Anda di halaman 1dari 10

Deskripsi

Panduan Diskusi Kasus Simulasi Komprehensif Urban Modul Pre-Internship Fakultas Kedokteran Universitas Indonesai

Latar Belakang

Ilmu kedokteran komunitas merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari derajat kesehatan individu dan masyarakat beserta faktor risikonya
sebagai bagian dari lingkungan / komunitasnya. Komunitas sendiri artinya sekumpulan orang yang tinggal atau hidup bersama dalam suatu tempat/wilayan
geografis tertentu atau berdasarkan ciri-ciri social seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan, etnis, dll yang dapat mempengaruhi derajat kesehatannya. Dari definisi ini
dapat diketahui bahwa dalam pengelolaan kasus berorientasi komunitas, seorang dokter harus melihat pasien sebagai bagian dari lingkungannya yang mungkin
berpengaruh atau dipengaruhi oleh sakitnya serta peran lingkungan terutama program kesehatan dan masyarakat yang bermanfaat untuk melakukan intervensi
kepada individu, keluarga, dan masyakarat.

Community Oriented Medical Education (COME) adalah sebuah pendekatan pendidikan kedokteran yang difokuskan pada kelompok populasi dan individu serta
semua aspek prioritas masalah kesehatan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan dokter yang berorientasi pada masyarakat yang mampu dan mau melayani
masyarakat dan menangani masalah kesehatan secara efektif di tingkat primer, sekunder, dan tersier, untuk menanggapi kebutuhan masyarakat yang
bersangkutan, dan untuk mendapatkan pendidikan dokter berorientasi sistem kesehatan daripada pendidikan dokter berorientasi penyakit.

Penerapan COME di FKUI telah dilakukan pada penerapan ilmu kedokteran komunitas di modul praktik klinik Pre-Internship dimana ilmu kedokteran komunitas
mewarnai capaian belajar modul yaitu bila dihadapkan pada kasus-kasus di layanan tingkat dasar/sesuai target kompetensi dokter, peserta didik mampu melakukan
pengelolaan pasien akut dan kronis pada usia anak sampai dengan usia lanjut, dalam supervisi, berorientasi pencegahan, dengan bekerja sama lintas profesi dan
lintas sektoral, sehingga terjadi perbaikan kesehatan individu, keluarga, dan komunitas.

Salah satu evaluasi belajar yang dipakai untuk mengukur capaian belajar di atas terutama saat masa pandemic covid-19 dimana seluruh metode belajar termasuk
lapangan dikonversi menjadi pembelajaran jarak jauh adalah dengan melakukan diskusi secara daring. Telah dikembangkan suatu rubrik panduan diskusi 6
aspek/domain mencakup (1) ikhtisar kasus; (2) identifikasi dan penyebab masalah; (3) intervensi/pengelolaan masalah dan indikator keberhasilan; (4) follow up;
(5) integrasi/kolaborasi; dan (6) program kesehatan. Keseluruhan 6 aspek/domain tersebut berisi 23 pertanyaan yang kemudian digunakan sebagai panduan alur
diskusi untuk setiap kasus setting Rawat Jalan dan UGD.

Harapannya panduan diskusi kasus ini dapat memberikan contoh integrasi berbagai pendekatan kedokteran komunitas dalam satu frame evaluasi belajar dalam
bentuk essay, yang dapat dilakukan secara jarak jauh.

Created by: Retno Asti Werdhani, Besthadi Sukmono, Anastasia, Retno Wibawanti, Marsen Isbayu Putra, Amilya Agustina, Dian 1
Kusumadewi, Dewi Yunia Fitriani, Muhammad Ilyas, Angelica Anggunadi, Syougie. September 2020
PANDUAN DISKUSI KASUS SIMULASI KOMPREHENSIF URBAN
MODUL PRE INTERNSHIP BERBASIS PENDIDIKAN JARAK JAUH
TAHUN AJARAN 2020/2021

