Anda di halaman 1dari 1

Belajar Dari Seekor Tikus

Anak-anak, siapa di sini yang setiap pagi semangat bangun dari tempat tidur dan segera siap-siap
berangkat ke sekolah? Atau masih adakah di sini kalau pagi-pagi susah untuk beranjak dari tempat tidur,
bahkan rasa malas mau pergi ke sekolah?
Anak-anak, kira-kira kalau kita sering malas-malasan, apakah akan menguntungkan atau merugikan bagi
kita ya?
Hari ini kita mau belajar dari seekor tikus yang suka malas-malasan.
Di sebuah padang rumput hijau, hiduplah segerombolan tikus. Tikus-tikus itu rajin bekerja. Setiap hari
mereka mengumpulkan makanan . Dengan kantong yang terbuat dari kulit ular, mereka mencari kacang,
gandum, dan buah-buahan.
Sementara itu ada seekor tikus yang bermalas-malasan. Ia hanya bernyanyi dan menari. Padahal, musim
dingin akan segera tiba. Tikus-tikus lain merasa heran melihat tikus pemalas. Mereka yakin saat musim
hujan, tikus pemalas akan kesulitan.
Musim gugur hampir usai, tikus pemalas belum memiliki persediaan makanan. Ia mulai kebingungan.
Tikus pemalas segera pergi ke rumah sepupunya yang rajin bekerja. Dan mencoba untuk meminta
persediaan makanan sepupunya.
“Sepupu, bolehkah aku meminta makananmu?” ucap tikus pemalas.
“Ke mana saja kamu musim gugur kemarin?” tanya sepupunya.
“Aku hanya bernyanyi dan menari,” ucap tikus pemalas, tertunduk malu.
“Harusnya sebelum musim hujan tiba, kamu membuat persediaan makanan. Baiklah, akan kuberikan
sedikit makananku. Tetapi kamu harus berjanji tidak boleh malas lagi. Sifat malas membuat hidupmu
susah, ucap sepupunya.
Tikus pemalas menyadari kesalahannya. Ia berjanji dalam hati, tak akan malas lagi.
Anak-anak, sikap malas akan membuat hidup kita susah. Misalnya kalau malas belajar atau ke sekolah.
Kira-kira, apa yang akan terjadi?
1. Tidak tahu materi pembelajaran.
2. Ketika ulangan tidak bisa kerjakan.
3. Mendapatkan nilai yang tidak memuaskan.
4. Membuat orang tua dan guru kecewa.
Anak-anak, mulai sekarang harus belajar meninggalkan rasa malas itu ya! Karena sikap malas akan
merugikan diri kita sendiri.

“Selamat belajar, Tuhan Yesus memberkati!”

Anda mungkin juga menyukai