Anda di halaman 1dari 5

Assalamu`alaikum Wr. Wb.

‫َر ْيكَ لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن‬ ِ ‫ َأ ْشهَ ُد اَ ْن الَ اِلهَ اِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَش‬ ، َ‫َرهَ ْال ُم ْش ِر ُكوْ ن‬ِ ‫ُظ ِه َرهُ عَلى ال ِّدي ِْن ُكلِّ ِه َولَوْ ك‬ ْ ‫ق لِي‬ ِّ ‫اَ ْل َح ْم ُد ِهللِ الَّ ِذىْ اَرْ َس َل َرسُوْ لَهُ بِ ْالهُدىْ َو ِدي ِْن ْال َح‬
‫ق تُقَاتِ ِه‬َّ ‫ َأ َّما بَ ْع ُد فَيَا ِعبَا َد هللاِ اِتَّقُوْ ا هللاَ َح‬. َ‫صحْ بِ ِه اَجْ َم ِع ْين‬
َ ‫صلِّ َو َسلِّ ْم عَلى خَات َِم ْاالَ ْنبِيَآ ِء َو ْال ُمرْ َسلِ ْينَ ُم َح َّم ٍد َّوعَلى الِ ِه َو‬ َ ‫ اَللّهُ َّم‬،ُ‫ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬
َ‫َوالَ تَ ُموْ تُ َّن اِالَّ َواَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬

Hadirin rohimakumullo

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Alloh Swt, Dialah yang  memberkati kita berbagai
ni’mat, karunia, dan hanya kepadaNya lah kita dikembalikan.

Rohmat serta salam kita sampaikan kepada junjunan alam yaitu Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarganya, sohabatnya dan segenap ummat yang taat mengikuti ajaranya.

Hadirin rohimakumulloh

Kata toleransi berasal dari bahasa latin tolerare yang berarti berusaha untuk tetap bertahan hidup,
tinggal atau berinteraksi dengan sesuatu yang sebenarnya tidak disukai atau disenangi. Dalam kamus
bahasa Indonesia disebutkan bahwa kata toleransi berarti sifat atau sikap toleran yang di definisikan
sebagai bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian
(pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya) yang berbeda atau
bertentangan dengan pendirian sendiri.

Toleransi dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang
adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh
mayoritas dalam suatu masyarakat.

Dalam bahasa Arab, toleransi dikenal dengan tasamuh yang berarti kemuliaan, lapang dada, ramah dan
suka memaafkan. Toleransi  disebut juga “ikhtimal, tasamuh” artinya sikap membiarkan, lapang dada
(samuha-yasmuhu-samhan, wasimaahan, wasamaahatan) ialah murah hati, suka berderma. (kamus Al-
Munawir hal.702)

Konsep tasamuh mengandung makna kasih sayang (ar-Rahmah), keadilan (al-‘Adalah), keselamatan (al-
Salam) dan ketauhidan (al-Tauhid). Konsep tersebut merupakan ciri khas Islam yang membedakan
toleransi persfektif Islam dengan lainnya.

Kesalahan memahami arti toleransi dapat mengakibatkan talbisul haq bil bathil (mencampuradukan
antara hak dan bathil) yakni suatu sikap yang sangat terlarang dilakukan seorang muslim, seperti halnya
nikah antar agama yang dijadikan alasan adalah toleransi padahal itu merupakan sikap sinkretisme yang
dilarang oleh Islam. Sinkretisme adalah membenarkan semua agama. Sebagaimana Firman Allah Swt :
‫هّٰللا‬ ‫اختَلَفَ الَّذ ْينَ اُوْ تُوا ْالك ٰتب ااَّل م ۢ ْن ب ْعد ما ج ۤاءهُم ْالع ْلم ب ْغي ًۢا ب ْينَهُم ۗوم ْن يَّ ْكفُرْ ب ٰا ٰي هّٰللا‬
ْ ‫اِ َّن ال ِّد ْينَ ِع ْن َد هّٰللا ِ ااْل ِ سْاَل ُم ۗ َو َما‬
ِ ‫ت ِ فَاِ َّن َ َس ِر ْي ُع ْال ِح َسا‬
‫ب‬ ِ ِ َ َ ْ َ َ ُ ِ ُ َ َ َ ِ َ ِ ِ َ ِ ِ
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah
diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka karena kedengkian (yang ada) di
antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat
hisab-Nya”. (QS.Ali Imran: 19) 

Toleransi (as-samahah) adalah konsep modern untuk menggambarkan sikap saling menghormati dan
saling bekerjasama di antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda baik secara etnis, bahasa,
budaya, politik, maupun agama. Toleransi merupakan konsep agung dan mulia yang sepenuhnya
menjadi bagian organik dari ajaran agama-agama, termasuk agama Islam.