1. Telah dikembangkan 6 kelompok aspek dari 23 pertanyaan yang telah dikembangkan sebelumnya. 6 aspek/domain tersebut antara lain:
- Aspek 1: Ikhtisar Kasus
- Aspek 2: Identifikasi dan Penyebab Masalah
- Aspek 3: Intervensi/Pengelolaan Masalah dan Indikator Keberhasilan
- Aspek 4: Follow Up
- Aspek 5: Integrasi/Kolaborasi
- Aspek 6: Program Kesehatan
2. Dua puluh tiga (23) pertanyaan yang ada sebelumnya dapat dijadikan ‘puzzle’ oleh mahasiswa dalam membuat tugas berorientasi 6 aspek
tersebut. (Petunjuk definisi operasional setiap aspek dan setiap setting terlampir di bawah)
3. Ke-6 aspek ini merupakan acuan diskusi yang dapat dilakukan oleh tutor dalam kelompok masing-masing
4. Ke-6 aspek bahasan dapat menjadi acuan alur diskusi kasus untuk setiap kasus rawat jalan dan UGD (alur diskusi masing-masing
setting UGD dan rawat jalan terlampir)
5. Untuk mencapai capaian pembelajaran “Bila dihadapkan pada kasus-kasus di layanan primer/sesuai target kompetensi dokter, peserta didik
mampu melakukan pengelolaan pasien akut dan kronis pada usia anak sampai dengan usia lanjut, dalam supervisi, berorientasi
5 tingkat pencegahan, dengan bekerja sama lintas profesi dan lintas sektoral, sehingga terjadi perbaikan kesehatan individu,
keluarga, dan komunitas”, kasus dibuat sebanyak 8 kasus (terdiri dari kelompok usia anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut, masing-masing
setting UGD dan Rawat Jalan).
6. Capaian belajar “…perbaikan kesehatan individu, keluarga, dan komunitas” tidak dapat dinilai dalam diskusi ini
7. Untuk memastikan mahasiswa mencapai capaian belajar, mahasiswa diminta membuat tugas individu berdasarkan 6 aspek di atas sesuai
format jawaban terlampir.
8. Mahasiswa membuat tugas di poin no 7 sebelum diskusi dalam bentuk wordfile untuk diunggah di EMAS setelah mendapat umpan balik
dari diskusi. Sebagai bahan diskusi, mahasiswa diminta membuat PPT untuk dapat dipresentasikan random dalam kelompok masing-masing.
9. Evaluasi dalam diskusi ini dilakukan dalam 2 metode:
a. Penilaian diskusi (nilai individu selama diskusi kelompok) → total sebanyak 8 kali dari total 8 kali diskusi
b. Penilaian tugas kasus individu → total sebanyak 1 nilai per mahasiswa (tutor memilih 1 kasus random di antara 8 kasus yang telah
disubmit mahasiswa di EMAS. (akan diperiksa similarity seluruh tugas kasus individu antar mahasiswa)
10. Tutor memberikan penilaian poin 9.b berdasarkan 6 aspek di poin 1 berdasarkan definisi operasional pada poin 2, melalui tautan GForm
yang akan diberikan oleh pengelola modul.
11. Panduan ini akan digunakan juga pada saat mahasiswa melakukan praktek lapangan dan berdiskusi dengan tutor kasus,s etidaknya 1
(satu) kali dalam seminggu. Target diskusi lapangan untuk per mahasiswa adalah 1 kasus yang sudah disetujui Field Tutor, di setiap
rotasi lapangan (RSUD, Puskesmas, Klinik).

Created by: Retno Asti Werdhani, Besthadi Sukmono, Anastasia, Retno Wibawanti, Marsen Isbayu Putra, Amilya Agustina, Dian 2
Kusumadewi, Dewi Yunia Fitriani, Muhammad Ilyas, Angelica Anggunadi, Syougie. September 2020
DEFINISI OPERASIONAL DAN ALUR DISKUSI KASUS SETTING RAWAT JALAN

