Anda di halaman 1dari 5

Tari Legong Suddhamala Di Sanggar Semara Ratih Ubud

Ni Nyoman Gek Ayu Indah Lestari1, I.A. Wimba Ruspawati2, Suminto3


Jurusan Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Denpasar
Jalan Nusa Indah, Sumerta, Kecamatan Denpasar Timur , Kota Denpasar, Bali 80235, Indonesia
Email : ninyomangekayuindahlestari@gmail.com

Abstrak

Merdeka Belajar-Kampus Merdeka merupakan program belajar di luar program studi kurikulum baru yang
dibuat oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Nadiem makarim) diterapkan pada 24 Januari 2020 guna untuk
mencetak lulusan yang unggul dan menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja.
Tari Legong Suddhamala merupakan tari hiburan yang diciptakan oleh Prof. Dr. I Wayan Dibia, SST., MA. pada
tahun 2012 dengan musik iringan yakni gamelan Semarandana yang diciptakan oleh I Ketut Cater, S.Sn. Legong
adalah tari klasik Bali yang memiliki perbendaharaan gerak yang sangat kompleks. Sedangkan Suddhamala
adalah kata dalam Bahasa Sanskerta yang mengandung arti penyucian atau peleburan. Tari Legong Suddhamala
memiliki keunikannya tersendiri yakni memiliki gerakan yang murni dari tarian legong dan mengangkat sebuah
kisah dari cerita Kunti Sraya mengenai pengeruwatan (penyucian). Dengan menggunakan metode kualitatif,
maka akan mengacu pada teori estetika dan teori kontekstual. Dari hasil analisis data dan hasil temuan
menunjukan struktur pertunjukan dalam membuat karya, sehingga terwujud suatu karya yang dihasilkan melalui
proses penelitian.

Kata Kunci : Semara Ratih, Legong Suddhamala, Penyucian

Legong Suddhamala Dance at Semara Ratih Studio Ubud


Merdeka Learning-Independence Campus is a learning program outside the new curriculum study program
created by the Minister of Education and Culture (Nadiem Makarim) implemented on January 24, 2020 in order
to produce excellent graduates and master various sciences that are useful for entering the world of work.
Legong Suddhamala dance is an entertainment dance created by Prof. Dr. I Wayan Dibia, SST., MA. in 2012
with the accompaniment of the gamelan, namely the gamelan Semarandana, which was created by I Ketut Cater,
S.Sn. Legong is a classical Balinese dance that has a very complex vocabulary of movements. While
Suddhamala is a word in Sanskrit which means purification or fusion. Legong Suddhamala dance has its own
uniqueness, namely it has a pure movement from the Legong dance and raises a story from the Kunti Sraya
story about pengruwatan (purification). By using qualitative methods, it will refer to aesthetic theory and
contextual theory. From the results of data analysis and the findings show the structure of the performance in
making works, so that the form of a work is produced through the research process.
Keywords: Semara Ratih, Legong Suddhamala, Purification

