Anda di halaman 1dari 2

.

Kesaksian Perjanjian Lama tentang Kesatuan dari Trinitas Yang Kudus

Ayat yang pertama di dalam Alkitab sudah menyaksikan tentang Trinitas Yang Kudus:
Kejadian 1:1-3: Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. 2 Bumi belum berbentuk dan
kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas
permukaan air. Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi.
Di dalam pengantar kepada Alkitab ini kita bisa membaca tentang Allah, Roh-Nya dan Firman-
Nya. Penginjil Yohanes mengakui bahwa Allah menciptakan alam semesta ini melalui Yesus,
Firman-Nya yang berinkarnasi (Yohanes 1:1-4).
Ayat yang pertama di dalam Alkitab ini juga akan menuntun kita untuk meminta kepada Allah
agar Roh-Nya akan melayang-layang di atas orang-orang, keluarga-keluarga, desa-desa, kota-
kota, dan negara-negara seluruh bumi, supaya pikiran dan hati mereka akan dipersiapkan sampai
Tuhan bisa berfirman, “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi!
Dl dalam Kejadian 1:26 Allah berfirman, “Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan
manusia menurut gambar dan rupa Kita!”
Allah (Elohim) seringkali disebutkan dalam bentuk jamak (kita), yang mencakup juga
kemungkinan akan Trinitas

Elohim, kata Ibrani untuk Allah adalah dalam bentuk jamak. “El” berarti kuasa, kemampuan dan
kekuatan (Matius 26:64), “him” berarti “mereka”, jadi kata Elohim bisa dibaca sebagai “yang
kuasa adalah jamak.” Allah di dalam Alkitab sebaliknya harus dipahami sebagai kesatuan di
dalam kejamakan.

Di dalam Kejadian 18:1-3 kita membaca bahwa Abraham dikunjungi oleh tiga orang. Tetapi ia
menyebut mereka, “Tuanku”, yang adalah dalam bentuk tunggal.
Dalam Bilangan 6:24-27 kita menemukan Berkat Harun, yang di dalamnya kata “Tuhan”
disebutkan sebanyak tiga kali. Beberapa gereja mengidentifikasikan berkat itu sebagai berkat
dari Bapa, berkat dari Anak dan berkat dari Roh Kudus, sebagai berkat dari Tuhan yang “satu.”
Dalam Mazmur 2:1-4 kita membaca mengenai pemberontakan manusia terhadap Tuhan dan
Yang Diurapi-Nya (Mesias). Tetapi Yang Mahakuasa mentertawakan mereka dan mengatakan
hanya satu kalimat: “Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini!” (Mazmur
2:7). Wahyu ini dinyatakan 1.000 tahun sebelum masa Yesus Kristus. Ini menunjuk kepada
kemunculan secara rohani sang Anak dari Bapa sebelum segala waktu, yang tidak boleh
disalahpahami sebagai pembuahan biologis di dalam diri Maria. Yesus sudah ada jauh sebelum
Ia berinkarnasi. Ia adalah Allah yang kekal dari Allah yang kekal! (Yohanes 1:14; Filipi 2:6-7).
Yesaya 9:5 adalah contoh yang sangat jelas sekali tentang kesatuan dari Trinitas: Sebab seorang
anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada
di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang
Kekal, Raja Damai.
Ayat ini menjelaskan bahwa Anak yang dijanjikan itu bukan hanya Penasihat Ajaib dan Alllah
yang Perkasa, tetapi di dalam Dia Bapa yang Kekal sendiri menjadi manusia. Dimana lagi ada
seorang anak bayi yang baru lahir yang pada saat yang sama adalah Bapanya sendiri?
Pewahyuan yang sangat unik ini terjadi 700 tahun sebelum Yesus Kristus hidup di dunia ini.
Teks ini adalah suatu kesaksian yang sangat penting akan kenyataan yang kekal dari Allah yang
Trinitas.
Mazmur 45:6-7 berbicara mengenai pengurapan pengurapan Allah oleh Allah dengan minyak
urapan sukacita. Bapa mengurapi Anak dengan Roh Kudus. Masing-masing pribadi dari
ketiganya adalah “Allah yang sejati dari Allah yang sejati” di dalam kesatuan yang sempurna
(Ibrani 1,9).

Anda mungkin juga menyukai