Anda di halaman 1dari 13

TUGAS RESUME KEPERAWATAN JIWA

PROSES KEPERAWATAN JIWA

Oleh:
Ulfian Dwi Priaangga
Nim 2011029

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG
TUAH
SURABAYA 2020
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................1

1.2 Tujuan ...............................................................................1

BAB II RESUME JURNAL...................................................2

2.1 Judul ..................................................................................2

2.2 Latar Belakang .................................................................2

2.3 Rumusan Masalah ............................................................2

BAB III PEMBAHASAN........................................................4

3.1 ANALISA DATA...............................................................5

3.1 DIAGNOSA........................................................................5

3.1 POHON MASALAH.........................................................5

3.1 INTERVENSI....................................................................7

3.1 IMPLEMENTASI.............................................................8

BAB IV PENUTUP..................................................................9

4.1 Kesimpulan........................................................................9

4.1 Saran...................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................10
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Gangguan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah
kesehatan utama, baik di negara maju maupun negara berkembang.
Gangguan jiwa tidak hanya dianggap sebagai gangguan yang
menyebabkan kematian secara langsung. Namun juga menimbulkan
ketidakmampuan individu untuk berperilaku tidak produktif(Saragih &
Indriati, 2013).

B. TUJUAN PENULISAN
Untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa mengenai proses
keperawatan kesehatan jiwa. Menjelaskan tentang proses keperawatan
jiwa : definisi, tahapan, pengkajian dan diagnosa pada proses keperawatan
jiwa.

1
BAB 2

RESUME JURNAL

A. JUDUL
Proses Keperawatan Jiwa
B. LATAR BELAKANG
Proses keperawatan bertujuan untuk memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan dan masalah klien sehingga mutu
pelayanan keperawatan menjadi optimal, kebutuhan dan masalah klien
dapat diidentifikasi, diprioritaskan untuk dipenuhi, serta diselesaikan.
Dengan menggunakan proses keperawatan, perawat dapat terhindar dari
tindakan keperawatan yang bersifat rutin, intuisis, dan tidak unik bagi
individu klien. Proses keperawatan mempunyai ciri dinamis, siklik, saling
tergantung, luwes, dan terbuka. Setiap tahap dapat diperbarui jika keadaan
klien klien berubah.
Dalam keperawatan jiwa, perawat mamandang manusia secara
holistik dan menggunakan diri sendiri secara terapeutik. Metodologi
dalamkeperawatan jiwa adalah menggunakan diri sendiri secara terpeutik
dan interaksinya dengan lingkungan. Kesadaran ini merupakan dasar
untuk perubahan. Klien bertambah sadar akan diri dan situasinya, sehingga
lebih akurat megidentifikasi kebutuhan dan masalah serta memilih cara
yang sehat unutk mengatasinya. Perawat memberi stimulus yang
konstruktif sehingga akhirnya klien belajar cara penanganan masalah yang
merupakan modal dasar dalam menghadapi berbagai masalah.

2
C. RUMUSAN MASALAH
Proses keperawatan merupakan suatu metode pemberian asuhan
keperawatan pada pasien (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat)
yang logis, sistematis, dinamis dan teratur. Perawat jiwa dituntu memiliki
kejelian yang dalam saat melakukan asuuhan keperawtan . proses
keperawatan jiwa dimulai dari  pengkajian (termasuk analisa data dan
pembuatan pohon masalah), perumusan diagnosis, pembuatan kriteria
hasil, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya:
1. Bagaimana cara melakukan analisa data?
2. Bagaimana cara merumuskan diagnosa keperawatan?
3. Bagaimana skema pohon masalah?
4. Bagaimana cara menyusun intervensi?
5. Bagaimana cara melakukan implementasi?
6. Bagaimana cara membuat evaluasi?