58
Ni Nyoman Gek Ayu Indah Lestari, Wimba Ruspawati, Suminto: Tari Legong Suddhamala Di Sanggar Semara Ratih Ubu

PENDAHULUAN pembelajaran tersebut di mana, penulis


Pendidikan seni merupakan memilih Penelitian/Riset sebagai penerapan
pemahaman estetika (keindahan) dan bentuk pembelajaran Kampus Merdeka.
pengungkapan kembali estetika dalam sebuah Penelitian/Riset merupakan salah satu bentuk
karya seni. Pendidikan yang mampu kegiatan pembelajaran sesuai dengan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan Permendikbud Nomor 2 Tahun 2020 Pasal 10
teknologi dapat menghasilkan intelektual yang ayat 2 dapat dilakukan di luar program studi.
kreatif. Pentingnya pendidikan khusunya seni Penelitian/Riset memberikan kesempatan
sebagai pengembangan kepekaan pada rasa kepada mahasiswa meningkatkan kapasitas,
maupun kreativitas seseorang. Dalam peran, dan partisipasi dalam kegiatan meneliti,
meningkatkan daya saing bangsa dalam terutama untuk membuat dan mengembangkan
menghadapi globalisasi disegala bidang, maka rekam jejak yang cukup dan sesuai dengan
diperlukan sarana prasarana pendidikan salah kompetensi yang dimiliki.
satunya Fakultas Perguruan Tinggi yang Institut Seni Indonesia Denpasar
dituntut untuk dapat merancang dan membuat kerjasama dalam program Merdeka
melaksanakan proses pembelajaran yang Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan
inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian lembaga dan sanggar-sanggar yang ada di
pembelajaran melalui aspek sikap, Bali. Sanggar merupakan suatu tempat atau
pengetahuan dan keterampilan secara optimal. sarana yang digunakan oleh komunitas
Merdeka Belajar-Kampus Merdeka maupun sekumpulan orang untuk berkegiatan
merupakan program belajar di luar program seni. Kegiatan yang ada dalam sebuah sanggar
studi. MBKM ini merupakan kurikulum baru berupa pembelajaran tentang seni yang di
yang dibuat oleh Menteri Pendidikan dan mana meliputi proses pelatihan hingga
Kebudayaan (Nadiem makarim) diterapkan penciptaan seni yang dilakukan dalam sanggar.
pada 24 Januari 2020 guna untuk mencetak Sanggar merupakan pendidikan nonformal,
lulusan yang unggul dan menguasai berbagai yang biasanya didirikan secara mandiri atau
keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia perorangan, sanggar sering dikatakan berstatus
kerja. Menteri Pendidikan menegaskan swasta karena pernyetaraan hasil
mengenai kebijakan Kampus Merdeka pendidikannya harus melalui proses penilaian
merupakan kelanjutan dari konsep Merdeka oleh lembaga yang ditunjuk Pemerintah
Belajar. Kampus Merdeka memberikan Daerah (Wirastono, 2008:18).
kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih Adapun beberapa lembaga dan
mata kuliah yang akan mereka ambil secara sanggar-sanggar yang ikut serta dalam
bebas. Dalam rangka menyiapkan mahasiswa kerjasama dengan Institut Seni Indonesia
untuk menghadapi perubahan sosial budaya Denpasar yakni Bumi Bajra, Yayasan Bali
dan dunia kerja serta kemajuan teknologi yang Purnati, Pancer Langiit, Sanggar Seni Warini,
sangat pesat, maka kompetensi mahasiswa Kita Poleng, Bali TV, Rumah Sakit Jiwa
harus disiapkan lebih matang untuk kebutuhan Bangli, Sanggar Semara ratih, dan lain-lain.
dan perkembangan zaman. Dari sekian banyak lembaga dan sanggar-
Kampus ISI Denpasar telah sanggar yang ikut bekerjasama dengan Institut
menerapkan MBKM, yang merupakan salah Seni Indonesia Denpasar, penulis memilih
satu institusi seni yang menerapkan MBKM kerja sama untuk bermitra dengan Sanggar
dari tahun 2021, dengan adanya MBKM ini Semara Ratih.
diharapkan mahasiswa ISI Denpasar mampu MBKM kali ini penulis memilih untuk
mengembangkan potensinya sesuai dengan melakukan penelitian yang bertujuan untuk
passion dan bakatnya, dengan menawarkan mengembangkan ilmu pengetahuan yang
beberapa program baru yakni pertukaran sudah didapatkan sebelumnya pada mitra atau
mahasiswa kampus merdeka, magang/praktik tempat untuk melakukan MBKM yaitu di
kerja, asistensi mengajar di satuan pendidikan, Sanggar Semara Ratih yang terletak di Ubud,
penelitian/riset, proyek kemanusiaan, kegiatan Gianyar. Alasan mengapa penulis memilih
wirausaha, studi/proyek independen, dan Sanggar Semara Ratih sebagai mitra MBKM,
membangun desa/kuliah kerja nyata tematik. Sanggar Semara Ratih merupakan salah satu
Penerapan konsep pembelajaran sanggar tari dan tabuh yang cukup dikenal
Kampus Merdeka, Mahasiswa dibebaskan oleh masyarakat, baik masyarakat Bali
memilih salah satu dari bentuk kegiatan maupun masyarakat asing. Sanggar Semara

