ABSTRACT
P. Syairna Widari, 2021. Learning dance creativity through
motion creation for class IX students in arts and culture
subjects at UPT SPF SMPN 1 Makassar. Essay.Departement
of Performing Arts, Faculty of art and Design, Sendratasik
Education Study Program. Makassar State University
(supervised by Dr. Hj. Heriyati Yatim, M.Pd and Dr. Andi
Padalia, M.Pd).
menumbuhkan daya cipta (kreasi) dan rasa yang diberikan guru seni budaya tersebut
keindahan melalui persepsi dan praktik karena mencakup tentang penciptaan gerak
berkarya seni. Salah satu upaya untuk siswa.
mengamati karakter anak adalah melalui Penelitian ini dilakukan karena atas
tarian yang dihubungkan dengan pernyataan kesadaran dan keterbatasan pengetahuan,
jiwa. Pada dasarnya setiap orang memiliki pemahaman dan kemampuan yang dimiliki
potensi kreatif, meskipun dalam berbagai peneliti dan dorongan kebutuhan rasa ingin
tingkatan. Potensi kreatif dapat tahu dan memecahkan suatu masalah seperti
dipertahankan, dikembangkan, dan bagaimna pembelajaran kreativitas tari
diciptakan melalui latihan-latihan dan melalui cipta gerak di terapkan di UPT SPF
pendidikan. SMPN 1 Makassar
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Berdasarkan observasi pendahuluan
menjadi salah satu tempat untuk menuntut tentang Pembelajaran Kreativitas Tari
ilmu. Rencana dan pengaturan tindakan Melalui Cipta Gerak Pada Siswa Kelas IX
sehubungan dengan isi dan bahan pelajaran Dalam Mata Pelajaran Seni Budaya di UPT
yang digunakan sebagai instruksi dan aturan SPF SMPN 1 Makassar, peneliti tertarik
pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama terhadap metode cipta gerak yang
(SMP) adalah program pendidikan digunakan oleh guru seni budaya di UPT
(kurikulum) dasar yang menggabungkan SPF SMPN 1 Makassar sehingga peneliti
bidang kurikuler dan ekstrakurikuler. Salah secara khusus ingin melihat dan menelaah
satu bidang kurikuler di SMP untuk kelas pembelajaran seni tari yang berkaitan
VII, VIII, dan IX adalah pembelajaran seni dengan proses pembelajaran kreativitas tari
budaya. melalui cipta gerak pada siswa kelas IX di
Sejak pelaksanaan mata pelajaran seni UPT SPF SMPN 1 Makassar. Peneliti
budaya di Sekolah Menengah Pertama mengambil penjajakan di UPT SPF SMPN 1
(SMP), setiap siswa wajib untuk menerima Makassar ini karena UPT SPF SMPN 1
mata pelajaran seni budaya, yang terbagi Makassar khususnya pembelajaran seni tari
menjadi seni musik, tari, teater dan seni di UPT SPF SMPN 1 Makassar merupakan
rupa, dan siswa wajib untuk mengikuti mata pelajaran penting bagi siswa dan
proses pembelajaran tersebut berdasarkan banyak diminati, serta sebagai sekolah yang
aspek yang telah di sepakati dan dipilih inovatif dan kreatif dalam menyusun materi
sekolah yang disesuaikan dengan minat dan teknik mengajarnya, yang sekiranya
siswa, ketersediaan guru, sarana dan mampu memberi solusi terhadap
prasarana serta budaya masyarakat. permasalahan kesenian saat ini.
Mata pelajaran seni budaya di UPT SPF Berdasarkan fenomena tersebut
SMPN 1 Makassar khususnya mata tentunya hal ini memilki kaitan dengan
pelajaran seni tari juga diminati para siswa bentuk penyajian dari kegiatan Ma’lambuk
di UPT SPF SMPN 1 Makassar, karena dalam upacara adat Rambu Solo’. Dari
mata pelajaran seni tari selain bersifat kedua persoalan tersebut maka peneliti akan
menyenangkan dan juga sebagai ajang para melakukan penelitian Ma’lambuk dalam
siswa untuk dapat mengembangkan daya upacara adat Rambu Solo’.
dan laku kreativitas siswa untuk tetap
melestarikan budaya yang ada di Indonesia.
