Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan : SMP Mata : IPA


Pendidikan Pelajaran
Kelas : VIII/ Genap Materi : Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam
Pokok Kehidupan Sehari-hari
Alokasi Waktu : 2X40 Sub : Bunyi
Materi

KD : 3.11 Menganalisis konsep getaran, 4.11 Menyajikan hasil percobaan tentang getaran, gelombang
gelombang dan bunyi dalam kehidupan dan bunyi.
sehari-hari termasuk system pendengaran
manusia dan system sonar pada hewan.

PERTEMUAN KETIGA :
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery Learning, dengan
metode literasi, eksperimen, praktikum, dan presentasi dengan menumbuhkan sikap menyadari kebesaran
Tuhan, sikap gotong royong, jujur, dan berani mengemukakan pendapat, siswa dapat :
 Menjelaskan bunyi, frekuensi bunyi, dan karakteristik bunyi
 Menghitung cepat rambat gelombang bunyi
 Menghitung jarak sumber bunyi ke pendengar
 Menganalisis hubungan antara frekuensi bunyi dengan tegangan dawai
 Menganalisis hubungan antara panjang pendeknya senar dengan frekuensi bunyi
 Menjelaskan struktur dan fungsi bagian pada telinga

B. LANGKAH - LANGKAH (KEGIATAN) PEMBELAJARAN


KEGIATAN PENDAHULUAN (10 Menit)
Penguatan Pendidikan Karakter
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa
kehadiran sebagai sikap disiplin
 Guru mengaitkan pengalaman mendengar peserta didik dengan konsep bunyi yang akan dipelajari. Guru
menekankan pada konsep dan karakteristik bunyi seperti bunyi dihasilkan oleh benda-benda yang
bergetar. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan meminta peserta didik melakukan percobaan seperti yang
ada pada fitur “Ayo, Kita Lakukan” pada Aktivitas 10.5, yaitu bergetar menimbulkan bunyi.
 Setelah itu, guru menjelaskan syarat terdengarnya bunyi adalah adanya sumber bunyi, adanya medium
perambatan, dan adanya alat penerima (pendengar). Selanjutnya guru mengaitkan cepat rambat bunyi
pada berbagai medium,
 Memberitahukan tentang tujuan pembelajaran, materi, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang sedang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
KEGIATAN INTI ( 100 Menit)
Model : Stimul Literasi
Discover ation Peserta didik diberi stimulus atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada
y (stimul materi Bunyi melalui pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan
learning lasi/ informasi/eksperimen, mengasosiasikan mengolah informasi, mengomunikasikan)
pembe  Guru memberikan stimulus berupa masalah untuk diamati dan disimak Peserta
Pendek rian didik melalui kegiatan membaca, mengamati situasi atau melihat gambar, dan
atan: rangsa lain-lain.
Saintifik ngan)  Peserta didik bersama kelompoknya melakukan pengamatan dari
permasalahan yang ada di buku paket berkaitan dengan Bunyi
 Peserta didik untuk memahami contoh soal tentang dengan hubungan antara
Proyek panjang gelombang, frekuensi, cepat rambat, dan periode gelombang seperti
menganalisi yang ada pada fitur “Ayo, Kita Pahami”
s mengapa  Peserta didik diajak untuk mengamati pemantulan gelombang pada air dan
pada studio tali seperti yang ada pada Gambar 10.3
musik atau Proble Critical Thinking
bioskop m  Peserta didik bekerjasama dalam kelompok mengidentifikasi permasalahan yang
dipasang statem disajikan pada tayangan ppt di layar LCD, kemudian diminta membuat catatan
peredam en tentang temuan-temuan terkait permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, serta
(Identi menentukan rumusan penyelesaian masalah yang disajikan berdasarkan data-