Hadirin rohimakumullo

Dalam Islam, toleransi berlaku bagi semua orang, baik sesama muslim maupun non muslim. Yusuf
Qardhawi dalam bukunya Ghair al-Muslimin fii al-Mujtama’ al-Islami menyebutkan ada empat faktor
utama yang menyebabkan toleransi selalu mendominasi perilaku umat Islam terhadap non Muslim,
yaitu

Pertama, Keyakinan terhadap kemuliaan manusia, apapun agamanya, kebangsaannya dan


kerukunannya.

ِ ‫ت َوفَض َّْل ٰنهُ ْم ع َٰلى َكثِي ٍْر ِّم َّم ْن خَ لَ ْقنَا تَ ْف‬
‫ض ْياًل‬ ِ ‫ࣖ َولَقَ ْد َك َّر ْمنَا بَنِ ْٓي ٰا َد َم َو َح َم ْل ٰنهُ ْم فِى ْالبَرِّ َو ْالبَحْ ِر َو َرزَ ْق ٰنهُ ْم ِّمنَ الطَّيِّ ٰب‬

Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut,
dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang
Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna. (QS. Al-Isra’ : 70)

Kedua, Perbedaan bahwa manusia dalam agama dan keyakinan merupakan realitas yang dikehendaki
Allah swt yang telah memberi mereka kebebasan untuk memilih iman dan kufur.

َ‫اس اُ َّمةً وَّا ِح َدةً َّواَل يَ َزالُوْ نَ ُم ْختَلِفِ ْي ۙن‬ َ ُّ‫َولَوْ ش َۤا َء َرب‬
َ َّ‫ك لَ َج َع َل الن‬

 “Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan mausia umat yang satu, tetapi mereka
senantiasa berselisih pendapat.” (QS.Hud : 118)

Ketiga, Seorang muslim tidak dituntut untuk mengadili kekafiran seseorang atau menghakimi sesatnya
orang lain. Allah sajalah yang akan menghakiminya nanti

َ‫ك فَقُ ِل هّٰللا ُ اَ ْعلَ ُم بِ َما تَ ْع َملُوْ ن‬


َ ْ‫َواِ ْن َجا َدلُو‬

Dan jika mereka membantah engkau, maka katakanlah, “Allah lebih tahu tentang apa yang kamu
kerjakan.” (QS. Al-Hajj : 68)

َ‫هّٰللَا ُ يَحْ ُك ُم بَ ْينَ ُك ْم يَوْ َم ْالقِ ٰي َم ِة فِ ْي َما ُك ْنتُ ْم فِ ْي ِه ت َْختَلِفُوْ ن‬


Allah akan mengadili di antara kamu pada hari Kiamat tentang apa yang dahulu kamu
memperselisihkannya.  (QS.Al-Hajj : 69)

Keempat, Keyakinan bahwa Allah swt memerintahkan untuk berbuat adil dan mengajak kepada budi
pekerti mulia meskipun kepada orang musyrik. Allah juga mencela perbuatan zalim meskipun terhadap
kafir.

‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا ُكوْ نُوْ ا قَوَّا ِم ْينَ هّٰلِل ِ ُشهَد َۤا َء بِ ْالقِ ْس ِۖط َواَل يَجْ ِر َمنَّ ُك ْم َشن َٰانُ قَوْ ٍم ع َٰلٓى اَاَّل تَ ْع ِدلُوْ ا ۗاِ ْع ِدلُوْ ۗا هُ َو اَ ْق َربُ لِلتَّ ْق ٰو ۖى َواتَّقُوا هّٰللا َ ۗاِ َّن هّٰللا َ َخبِ ْي ۢ ٌر بِ َما‬
َ‫تَ ْع َملُوْ ن‬

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu menjadi orang yang selalu menegakkan (kebenaran)
karena Allah, menjadi saksi dengan adil dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum,
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat dengan taqwa,
dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-
Maidah : 8)

Hadirin rohimakumullo

Memiliki sikap toleransi adalah suatu keharusan dalam Islam, Islam sendiri mengandung pengertian
agama yang damai,  selamat dan menyerahkan diri. Islam adalah rohmatal lil ‘alamiin (agama yang
menjadi rahmat bagi seluruh alam). Islam selalu menawarkan dialog dan toleransi dalam bentuk saling
menghormati dan tanpa paksaan.

Dalam sejarah Islam, Nabi telah memberikan banyak contoh yang mengajarkan kepada kita pentingnya
toleransi. Diantaranya; diceritakan Nabi Muhammad SAW memberi makan seorang Yahudi miskin setiap
hari dengan terus menghargai keyakinannya tanpa memaksakan agama Islam baginya. Dalam kisah lain
diriwayatkan oleh Imam Bukhori, bahwa suatu ketika ada jenazah orang Yahudi melintas disebelah Nabi
Muhammad dan para sahabat, seketika Nabi  berhenti dan berdiri. Kemudian salah seorang sahabat
berkata: kenapa engkau berhenti ya Rasulullah? Padahal itu adalah jenazah orang Yahudi? Nabi
bersabda : bukankah dia juga manusia? Subhanallah!

