Nama kelompok 4 :
1. Afifatul Nur Lailiyah 2101030119
2. Marcylia Ayu Farahiyah 2101030159
3. Nelly Agustin A.S. 2101030128
4. Thoriq Aginta L. 2101030149
5. Titin Fauziyah 2101030171
Pembahasan
1. Tata cara perhitungan retribusi daerah
2. Prinsip dan Sasaran Penetapan Retribusi Daerah
3. Tata Cara Pemungutan Retribusi Daerah
4. Keberatan dan Pengembalian Kelebihan
Pembayaran
5. Daluarsa penagihan retribusi
01.Tata cara perhitungan retribusi daerah
Dalam kegiatan sehari-sehari, kerap kali kita dihadapkan pada layanan
jasa pemerintah daerah yang dikompensasi dengan Retribusi Daerah. Saat
parkir di tepi jalan, pengguna jasa diminta untuk membayar Retribusi. Kala
sakit dan membutuhkan layanan jasa pengobatan dari puskesmas atau
RSUD, pasien diminta untuk membayar Retribusi. Pengemudi bis kota atau
angkot saat menggunakan jasa terminal, akan diminta membayar karcis
retribusi. Masyarakat yang membangun rumahnya, dan diwajibkan untuk
memiliki IMB, maka akan diminta membayar Retribusi.
Dalam penetapan tarif Retribusi, metode perhitungan tarif Retribusi Daerah dapat
diklasifikasikan atas penggolongan jenis Retribusi, yaitu Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa
Usaha, dan Retribusi Perizinan Tertentu
1. Retribusi jasa umum
Contoh retribusi jasa umum sebagai berikut:
2. Retribusi pelayanan kesehatan
3. Retribusi pelayanan persampahan/kesehatan
4. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil
5. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat
6. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum
7. Retribusi pelayanan pasar
8. Retribusi pengujian kendaraan bermotor
9. Retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran
10. Retribusi penggatian biaya cetak peta
11. Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus
12. Retribusi Pengolahan Limbah Cair
13. Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang
14. Retribusi Pelayanan Pendidikan
14. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
2. Retribusi jasa usaha
Contoh retribusi jasa usaha adalah:
1. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
2. Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan
3. Retribusi Tempat Pelelangan
4. Retribusi Terminal
5. Retribusi Tempat Khusus Parkir
6. Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa
7. Retribusi Rumah Potong Hewan
8. Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan
9. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga
10. Retribusi Penyeberangan di Air
11. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah.
3. Retribusi perizinan tertentu
Jenis retribusi perizinan tertentu adalah sebagai
berikut:
1. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
2. Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman
Beralkohol
3. Retribusi izin gangguan
4. Retribusi izin trayek
5. Retribusi izin usaha perikanan
02 Prinsip dan Sasaran Penetapan Retribusi Daerah
Disesuaikan dengan undang-undang nomor 28 tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah pada pasal 166
yang mengatur kadaluarsa penagihan adalah sebagai berikut:
1. Hak untuk melakukan penagihan Pajak menjadi kedaluwarsa setelah melampaui waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak
saat terutangnya Pajak, kecuali apabila Wajib Pajak melakukan tindak pidana di bidang perpajakan daerah.
2. Kedaluwarsa penagihan Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tertangguh apabila:diterbitkan Surat Teguran
dan/atau Surat Paksa; atau ada pengakuan utang pajak dari Wajib Pajak, baik langsung maupun tidak langsung.
3. Dalam hal diterbitkan Surat Teguran dan Surat Paksa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, kedaluwarsa
penagihan dihitung sejak tanggal penyampaian Surat Paksa tersebut.
4. Pengakuan utang Pajak secara langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b adalah Wajib Pajak dengan
kesadarannya menyatakan masih mempunyai utang Pajak dan belum melunasinya kepada Pemerintah Daerah.
5. Pengakuan utang secara tidak langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dapat diketahui dari pengajuan
permohonan angsuran atau penundaan pembayaran dan permohonan keberatan oleh Wajib Pajak.
Thank you