METODE PENELITIAN
Di UPT SPF Guru Seni budayanya 1. Jenis Penelitian
memiliki edukasi yang tinggi dalam Jenis penelitian yang digunakan
melakukan tugasnya sebagai pengajar adalah jenis penelitian kualitatif.
sehingga dia memiliki cara yang unik untuk penelitian ini menggunakan data
mengembangkan kreativitas siswanya, salah kualitatif sehingga analisisnya juga
satu cara yang digunakan sebagai pilihan menggunakan analisis kualitatif
dalam mengembangkan imajinasi dan (deskriptif) atau penggambaran temuan
kreativitas siswanya adalah dengan lapangan yang naturalistik atau apa
menerapkan metode cipta gerak. Dimana adanya sesuai kondisi lapangan.
istilah Cipta gerak sendiri adalah istilah
P. Syairna Widari : Pembelajaran Kreativitas Tari Melalui Cipta Gerak Pada Siswa Kelas
IX Dalam Mata Pelajaran Seni Budaya Di UPT SPF SMPN 1 Makassar
kebosanan dan siap untuk mengikuti sangat tinggi . Salah satu materi kelas
materi selanjutnya. IX yang diajarkan oleh guru seni tari
pada saat diobservasi adalah tari kreasi
dan membuat polanya dimana dalam
praktek siswa di tuntut untuk lebih
kreatif dalam membuat sebuat tari
kreasi dan pola lantainya. Guru
menjelaskan materi tentang tari kreasi
beserta pola lantainya, dan dengan
pembelajaran seni tari tentang tari
kraesi dan pola lantainya, guru juga
menerapkan tentang kreativitas dan
menuntun siswa untuk menciptakan
Gambar 3. Guru Memberikan Apersepsi beberapa gerakan melalui cipta gerak
pada Siswa karena dalam membuat sebuah tarian
(Dok. P. Syairna Widari. 26 Oktober 2022) memang di perlukan kreativitas yang
lebih . Sebelum guru menyuruh siswa
Gambar di atas adalah susana ruang membuat sebuah tari, guru
media saat kegiatan pembelajaran akan memperlihatkan beberapa video tari,
dimulai, pada tahap awal guru yaitu video-video tari yang dapat
memberikan apersepsi pada siswa memancing kreativitas siswa, video itu
dengan memberikan pertanyaan ringan sendiri diambil dari youtub dan
mengenai pelajaran yang akan diperlihatkan langsung kepada siswa.
diberikan. Siswa terlihat tenang c) Kegiatan Akhir, dilakukan setelah guru
mendengarkan dan mencoba menjawab menyampaikan materi (kegiatan inti),
pertanyaan dari guru. dengan memberikan beberapa
b) Kegiatan inti, guru menyampaikan pertanyaan dari materi yang sudah
materi pelajaran berdasarkan Rencana diajarkan dengan tujuan untuk
Pelaksanaan Pembelajaran yang mengevaluasi secara ringan, serta guru
digunakan saat pembelajaran memberikan tugas untuk
berlangsung. Kegiatan yang dilakukan mendeskripsikan video tari yang sudah
pada saat tahap pembelajaran juga dilihat oleh siswa.
menggunakan media dan metode yang b. Pembelajaran Kreativitas Tari Melalui
telah disiapkan oleh guru seni tari. Pada Cipta Gerak Pada Siswa Kelas IX
tahap pembelajaran seni tari lebih Pembelajaran kreativitas tari
mendominan pada kognitif dan melalui cipta gerak pada siswa kelas IX
psikomotorik, karena dapat membuat dalam mata pelajaran seni budaya di
siswa senang, memotivasi untuk UPT SPF SMPN 1 Makassar dapat
menumbuhkan kreativitas siswa. Pada dikatakan belajar kreatif karena
aspek kognitif dan psikomotorik siswa berhubungan dengan pengelaman
diharapkan belajar siswa menciptakan gerak sendiri
dapat memahami dan menerapkan Kreativitas sebagai kemampuan
(memperaktekkan) sesuai dengan untuk menciptakan sesuatu yang baru,
materi yang disampaikan. sebagai kemampuan untuk memberikan
Pada saat membahas materi gagasan baru yang dapat di terapkan
dilaksanakan di ruang kelas, sedangkan dalam pemecahan masalah, atau
saat memperaktekkan dilakukan di sebagai kemampuan untuk melihat
ruang media/praktek atau di lahan hubungan-hubungan baru antara unsur-
depan ruang praktek seni tari. Ternyata unsur yang sudah ada sebelumnya.