Deskripsi : fikasi data yang diperoleh dari berbagai sumber
Bunyi masala  Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi aneka
h) pertanyaan yang berkaitan dengan tayangan yang disajikan dan dijawab melalui
kegiatan pembelajaran tentang Bunyi Misalnya : Apakah semua bunyi dapat
Alat, terdengar oleh telinga manusia?
Bahan, Data Kegiatan Literasi & Collaboration (Kerjasama)
dan collecti  Peserta didik mencari dan mengumpulkan data/informasi yang dapat digunakan
Media: on untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang dihadapi (mencari atau
 Buku (pengu merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah, terutama jika satu
 Video mpula alternatif mengalami kegagalan).
 Referens n  Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk melakukan observasi,
i Digital data) mengumpulkan, menganalisis informasi, berdiskusi, mempresentasikan
 Alat ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Bunyi
Tulis  Peserta didik diminta untuk menggetarkan penggaris plastik pada ujung
 Sumber meja untuk mempelajari konsep frekuensi bunyi. Peserta didik dapat
Internet mengamati bahwa ternyata manusia hanya dapat mendengarkan bunyi pada
 Modul frekuensi 20 Hz hingga 20.000 Hz.
 Peserta didik melakukan berbagai aktivitas seperti yang ada pada Buku
Siswa. Misalnya konsep tinggi rendah dan kuat lemah bunyi dapat dipelajari
dengan cara melakukan kegiatan frekuensi pada garpu tala dan frekuensi
nada pada senar pada fitur “Ayo, Kita Lakukan” pada Aktivitas 10.6 tentang
frekuensi pada garpu tala dan Aktivitas 10.7 tentang frekuensi nada pada
senar.
 Peserta didik melakukan kegiatan resonansi bunyi pada fitur “Ayo, Kita
Lakukan” pada Aktivitas 10.8 tentang resonansi bunyi atau bila sekolah
tidak memiliki garpu tala
 Peserta didik melakukan Aktivitas 10.9 tentang pemantulan bunyi.
Data Collaboration (Kerjasama) Dan Critical Thinking (Berpikir Kritik)
process  Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal, mengemukakan
ing pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang Bunyidan ditanggapi oleh
(pengol kelompok yang mempresentasikan, bertanya atas presentasi yang dilakukan,
ahan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
Data)  Peserta didik dapat diajak untuk menganalisis mengapa pada studio musik
atau bioskop dipasang peredam. Guru dapat mengajak peserta didik
berdiskusi atau meminta peserta didik mengerjakan fitur “Ayo, Kita
Pikirkan” tentang peredam bunyi di studio musik atau bioskop.
Critical Thinking (Berpikir Kritik)
Verific  Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
ation pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber
(pemb  Peserta didik menyusun menyempurnakan presentasi yang telah dibuat dan
uktian) mengaitkan fakta-fakta yang ditemukan dengan kehidupan sehari-hari dengan
tekun dan cermat
General Communication (Berkomunikasi) & Creativity (Kreativitas)
izatio  Guru dan Peserta didik menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting
(menari yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan tentang Bunyi
k  Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami atau guru
kesimp menyampaikan beberapa pertanyaan pemicu kepada siswa berkaitan dengan
ulan) yang akan selesai dipelajari
PENUTUP (10 Menit)
 Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan.
 Memberikan tugas kepada peserta didik (PR), dan mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi
yang akan dibahas dipertemuan berikutnya.
C. PENILAIAN PEMBELAJARAN

