KD : 3.11 Menganalisis konsep getaran, 4.11 Menyajikan hasil percobaan tentang getaran, gelombang
gelombang dan bunyi dalam kehidupan dan bunyi.
sehari-hari termasuk system pendengaran
manusia dan system sonar pada hewan.
PERTEMUAN KETIGA :
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery Learning, dengan
metode literasi, eksperimen, praktikum, dan presentasi dengan menumbuhkan sikap menyadari kebesaran
Tuhan, sikap gotong royong, jujur, dan berani mengemukakan pendapat, siswa dapat :
Menjelaskan bunyi, frekuensi bunyi, dan karakteristik bunyi
Menghitung cepat rambat gelombang bunyi
Menghitung jarak sumber bunyi ke pendengar
Menganalisis hubungan antara frekuensi bunyi dengan tegangan dawai
Menganalisis hubungan antara panjang pendeknya senar dengan frekuensi bunyi
Menjelaskan struktur dan fungsi bagian pada telinga
Tes Tertulis
Proyek
Lampiran 1 :
A. Penilaian Orang Tua
Nama siswa yang dinilai :
Nama orang tua/penilai :
Kelas/Semester :
No Pernyataan Ya Tidak
1 Anak saya selalu berdoa sebelum melakukan
aktivitas
2 Anak saya salat lima waktu/beribadah tepat waktu
3 Anak saya tidak mengganggu kakak/adik/orang
tua/saudara ketika beribadah
4 Anak saya tidak mencontek ketika mengerjakan
tugas/ulangan
5 Anak saya tidak melakukan plagiat
(mengambil/menyalin karya orang lain tanpa
menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap
tugas.
6 Anak saya mengemukakan perasaan terhadap
sesuatu apa adanya.
7 Anak saya melaporkan data atau informasi apa
adanya.
Petunjuk : Berilah tanda centang(√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya
B. Penilaian Diri
Nama :
Kelas/Semester :
No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.
2 Saya sholat lima waktu/beribadah tepat waktu.
3 Saya tidak mengganggu teman saya yang beragama lain berdoa sesuai
agamanya
4 Saya berani mengakui kesalahan saya.
5 Saya menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu.
6 Saya berani menerima resiko atas tindakan yang saya lakukan.
7 Saya mengembalikan barang yang saya pinjam.
8 Saya meminta maaf jika saya melakukan kesalahan.
9 Saya melakukan praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan.
10 Saya mengikuti kelas pembelajaran daring tepat waktu.
Petunjuk : Berilah tanda centang(√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya
C. Kegiatan Siswa
Kegiatan 1
Resonansi
1. Tujuan
Menyelidiki cepat rambat bunyi di udara.
2. Landasan Teori :
Bunyi dapat merambat melalui zat padat, zat cair dan gas. Udara merupakan salah satu medium
rambatan bunyi. Bunyi yang merambat melalui udara mempunyai cepat rambat bunyi. Salah satu cara
untuk menentukan cepat rambat bunyi dapat menggunakan resonansi pada kolom udara tertentu.
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena getaran benda lain yang mempunyai
frekuensi sama.
3. Alat dan Bahan:
1) Garpu tala
2) selang
3) tabung kaca berskala
4) air
5) bejana plastik
6) statif
4. Langkah Kerja :
1) Rangkailah alat seperti pada gambar! Kemudian tabung diisi air.
2) Pukulkan garpu tala pada meja, lalu peganglah di atas tabung kaca.
3) Mulailah dari posisi tabung kaca berisi air penuh (tinggi kolom udara = 0)
4) Gerakkan bejana plastik perlaha-lahan ke atas sehingga permukaan air pada tabung kaca turun.
5) Dengarkan bunyi yang dihasilkan tabung kaca. Pada saat terdengar suara yang keras, ukurlah dan catat
tinggi kolom udara pada tabung kaca.(Resonansi ke 1)
6) Lanjutkan menggerakkan bejana plastik ke atas. Pada saat terdengar suara keras kembali, ukur dan
catat tinggi kolom udara.(Resonansi ke 2).
7) Lanjutkan kegiatan tersebut hingga air pada tabung kaca habis.
5. Hasil Pengamatan:
Frekuensi garpu tala yang digunakan = …………..Hz.
6. Pertanyaan
1) Bunyi keras pada tabung kaca dihasilkan oleh ……………………………………….