dapat dibuktikan saat pembelajaran seni Demikian juga berlaku pada diri siswa
tari berlangsung di ruang media/praktek terhadap metode cipta gerak, yang
maupun di depan ruang praktek seni mendorong siswa untuk tekun dan
tari, siswa sangat semangat dan merasa kreatif.
senang, antusias siswa untuk praktek
P. Syairna Widari : Pembelajaran Kreativitas Tari Melalui Cipta Gerak Pada Siswa Kelas
IX Dalam Mata Pelajaran Seni Budaya Di UPT SPF SMPN 1 Makassar
Pelajaran seni tari juga bebas, dalam arti kelompok 6 terdiri dari 4 orang, dan
siswa dapat berekspresi dan bereksplorasi lompok 7 terdiri dari 6 orang. Dan
serta dapat berkreativitas, apalagi dengan untuk pemilihan ketua kelompok
diberikan tugas untuk mencipta gerak dari diserahkan kepada masing-masing
ibu Herlina, siswa lebih senag dan bebas kelompok untu memilih.
berekspresi. ( hasil wawancara dengan siswi Pada tahap pembuatan gerak, pada
kelas IX B 26 Maret 2022) umumnya siswa mengalami kesulitan
atau masalah dengan mebuat pola lantai
dan kepercayaan diri siswa cenderung
kurang. Saat siswa mengalami masalah,
siswa langsung konsultasi dengan guru
pengajar. Guru membimbing siswa dan
muali mengarahkan agar setiap siswa
yang mengalami kesulitan, baiknya
diselesaikan bersama-sama dengan
kelompoknya, hal itu dapat membuat
siswa bereksplorasi terhadap siswa lain.
walaupun dengan sederhana. Tabel No. 2 Hasil Evaluasi Tes Teori Siswa
Kelas IX
adapun 68% siswa yang telah memenuhi mudah menarikan tariannya karena siswa
Kriteria Ketuntasan Minimal. menciptakan tariannya sendiri, jadi siswa
Bentuk evaluasi penyajian, guru mengambil lebih mudah untuk menghafal setiap
penilaian dari materi prakteknya, siswa geraknya.
diberikan tugas untuk mencipta gerak dan Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
setelah siswa dirasa cukup dan mampu untuk ada beberapa kriteria yang dijadikan guru
diambil nilainya maka guru melakukan sebagai ukuran penilaian yakni kekompakan
evaluasi. kelompok, hafalan gerak, pola lantai atau
Evaluasi praktek dilakukan di ruang komposisi unsur wiraga, unsur wirama, dan
media/praktek seni tari terkadang pula di unsur wirasa, dengan kriteria penilaian yang
depan ruangan praktek tergantung jumlah dijadikan pedoman, maka guru dapat
siswa yang mengikuti pembelajaran. Evaluasi mengambil penilaian praktek tari mencipta
yang dilakukan adalah menyajikan tari yang gerak di kelas IX B.
diciptakan siswa melalui cipta gerak yaitu Tabel No. 3 Hasil Evaluasi Praktek Cipta
siswa menciptakan gerak dan merangkai Siswa Kelas IX B
gerak menjadi sebuah tarian sederhana dan
disertai dengan pola lantai. Siswa yang telah
dibagi kelompok diminta maju per kelompok
dan mempresentasukan tari yang telah siswa
buat.