Tes Tertulis
Proyek

Mengetahui, Semarang, Januari 2022


Kepala SMP N 14 Semarang Guru Mata Pelajaran

Drs.Sawukir, M.Pd Ika Kurniawati Y, S.Pd


NIP. 19661212 199412 1 004 NIP. 19760422 200801 2 010

Lampiran 1 :
A. Penilaian Orang Tua
Nama siswa yang dinilai :
Nama orang tua/penilai :
Kelas/Semester :
No Pernyataan Ya Tidak
1 Anak saya selalu berdoa sebelum melakukan
aktivitas
2 Anak saya salat lima waktu/beribadah tepat waktu
3 Anak saya tidak mengganggu kakak/adik/orang
tua/saudara ketika beribadah
4 Anak saya tidak mencontek ketika mengerjakan
tugas/ulangan
5 Anak saya tidak melakukan plagiat
(mengambil/menyalin karya orang lain tanpa
menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap
tugas.
6 Anak saya mengemukakan perasaan terhadap
sesuatu apa adanya.
7 Anak saya melaporkan data atau informasi apa
adanya.

Petunjuk : Berilah tanda centang(√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya

B. Penilaian Diri
Nama :
Kelas/Semester :
No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.
2 Saya sholat lima waktu/beribadah tepat waktu.
3 Saya tidak mengganggu teman saya yang beragama lain berdoa sesuai
agamanya
4 Saya berani mengakui kesalahan saya.
5 Saya menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu.
6 Saya berani menerima resiko atas tindakan yang saya lakukan.
7 Saya mengembalikan barang yang saya pinjam.
8 Saya meminta maaf jika saya melakukan kesalahan.
9 Saya melakukan praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan.
10 Saya mengikuti kelas pembelajaran daring tepat waktu.
Petunjuk : Berilah tanda centang(√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya

C. Kegiatan Siswa

Kegiatan 1
Resonansi
1. Tujuan
Menyelidiki cepat rambat bunyi di udara.
2. Landasan Teori :
Bunyi dapat merambat melalui zat padat, zat cair dan gas. Udara merupakan salah satu medium
rambatan bunyi. Bunyi yang merambat melalui udara mempunyai cepat rambat bunyi. Salah satu cara
untuk menentukan cepat rambat bunyi dapat menggunakan resonansi pada kolom udara tertentu.
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena getaran benda lain yang mempunyai
frekuensi sama.
3. Alat dan Bahan:
1) Garpu tala
2) selang
3) tabung kaca berskala
4) air
5) bejana plastik
6) statif
4. Langkah Kerja :
1) Rangkailah alat seperti pada gambar! Kemudian tabung diisi air.
2) Pukulkan garpu tala pada meja, lalu peganglah di atas tabung kaca.
3) Mulailah dari posisi tabung kaca berisi air penuh (tinggi kolom udara = 0)
4) Gerakkan bejana plastik perlaha-lahan ke atas sehingga permukaan air pada tabung kaca turun.
5) Dengarkan bunyi yang dihasilkan tabung kaca. Pada saat terdengar suara yang keras, ukurlah dan catat
tinggi kolom udara pada tabung kaca.(Resonansi ke 1)
6) Lanjutkan menggerakkan bejana plastik ke atas. Pada saat terdengar suara keras kembali, ukur dan
catat tinggi kolom udara.(Resonansi ke 2).
7) Lanjutkan kegiatan tersebut hingga air pada tabung kaca habis.
5. Hasil Pengamatan:
Frekuensi garpu tala yang digunakan = …………..Hz.

No Resonansi ke Tinggi Kolom Udara


1 1 .................cm = ……………m
2 2 …………..cm = ……………m
3 3 …………..cm = ……………m

6. Pertanyaan
1) Bunyi keras pada tabung kaca dihasilkan oleh ……………………………………….
2) Peristiwa ikut bergetarnya molekul udara pada tabung kaca disebut …………………
3) Lengkapilah tabel pengolahan data berikut!
No Resonansi Tinggi kolom Frekuensi Panjang Cepat Rambat
ke (n) udara (ℓn) garpu tala Gelombang (λ) (ν)
1 1 ………….m ………… 4 x ℓ1 = λ1 . f =
Hz ………m …….m/s
2 2 ………….m ………... 4/3 x ℓ 2 = . . . λ2 . f =
Hz m …….m/s
3 3 …………m ………… 4/5 x ℓ 3 = . . . λ3 . f =
Hz m …….m/s

7. Kesimpulan :
1) Panjang gelombang bunyi pada percobaan ini sebesar . . . .
2) Cepat rambat bunyi pada saat percobaan sebesar . . . .
3) Resonansi bunyi terjadi pada saat tinggi kolom udara kelipatan...dari 14 panjang gelombangnya.

Lampiran 2 :
A. Ringkasan Materi
1) Pengertian dan Sifat-sifat Bunyi
Bunyi merupakan salah satu gelombang, dihasilkan oleh benda yang bergetar. Berdasaarkan arah
rambatnya, bunyi termasuk gelombang longitudinal, sehingga memiliki rapatan dan renggangan .

Bunyi juga termasuk gelombang mekanik, yaitu gelombang yang


memerlukan memerlukan medium untuk merambat. Kecepatan
merambat bunyi pada berbeda-beda ketika melalui medium yang
berbeda. Semakin renggang mediumnya kecepatan meram-batnya
semakin besar.Bunyi tidak dapat merambat dalam ruang hampa.

Ketika bel listrik dinyalakan dalam tabung ruang hampa, maka bunyi tidak
akan dapat terdengar karena tidak ada medium yang dilalui.