Dari contoh diatas, hendaknya kita sebagai umat Nabi Muhammad  atau sebagai muslim terus berupaya
membiasakan diri dengan perilaku toleransi. Terutama dalam hal memberikan kemudahan dalam
bermuamalah bukan memaksakan keyakinan. Kita sebagai umat Islam yang tinggal di Negara yang
memiliki keanekaragaman budaya, agama dan daerah wajib memiliki sifat toleran. Terlebih toleransi
antar umat beragama.

Toleransi dalam pergaulan hidup antar umat beragama  didasarkan kepada : Setiap agama menjadi
tanggung jawab pemeluk agamanya dan memiliki bentuk ibadah (ritual) dengan sistem dan tata cara
sendiri yang dibebankan serta menjadi tanggung jawab orang yang memeluknya. Atas dasar itu, maka
toleransi dalam pergaulan hidup antar umat beragama bukanlah toleransi dalam masalah-masalah
keagamaan, melainkan dalam sikap keberagaman pemeluk agama dalam pergaulan hidup antara umat
beragama dalam masalah kemasyarakatan atau kemaslahatan umum.

Firman Alloh Swt  :


‫لَ ُك ْم ِد ْينُ ُك ْم َولِ َي ِد ْي ِن‬

Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.” (QS. Al-Kafirun : 6)

Dalam Islam, diajarkan untuk mencari jalan keluar apabila terjadi perselisihan. Apabila tidak ditemukan
persamaan maka masing-masing hendaknya mengakui keberadaan pihak lain dan tidak perlu saling
menyalahkan. Bahkan dalam al-Qur’an diajarkan kepada Nabi Muhammad  dan umatnya untuk
menyampaikan kepada penganut agama lain setelah kalimat sawa’ (titik temu) tidak dicapai.

‫)قُلْ ال تُ ْسَألُونَ َع َّما َأجْ َر ْمنَا َوال نُ ْسَأ ُل َع َّما‬٢٤( ‫ضال ٍل ُمبِي ٍن‬ َ ‫ض قُ ِل هَّللا ُ َوِإنَّا َأوْ ِإيَّا ُك ْم لَ َعلَى هُدًى َأوْ فِي‬
ِ ْ‫ت َواألر‬ َ ‫قُلْ َم ْن يَرْ ُزقُ ُك ْم ِمنَ ال َّس َم‬
ِ ‫اوا‬
)٢٦( ‫ق َوهُ َو ْالفَتَّا ُح ْال َعلِي ُم‬ ِّ ‫)قُلْ يَجْ َم ُع بَ ْينَنَا َربُّنَا ثُ َّم يَ ْفتَ ُح بَ ْينَنَا بِ ْال َح‬٢٥( َ‫تَ ْع َملُون‬

“Katakanlah:’Siapakah yang memberi rizki kepadamu dari langit dan dari bumi?’ katakanlah :”Allah”, dan
sesungguhnya Kami atau kamu (orang-orang musyrik), pasti berada dalam kebenaran atau dalam
kesesatan yang nyata. Katakanlah: ’Kamu tidak akan ditanya (bertanggung jawab) tentang dosa yang
kami perbuat dan kami tidak akan ditanya (pula) tentang apa yang kamu perbuat. Katakanlah:’Tuhan
kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia meberi keputusan antara kita dengan benar, dan
Dia-lah Maha pemberi keputusan lagi Maha mengetahui.” (QS. Saba : 24-26)

Islam tidak melarang jalinan persaudaraan dan toleransi antar umat beragama, selama masih dalam
tataran kemanusiaan dan kedua belah fihak menghormati hak masing-masing.

)٨( َ‫ار ُك ْم َأ ْن تَبَرُّ وهُ ْم َوتُ ْق ِسطُوا ِإلَ ْي ِه ْم ِإ َّن هَّللا َ ي ُِحبُّ ْال ُم ْق ِس ِطين‬
ِ َ‫ال يَ ْنهَا ُك ُم هَّللا ُ ع َِن الَّ ِذينَ لَ ْم يُقَاتِلُو ُك ْم فِي الدِّي ِن َولَ ْم ي ُْخ ِرجُو ُك ْم ِم ْن ِدي‬

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak
memerangimu karena agama dan tidak pula mengusirmu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al-Mumtahanah : 8)

Hadirin rohimakumulloh

Ada beberapa ciri orang yang berperilaku toleransi diantaranya: Memahami dalam kehidupanya selalu
ada perbedaan, menerima saran, kritik dan nasehat dari orang lain, tidak memaksakan kehendak, tidak
meremehkan orang lain dan tidak sombong.

Dengan toleransi akan menumbuhkan nilai positif, yaitu : Menjalin ukhuwah, persatuan dan kesatuan
dalam bermasyarakat,  menciptakan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat, menimbulkan
sikap saling menghormati antar sesama,menciptakan rasa aman, tentram, tenang dan damai dalam
masyarakat,menghilangkan hasud, fitnah, kebencian, dendam dan permusuhan

Demikianlah semoga bermanfaat

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai