AKUNTANSI &
SISTEM AKUNTANSI
PIUTANG
ANGGOTA Kelompok 6
b.Piutang Retribusi
Piutang retribusi timbul apabila sampai tanggal laporan keuangan ada tagihan retribusi sebagaimana
tercantum dalam Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) atau dokumen yang dipersamakan yang
berisi besarnya pokok retribusi dan yang belum dilunasi oleh wajib bayar retribusi.
Berdasarkan peraturan perundangundangan yang mengatur tentang retribusi, jenis retribusi daerah
berdasarkan objeknya terdiri dari:
1) Jasa umum;
2) Jasa usaha; dan
3) Perizinan tertentu.
Klasifikasi piutang
Pengakuan pendapatan pajak yang menganut sistem self assessment, setiap wajib pajak wajib membayar
pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan, dengan
tidak menggantungkan pada adanya surat ketetapan pajak (nonSKP).
Pengakuan Piutang Retribusi
Piutang Retribusi diakui apabila SKPD telah memberikan pelayanan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dokumen
dasar yang digunakan dalam pencatatan piutang retribusi adalah Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) atau
dokumen sejenis yang sah yang diperlakukan sama dengan SKRD.
Sesuai dengan kaidah pengakuan akun laporan keuangan yaitu substansi mengungguli bentuk, secara substansial,
hak Pemerintah Daerah untuk memungut retribusi baru diakui/timbul jika layanan telah diberikan oleh Pemerintah
Daerah atau layanan telah diterima oleh Wajib Retribusi. Telah diberikan/diterima layanan diwujudkan dalam
penerbitan dokumen SKRD/STRD/SPARD
Pengakuan Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Piutang yang termasuk dalam kelompok ini seperti Piutang atas bagian laba BUMD yang diakui apabila pada suatu
tahun buku telah diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan dalam RUPS tersebut telah
ditetapkan besarnya bagian laba yang disetor ke kas daerah. Apabila persyaratan dokumen sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan telah dipenuhi, namun sampai dengan tanggal 31 Desember belum
diterima pembayarannya, maka pada akhir tahun buku diakui adanya piutang atas bagian laba BUMN/D
Piutang Jasa Giro diakui berdasarkan bukti memorial atau dokumen lain yang dipersamakan.
Piutang Bunga Deposito diakui pada saat penyusunan laporan keuangan berdasarkan bukti memorial atas
pendapatan bunga deposito yang belum diterima oleh Pemerintah Daerah.
Piutang Tuntutan Ganti Kerugian Daerah diakui pada saat ditetapkan berdasarkan Surat Ketetapan yang berlaku
Piutang Kerjasama/Pemanfaatan Aset diakui saat diterbitkan Surat Tagihan kepada pihak ketiga, atau dokumen
lain yang dipersamakan, dan dilakukan penyesuaian di akhir periode pelaporan sesuai dengan periodesasi
pemanfaatan aset yang telah menjadi hak Pemerintah Daerah dengan memperhatikan kontrak/Perjanjian
Kerjasama dan/atau Berita Acara Rekonsiliasi Piutang.
Piutang Denda Keterlambatan Pekerjaan diakui ketika terjadi keterlambatan pekerjaan yang dituangkan dalam
Berita Acara Serah Terima (BAST) dan belum dilunasi.
Piutang Denda Pajak diakui saat terbit Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dan belum dilunasi.
Piutang Denda Retribusi diakui saat terbit Surat Tagihan Retribusi Daerah (STRD) dan belum dilunasi.
Piutang Denda Kerjasama/Pemanfaatan Aset diakui saat terbit bukti memorial atau dokumen lain yang
dipersamakan.
Piutang dari Angsuran/Cicilan Penjualan diakui saat terbit bukti memorial atau dokumen lain yang
dipersamakan.
Piutang BLUD diakui dengan kriteria: a. Telah terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak dengan bukti surat
pernyataan tanggung jawab untuk melunasi piutang dan diotorisasi oleh kedua belah pihak dengan
membubuhkan tanda tangan pada surat kesepakatan tersebut. b. Telah diterbitkan surat ketetapan; dan / atau
c. Telah diterbitkan surat penagihan.
Piutang Penjualan Kekayaan Daerah yang Tidak Dipisahkan diakui ketika berita acara hasil lelang diterbitkan
dan belum dilunasi.
Piutang Tagihan Aset Kredit Ex. BPPN, Piutang Tunjangan, Piutang Tagihan Listrik dan Air, Piutang Kelebihan
Pembayaran Kepada Pihak Ketiga, Piutang Bagi Hasil Premi Asuransi diakui sesuai dengan ketetapan dan / atau
dokumen lain yang dipersamakan.
