Anda di halaman 1dari 4

NASKAH TUGAS MATA KULIAH

UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2022/20203 Genap

Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA4367/Hubungan Industrial
Tugas : 1
Penulis Soal/Institusi : Fahriansyah, SE, MM
Penelaah Soal//Institusi : Faridah Iriani, SE.,MM

No Soal Skor
1. Sebutkan dan jelaskan berdasarkan teori yang ada dengan bahasa sendiri,  bagian 60
atau dimensi perilaku organisasional yang terkait dengan hubungan industrial dan
mendasari atau mendorong terjadinya hubungan industrial dalam organisasi dan
berikan contohnya ?  serta Analisis hubungan antara dimensi perilaku tersebut
terhadap hubungan industrial di organisasi ?
Jawaban harus berdasarkan teori dan diungkapkan/dikembangkan dengan
bahasa sendiri
Jawab :

Terdapat beberapa teori dan dimensi perilaku organisasional yang terkait dengan
hubungan industrial di dalam sebuah organisasi. Berikut ini adalah beberapa di
antaranya:

1. Kepuasan kerja dan kinerja


mengacu pada tingkat kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya, lingkungan kerja,
dan manajemen di perusahaan. Kepuasan kerja yang tinggi dapat mendorong
hubungan industrial yang positif, karena karyawan merasa dihargai dan diakui oleh
perusahaan. Sebaliknya, jika kepuasan kerja rendah, karyawan mungkin merasa tidak
dihargai dan kurang termotivasi, yang dapat mengarah pada konflik dan
ketidakpuasan di antara karyawan dan manajemen. Contoh dari dimensi ini adalah
karyawan yang merasa senang dan puas dengan pekerjaannya dan mendukung
kebijakan dan tujuan organisasi.

2. Modal Sosial
Mengacu pada investasi sosial, yang meliputi sumber daya daya sosial, seperti
jaringan, kepercayaan, nilai dan norma serta kekuatan menggerakan dalam struktur
hubungan sosial untuk mencapai tujuan individual atau kelompok secara efisien dan
efektif dengan kapital lainnya. Contoh Menyatukan orang-orang yang relatif asing
secara rutin, membantu membangun dan memelihara jaringan  yang lebih luas,
memupuk resiprositas, kepercayaan, berujung menjadi fasilitator  kolaborasi timbal
balik.
3. Komitmen organisasional
mengacu pada tingkat kesediaan karyawan untuk mempertahankan hubungan jangka
panjang dengan perusahaan. Karyawan yang memiliki komitmen organisasi yang
tinggi cenderung merasa memiliki keterikatan dan loyalitas yang kuat terhadap
perusahaan dan mendorong terciptanya hubungan industrial yang positif. Sebaliknya,
karyawan yang tidak memiliki komitmen organisasi yang kuat dapat lebih mudah
meninggalkan perusahaan dan memicu hubungan industrial yang buruk. Contoh dari
dimensi ini adalah karyawan yang merasa memiliki peran yang penting di perusahaan
dan berusaha untuk mencapai tujuan bersama.

4. Kepercayaan dan Keadilan


mengacu pada tujuan lain yang dapat dipercaya, dan menunjukkan keyakinan pada
kemampuan orang lain dalam menghasilkan kemampuan dan keyakinan. perlakuan
yang adil dan setara terhadap semua karyawan dalam perusahaan. Karyawan yang
merasa diperlakukan secara adil cenderung memiliki hubungan industrial yang positif
dengan manajemen dan perusahaan secara keseluruhan. Sebaliknya, jika karyawan
merasa diperlakukan tidak adil, maka hal ini dapat memicu ketidakpuasan dan konflik
di antara mereka dan manajemen. Contoh dari dimensi ini adalah karyawan yang
merasa bahwa kebijakan dan prosedur perusahaan yang diterapkan secara konsisten
dan adil.

Dalam hubungan industrial di organisasi, keempat dimensi perilaku organisasional di


atas saling terkait dan saling memengaruhi.

Kinerja karyawan yang tinggi akan menyebabkan karyawan merasa puas. Kepuasan
tersebut mendorong karyawan memiliki komitmen dan bersedia berkomunikasi
dengan baik, sehingga serikat kerja berfungsi dengan baik pula. Hal yang sama juga
terjadi bila karyawan merasakan adanya hubungan yang baik dengan rekan kerja atau
pimpinan atau bawahan, berarti memiliki modal sosial kuat dan kepercayaan tinggi
akan mendorong eksistensi serikat pekerja.

BMP EKMA4367 hal 1.28-1.36


2. Terkait tentang serikat pekerja atau serikat buruh terdapat beberapa elemen seperti, 40
perusahaan, pekerja atau buruh dan anggota serikat pekerja. Silahkan jelaskan
pengertian serikat pekerja dan ketiga elemen tersebut serta analisis hubungan antara
serikat pekerja dengan ketiga elemen tersebut, berdasarkan teori dan di ungkapkan
dalam bahasa sendiri.
Jawab :
Dalam perusahaan terdapat serikat pekerja atau sering disebut dengan serikat pekerja
lokal. Serikat pekerja menunjukkan hubungan karyawan sehari-hari dengan
pengusaha atau majikan, atau pemilik perusahaan. Hak hukum serikat kerja lokal
tersebut dipengaruhi oleh empat dimensi, yaitu jenis pekerjaan atau industri tempat
perusahaan bergerak: area geografis khusus; jenis kegiatan yang diikuti (misal
pengorganisasian, kesepakatan, dan sebagainya); dan tingkat penerapan hukum dalam
serikat kerja (Fossum, 2009). Hak hukum serikat kerja dalam perusahaan
mempengaruhi ukuran, konstitusi,pengaturan, dan struktur organisasi.
Serikat pekerja atau serikat buruh adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh
sekelompok pekerja atau buruh dengan tujuan untuk memperjuangkan hak-hak dan
kesejahteraan anggotanya di tempat kerja. Serikat pekerja biasanya dibentuk untuk
mengatasi ketidakadilan dan ketimpangan yang terjadi dalam hubungan antara
perusahaan dan pekerja. Dengan bergabung dalam serikat pekerja, para pekerja dapat
meningkatkan kekuatan negosiasi mereka dengan perusahaan dan memperjuangkan
hak-hak yang adil. Tiga elemen yang terkait dengan serikat pekerja adalah
perusahaan, pekerja atau buruh, dan anggota serikat pekerja.