2) Peristiwa ikut bergetarnya molekul udara pada tabung kaca disebut …………………
3) Lengkapilah tabel pengolahan data berikut!
No Resonansi Tinggi kolom Frekuensi Panjang Cepat Rambat
ke (n) udara (ℓn) garpu tala Gelombang (λ) (ν)
1 1 ………….m ………… 4 x ℓ1 = λ1 . f =
Hz ………m …….m/s
2 2 ………….m ………... 4/3 x ℓ 2 = . . . λ2 . f =
Hz m …….m/s
3 3 …………m ………… 4/5 x ℓ 3 = . . . λ3 . f =
Hz m …….m/s
7. Kesimpulan :
1) Panjang gelombang bunyi pada percobaan ini sebesar . . . .
2) Cepat rambat bunyi pada saat percobaan sebesar . . . .
3) Resonansi bunyi terjadi pada saat tinggi kolom udara kelipatan...dari 14 panjang gelombangnya.
Lampiran 2 :
A. Ringkasan Materi
1) Pengertian dan Sifat-sifat Bunyi
Bunyi merupakan salah satu gelombang, dihasilkan oleh benda yang bergetar. Berdasaarkan arah
rambatnya, bunyi termasuk gelombang longitudinal, sehingga memiliki rapatan dan renggangan .
Ketika bel listrik dinyalakan dalam tabung ruang hampa, maka bunyi tidak
akan dapat terdengar karena tidak ada medium yang dilalui.
a) Penggolongan bunyi
Berdasarkan besar frekuensi
- Infrasonik : bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz.
Binatang yang dapat mendengar bunyi dengan frekuensi ini yaitu anjing dan jangkrik.
Manusia normal tidak dapat mendengar gelombang ini karena frekuensinya di bawah batas
pendengaran manusia.
s
ν=
v = cepat rambat gelombang (m/s) t
T = periode gelombang (s)
λ = panjang gelombang (m) 1
ν= karena T = maka
T f
f = frekuensi (herts atau Hz atau getran/detik)
ν= = .f
1
f
Cepat rambat bunyi dipengaruhi jenis medium, makin rapat mediumnya maka semakin besar cepat rambat
bunyi. Urutan cepat rambat bunyi dimulai dari yang terbesar adalah cepat rambat pada medium zat padat,
cair dan gas.
Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh suhu udara. Semakin tinggi suhu udara maka semakin besar cepat
rambat bunyi.
6) Resonansi
Resonansi adalah peristiwa turut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran benda lain.
Resonansi menyebabkan bunyi yang terjadi terdengar lebih keras.
Syarat terjadinya resonansi adalah frekuensi benda sama dengan frekuensi sumber bunyi. Resonansi dapat
terjadi apabila :
a. ada selaput tipis yang mudah bergetar , contoh jika sebuah gendang didekatkan dengan sumber bunyi
lain maka selaput gendang itu akan ikut bergetar.
b. tinggi atau panjang kolom udara merupakan kelipatan ganjil dari ¼ panjang gelombang (, 1/4, 3/4,
5/4, 7/4 dan seterusnya ), contoh : jika suling ditiup maka udara dalam suling ikut bergetar.
Resonansi pada kolom udara dirumuskan dengan persamaan :
C D E F G A B C
24 27 30 32 36 40 45 48
Perbandingan frekuensi suatu nada denga nada lain di sebut dengan Interval nada
Tangga
c d e f g a b c
nada
do re mi fa sol la si do Notasi
264 297 330 352 396 440 495 528 Frekuensi
Tert Kuar Kuin
Prime Sekundo Sext Septime Oktaf Interval
z t t
1:1 9:8 5:3 15 : 8 2:1 nada
5:4 4:3 3:2
.
9) Kuat Bunyi
Kuat bunyi merupakan ukuran keras lemahnya bunyi yang didengar oleh telinga. Kuat bunyi berkaitan
dengan energi gelombang bunyi. Gelombang bunyi yang berenergi besar akan menghasilkan bunyi yang
kuat. Sebaliknya, gelombang bunyi berenergi kecil menghasilkan kuat bunyi yang kecil. Kuat bunyi
diukur dalam satuan desibel, disingkat dB. Faktor yang mempengaruhi kuat bunyi yaitu :
a. Amplitudo c. resonansi
b. pemantulan bunyi d. jarak sumber bunyi dengan pendengar.