59
Jurnal IGEL: Journal Of Dance, Vol. 2 No. 2, Desember 2022, E- ISSN 2808-3245

Ratih masih eksis sampai sekarang dengan dalam masing-masing struktur dan motif
memiliki Visi dan Misi yang cukup kuat untuk gerak.
mempertahankan budaya adat Bali, Legong Suddhamala yang ada di
diantaranya seni tari dan tabuh. Sanggar Semara Ratih merupakan buah karya
Sanggar Semara Ratih memiliki dari Prof. Dr I Wayan Dibia, SST., MA
beberapa Tari klasik maupun Tari Kreasi, diciptakan pada tahun 2012 dengan musik
diantaranya yakni Tari Legong Kuntir, Tari garapan iringan bersama I Ketut Cater, SSn.
Legong Lasem, Tari Legong Kuntul, Tari Penulis tertarik untuk meneliti karya tari
Legong Semarandana, Tari Trunajaya, Tari Legong Sudamala, karena tarian ini
Oleg Tamulilingan dan banyak lagi lainnya. mengangkat sebuah kisah Penyucian Dewi
Tari Kreasi yang dimiliki oleh Semara Ratih Durga oleh Sahadewa. Legong adalah tari
yakni Tari Puspitasari, Tari Pendet, Tari klasik Bali yang memiliki perbendaharaan
Gadung Melati, Trai Legong Atma Prasangka, gerak yang sangat kompleks. Sedangkan
dan Tari Legong Suddhamala. Dari sekian Suddhamala adalah kata dalam Bahasa
tarian tersebut penulis tertarik untuk menulis Sanskerta yang mengandung arti penyucian
Tari Legong Suddhamala. Tari Legong atau peleburan. Legong Suddhamala adalah
Suddhamala ini menceritakan pengeleburan tari garapan baru yang bersumber pada Legong
(pengeruwatan), penyucian. Oleh karena itu, kreasi. Tari Legong Suddhamala memiliki
jika dilihat dari cerita Tari Legong keunikannya tersendiri yakni memiliki gerakan
Suddhamala ini sangat tepat pada saat yang murni dari tarian legong dan mengangkat
sekarang, sebab dunia sedang mengalami sebuah kisah dari cerita Kunti Sraya mengenai
wabah yaitu pandemi covid-19 (kegeringan). pengeruwatan (penyucian).
Tarian ini juga tidak lepas dari pakem-pakem Adapun beberapa keraguan yang
tari Legong yang telah ada sebelumnya tetap masih muncul didalam tari Legong
berpatokan pada tari klasik. Di antara pakem- Suddhamala terkait dengan berbagai
pakem legong yang dipakai yakni keluwesan pertanyaan diantaranya (1) Bagaimana struktur
gerak penari dan alunan musik yang indah pertunjukan tari Legong Suddhamala, (2)
dengan menggunakan gambelan Semarandana Mengapa tari Legong Suddhamala sebagai
yang ada di Sanggar Semara Ratih. Pada media penyucian. Dari adanya pertanyaan
Sanggar Semara Ratih terdapat tarian Legong, tersebut, maka adanya tujuan penelitian yakni
di antara banyaknya tarian Legong penulis untuk mengetahui struktur pertunjukan tari
sangat tertarik untuk meneliti Tari Legong Legong Suddhamala dan mengetahui
Suddhamala, maka penulis sangat tertarik bagaimana tari Legong Suddhamala sebagai
untuk meneliti lebih dalam lagi. Di dalam media penyuican. Penulis tertarik menulis tari
keunikan tari Legong Suddhamala ini Legong Suddhamala sebagai penelitian dari
memiliki struktur pertunjukan dramatari tugas MBKM.
mengenai kisah Kunti Sraya, bahwa di
Sanggar Semara Ratih terdapat berbagai METODE PENELITIAN
tarian-tarian antara lainnya yakni Tari Kreasi. Penelitian ini menggunakan metode
Salah satu bagian dari seni tari adalah kualitatif, data yang diperoleh berupa
Tari Kreasi pengembangan tariannya yang observasi, dokumentasi, studi pustaka, dan
tidak memiliki atruan yang baku (Kemdikbud, wawancara yang kemudian hasil dari
2017:78). Tari Legong Suddhamala wawancara tersebut dituangkan ke dalam
merupakan salah satu Legong Kreasi tulisan dengan kalimat yang detail. Maka
pengembangan dari pola-pola tari yang sudah pembaca akan lebih memahami apa yang ingin
ada. Perkembangan Legong Kreasi sebagai disampaikan oleh penulis. Penelitian ini
budaya dalam menumbuhkan daya cipta para memfokuskan kepada bagaimana struktur
seniman tari dalam berkarya, memperluas pertunjukan Tari Legong Suddhamala, dengan
kesempatan masyarakat untuk berkreatifitas menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.
dan menikmati perkembangan seni budaya di Secara keseluruhan penelitian ini dilaksanakan
Indonesia. Legong Kreasi tercermin dari dengan 3 tahap, yaitu: (1) tahap pengumpulan
adanya perkembangan satu dengan lainnya data, (2) tahap analisis data, (3) tahap
yang memiliki perbedaan serta dapat penyajian hasil analisis data.
menunjukkan sebuah kreativitas seniman, baik
dari faktor tema maupun cerita yang berbeda

