Pemisahan Kroasia dan Slovenia menjadi negara berdaulat pada tanggal 25 Juni 1991 yang diikuti oleh
dukungan masyarakat Eropa mengakibatkan pecahnya konflik senjata yang bermula di Kroasia dan
Slovenia.

Konflik kemudian merambat di Bosnia Herzegovina tidak terlepas dari proses disintegrasi dari Yugoslavia.
Pemisahan diri Kroasia dan Slovenia yang didukung oleh masyarakat Eropa ternyata diikuti dengan campur
tangan masyarakat Eropa dengan membentuk Komisi Arbitrase Masyarakat Eropa di Bosnia Herzegovina.
Pengakuan kedaulatan Republik Bosnia Herzegovina yang merupakan imitasi dari Yugoslavia dianggap
terlalu dini karena penduduknya terdiri dari multinasional, multiagama, dan multietnis mengingat masalah
antaretnis yang belum terselesaikan sehingga timbullah masalah antaretnis di Bosnia Herzegovina.

Anda mungkin juga menyukai