DOMAIN 1: IKHTISAR KASUS


SKOR UMPAN
DEFINISI OPERASIONAL
POIN PENILAIAN (0-10)* BALIK
Kerangka berpikir mahasiswa terkait kasus yang berisi
analisis masalah pada pasien, keluarga, risiko yang
mungkin terjadi, komplikasi, disertai interpretasi
Buatlah kerangka berpikir (mind map) dari kasus pemicu yang mahasiswa mengenai data-data pada kasus, serta
1 diberikan. Kerangka berpikir dibuat dengan menggunakan tulisan gambaran umum pengelolaan pada pasien, keluarga,
tangan. pekerjaan, masyarakat serta program kesehatan yang
dapat dimanfaatkan dan dievaluasi untuk kepentingan
pasien dan pencegahan kasus yang sama di
masyarakat/komunitas
Uraian dan analisis data-data yang perlu ditanyakan
kepada pasien terkait data klinis, pemeriksaan fisik,
lingkungan, ataupun data lainnya yang belum tertulis
Data tambahan yang diperlukan untuk penatalaksanaan pada kasus pada kasus, namun perlu diketahui untuk kepentingan
2
ini: anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pengelolaan dan pencegahan masalah pasien, keluarga,
lingkungan, dan masyarakat.
Termasuk instrumen yang dipakai untuk menilai
sindrom geriatri pada pasien usia lanjut

DOMAIN 2: IDENTIFIKASI MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH


DEFINISI OPERASIONAL

POIN PENILAIAN
Faktor risiko internal (dari sisi pasien) dan eksternal
(dari sisi lingkungan sekitar pasien: rumah, keluarga,
pekerjaan, lingkungan lain) yang berhubungan dengan
terjadinya masalah pada pasien (termasuk reasoning) →
Faktor risiko internal dan eksternal pada pasien dan keluarga dan Memakai konsep:
1
lingkungan (rumah/pekerjaan/lainnya) yang terdapat pada kasus ini
▪ Triage epidemiologi/host-agent
evironment/blum/mandala of health/social determinant
of health/beings/biopsikososiokultural
▪ Atau lainnya
Created by: Retno Asti Werdhani, Besthadi Sukmono, Anastasia, Retno Wibawanti, Marsen Isbayu Putra, Amilya Agustina, Dian 3
Kusumadewi, Dewi Yunia Fitriani, Muhammad Ilyas, Angelica Anggunadi, Syougie. September 2020
Langkah Diagnosis Holistik adalah:
1. Aspek personal (alasan kedatangan,
harapan,kekhawatiran (bila ada datanya)
2 Langkah Diagnosis Holistik pada kasus ini 2. Diagnosis kerja, dan diagnosis banding
3. Aspek risiko internal
4. Aspek risiko eksternal
5. Derajat fungsional pasien (beserta alasannya)
3 Langkah Diagnosis Okupasi: 7 langkah Diagnosis Okupasi:
a. Dikerjakan secara lengkap hanya pada pasien pekerja 1. Diagnosis klinis/kerja/diagnosis banding
b. Pada pasien yang BUKAN pekerja maka Langkah ini dilakukan
pada anggota keluarga lain yang bekerja cukup sampai Langkah 2 2. Pajanan di lingkungan kerja
Diagnosis Okupasi (Identifikasi Risiko)
3. Hubungan antara pajaran dengan diagnosis
klinis/kerja
4. Intensitas pajanan
5. Faktor individu yang berperan
6. Faktor lain di luar pekerjaan
7. PAK/diperberat/bukan PAK/tambah data (diserta
Uraian berbagai kemungkinan yang dapat terjadi baik
jangka pendek maupun jangka panjang berkaitan
Sebutkan masalah kesehatan lain/risiko komplikasi/risiko lain yang
dengan kondisi pasien, dan memperhitungkan
4 dapat terjadi pada pada pasien dan keluarga bila pengelolaan kasus
'modifiable factor' dan 'unmodifiable factor', termasuk
tidak adekuat
penilaian risiko jatuh pada pasien lansia serta
faktor intrinsik dan ekstrinsiknya