3
BAB 3
PEMBAHASAN

A. ANALISA DATA
Analisa data adalah kemampuan dalam mengembangkan
kemampuan  berpikir rasional sesuai dengan latar belakang ilmu
pengetahuan. Perawat mengumpulkan data tentang status kesehatan klien
secara sistematis, menyeluruh, akurat dan berkesinambungan. Dalam
melakukan analisis data, diperlukan kemampuan mengkaitkan data dan
menghubungkan data tersebut dengan konsep, teori dan prinsip yang
relevan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah kesehatan
dan keperawatan klien. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi,
pemeriksaan fisik, dan mempelajari data penunjang. Sumber data adalah
klien, keluarga klien, tim kesehatan serta catatan lain. Klien berpartisipasi
dalam proses pengumpulan data. Data yang dikumpulkan dan difokuskan
untuk mengidentifikasi : status kesehatan saat ini, status kesehatan masa lalu, status
biologis (fisiologis), status psikologis (pola koping), status sosial kultur,
status spiritual, respon terhadap terapi, harapan terhadap tingkat kesehatan
yang optimal, respon masalah  potensial.

4
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Menurut Carpenito (1998) dalam Ah Yusuf (2015), diagnosa
keperawatan adalah penilaian klinis tentang respons aktual atau potensial
dari individu, keluarga, atau masyarakat terhadap masalah kesehatan/
proses kehidupan. Rumusan diagnosis yaitu Permasalahan (P)
berhubungan dengan Etiologi (E) dan keduanya ada hubungan sebab
akibat secara ilmiah. Perumusan diagnosis keperawatan jiwa mengacu
pada pohon masalah yang sudah dibuat. proses diagnosis terdiri dari
analisa, interprestasi data, identifikasi masalah klien dan perumusan diagnosa
keperawatan. Komponen diagnosa keperawatan terdiri dari masalah (problem),
penyebab (etiologi), gejala (symptom) atau terdiri dari masalah dengan penyebab
(PE), bekerja sama dengan klien, dekat dengan klien, petugas kesehatan lain
memvalidasi diagnosisi keperawatan. Melakukan kaji ulang dan revisi
diagnosis berdasarkan data baru
C. POHON MASALAH
Umumnya sejumlah masalah klien saling berhubungan dan dapat
digambarkan sebagain pohon masalah (Townsend,M.C,1998 dalam Ah
Yusuf (2015) terdiri dari :

Effect
Akibat dari masalah

Core problem Prioritas masalah dari


masalah yang ada

causa Salah satu dari


masalah

5
Umumnya sejumlah masalah klien saling berhubungan dan dapat
digambarkan sebagain pohon masalah (Townsend,M.C,1998 dalam Ah Yusuf
(2015) terdiri dari : Pasien biasanya memiliki lebih dari satu masalah
keperawatan. Sejumlah masalah pasien akan saling berhubungan dan dapat
digambarkan sebagai pohon masalah. Untuk membuat pohon masalah, minimal
harus ada tiga masalah yang  berkedudukan sebagai penyebab (causa), masalah
utama (core problem), dan akibat (effect).
A. Masalah utama (core problem) adalah prioritas masalah dari beberapa
masalah yang ada pada pasien. Masalah utama bisa didapatkan dari alasan
masuk atau keluhan utama saat itu (saat pengkajian).
B. Penyebab (causa) adalah sal satu dari beberapa masalah yang merupakan
penyebab masalah utama, masalah ini dapat pula disebabkan oleh salah
satu masalah yang lain, demikian seterusnya.
C. Akibat (effect) adalah salah satu dari beberapa akibat dari masalah utama.
Efek ini dapat menyebabkan efek yang lain dan demikian selanjutnya.