Piutang Kompensasi Pelampauan Koefisien Dasar Bangunan (KDB)/Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Piutang
SP3L, dan Piutang Fasos Fasum diakui pada saat ditetapkan berdasarkan dokumen yang sah yang nilainya dapat
dipastikan.
Pengakuan Piutang dari Transfer antar Pemerintahan
Piutang Dana Bagi Hasil (DBH) diakui berdasarkan realisasi penerimaan pajak dan penerimaan hasil sumber
daya alam yang menjadi hak daerah yang belum ditransfer.
Piutang Dana Alokasi Umum (DAU) adalah diakui sebesar jumlah yang belum ditransfer oleh pemerintah pusat
ke Pemerintah Daerah atau jumlah yang belum ditransfer dari perbedaaan antara total alokasi DAU menurut
Peraturan Presiden dengan realisasi pembayarannya dalam satu tahun anggaran
Piutang Dana Alokasi Khusus (DAK) diakui sebesar jumlah yang belum ditransfer oleh pemerintah pusat ke
Pemerintah Daerah atau jumlah yang belum ditransfer dari perbedaaan antara total alokasi DAK menurut
Peraturan Presiden dengan realisasi pembayarannya dalam satu tahun anggaran.
Piutang Transfer lainnya diakui sebesar sisa yang belum ditransfer akan menjadi hak tagih atau piutang bagi
Pemerintah Daerah penerima.
Piutang transfer antar daerah diakui atau dihitung berdasarkan hasil realisasi pendapatan yang bersangkutan
yang menjadi hak/bagian Pemerintah Daerah penerima yang belum dibayar.
Bagian Lancar Tagihan Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya
Bagian Lancar Tagihan Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya diakui sesuai dengan kontrak/Perjanjian
dan telah jatuh tempo di tahun berjalan. Bagian Lancar Tagihan Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya
merupakan reklasifikasi dari tagihan jangka panjang pada kelompok akun Aset Lainnya.
PENGUKURAN PIUTANG
Secara umum, pengukuran piutang dicatat sebesar nilai nominal atas SKPD/SKRD/dokumen
ketetapan lainnya/naskah perjanjian yang belum dibayar sampai dengan akhir tahun berjalan.
Piutang pajak dapat berkurang karena adanya putusan peninjauan kembali yang menyebabkan piutang pajak
berkurang. Khusus untuk piutang PBB, apabila terhadap pajak terutang diterbitkan Surat Tagihan Pajak PBB, yang
merupakan pengganti dari Surat Pemberitahuan Pajak Terutang atau Surat Ketetapan Pajak PBB, nilai nominal
piutang pajak yang tercantum dalam Surat Pemberitahuan Pajak Terutang dan Surat Ketetapan Pajak PBB tersebut
dikurangkan dari saldo Piutang Pajak. Selanjutnya piutang pajak yang tercatat menjadi sebesar nilai nominal Surat
Tagihan Pajak PBB.
2. Pengukuran Piutang Retribusi Daerah
Piutang dicatat sebesar nilai nominal atas SKRD / dokumen ketetapan lainnya / naskah perjanjian yang belum
dibayar sampai dengan akhir tahun berjalan.
Penggolongan kualitas piutang retribusi daerah dapat dipilah berdasarkan karakteristik sebagai
berikut:
a. Kualitas Lancar, jika umur piutang 0 sampai dengan 1 bulan;
b. Kualitas Kurang Lancar, jika umur piutang 1 sampai dengan 3 bulan;
c. Kualitas Diragukan, jika umur piutang 3 sampai dengan 12 bulan;
d. Kualitas Macet, jika umur piutang lebih dari 12 bulan..
Khusus untuk penggolongan Kualitas piutang transfer Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Daerah Lainnya, piutang tersebut digolongkan menjadi piutang dengan Kualitas
Lancar.
Penggolongan kualitas Piutang selain pajak, retribusi dan transfer Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah dan Pemerintah Daerah Lainnya, dilakukan dengan ketentuan:
a. Kualitas lancar, dengan kriteria umur piutang sampai dengan 1 tahun.
b. Kualitas Kurang Lancar, dengan kriteria umur piutang di atas 1 tahun sampai dengan 2 tahun.
c. Kualitas Diragukan, dengan kriteria Umur piutang diatas 2 sampai dengan 5 tahun.
d. Kualitas Macet, dengan kriteria umur piutang diatas 5 tahun.
Prosedur hapus tagih piutang Pemerintah Daerah dirancang sebagai prosedur yang taat
hukum, selaras dengan semangat pembangunan perbendaharaan yang sehat, diaplikasikan
dengan penuh ketelitian, berbasis Good Corporate Governance (GCG), dengan dokumen
penghapusan yang formal, transparan dan akuntabel, dan berdampak positif bagi pemerintah.