No Nama Siswa Nilai
Bentuk evaluasi praktek yang dilakukan
1 Agung Purnama Z 83
oleh guru seni budaya tersebut dilakukan
dengan mempersilahkan siswanya secara 2 Ahmad Irhamsyah 71
berkelempok dan bergantian dengan 3 Anaqah Saudah Fath 92
kelompok lain untuk menampilkan gerakan Rahman
gerakan tari yang telah mereka buat, 4 Andi Muhammad Naufal 83
kemudian guru akan menilai dari unsur-unsur Zakil
yang telah dirumuskan terlebih dahulu, 5 Ardina Nur Amelia 92
seperti unsur wiraga, unsur wirama, unsur 6 Atha Fathir Alqatany Adam 83
wirasa, dan lain-lain. Setelah penilain- 7 Din Ahmad Caesar 92
penilaian tersebut telah dilakukan barulah 8 Dwi Novianti 95
guru akan mengakumulasi nilai para siswa 9 Ghaitsa Zahira Shofa 83
yang telah mengikuti evaluasi baik itu 10 Herucikro Wicaksono 79
penilaian kekompakan, hafalan gerak, dan 11 Jiseph Phillip Danilo Bugid 83
12 Khifa Nur Azzahra Ningrum 79
13 M. Nabil Maulana 71
14 Meutiah Ananda Aryani 83
Ridwan
15 Miranti Juliana 83
16 Muh. Akbar 83
17 Muh. Dwi Andika Nur 95
Ramadiani
18 Muh. Rifal 83
19 Muhammad Apriadi 79
20 Muhammad Ilham 83
pola laintai/komposisi. 21 Muhammad Yudiaksa Al 71
Gambar 8. Siswa Mempesentasikan Tari yang Qadri
Siswa Ciptakan
22 Nur Aisyah Saharuddin 83
(Dok. P. Syairna Widari 26 Maret 2022)
Gambar di atas adalah kelompok 1 yang 23 Nur Fadilah Machmud 95
memperesentasikan tari yang telah siswa 24 Nur Hikmah 92
ciptakan, 3 siswa bergerak sesuai dengan 25 Nur Rezky Ismail 92
gerakan yang telah mereka buat, dan disertai 26 Nur Hijrah R. 83
dengan pola lantai, siswa dapat dengan 27 Nursyafiqah Ananda Ruly 92
P. Syairna Widari : Pembelajaran Kreativitas Tari Melalui Cipta Gerak Pada Siswa Kelas
IX Dalam Mata Pelajaran Seni Budaya Di UPT SPF SMPN 1 Makassar
dapat memancing kreativitas siswa, dan temukan sendiri, sehingga siswa tidak
pada tahap ini pula guru membagi siswa merasa terbebani dalam membuat sebuah
menjadi beberapa kelompok secara tarian sederhana, dengan langkah-langkah
beraneka ragam, dalam hal ini tidak tersebut tentulah kreativitas siswa akan
memandang jenis kelamin dan juga tidak berkembang karena siswa dilatih untuk
memandang siapa siswa yang memiliki menemukan gerakan-gerakan baru yang
kemampuan lebih unggul, sehingga semua nantinya akan dibuatkan sebuah tarian.
akan berbaur untuk saling membantu dan Dimana diketahui penerapan metode
bekerjasama satu sama lain. (c) guru pembelajaran yang diterapkan oleh guru
memberi evaluasi berupas tes praktek dari seni budaya di sekolah merupakan salah
apa yang telah diciptakan oleh siswa, satu faktor yang menentukan ketercapaian
setelah itu guru akan melakukan evaluasi hasil belajar siswa, karena penggunaan
lagi namun evaluasi ini termasuk evaluasi metode mengajar yang sesuai dengan
ringan, dimana guru memberi pertanyaan materi yang disajikan akan mempengaruhi
ringan kepada siswa sebelum proses kemampuan siswa dalam menciptakan
pemebelajaran selesai. sebuah tarian sehingga berpengaruh
Kemudian untuk proses kreativitasnya terhadap hasil belajar siswa.