Percobaan untuk membuktikan bahwa bunyi merambat memerlukan medium


dapat menggunakan alat seperti gambar berikut :

2) Sifat-sifat bunyi antara lain:


1) Bunyi merupakan hasil getaran
2) Bunyi merambat memerlukan zat perantara (medium)
3) Bunyi dapat merambat dalam zat padat, zat cair dan gas.
4) Bunyi dapat dipantulkan.
3) Syarat terjadi dan terdengarnya bunyi
1) ada sumber bunyi yang bergetar
2) ada medium atau zat antara ( zat padat, cair maupun gas ).
3) ada penerima yang berada dalam jangkauan sumber bunyi.
4) ada pendengar (alat pendengar)
4) Penggolongan Bunyi
a. Frekuensi gelombang bunyi
Frekuensi adalah banyaknya getaran setiap satuan waktu, frekuensi memiliki satuan getaran per sekon
atau hertz dan dilambangkan dengan Hz.

a) Penggolongan bunyi
 Berdasarkan besar frekuensi
- Infrasonik : bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz.
Binatang yang dapat mendengar bunyi dengan frekuensi ini yaitu anjing dan jangkrik.
Manusia normal tidak dapat mendengar gelombang ini karena frekuensinya di bawah batas
pendengaran manusia.

- Audiosonik : bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz – 20.000 Hz.


Interval frekuensi bunyi ini merupakan batas pendengaran manusia. Akan tetapi, kepekaan
pendengaran manusia semakin tua semakin menurun, sehingga pada usia lanjut tidak semua
bunyi yang berada di rentang frekuensi ini dapat didengar.

- Ultrasonik : bunyi yang frekuensinya lebih dari 20.000 Hz.


Bunyi ini dapat didengar oleh binatang-binatang tertentu, seperti lumba-lumba dan kelelawar.
Gelombang ultrasonik memiliki frekuensi terlalu tinggi bagi pendengaran manusia.

 Berdasarkan keteraturan frekuensi


Desah :
bunyi dengan frekuensi tak beraturan, contoh suara angin, suara ombak dan suara air terjun.
Nada :
bunyi dengan frekuensi beraturan, contoh suara yang dihasilkan alat-alat musik..
Dentum :
bunyi yang sangat keras, contoh bunyi petasan, halilintar, meriam dan senapan.

5) Cepat rambat bunyi


Cepat rambat bunyi adalah jarak yang ditempuh dari sumber bunyi ke pendengar dalam selang waktu
tertentu atau hasil bagi antara jarak tempuh dengan waktu yang diperlukan bunyi untuk merambat.
Dalam medium yang sama bunyi merambat lurus dengan kecepatan tetap (GLB)
Cepat rambat bunyi dapat dirumuskan dengan persamaan :
Karena jarak yang ditempuh gelombang dalam satu periode (t = T) adalah sama dengan satu
gelombang (s = λ ) maka:

s
ν=
v = cepat rambat gelombang (m/s) t
T = periode gelombang (s)
λ = panjang gelombang (m)  1
ν= karena T = maka
T f
f = frekuensi (herts atau Hz atau getran/detik)


ν= = .f
1
f

Cepat rambat bunyi dipengaruhi jenis medium, makin rapat mediumnya maka semakin besar cepat rambat
bunyi. Urutan cepat rambat bunyi dimulai dari yang terbesar adalah cepat rambat pada medium zat padat,
cair dan gas.
Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh suhu udara. Semakin tinggi suhu udara maka semakin besar cepat
rambat bunyi.

Suhu udara Kecepatan


No. Material Kecepatan ( m/s )
(0C) (m/s)
0 332 1 Udara 343
15 340 2 Udara (100C) 331
25 347 3 Helium 1.005
4 Hidrogen 1.300
5 Air 1.440
6 Air laut 1.560
7 Besi dan baja 5.000
8 Gelas 4.500
9 Aluminium 5.100
10 Kayu kertas 4.000
Sumber : Physics for Scientist and
Engineers,2000

6) Resonansi
Resonansi adalah peristiwa turut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran benda lain.
Resonansi menyebabkan bunyi yang terjadi terdengar lebih keras.