DOMAIN 3: INTERVENSI/PENGELOLAAN MASALAH DAN INDIKATOR


KEBERHASILAN DEFINISI OPERASIONAL

POIN PENILAIAN
5 Level of Prevention:
1. Health promotion
Bagaimana pengelolaan biopsikososial berorientasi 5 tingkat 2. Specific Protection
1 pencegahan pada pasien, keluarga, dan lingkungan
(rumah/pekerjaan/lainnya) pada kasus ini? 3. Early diagnosis n Prompt Treatment
4. Disability limitation
5. Rehabilitation
Created by: Retno Asti Werdhani, Besthadi Sukmono, Anastasia, Retno Wibawanti, Marsen Isbayu Putra, Amilya Agustina, Dian 4
Kusumadewi, Dewi Yunia Fitriani, Muhammad Ilyas, Angelica Anggunadi, Syougie. September 2020
Uraian dan analisis target keberhasilan penatalaksanaan
penyelesaian masalah pada pasien, keluarga,
masyarakat, dan lingkungan dalam 1 kalimat dengan
Uraikan apa indikator keberhasilan/target tetalaksana pengelolaan menggunakan dengan konsep SMART:
pasien, keluarga, dan lingkungan (rumah/keluarga/lainnya) pada 1. Specific
2
kasus ini dan bagaimana caranya mencapai target keberhasilan 2. Measurable
pengelolaan? (pendekatan multimorbiditas)
3. Achievable
4. Reliable
5. Time

Manajemen penyakit akut atau kronik pada situasi non-


emergency sebaiknya menyertakan edukasi kepada
Apakah edukasi yang dapat diberikan kepada pasien dan keluarga pasien ataupun keluarga pasien mengenai potensi
3 pasien mengenai potensi kegawatdaruratan terkait dengan kegawatdaruratan yang potensial terjadi dan bagaimana
kondisi/penyakit akut atau kronik pada kasus non-emergency? pasien dan keluarga dapat mengenali dan melakukan
pertolongan pertama di rumah oleh anggota keluarga
dalam kondisi itu sebelum mencari pertolongan medis.

Pada masa pandemi COVID -19 ini,edukasi dan tatalaksana apa yang
bisa dilakukan oleh pasien dan pelaku rawat/ keluarga di rumah untuk
4
mencapai target jangka panjang (meliputi nutrisi, aktivitas fisik,
psikososial)?
Bagian ini hanya dikerjakan pada kasus lansia:
Apakah ada indikasi polifarmasi pada pasien? Jika ada, apakah ada
5
potensi penggunaan obat yang tidak tepat pada
pasien, jelaskan obat dan potensi yang ada!
DOMAIN 4: FOLLOW UP
POIN PENILAIAN DEFINISI OPERASIONAL

Uraian dan analisis rencana follow up terhadap pasien,


Bagaimana rencana tindak lanjut yang akan Anda lakukan untuk keluarga, lingkungan untuk menjamin
1 monitoring kesehatan pasien, keluarga, dan lingkungan keberlangsungan/kesinambungan pelayanan dan
(rumah/pekerjaan/lainnya) kualitas hidup untuk mempertahankan
kesehatan/mencegah hal-hal yang tidak diinginkan

DOMAIN 5: INTEGRASI/KERJASAMA/KOLABORASI

Created by: Retno Asti Werdhani, Besthadi Sukmono, Anastasia, Retno Wibawanti, Marsen Isbayu Putra, Amilya Agustina, Dian 5
Kusumadewi, Dewi Yunia Fitriani, Muhammad Ilyas, Angelica Anggunadi, Syougie. September 2020
POIN PENILAIAN DEFINISI OPERASIONAL
Uraikan apa saja faktor pendukung dan penghambat pada pasien, Uraian dan analisis baik dari sisi pasien, keluarga,
keluarga, dan lingkungan (rumah/pekerjaan/lainnya) yang masyarakat, lingkungan:
a. FAKTOR PENDUKUNG yang dapat dimanfaatkan
perlu digali pada kasus ini?
1 untuk kepentingan pasien
b. FAKTOR PENGHAMBAT yang berpotensi
menghambat keberhasilan penatalaksaan yang perlu
diantisipasi
Sumber daya apa saja di lingkungan sekitar pasien yang dapat
dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah pasien? Bagaimana Anda SUMBER DAYA INFRASTRUKTUR
akan memanfaatkannya?
2 Misal: fasilitas, program, finansial. Asuransi dll yang
dapat diberdayakan untuk pengelolaan kasus pasien.
Apa tujuan pemanfatan sumber daya tersebut dan apa
rencana untuk pemberdayaannya
Siapa saja yang akan anda libatkan untuk membantu anda dalam
SUMBER DAYA MANUSIA (KESEHATAN/NON
membantu pasien menyelesaikan masalah kesehatannya? Apa
KESEHATAN)
harapan Anda terhadap mereka?
3
yang dapat diberdayakan untuk pengelolaan kasus
pasien. Apa tujuan pemanfatan sumber daya tersebut
dan apa rencana untuk pemberdayaannya
DOMAIN 6: PROGRAM KESEHATAN
POIN PENILAIAN DEFINISI OPERASIONAL