60
Ni Nyoman Gek Ayu Indah Lestari, Wimba Ruspawati, Suminto: Tari Legong Suddhamala Di Sanggar Semara Ratih Ubu

ANALISIS DAN INTREPETASI DATA dari maestro gambelan dan tari dan juga
Mengembangkan sebuah konsep yang komposer-komposer muda yang handal dan
ada hubungannya dengan Struktur kreatif yang memiliki reputasi seni yang
Pertunjukan, yaitu “Tari Legong dari Kajian tinggi.
Lontar ke Panggung Masa Kini (Dinas
Tari Legong Suddhamala
Kebudayaan Kota Denpasar 2015:6). Struktur
Legong Suddhamala merupakan
Pertunjukan merupakan sebuah susunan atau
sebuah tarian kreasi yang di mana arti kata
tatanan yang ada dalam suatu bagian
Legong adalah tari klasik Bali memiliki
pertunjukan karya seni yang menjadi satu
perbendaharaan gerak yang sangat kompleks,
kesatuan mempunyai hubungan erat dan
sedangkan Suddhamala kata dalam Bahasa
memiliki makna pertunjukan. Melalui tahapan
Sansekerta yang mengandung arti penyucian
dengan melihat dan merasakan menggunakan
atau peleburan. Tari Legong Suddhamala
panca indera maka seorang koreografer
adalah buah karya Prof. Dr I Wayan Dibia,
mendapatkan temuan-temuan dengan
SST., MA pada tahun 2012 dengan musik
kreativitas yang tinggi. Pada tahap ini dapat
garapan iringan bersama I Ketut Cater, S.Sn.
menggali ide konsep dengan melihat
Tari Legong Suddhamala ini ditarikan oleh 6
fenomena maupun buku sejarah mengenai
penari legong dan 1 penari rangda, tarian ini
tradisi dan budaya yang dapat diangkat
menggambarkan sebuah kisah dari cerita
sebagai sebuah karya. Beberapa langkat
Kunti Sraya, yaitu penyucian Dewi Durga
meriset dan merangcang konsep dapat
oleh seorang anak bumi berbudi luhur dan
dilakukan dengan tahapan observasi,
bersifat jujur yang bernama Sahadewa, putra
dokumentasi, studi pustaka, dan wawancara.
Maharaja Pandu dari keluarga Pandawa.
Kemudian hasil meriset dapat disusun menjadi
Di dalam cerita Kunti Sraya, agar bisa
sebuh konsep garapan, beberapa penyusunan
kembali ke wujudnya yang semula sebagai
perencanaan konsep menjadi pertimbangan
Dewi Uma yang dimana dalam pengaruh
yaitu wujud/bentuk, struktur garapan.
kekuatan sihir Kalika yakni adik kesayangan
Dewi Durga. Dewi Kunti menyeret salah satu
Sejarah Sanggar Semara Ratih
anak tirinya, Sahadewa ke setra gandamayu
Beranjak dari manis pahitnya
untuk dijadikan korban kepada Dewi Durga.
pengalaman seni yang begitu banyak dilalui
Atas kehendak Dewata Agung ternyata Dewi
oleh sepasang seniman tari tradisional Bali,
Durga tidak berhasil membunuh Sahadewa.
yakni Anak Agung Anom Putra, SST., MSi
Dewi Durga bahkan memohon kepada
atau yang sering dipanggil Anom Baris,
Sahadewa agar putra Pandawa ini bisa
dengan istri Raden Ayu Sukmawati, SH. maka
melebur segala dosa-dosanya dan menyucikan
tanggal 28 Oktober 1988 mereka membuat
kembali dirinya. Berkat pertolongan Dewata
sebuah sekaa yang diberi nama Sanggar Tari
Agung, tanpa kesulitan Sahadewa berhasil
dan Tabuh Semara Ratih.
menyucikan Dewi Durga menjadi Dewi Uma.
Pada umumnya sekaa-sekaa di Bali
beranggotakan dari satu lingkungan Banjar itu Adapun nama-nama penari Legong
sendiri, baik muda maupun tua dengan Suddhamala, sebagai berikut.
kemampuan yang berbeda. Tapi lain halnya
dengan sanggar Semara Ratih yang merupakan 1. Ni Komang Ayu Suari Dewi
tonggak pertama kali saat itu dalam sejarah 2. Ni Kadek Ayu Wikantari
musik Bali anggotanya spesial dipilih dari 3. Gusti Ayu Desy Wahyuni
desa-desa yang ada disekeliling kapubaten 4. I Gusti Ayu Dwi Gangga Pratiwi
Gianyar. Orang-orangnya pun adalah alumnus 5. Novi Delimarta
STSI, SMKI, dan tokoh tokoh seni dari 6. Ni Made Dewi Padmasari
desanya sendiri yang memiliki dedikasi seni
KESIMPULAN
yang tinggi. Di samping untuk membentuk
Tari Legong Suddhamala merupakan
suatu sekaa yang memiliki kualitas yang baik
sebuah karya seni Sanggar Semara Ratih
dan tinggi, Semara Ratih juga bertujuan untuk
Ubud. Pada penelitian ini menggunakan
menghimpun orang-orang lulusan STSI, SMKI
metode penelitian kualitatif yang dapat
agar daya kreativitas seni yang dimilikinya
dilakukan melalui tahapan observasi,
tersalur dengan professional. Untuk mencari
dokumentasi, studi pustaka, dan wawancara.
kualitas yang baik sekaa Semara Ratih belajar