Syarat terjadinya resonansi adalah frekuensi benda sama dengan frekuensi sumber bunyi. Resonansi dapat
terjadi apabila :
a. ada selaput tipis yang mudah bergetar , contoh jika sebuah gendang didekatkan dengan sumber bunyi
lain maka selaput gendang itu akan ikut bergetar.
b. tinggi atau panjang kolom udara merupakan kelipatan ganjil dari ¼ panjang gelombang (, 1/4, 3/4,
5/4, 7/4 dan seterusnya ), contoh : jika suling ditiup maka udara dalam suling ikut bergetar.
Resonansi pada kolom udara dirumuskan dengan persamaan :

 = panjang kolom udara (cm)


  41  2n  1  = panjang gelombang (cm)
n = resonansi ke 1, 2, 3, ...
c. frekuensi benda sama dengan frekuensi benda yang bergetar.
7) Frekuensi dawai
Frekuensi yang dihasilkan oleh sebuah dawai yang bergetar diselidiki oleh ilmuwan Perancis bernama
Marin Marsenne dengan menggunakan alat yang disebut sonometer.

Dari hasil-hasil percobaan yang diteliti diperoloh kesimpulan yang sering


dinamakan sebagai hukum Marsenne, sebagai berikut :

1. Frekuensi berbanding terbalik dengan panjang dawai : f1 : f2 = ℓ2 : ℓ1


2. Frekuensi berbanding terbalik dengan akar kuadrat luas penampang dawai f 1 : f2
= √ A2 : √ A1
3. Frekuensi sebanding dengan akar kuadrat tegangan dawai f 1 : f2 = √
T1 : √ T2
4. Frekuensi berbanding terbalik dengan akar kuadrat massaa jenis bahan dawai f 1 :
f2 = √ ρ 2 : √ ρ 1

8) Nada dan Tangga Nada


Nada adalah bunyi yang memiliki frekuensi teratur. Tinggi rendahnya suatu nada dipengaruhi oleh
frekuensinya. Semakin besar frekuensinya semakin tinggi pula nada tersebut Tangga nada adalah susunan
/deret nada berdasarkan kenaikan frekuensi.

Dalam teori musik, simbol nada biasanya digunakan huruf C, D, E, F, G, A, B, c, d, e, f, g, a, b, dan


seterusnya. Masing-masing nada memiliki frekuensi yang teratur. Berdasarkan kesepakatan nada a
digunakan sebagai nada dasar atau nada standar untuk menentukan frekuensi nada yang lain, frekuensi
nada a adalah 440 Hz artinya, nada tersebut bergetar sebanyak 440 kali tiap sekonnya. Frekuensi nada
yang lainnya dapat ditentukan menggunakan perbandingan sebagai berikut :

C D E F G A B C
24 27 30 32 36 40 45 48

Perbandingan frekuensi suatu nada denga nada lain di sebut dengan Interval nada

Tangga
c d e f g a b c
nada
do re mi fa sol la si do Notasi
264 297 330 352 396 440 495 528 Frekuensi
Tert Kuar Kuin
Prime Sekundo Sext Septime Oktaf Interval
z t t
1:1 9:8 5:3 15 : 8 2:1 nada
5:4 4:3 3:2
.

9) Kuat Bunyi
Kuat bunyi merupakan ukuran keras lemahnya bunyi yang didengar oleh telinga. Kuat bunyi berkaitan
dengan energi gelombang bunyi. Gelombang bunyi yang berenergi besar akan menghasilkan bunyi yang
kuat. Sebaliknya, gelombang bunyi berenergi kecil menghasilkan kuat bunyi yang kecil. Kuat bunyi
diukur dalam satuan desibel, disingkat dB. Faktor yang mempengaruhi kuat bunyi yaitu :

a. Amplitudo c. resonansi
b. pemantulan bunyi d. jarak sumber bunyi dengan pendengar.
10) Timbre atau warna bunyi
Bentuk gelombang setiap sumber bunyi berbeda antara satu dengan yang lainnya. Contoh suara yang
dihasilkan gitar dan piano. Meskipun frekuensi bunyi yang terdengar sama, nada yang dihasilkan gitar
terdengar berbeda dengan nada yang dihasilkan piano. Hal ini disebabkan oleh perbedaan warna bunyi
atau timbre. Timbre atau warna bunyi adalah perbedaan bunyi yang dihasilkan meskipun frekuensinya
sama..