Apabila Anda menjadi dokter pelayanan di fasilitas pelayanan Uraikan berbagai upaya yang dilakukan oleh dokter
kesehatan pada kasus ini, apa yang Anda usulkan kepada pengelola praktisi untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang
1
fasilitas pelayanan kesehatan untuk menyelesaikan masalah sama di masyarakat sekitar fasilitas sebagai bagian dari
kesehatan pasien yg dialami juga oleh masyarakat/komunitas? program pelayanan fasiltas kesehatan tempat praktiknya

Apa peran fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dalam


tatalaksana penyakit yang dimiliki oleh pasien? apa strategi yang
2
diperlukan untuk pengelolaan penyakit tersebut di masa pandemi
COVID-19 ?

Created by: Retno Asti Werdhani, Besthadi Sukmono, Anastasia, Retno Wibawanti, Marsen Isbayu Putra, Amilya Agustina, Dian 6
Kusumadewi, Dewi Yunia Fitriani, Muhammad Ilyas, Angelica Anggunadi, Syougie. September 2020
DEFINISI OPERASIONAL DAN ALUR DISKUSI KASUS SETTING U.G.D

DOMAIN 1: IKHTISAR KASUS SKOR UMPAN


POIN PENILAIAN DEFINISI OPERASIONAL (0-10)* BALIK
Kerangka berpikir mahasiswa terkait kasus yang berisi analisis
masalah pada pasien, keluarga, risiko yang mungkin terjadi,
komplikasi, disertai interpretasi mahasiswa mengenai data-
Buatlah kerangka berpikir (mind map) dari kasus pemicu yang data pada kasus, serta gambaran umum pengelolaan pada
1 diberikan. Kerangka berpikir dibuat dengan menggunakan tulisan pasien, keluarga, pekerjaan, masyarakat serta program
tangan. kesehatan yang dapat dimanfaatkan dan dievaluasi untuk
kepentingan pasien dan pencegahan kasus yang sama
di masyarakat/komunitas
Uraian dan analisis data-data yang perlu ditanyakan kepada
pasien terkait data klinis, pemeriksaan fisik, lingkungan,
ataupun data lainnya yang belum tertulis pada kasus, namun
Data tambahan yang diperlukan untuk penatalakasanaan pada kasus perlu diketahui untuk kepentingan pengelolaan dan
2 pencegahan masalah pasien, keluarga, lingkungan, dan
ini: anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
masyarakat. Termasuk instrumen yang dipakai untuk
menilai sindrom
geriatri pada pasien usia lanjut

DOMAIN 2: IDENTIFIKASI MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH

POIN PENILAIAN DEFINISI OPERASIONAL


Menentukan prioritas kegawatdaruratan dengan melakukan
triage:
1. Melakukan anamnesis singkat yang membuat pasien
Sebelum memulai Langkah manajemen kegawatdaruratan, datang ke RS (brief history)
1 bagaimana kita menentukan prioritas kegawatdaruratan pada pasien
ini? 2. Melakukan inisial asesmen secara cepat
3. Mengelompokkan pasien berdasarkan prioritas kebutuhan
stabilisasi menjadi resusitasi, emergensi, urgensi, false
emergency
Bagaimana kita menentukan masalah kegawat- daruratan pada Inisial asesmen dalam penentuan masalah kegawatdaruratan
pasien? Sebutkan langkah-langkah penilaian awal (initial dilakukan dengan langkah:
2
assessment) sesuai dengan algoritma primary dan secondary 1. Primary survey: Airway, Breathing, Circulation, Disability,
survey! Data esensial apakah yang Anda butuhkan untuk dan Exposure (ABCDE)