10) Timbre atau warna bunyi
Bentuk gelombang setiap sumber bunyi berbeda antara satu dengan yang lainnya. Contoh suara yang
dihasilkan gitar dan piano. Meskipun frekuensi bunyi yang terdengar sama, nada yang dihasilkan gitar
terdengar berbeda dengan nada yang dihasilkan piano. Hal ini disebabkan oleh perbedaan warna bunyi
atau timbre. Timbre atau warna bunyi adalah perbedaan bunyi yang dihasilkan meskipun frekuensinya
sama..
1) Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak pada satu bidang datar.
2) Sudut datang sama dengan sudut pantul.
a. Manfaat pemantulan bunyi :
- Menetukan cepat rambat bunyi - Diagnosa medis dengan USG
- Mendeteksi cacat dan retak pada logam - Mengukur ketebalan pelat logam
- Melakukan survei geofisika - Mengukur kedalaman laut
Prinsip pemantulan bunyi yaitu mengirimkan bunyi datang dan mengukur
waktu yang diperlukannya untuk kembali ketempat semula atau ke tempat
penerima. Contoh pemanfaatan bunyi pantul adalah pada teknologi RADAR,
pengukuran kedalaman laut. Teknologi ini meniru sistim penginderaan pada
kelelawar yang memungkinkan kelelawar dapat terbang pada malam hari yang
gelap tanpa menabrak sesuatu.
Bunyi pantul yang diterima telah menempuh dua kali perjalanan, yaitu dari
sumber bunyi ke pemantul dan dari pemantul ke penerima atau pendengar.
Bunyi menempuh jarak ℓ ketika dipancarkan dan ℓ ketika kembali atau secara
keseluruhan bunyi menempuh jarak
s = ℓ+ℓ=2ℓ
vxt
2
ℓ = kedalaman (m)
v = cepat rambat bunyi (m/s)
t = waktu yang ditempuh bunyi (s)
Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli dapat ditemui antara lain pada :
Suara guru di kelas terdengar lebih nyaring jika dibandingkan dengan suaranya di halaman
sekolah.
Suara klakson mobil menjadi lebih keras ketika melintas dalam terowongan.
b) Gaung atau Kerdam
Gaung atau kerdam adalah bunyi pantul yang hanya sebagian terdengan bersama-asli. Gaung terjadi
karena jarak antara dinding pemantul dan sumber bunyi sudah agak jauh. Di dalam sebuah aula atau
gedung yang besar, dinding gedung tersebut akan memantulkan suara. Selang waktu antara bunyi
asli dan bunyi pantul di dalam gedung sangat kecil. Sehingga bunyi pantulan ini bersifat merugikan
karena dapat menggangu kejelasan bunyi asli.
Contoh :
Bunyi asli : in - do - ne - sia
Bunyi pantul : in - do - ne - sia
Terdengar : in ---- ----- ---- - sia
Untuk menghindari peristiwa ini, gedung-gedung yang mempunyai ruangan besar seperti aula,
gedung teater atau gedung kesenian telah dirancang supaya gaung tersebut tidak terjadi. Upaya ini
dapat dilakukan dengan melapisi dinding dengan bahan yang bersifat tidak memantulkan bunyi atau
dilapisi oleh zat kedap (peredam) suara. Peredam bunyi adalah zat/bahan yang dapat menyerap
bunyi yang diterimanya.
Pada umumnya bahan yang digunakan sebagai bahan peredam bunyi yaitu bahan yang relatif lunak
seperti karpet, karet, busa, kain ,gabus, kapas, dan wool. Ruangan yang tidak menghasilkan gaung
sering disebut ruangan yang mempunyai akustik bagus.
c) Gema
Jika kita berteriak di antara dua lembah, dari kejauhan suaramu
seolah-olah ada yang menirukan setelah selesai diucapkan. Hal ini
terjadi karena bunyi yang datang ke bidang pantul dan bunyi yang
dipantulkannya memerlukan waktu untuk merambat. Pemantulan
bunyi seperti ini disebut gema. Gema dapat terjadi di ruangan terbuka
atau alam terbuka jika jarak bidang pantul relatif jauh, bunyi pantul
akan terdengar beberapa saat setelah bunyi asli.