sendiri guru menerepkan 2 tahap yaitu 2. Hasil Belajar Kreativitas Tari Melalui
tahap awal dan tahap pelaksanaan, pada Cipta Gerak Pada Siswa Kelas IX Dalam
tahap awal sendiri yang dilakukan siswa Mata Pembelajaran Seni Budaya Di UPT
adalah menemukan gagasan dan SPF SMPN 1 Makassar
menemukan referensi gerak, pada tahap Pada penelitian ini, yang menjadi
penemuan gagasan, guru menyuruh rumusan masalah yang kedua adalah untuk
siswanya untuk menemukan gagasan yang kita bisa mengetahui bagaimana hasil
nantinya akan di buatkan sebuat tarian belajar kreativitas siswa setelah guru
sederhana, lalu pada tahap penemuan menerapkan metode cipta gerak
referensi gerak, dalam hal ini guru Berdasarkan hasil penelitian yang di
membantu dalam menemukan referensi peroleh ditemukan didalam membahas
gerak yaitu memperlihatkan tayangan- bagaimana hasil belajar kreativitas tari
tayangan tari sehingga siswa dapat melalui cipta gerak tidak sesuai dengan
mengapresiasi sebuah gerak yang indikator penilaian yang di gunakan guru di
disajikan, dan dengan apresisi sekolah tersebut, dimana dalam melakukan
menggunakan audio visual siswa dapat penilaian guru seni buda hanya
memiliki perbendaharaan gerak-gerak tari, menggunakan bentuk evaluasi yaitu evaluasi
Kemudian pada tahap pelaksanan yang teori dan evaluasi praktek , evaluasi bentuk
dilakukan siswa adalah mebuat gerak dan soal yang dimaksud adalah guru
menampilkan tarian yang telah dibuat. memberikan soal-soal yang terdiri dari soal
Pada tahap Pembuatan gerak siswa dilatih assay atau soal pilihan ganda mencakup
berfikir kritis dalam mencipta gerak dan materi yang telah disampaikan guru, guru
merangkai gerak menjadi sebuah tarian memberikan waktu untuk mengerjakan dan
sederhana, lalu pada tahap disimpulkan saat durasi waktu telah habis.
penjajian/penampilan tari guru mata Kemudian untuk bentuk evaluasi praktek
pelajaran mempersilahkan siswa untuk yang dilakuakan oleh guru seni budaya
menampilkan atau menyajikan karya yang tersebut dilakukan dengan mempersilahkan
diciptakan secara berkelompok. siswanya secara berkelempok dan
Berdasarkan hasil penelitian yang bergantian dengan kelompok lain untuk
diperoleh, setelah peneliti mengamati menampilkan gerakan gerakan tari yang
proses pembelajaran kreativitas tari telah mereka buat, kemudian guru akan
melalui cipta gerak secara langsung menilai dari unsur-unsur yang telah
terlihat bahwa siswa merasa senang dan dirumuskan terlebih dahulu, seperti unsur
lebih leluasa dalam membuat sebuah wiraga, unsur wirama, unsur wirasa, dan
gerakan, karena gerakan yang meraka buat lain-lain. Setelah penilain-penilaian tersebut
berasal dari ide atau gagasan yang meraka telah dilakukan barulah guru akan
P. Syairna Widari : Pembelajaran Kreativitas Tari Melalui Cipta Gerak Pada Siswa Kelas
IX Dalam Mata Pelajaran Seni Budaya Di UPT SPF SMPN 1 Makassar
mengakumulasi nilai para siswa yang telah tari yang telah di ajarkan dan untuk menilai
mengikuti evaluasi baik itu penilaian gerakan dalam tariannya saja tanpa tau
kekompakan, hafalan gerak, dan pola tingkat kreativitas siswa, dengan demikian
laintai/komposisi. dapat disimpulkan bahwa guru dalam
Dimana menurut teori Guilford (dalam melakukan penilaian kreativitas tari
Munandar, 1977) didalam mengukur terhadap siswa di UPT SPF SMPN 1
seberapa tinggi kreativitas yang dimiliki Makassar tidak berhasil.