Perusahaan adalah tempat di mana para pekerja bekerja dan menghasilkan produk
atau jasa.Pekerja atau buruh adalah individu yang bekerja di perusahaan dan
bertanggung jawab untuk melakukan tugas-tugas tertentu untuk mencapai tujuan
perusahaan. Anggota serikat pekerja adalah para pekerja atau buruh yang telah
bergabung dengan organisasi serikat pekerja dan memperjuangkan hak-hak mereka
melalui serikat pekerja tersebut. Hubungan antara serikat pekerja dengan ketiga
elemen tersebut dapat dijelaskan dengan teori kekuasaan dan konflik. Teori ini
menyatakan bahwa perusahaan dan pekerja memiliki kepentingan yang berbeda dan
terkadang saling bertentangan satu sama lain. Perusahaan biasanya menginginkan
produktivitas dan efisiensi yang tinggi, sementara pekerja menginginkan upah yang
adil, kondisi kerja yang aman, dan hak-hak lainnya. Ketika perusahaan tidak
memenuhi tuntutan pekerja, maka pekerja dapat membentuk serikat pekerja untuk
meningkatkan kekuatan mereka dalam negosiasi dengan perusahaan. Dalam hubungan
antara serikat pekerja dengan perusahaan, serikat pekerja berperan sebagai pihak yang
menyeimbangkan kekuasaan antara pekerja dan perusahaan. Dengan membentuk
serikat pekerja, para pekerja dapat menegosiasikan hak-hak mereka secara bersama-
sama dan meningkatkan kekuatan mereka dalam negosiasi dengan perusahaan. Dalam
hubungan antara serikat pekerja dengan pekerja atau buruh, serikat pekerja berperan
sebagai wakil dan perjuang hak-hak para pekerja. Serikat pekerja juga berperan dalam
memberikan informasi dan bantuan kepada anggotanya terkait dengan kondisi kerja,
upah, dan hak-hak lainnya. Selain itu, serikat pekerja juga memiliki hubungan yang
erat dengan anggotanya. Serikat pekerja berfungsi sebagai wakil atau perwakilan dari
para anggota dalam negosiasi dengan perusahaan, dan juga sebagai penyedia
informasi dan dukungan terkait dengan hak-hak dan kondisi kerja yang adil. Serikat
pekerja juga berperan sebagai pengawas terhadap kebijakan perusahaan yang dapat
mempengaruhi kondisi kerja dan kesejahteraan pekerja. Namun, tidak selalu
hubungan antara serikat pekerja dengan ketiga elemen tersebut berjalan
lancar.terkadang, perusahaan tidak ingin bekerja sama dengan serikat pekerja atau
bahkan berusaha untuk memecah-belah serikat pekerja dengan berbagai cara, seperti
memberikan insentif pada pekerja untuk tidak bergabung dengan serikat pekerja atau
melakukan pemecatan terhadap anggota serikat pekerja yang aktif.

Hal ini dapat memicu konflik antara serikat pekerja dan perusahaan, dan bahkan
mengancam kelangsungan hidup serikat pekerja. Dalam hal hubungan antara serikat
pekerja dengan anggotanya, terkadang terdapat perbedaan pandangan atau
kepentingan antara serikat pekerja dan anggota. Anggota serikat pekerja mungkin
memiliki kepentingan yang berbeda-beda dalam kondisi kerja dan upah yang adil.
Terkadang, anggota juga merasa bahwa serikat pekerja tidak dapat memenuhi tuntutan
atau kebutuhan mereka dengan efektif. Hal ini dapat menyebabkan konflik atau
ketidakpuasan dalam hubungan antara serikat pekerja dan anggotanya. Dalam
kesimpulannya, serikat pekerja merupakan organisasi yang dibentuk oleh para pekerja
atau buruh untuk memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan mereka di tempat kerja.
Serikat pekerja memiliki hubungan yang erat dengan perusahaan, pekerja atau buruh,
dan anggota serikat pekerja. Hubungan antara serikat pekerja dengan ketiga elemen
tersebut didasarkan pada teori kekuasaan dan konflik, di mana serikat pekerja
berperan sebagai pihak yang menyeimbangkan kekuasaan antara perusahaan dan
pekerja. Namun, terdapat konflik yang dapat terjadi dalam hubungan antara serikat
pekerja dengan ketiga elemen tersebut jika terdapat perbedaan pandangan atau
kepentingan antara mereka.

Skor Total 100


*) coret yang tidak perlu

Menyetujui, 01/03/2023
Ka. Prodi Penelaah Penulis,

Dr. Ami Pujiwati, S.E.,M.S Faridah Iriani, SE.,MM Fahriansyah,SE,MM


197103192005012001 NIP. 196101171992032001 Nip. 198212042006041002

Anda mungkin juga menyukai