Penghapusbukuan Piutang (write-off)
Dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang tata cara
penghapusan piutang, penghapusbukuan ini dikenal sebagai Penghapusan
Secara Bersyarat, yaitu menghapuskan piutang daerah tanpa menghapuskan
hak tagih daerah.
Surat Ketetapan Lain-lain PAD yang Sah menjadi dasar bagi PPK-
SKPD/PPK-PPKD untuk mencatat pengakuan Piutang Lain-lain PAD
yang Sah. PPK-SKPD/PPK-PPKD melakukan pencatatan dalam Buku
Jurnal dengan jurnal sebagai berikut:
Pencatatan Akuntansi Piutang Transfer
Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan
atau
Pencatatan Akuntansi Penyelesaian/Pelunasan
Piutang Retribusi Daerah
atau
PPK-PPKD melakukan pencatatan dalam Buku Jurnal dengan jurnal sebagai berikut:
Dokumen: STS/Nota Kredit/Bukti Penerimaan Kas Lainnya
Pencatatan Akuntansi Piutang TRANSFER PEMERINTAH
PUSAT-DANA PERIMBANGAN
atau
PPK-PPKD melakukan pencatatan dalam Buku Jurnal dengan jurnal sebagai berikut:
Dokumen: STS/Nota Kredit/Bukti Penerimaan Kas Lainnya
Akuntansi
Penyelesaian/Pelunasan
Piutang Lainnya
Pencatatan Akuntansi Penyelesaian/Pelunasan
Bagian Lancar Tagihan Jangka Panjang
PPK-SKPD melakukan pencatatan dalam Buku Jurnal dengan jurnal sebagai berikut:
Dokumen: STS/Nota Kredit/Bukti Penerimaan Kas Lainnya
atau
PPK-PPKD melakukan pencatatan dalam Buku Jurnal dengan jurnal sebagai berikut:
Dokumen: STS/Nota Kredit/Bukti Penerimaan Kas Lainnya
Pencatatan Akuntansi Penyelesaian/Pelunasan
Bagian Lancar Tagihan Pinjaman Jangka Panjang
kepada Entitas Lain
PPK-SKPD melakukan pencatatan dalam Buku Jurnal dengan jurnal sebagai berikut:
Dokumen: STS/Nota Kredit/Bukti Penerimaan Kas Lainnya
atau
PPK-PPKD melakukan pencatatan dalam Buku Jurnal dengan jurnal sebagai berikut:
Dokumen: STS/Nota Kredit/Bukti Penerimaan Kas Lainnya
Pencatatan Akuntansi Penyelesaian/Pelunasan
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
PPK-SKPD melakukan pencatatan dalam Buku Jurnal dengan jurnal sebagai berikut:
Dokumen: STS/Nota Kredit/Bukti Penerimaan Kas Lainnya
atau
PPK-PPKD melakukan pencatatan dalam Buku Jurnal dengan jurnal sebagai berikut:
Dokumen: STS/Nota Kredit/Bukti Penerimaan Kas Lainnya
Pencatatan Akuntansi Penyelesaian/Pelunasan
Bagian Lancar Tuntutan Ganti Kerugian Daerah
PPK-SKPD melakukan pencatatan dalam Buku Jurnal dengan jurnal sebagai berikut:
Dokumen: STS/Nota Kredit/Bukti Penerimaan Kas Lainnya
atau
PPK-PPKD melakukan pencatatan dalam Buku Jurnal dengan jurnal sebagai berikut:
Dokumen: STS/Nota Kredit/Bukti Penerimaan Kas Lainnya
Pencatatan Akuntansi Penyelesaian Belanja
Dibayar Dimuka
PPK-SKPD melakukan pencatatan dalam Buku Jurnal dengan jurnal sebagai berikut:
Dokumen: Bukti Memorial
atau
PPK-PPKD melakukan pencatatan dalam Buku Jurnal dengan jurnal sebagai berikut:
Dokumen: STS/Nota Kredit/Bukti Penerimaan Kas Lainnya
Pencatatan Akuntansi Penyelesaian/Pelunasan
Piutang Lain-Lain
PPK-SKPD melakukan pencatatan dalam Buku Jurnal dengan jurnal sebagai berikut:
Dokumen: STS/Nota Kredit/Bukti Penerimaan Kas Lainnya
atau
PPK-PPKD melakukan pencatatan dalam Buku Jurnal dengan jurnal sebagai berikut:
Dokumen: STS/Nota Kredit/Bukti Penerimaan Kas Lainnya
Akuntansi KOREKSI
PENCATATAN PIUTANG
Pencatatan Akuntansi koreksi
pencatatan piutang