11) Pemantulan Bunyi


Sebagaimana gelombang yang lain, gelombang bunyi juga dapat mengalami pemantulan.
Pemantulan gelombang bunyi memenuhi Hukum Pemantulan yang menyatakan sebagai berikut :

1) Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak pada satu bidang datar.
2) Sudut datang sama dengan sudut pantul.
a. Manfaat pemantulan bunyi :
- Menetukan cepat rambat bunyi - Diagnosa medis dengan USG
- Mendeteksi cacat dan retak pada logam - Mengukur ketebalan pelat logam
- Melakukan survei geofisika - Mengukur kedalaman laut
Prinsip pemantulan bunyi yaitu mengirimkan bunyi datang dan mengukur
waktu yang diperlukannya untuk kembali ketempat semula atau ke tempat
penerima. Contoh pemanfaatan bunyi pantul adalah pada teknologi RADAR,
pengukuran kedalaman laut. Teknologi ini meniru sistim penginderaan pada
kelelawar yang memungkinkan kelelawar dapat terbang pada malam hari yang
gelap tanpa menabrak sesuatu.

Bunyi pantul yang diterima telah menempuh dua kali perjalanan, yaitu dari
sumber bunyi ke pemantul dan dari pemantul ke penerima atau pendengar.
Bunyi menempuh jarak ℓ ketika dipancarkan dan ℓ ketika kembali atau secara
keseluruhan bunyi menempuh jarak

s = ℓ+ℓ=2ℓ

vxt

2

ℓ = kedalaman (m)
v = cepat rambat bunyi (m/s)
t = waktu yang ditempuh bunyi (s)

b. Macam-macam bunyi pantul


a) Bunyi pantul terdengar bersama bunyi asli
Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli terjadi karena datangnya hampir bersamaan dengan bunyi
asli. Bunyi pantul dapat memperkuat bunyi asli jika dinding pemantul (reflektor) tidak jauh dari
sumber bunyi.

Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli dapat ditemui antara lain pada :

 Suara guru di kelas terdengar lebih nyaring jika dibandingkan dengan suaranya di halaman
sekolah.
 Suara klakson mobil menjadi lebih keras ketika melintas dalam terowongan.
b) Gaung atau Kerdam
Gaung atau kerdam adalah bunyi pantul yang hanya sebagian terdengan bersama-asli. Gaung terjadi
karena jarak antara dinding pemantul dan sumber bunyi sudah agak jauh. Di dalam sebuah aula atau
gedung yang besar, dinding gedung tersebut akan memantulkan suara. Selang waktu antara bunyi
asli dan bunyi pantul di dalam gedung sangat kecil. Sehingga bunyi pantulan ini bersifat merugikan
karena dapat menggangu kejelasan bunyi asli.

Contoh :
Bunyi asli : in - do - ne - sia
Bunyi pantul : in - do - ne - sia
Terdengar : in ---- ----- ---- - sia

Untuk menghindari peristiwa ini, gedung-gedung yang mempunyai ruangan besar seperti aula,
gedung teater atau gedung kesenian telah dirancang supaya gaung tersebut tidak terjadi. Upaya ini
dapat dilakukan dengan melapisi dinding dengan bahan yang bersifat tidak memantulkan bunyi atau
dilapisi oleh zat kedap (peredam) suara. Peredam bunyi adalah zat/bahan yang dapat menyerap
bunyi yang diterimanya.

Pada umumnya bahan yang digunakan sebagai bahan peredam bunyi yaitu bahan yang relatif lunak
seperti karpet, karet, busa, kain ,gabus, kapas, dan wool. Ruangan yang tidak menghasilkan gaung
sering disebut ruangan yang mempunyai akustik bagus.

c) Gema
Jika kita berteriak di antara dua lembah, dari kejauhan suaramu
seolah-olah ada yang menirukan setelah selesai diucapkan. Hal ini
terjadi karena bunyi yang datang ke bidang pantul dan bunyi yang
dipantulkannya memerlukan waktu untuk merambat. Pemantulan
bunyi seperti ini disebut gema. Gema dapat terjadi di ruangan terbuka
atau alam terbuka jika jarak bidang pantul relatif jauh, bunyi pantul
akan terdengar beberapa saat setelah bunyi asli.

Anda mungkin juga menyukai