oleh seseorang ada emapat aspek yang harus
di perhatikan yakni : Kesimpulan dan Saran
a.) Fluency, kelancaran berfikir adalah A. Kesimpulan
kemampuan dalam menghasilkan ide, Berdasarkan hasil penelitian dan
jawaban penyelesaian masalah atas pembahasan, penelitian tentang
pertanyaan yang keluar dari pemikiran pembelajaran kreativitas tari melalui cipta
seseorang, memberikan banyak cara atau gerak pada siswa kelas IX dalam mata
saran untuk melakukan berbagai hal, b.) pelajaran seni budaya, maka dapat
Flexibility, keluwesan adalah kemampuan disimpulkan bahwa:
untuk menggunakan bermacam-macam 1. Pembelajaran kreativitas tari melalui
pendekatan dalam mengatasi persoalan. cipta gerak dalam pembelajaran seni
Orang yang kreatif adalah orang yang luwes budaya terdapat beberapa tahap yakni:
berfikir dalam menggantikan cara berfikir 1.) Tahap awal yang meliputi penemuan
lama dengan cara berfikir dan mampu gagasan dan penemuan referensi gerak,
mengubah cara pendekatan atau cara 2.) Tahap pelaksanaan yang meliputi
pemikiran c.) Elaboration, elaborasi adalah pembuatan gerak dan penyajian.
kemampuan dalam memperkaya dan Dengan diterapkannya metode cipta
mengembangkan suatu gagasan atau produk gerak oleh guru seni budaya di UPT
dan menambahkan atau memperinci detail- SPF SMPN 1 Makassar siswa menjadi
detail dari suatu objek, gagasan atau situasi lebih dapat bereksplorasi
sehingga lebih menarik, d.) Originality mengembangkan kreativitas yang siswa
adalah kemampuan untuk mencetuskan miliki, siswa dapat berkarya sendiri dan
gagasan asli, memikirkan cara yang tidak tidak hanaya meniru karya tari yang
lazim untuk mengungkapkan diri, dan sudah ada, saling bekerjasama dalam
mampu membuat kombinasi-kombinasi membuat sebuat tarian, dan dapat
yang tidak lazim dari bagian-bagian atau memupuk rasa percaya diri pada siswa.
unsur-unsur. 2. Guru seni budaya di UPT SPF SMPN 1
Teori Guilford merupakan tes yang biasa Makassar untuk mengetahui hasil
digunakan untuk mengukur bakat dalam belajar kreativitas tari melakukan 2
salah satu bidang seni atau bakat macam bentuk evaluasi yaitu bentuk
psikomotorik, sehingga seharusnya guru soal dan bentuk penyajian/praktek.
seni budaya dalam mengetahui hasil belajar Dimana bentuk penilaian tersebut
kreativtas siswa di UPT SPF SMPN 1 kurang tepat untuk mengetahui tingkat
Makassar hendaknya menggunakan teori kreativitas siswa, karena evaluasi yang
tersebut sehingga lebih akurat dan pasti dilakukan guru seni budaya tersebut
dalam mengetahui tingkat kreativitas siswa hanaya untuk mengetahui sejauhmana
karena teori tersebut dianggap lebih siswa memahami teori pembelajaran
representatif untuk menilai kreativitas siswa tari yang telah di sampaikan dan untuk
SMP khususnya tari. menilai gerakan tari, sehingga dapat
Namun kenyataan dilapangan tidak disimpilkan bahwa dalam melakukan
terjadi demikian, karena guru seni budaya di penilaian kreativitas tari yang dilakukan
UPT SPF SMPN 1 Makassar hanya oleh guru seni budaya di UPT SPF
menerapkan evaluasi teori dan praktek saja SMPN 1 Makassar tidak berhasil
dalam mengambil nilai siswa dimana karena tidak dapat diketahui dengan
evaluasi tersebut digunakan hanya untuk jelas tingkatan kreativitas dalam
menilai pengetahuan siswa terkait materi diterapkannya metode cipta gerak
P. Syairna Widari : Pembelajaran Kreativitas Tari Melalui Cipta Gerak Pada Siswa Kelas
IX Dalam Mata Pelajaran Seni Budaya Di UPT SPF SMPN 1 Makassar
B. SARAN Dikbud.
Penelitian di UPT SPF SMPN 1 Ben, Suharto. 1985, Komposisi Tari Sebuah
Makassar telah terlaksana, perlu Petunjuk Praktis Bagi Guru.
dikemukakan saran yang dapat dijadikan Yokyakarta: Ikalasti
bahan pertimbangan dalam rangka Catharina Tri, Dra, M.Pd, dkk. 2004.