Created by: Retno Asti Werdhani, Besthadi Sukmono, Anastasia, Retno Wibawanti, Marsen Isbayu Putra, Amilya Agustina, Dian 7
Kusumadewi, Dewi Yunia Fitriani, Muhammad Ilyas, Angelica Anggunadi, Syougie. September 2020
menegakkan penilaian ini? Apakah manajemen inisial berdasarkan 2. Secondary survey: head to toe examination and SAMPLE
masalah saat penilaian awal? (Symptoms, Allergies, Medications, Past medical history, Last
oral intake, Events)
▪ Setiap masalah dalam setiap tingkat ABCDE primary survey
dinilai dan dilakukan manajemen sebelum berlanjut ke tingkat
berikutnya.
▪ Apabila sudah menyelesaikan primary survey, manajemen
kegawatdaruratan berlanjut ke analisis sistem di secondary
survey. Manajemen kegawatdaruratan merupakan suatu
proses dinamis berkelanjutan.
▪ Sehingga setiap tatalaksana yang dilakukan dalam satu
periode waktu harus dilakukan follow up secara berkala untuk
tujuan diagnostik dan terapeutik (Pemantauan medis)
Penggunaan istilah umum dan mencantumkan kemungkinan-
Tentukanlah working diagnosis serta masalah aktual dan potensial
kemungkinan penyebab dan diferensiasi setelah manajemen
pada manajemen kegawatdaruratan!
Inisial.
▪ Masalah aktual adalah masalah yang dihadapi dalam periode
tertentu.
3
▪ Masalah potensial adalah progresi dari masalah aktual
berdasarkan diagnosis, pasien dan tindakan medis.
▪ Penentuan masalah potensial membutuhkan pengetahuan
mengenai patofisiologi masalah, hubungannya dengan faktor
pasien, dan tindakan intervensional yang dikerjakan.
Uraian berbagai kemungkinan yang dapat terjadi baik jangka
pendek maupun jangka panjang berkaitan dengan kondisi
Sebutkan masalah kesehatan lain/risiko komplikasi/risiko lain yang pasien, dan memperhitungkan 'modifiable factor' dan
4
dapat terjadi pada pada pasien pengelolaan kasus tidak adekuat 'unmodifiable factor', termasuk penilaian risiko jatuh
pada pasien lansia serta faktor intrinsik dan
ekstrinsiknya
DOMAIN 3: INTERVENSI/PENGELOLAAN MASALAH DAN
INDIKATOR KEBERHASILAN DEFINISI OPERASIONAL
POIN PENILAIAN

Bagaimanakah Anda melakukan Tindakan intervensional (diagnosis


1 atau terapeutik) terkait kegawatdaruratan sesuai kompetensi yang a. Melakukan disposisi
Anda miliki?

Created by: Retno Asti Werdhani, Besthadi Sukmono, Anastasia, Retno Wibawanti, Marsen Isbayu Putra, Amilya Agustina, Dian 8
Kusumadewi, Dewi Yunia Fitriani, Muhammad Ilyas, Angelica Anggunadi, Syougie. September 2020
b. Melakukan konsultasi medis kepada DPJP konsultan
berdasarkan kebutuhan tatalaksana stabilisasi dan definitive
Bagaimanakah alur konsultasi pada situasi kegawatdaruratan. pasien berdasarkan data pemeriksaan yang telah dilakukan
dalam rentang waktu penanganan di IGD sesuai kategori
kegawatdaruratan pasien
Uraian dan analisis target keberhasilan penatalaksanaan
penyelesaian masalah pada pasien, keluarga, masyarakat, dan
lingkungan dengan konsep SMART:
Uraikan apa indikator keberhasilan/target tetalaksana pengelolaan
1. Specific
pasien, keluarga, dan lingkungan (rumah/keluarga/lainnya) pada
2 2. Measurable
kasus ini dan bagaimana caranya mencapai target keberhasilan
pengelolaan? (pendekatan multimorbiditas) 3. Achievable
4. Reliable
5. Time

Pada masa pandemi COVID -19 ini,edukasi dan tatalaksana apa


yang bisa dilakukan oleh pasien dan pelaku rawat/ keluarga di
3 rumah untuk mencapai target jangka panjang (meliputi nutrisi,
aktivitas fisik,

psikososial)?