61
Jurnal IGEL: Journal Of Dance, Vol. 2 No. 2, Desember 2022, E- ISSN 2808-3245

Di dalam tahapan ini dapat menemukan hasil LAMPIRAN


dari penelitian kedalam tulisan yang detail,
maka dalam proses penciptaan tari Legong
Suddhamala ini akan menjadi lebih
terstruktur. Tidak ada sesuatu yang diraih
secara instan, semua membutuhkan proses
yang panjang dan kemauan yang kuat untuk
menghasilkan sesuatu yang baik dan
sempurna.

DAFTAR RUJUKAN
Bandem, I Made (2004). Kaja dan Kelod Tari
Bali Dalam Transisit. Terjemahan
Gambar 1. Foto Tari Legong Suddhamala
dari I Made Marlowe. New York. ( Sumber: Data Pribadi, 2021)
Universitas Press.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
(1982). Pengantar Pengetahuan
Tari. SMKI : Pendidikan
Menengah Kejuruan.
Dinas Kebudayaan (2015). Tari Legong dari
Kajian Lontar ke Panggung Masa Kini.
Denpasar.

DAFTAR
NARASUMBER/INFORMAN
Anak Agung Anom Putra (57 th), Pemilik
Sanggar Semara Ratih, wawancara Gambar 2. Pementasan Tari Legong Suddhamala
tanggal 18 November 2021 di Jln bertempat di Pura Dalem Ubud
Kajeng No.25, Ubud, Gianyar Bali (Sumber : Data Pribadi, 2021)
Prof.Dr.I Wayan Dibia, SST., MA (73 th),
Pencipta Tari, wawancara tanggal
28 November 2021 di Jln Gandaria
No.17, Denpasar, Bali.

62

Anda mungkin juga menyukai