perbaikan pembelajaran kearah yang lebih Psikologi Belajar. Semarang : UPT
baik. Adapun saran yang diberikan ialah MKK Unnes.
sebagai berikut : Day,Jr R.A., Underwood, A.L 1995,
1. Bagi guru seni tari hendaknya Analisis Kimia Kuantitatif, Penerbit
pemebelajaran tari dengan Erlangga,Jakarta.
menggunakan metode cipta gerak perlu Departemen Pendidikan Nasional. 1989.
lebih ditingkatkan agar siswa dapat Kamus Besar Bahasa Indonesia.
mengekspresikan dan mengeksplorasi Jakarta Balai Pustaka
gerak. Oleh karena itu, para guru Depdiknas. 2003. Pedoman Pengembangan
khususnya guru seni tari disarankan tes diagnostik, Pendidikan Seni.
untuk kreatif dan inovatif dalam Jakarta.
menerapkan metode dan teknik ___________. 2013.Pedoman Penyusunan
pembelajaran seni tari, seperti lebih Silabus Mata Pelajaran Seni
sering mengajak siswa belajar di luar Budaya. Jakarta: Dirjen
ruangan kelas, agar siswa dapat Manpendasmen.
mengeksplorasi gerak melalui alam Djelantik, AAM. 1999. Estetika Sebuah
sekitar, serta melalui apresisi tari secara Pengantar. Bandung : MSPI.
langsung maupun tidak langsung. Dan Eny, Rahma. 2004. Ilmu Alamiah Dasar.
juga dalam melakukan penilaian (Jakarta: Bumi Aksara).
kreativitas hendaknya menggunakan Hadi, Y. Sumandiyo. 1996. Aspek- Aspek
teori Guilford (dalam Munandar, 1977) Koreografi Kelompok. Terjemahan
untuk mengukur kreativitas siswa Margery turner. Yogyakarta :
dengan 4 aspek agar tingkat kreativitas Manthili.
siswa dapat di ketahui dengan tepat. _________________. 1999. Pendekatan
2. Bagi UPT SPF SMPN 1 Makassar, Terhadap Koreografi Non Literal.
sarana dan prasarana seperti ruang Yogyakarta : Mantili Yogyakarta.
praktek seni budaya khususnya seni tari Jazuli, M. 1994. Telaah Teoritis Seni Tari :
perlu diperluas atau ditambahkan ruang Komposisi dan kreativitas Tari.
paraktek lagi agar saat pelajaran seni Semarang : IKIP Semarang.
budaya siswa lebih leluasan dalam ________ . 2008. Pendidikan Seni Budaya
mencipta gerak, perlengkapan tari perlu Suplemen Pembelajaran Tari.
ditambahkan juga agar lebih Semarang: Universitas Negeri
mendorong siswa untuk lebih semangat Semarang
dalam membuat sebuah tarian Kurniawan,Asep.2018.Metodologi
3. Bagi siswa diharapkan siswa sering Penelitian Pendidikan.PT.REMAJA
menonton pertunjukan tari baik itu RODAKARYA:Bandung.
melalui youtube, kaset atau CD supaya Moleong, Lexy J. 2002. Metode Penelitian
siswa dapat belajar tari di rumah kualitatif. Bandung: PT. Remaja
sehingga dapat meningkatkan daya Rosda Karya.
cipta gerak tari. _____________. 2010. Metode Penelitian
kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya.
DAFTAR PUSTAKA Munandar, S.C.U. Utami (1977). Creativity
Adi, D K. (2001). Kamus Praktis Bahasa and Education. Jakarta: PPS UI
Indonesia. Surabaya: Fajar Mulya (Disertasi, Tidak diterbitkan)
Arief S. Sadiman, dkk. 2008. Media Murgianto,Sal. 1983.Koreografi.Jakarta
Pendidikan Pengertian, Pengembangan :Depdiknas.
dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja ___________. 2002. Kritik Tari: Bekal dan
Grafindo Persada dan Pustekkom
P. Syairna Widari : Pembelajaran Kreativitas Tari Melalui Cipta Gerak Pada Siswa Kelas
IX Dalam Mata Pelajaran Seni Budaya Di UPT SPF SMPN 1 Makassar