6
D. INTERVENSI
Menurut Ah Yusuf (2015), rencana tindakan keperawatan terdiri atas
empat komponen yaitu tujuan umum, tujuan khusus, rencana tindakan
keperawatan, dan rasional. Tujuan umum yang berfokus pada penyelesaian
masalah (P), tujuan ini dapat dicapai setelah tujuan khusus tercapai. Sedangkan
tujuan khusus berfokus pada penyelesaian etiologi (E), yang merupakan rumusan
kemampuan pasien yang harus dicapai. Umumnya kemampuan yang ingin pasien
capai ini terdiri atas tiga aspek yaitu :
1. Kemampuan kognitif diperlukan untuk menyelesaikan etiologi dari
diagnosis keperawatan.
2. Kemampuan psikomotor diperlukan agar etiologi dapat selesai.
3. Kemampuan afektif perlu dimiliki agar pasien percaya bahwa dia mampu
menyelesaikan masalah.
Rencana tindakan keperawatan menjadi suatu rangkaian tindakan yang
dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan khusus. Rasional adalah alasan ilmiah
mengapa tindakan diberikan, yang didapat dari literature, hasil penelitian, dan
pengalaman praktik. Standar asuhan keperawatan menyatakan empat macam
tindakan keperawatan yaitu asuhan mandiri, kolaboratif, pendidikan kesehatan,
dan observasi lanjutan.
E. IMPLEMENTASI
Menurut Ah Yusuf (2015), sebelum tindakan keperawatan
diimplementasikan perawat perlu memvalidasi apakah rencana tindakan yang
ditetapkan masih sesuai dengan kondisi pasien saat ini (here and now). Perawat
juga perlu mengevaluasi diri sendiri apakah mempunyai kemampuan
interpersonal, intelektual, dan teknikal sesuai dengan tindakan yang akan
dilaksanakan. Setelah tidak ada hambatan lagi, maka tindakan keperawatan bisa
diimplementasikan. Saat memulai untuk implementasi tindakan keperawatan,
perawat harus membuat kontrak dengan pasien dengan menjelaskan apa yang
akan dikerjakan dan peran serta pasien yang diharapkan. Kemudian penting untuk
diperhatikan terkait dengan standar tindakan yang telah ditentukan.
7
F. EVALUASI
Merupakan proses berkelanjutan dan dilakukan terus menerus untuk menilai efek
dari tindakan keperawatan. Evaluasi dibagi dua jenis :
 
1. Evaluasi telah dilaksanakan. proses (formatif), dilakukan setiap selesai
melaks. tindakan keperawatan
 
2. Evaluasi hasil (Sumatif), dilakukan dengan membandingkan respon klien
dengan tujuan yang telah ditentukan.
 
Evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan SOAP, sebagai pola
pikir.
 
S : Respon subjektif klien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan
 
O : Respon objektif klien terhadap tindakan keperawatan.yang telah dilaksanakan
 
A : Analisa terhadap data subjektif daan objektif untuk menyimpulkan apakah
masalah masih ada atau telah teratasi atau muncul masalah baru
 
P : Perencanaan tindak lanjut berdasarkan hasil analisa respon klien
 
Rencana tindak lanjut dapat berupa :
 
a. Rencana teruskan jika masalah tidak berubah
b. Rencana dimodifikasi jika masalah tetap ada dan semua rencana tindakan
sudah dilakukan tetapi hasil belum memuaskan
c. Rencana dan diagnosa keperawatan. dibatalkan jika ditemukan masalah
baru dan  bertolak belakang dengan masalah yang ada

8
BAB 4
PENUTUP

A. SIMPULAN
Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam
praktik keperawatan. Standar praktik profesional proses keperawatan terdiri dari
lima tahap yang sequensial dan berhubungan yaitu pengkajian, diagnosa,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Asuhan keperawatan merupakan
tindakan mandiri perawat profesional. Metode ilmiah yang digunakan dalam
memberikan asuhan keperawatan klien pada semua tatanan pelayanan kesehatan.
Perawat mengumpulkan data tentang status kesehatan klien secara sistematis,
menyeluruh, akurat dan berkesinambungan. Pada rumusan diagnosis keperawatan
menggunakan typology single diagnosis, maka rumusan diagnosis adalah
menggunakan etiologi saja. Rencana tindakan keperawatan terdiri atas empat
komponen yaitu tujuan umum, tujuan khusus, rencana tindakan keperawatan, dan
rasional. Saat memulai untuk implementasi tindakan keperawatan, perawat harus
membuat kontrak dengan pasien dengan menjelaskan apa yang akan dikerjakan
dan peran serta pasien yang diharapkan. Evaluasi merupakan proses yang
berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan keperawatan pada pasien.
B. SARAN
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini akan tetapi masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki.
Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh
karena itu, penulis perlu bimbingan dari dosen pembimbing maupun pembaca
untuk kesempurnaan dari makalah ini, kami berharap semoga penyusunan
makalah ini dapat memberikan ilmu dan pengetahuan dalam bidang pendidikan
dan praktik keperawatan. Dan juga dengan makalah ini dapat menjadi acuan untuk
tindakan proses keperawatan jiwa.

9
DAFTAR PUSTAKA

 
Ah Yusuf, Rizky Fitryasari PK, dan Hanik Endang Nihayati. 2015. Buku Ajar
Keperawatan Kesehatan Jiwa. Salemba Medika: Jakarta.
Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa (Teori dan Aplikasi).
Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2351/2/BAB%20I_1.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai