Anda di halaman 1dari 2

Video kasus 1

Viral Video Guru SMA Pukuli Siswa yang Terlambat Datang Sekolah

Seorang guru SMA Negeri di Bekasi, Jawa Barat terekam dan viral di media sosial lantaran
tega memukul sejumlah siswa yang terlambat datang dan tidak memakai atribut sekolah,
berdalih mendidik disiplin oknum guru tersebut dinilai kelewatan memukul benerapa kali
sejumlah siswa di lapangan dan disaksikan siswa lainnya, alhasil oknum guru bernama
Irdianto tersebut direkomendasikan oleh Dinas Pengawas Pendidikan untuk
dipindahtugaskan bahkan tidak lagi mengajar di kota Bekasi. Namun demikian, ratusan
siswa malah berunjuk rasa meminta Irdianto tidak dipindahtugaskan dan melihat kericuhan
tersebut, polisi pun ikut turun tangan untuk menertibkan dan melerai permasalahan ini
dengan beberapa pihak terkait.

Selain itu di Matraman, Jawa Timur, seorang oknum guru juga diduga melakukan kekerasan
kepada anak SD dengan menderita luka lebam karena bermain bola di ruang kelas.

Maraknya aksi kekerasan guru kepada siswa dengan dalih menegakkan kedisiplinan
bukannya membuat siswa/i disiplin namun malah mereka akan mencontoh apa yang
dilakukan oleh oknum guru tersebut, yang dimana seharusnya seorang guru, diguguh dan
ditiru, sebagai role model dan sebagai pemberi contoh yang baik kepada anak didiknya
sebagai seorang tenaga pendidik yang pastinya terdidik dan profesional.

Video kasus 2 (kualitas pendidikan)


Indonesia ketinggalan 128 tahun

Indonesia adalah negara dengan lebih dari 217,512 sekolah, 45,357,157 murid, 2,719,712
guru. Tetapi menurut PISA ( Programme For International Student Assessment) Indonesia
menduduki peringkat 62 dari 72 Negara yang sangat amat ketinggalan dalam hal
pendidikan.
Dan menurut seorang peneliti, anak-anak di Jakarta ketinggalan 128 tahun dari anak-anak
negara lainnya.
Menurut Iman Usman (salah satu pendiri ruang guru) anak-anak di Indonesia masih sangat
lemah terutama dalam bidang MTK, Sains, dan literasi.
Padahal faktor utama terciptanya pendidikan yang baik adalah dari sekolah, guru, dan siswa
itu sendiri.

Selain dari guru di sekolah hal lainnya yang bisa dilakukan untuk mendapat pendidikan dan
ilmu yang lebih yaitu dengan BIMBEL (bimbingan belajar). Namun harga bimbel yang bisa
terbilang mahal membuat sebagian besar anak-anak di Indonesia tidak mampu karena
terhalang oleh perekonomian, padahal dana sumbangan pendidikan yang diberikan kepada
Indonesia sudah sangat banyak dan terbilang sangat cukup untuk menunjang pendidikan di
Indonesia. Namun nyatanya dana-dana tersebut masih dipertanyakan hasilnya, kenapa
masih banyak anak-anak bangsa yang masih sangat tertinggal dengan negara lain dalam
hal pengetahuan dan pendidikan.

Dari kasus 1 dan 2 diatas, menurut saya seorang guru yang cerdas dan profesional harus
bisa menjaga dan mengontrol sikap dan emosi apalagi dalam menghadapi anak-anak
terutama usia SD, harus dengan penuh kesabaran dan ketelitian.
selain itu, kita sebagai seorang guru yang profesional tentunya sudah diajarkan dan diberi
bekal ilmu pengetahuan yang lebih, fungsi pendidik, peran pendidik, kode etik pendidik,
kode etik profesi guru, dan juga kode etik organisasi guru/ ikatan guru Indonesia. Maka dari
itu, kita seharusnya bisa berfikir dan bersikap sesuai dengan apa yang telah kita dapat baik
bekal ilmu pengetahuan maupun tata cara atau sikap sebagai seorang guru profesional
dengan bisa bijaksana dalam menghadapi berbagai masalah baik dari sekolah maupun dari
peserta didik, agar kita tidak mencoreng nama baik profesi guru Indonesia.

Sedangkan dari kasus ke dua, dapat saya simpulkan dari hasil analisis video kasus tersebut
yaitu tentang pemahaman dan pengetahuan siswa siswi di Indonesia yang masih tertinggal
sangat jauh, hal ini dikarenakan beberapa faktor seperti faktor ekonomi, faktor dari siswa itu
sendiri seperti kurangnya pemahaman dalam belajar, kurangnya literasi dan rasa ingin tahu
dalam menuntut ilmu, keterbatasan ekonomi bagi siswa yang ingin menuntut ilmu dengan
bersungguh-sungguh dan juga faktor guru yang dalam proses pembelajarannya sebagai
pendidik namun tidak efektif ketika menyampaikan materi dikelas, akibatnya siswa mudah
bosan, kurang faham apa yang disampaikan, dan kurangnya waktu untuk menuntut ilmu,
karena sebagian besar hanya dilakukan di sekolah, disamping itu bimbel merupakan salah
satu jalan untuk melanjutkan waktu belajar dan menimba ilmu ketika jam belajar di sekolah
terbatas namun peserta didik masih ada yang tidak faham materi pembelajaran pada saat
itu. Padahal pada kenyataannya menurut DATA PIACC, dana pendidikan yang diberikan
kepada Indonesia sudah sangat besar dan lebih dari cukup untuk menunjang kegiatan
belajar mengajar agar anak-anak mendapat pendidikan dan pengajaran yang layak dengan
ditunjang alat dan bahan pembelajar yang baik, tetapi nyatanya hal itu masih dipertanyakan
sampai saat ini.

Anda mungkin juga menyukai