Bagian ini hanya dikerjakan pada kasus lansia: Apakah ada


indikasi polifarmasi pada pasien? Jika ada, apakah ada potensi
4
penggunaan obat yang tidak tepat pada pasien, jelaskan obat dan
potensi yang ada!

DOMAIN 4: FOLLOW UP
POIN PENILAIAN DEFINISI OPERASIONAL
Uraian dan analisis rencana follow up terhadap Pasien untuk
Bagaimana rencana tindak lanjut yang akan Anda lakukan untuk menjamin keberlangsungan/kesinambungan pelayanan dan
1
monitoring kesehatan pasien kualitas hidup untuk mempertahankan kesehatan/mencegah
hal-hal yang tidak diinginkan
Pemindahan pasien dari lokasi tatalaksana kegawatdaruratan
tergantung dari manajemen masalah kegawatdaruratan pada
Apakah kriteria pemindahan pasien berdasarkan masalah aktual dan pasien. Alur tatalaksana pasien dari situasi kegawat- daruratan
2 potensial dari tempat perawatan saat ini? Tempat perawatan apakah adalah:
yang dibutuhkan oleh pasien berdasarkan masalah tersebut?
a. Ruang rawat
b. Pulang
Created by: Retno Asti Werdhani, Besthadi Sukmono, Anastasia, Retno Wibawanti, Marsen Isbayu Putra, Amilya Agustina, Dian 9
Kusumadewi, Dewi Yunia Fitriani, Muhammad Ilyas, Angelica Anggunadi, Syougie. September 2020
c. Ruang rawat intensif
d. Ruang bedah
e. Rujuk ke tempat yang lebih baik
Sebelum pasien dipindahkan, kriteria pemindahan harus
terpenuhi, terutama dari stabilitas kondisi umum pasien sesuai
dengan manajemen masalah aktual dan potensial pasien.
DOMAIN 5: INTEGRASI/KERJASAMA/KOLABORASI
POIN PENILAIAN DEFINISI OPERASIONAL
Uraian dan analisis baik dari sisi pasien, keluarga, masyarakat,
lingkungan:
Uraikan apa saja faktor pendukung dan penghambat pada pasien,
c. FAKTOR PENDUKUNG yang dapat dimanfaatkan untuk
1 keluarga, dan lingkungan (rumah/pekerjaan/lainnya) yang perlu
kepentingan pasien
digali pada kasus ini?
d. FAKTOR PENGHAMBAT yang berpotensi menghambat
keberhasilan penatalaksaan yang perlu diantisipasi
SUMBER DAYA MANUSIA (KESEHATAN/NON
Siapa saja yang akan anda libatkan untuk membantu anda dalam KESEHATAN)
membantu pasien menyelesaikan masalah kesehatannya dan
2 yang dapat diberdayakan untuk pengelolaan kasus pasien. Apa
mencegah agar kasus yang sama tidak berulang? Apa harapan Anda
terhadap mereka? tujuan pemanfatan sumber daya tersebut dan apa rencana
untuk pemberdayaannya
DOMAIN 6: PROGRAM KESEHATAN
POIN PENILAIAN DEFINISI OPERASIONAL

Apa peran fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dalam Disimulasikan bila kasus ini ditemukan di UGD Fasilitas
tatalaksana penyakit yang dimiliki oleh pasien, apa strategi yang Kesehatan Tingkat Pertama. Kebutuhan apa yang diperlukan
1
diperlukan untuk pengelolaan penyakit tersebut di masa pandemi di FKTP agar penatalaksaaan kegawatdaruratan kasus ini
COVID-19? dapat tercapai sesuai kompetensi dokter

Created by: Retno Asti Werdhani, Besthadi Sukmono, Anastasia, Retno Wibawanti, Marsen Isbayu Putra, Amilya Agustina, Dian 10
Kusumadewi, Dewi Yunia Fitriani, Muhammad Ilyas, Angelica Anggunadi, Syougie. September 2020

Anda mungkin juga menyukai