Belerang dan asam sulfat adalah sudah satu dari sekian banyak bahan kimia terpenting
yang merupakan bahan dasar dalam proses industri kimia tertentu dan mempunyai
penggunaan yang sangat luas di dalam industri. Belerang terdapat dalamjumlah besar dalam
kerak bumi, sebagai unsure belerang (S8), sebagai gas berupa H2S,sebagai sulfat seperti gas
anhidrid (CaSO4) dan magnesium sulfat (MgSO4).
KARAKTERISTIK BELERANG
1. Mempunyai dua bentuk alotrof, yaitu belerang monoklin (S ) dan belerang rombik (S
). Belerang monoklin terdapat pada suhu di atas 96oC dan belerang rombik di bawah 96oC.
Pada suhu 96oC terjadi kesetimbangan antara belerangmonoklin dan belerang rombik,
sehingga suhu tersebut biasa disebut suhu peralihan.
2. Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut-pelarut organic seperti alcohol (C2H5OH),
Eter (CH3-O-CH3) dan karbon disulfide (CS2).
3. Pembakaran belerang selalu menghasilkan gas SO2
4. Pada suhu kamar belerang berupa zat padat, rapuh dan berwarna kuning
Manfaat Belerang
1. Salah satu penerapan penting kimia sulfur ialah dalam pengolahan kayu menjadi pulp kayu yang
digunakan di dalam kertas dan karton.
2. Untuk menghilangkan jerawat, panu, kudis, kurap, juga untuk berbagai masalah kulit lainnya
seperti ketombe, alergi, dan mengurangi jumlah minyak berlebihan di kulit.
3. Belerang digunakan dalam proses vulkanisasi karet alam dan juga berperan sebagai fungisida.
Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat. Berton-ton belerang
digunakan untuk menghasilkan asam sulfat, bahan kimia yang sangat penting.
4. Belerang juga digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk mensterilkan
alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering. Belerang merupakan insultor yang baik.
Sifat Belerang
Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi
mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair maupun padat,
unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran. Dengan bentuk
yang berbeda-beda, akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat dan bentuk
alotropnya masih belum dapat dipahami.
Kristal belerang merupakan molekul S8 yang berbentuk cincin belerang. Kristalnya
mempunyai dua alotropi, yaitu kristal monoklin dan kristal rhombis, yang berada dalam
keadaan setimbang pada suhu 96oC. Peristiwa ini disebut juga dengan enantiotropi, yaitu dua
bentuk kristal alotropi yang berada dalam keadaan setimbang.
S8(monoklin) ↔ S8(rhombis) ( pada suhu 96oC)
Pada pemanasan belerang, mula-mula akan terbentuk cairan kuning yang jernih. Pada
peristiwa ini, terjadi pembukaan cincin S8 menjadi rantai terbuka. Jika pemanasan dilanjutkan,
warna cairan akan menjadi semakin coklat dan kental karena adanya penggabungan rantai-rantai
tersbut menjadi molekul raksasa. Pada suhu yang sangat tinggi, rantai raksasa tersebut akan
terpotong menjadi S4. Uap belerang pada suhu rendah merupakan molekul S 8, tetapi pada suhu
tinggi akan berubah menjadi S2 seperti oksigen.
Belerang dapat larut dalam CS2, benzena, dan sikloheksana. Membentuk suatu cincin
belerang, dengan 6-12 atom belerang setiap cincinnya. Belerang dapat bereaksi dengan oksigen
membentuk oksida belerang (SO2 dan SO3).
S(s) + O2(g) → SO2(g)
SO2(g) + ½ O2(g) ↔ SO3(g) ∆H = -196,6 kJ/mol
Pembentukan SO3 dapat berlangsung pada suhu tinggi, yang dapat mengakibatkannya
kembali terurai menjadi SO2 dan O2. Dengan bantuan katalisator V2O5, reaksi dapat berlangsung
pada suhu yang relatif rendah.