Anda di halaman 1dari 31

• Neuro Hormonal: Karena adanya pengaruh syaraf

maka dikeluarkan Hormon (contoh Keluarnya


Oksitosin pada peristiwa partus dan letdownnya air
susu).

• Neurotransmetter: Induksi atau penghambatan


keluarnya hormon yang dipengaruhi oleh panca
indera (Contoh: Ayam yang akan mengeram
dimandikan maka akan kembali bertelur, Saat stress
suara petasan ayam tidak dapat bertelur, Sapi perah
tidak dapat berahi karena stress ektoparasit dan
endoparasit).
• Hormon Reproduksi Primer: yaitu hormon yang berpengaruh
langsung terhadap fisiologi reproduksi yaitu GnRH, GnIH, LH,
FSH, oksitosin, prolaktin, estrogen, progesteron, inhibin dan
activin.

 Hormon Reproduksi Sekunder atau hormon Metabolis: yaitu


hormon yang tidak berperanan secara langsung terhadap
reproduksi, tetapi berperanan terhadap proses metabolisme
tubuh sehingga akan berdampak terhadap fisiologi reproduksi,
misalnya Growth Hormon, Tiroid dan hormon Paratiroid.
Gn-IH
GnRH adalah suatu Hormon yang berfungsi untuk
keluarnya Hormon Gonadotropin yaitu Folicle
Stimulating Hormone dan Luteinizing Hormon,

sedangkan GnIH adalah Hormon yang berfungsi


menghambat sekresi hormon FSH dan hormon LH.
FSH berfungsi untuk:
a. Menstimulasi pertumbuhan folike pada ovari
dari follikel primer, follikel sekunder, folikel
tersier dan folikel degraf
b. Menstimulasi folikel de Graf (lebih tepatnya sel
granulosa) menghasilkan hormon estradiol 17β
c. Spermatogenesis mulai dari pembelahan
spermatogonium hingga spermatid
Luteinizing Hormon (LH) Berfungsi untuk:
a.Pada betina menstimulasi terjadinya ovulasi,
pertumbuhan korpus Rubrum, Korpus
Haemoragikum dan korpus luteum

b.Pada jantan menstimulasi sel leydig untuk


menghasilkan hormon testosteron
FUNGSI PROLAKTIN
a. Menginduksi laktasi yaitu pertumbuhan sel-sel
alveoli pada ambing

b.Stimulasi fungsi korpus luteum, dan sekresi hormon


progesteron (beberapa spesies)

c. Sifat keibuan (Mothering behavior), yaitu ditunjukkan


bahwa induknya membersihkan lendir setelah
melahirkan dan mengajari anaknya untuk menyusu,
dan sifat mengeram pada unggas.

d.Pada ternak jantan bersama-sama dengan hormon


testosteron menyebabkan terjadinya peningkatan
libido.
posterior
Gn-RH/Gn-IH
Feed back Hormon Reproduksi pada Ternak Betina

1. Hipothalamus mengeluarkan Gonadotropin Releasing Hormon (GnRH),


dengan target organ pada hipofisa anterior.

2. Hipofisa anterior mengeluarkan Luteinizing Hormon (LH) dan Folikel


Stimulating Hormon (FSH).

3. Target Hormon LH adalah Folikel degraf dan korpus luteum, selanjutnya


korpus luteum menghasilkan progesteron.

4. Target Hormon FSH adalah Ovarium, sehingga tumbuh folikel degraf yang
menghasilkan hormon estradiol 17β dan in hibin.

5. Hormon Progesteron, hormon estradiol 17β dan in hibin memberikan


feedback negatif terhadap Hipothalamus sehingga tidak dikeluarkan
GnRH.

6. Hormon estradiol 17β dan in hibin juga memberikan feedback negatif


terhadap Hipofisa anterior sehingga tidak dikeluarkan FSH dan LH.
Feed back Hormon Reproduksi pada Ternak Jantan
1. Hipothalamus mengeluarkan Gonadotropin Releasing Hormon (GnRH),
dengan target organ pada hipofisa anterior.

2. Hipofisa anterior mengeluarkan Luteinizing Hormon (LH) dan Folikel


Stimulating Hormon (FSH)

3. Target Hormon LH adalah sel leydig, selanjutnya sel leydig


menghasilkan hormon testosteron.

4. Testosteron dirembeskan ke sel sertoli yang juga merupakan target


organ dari FSH untuk menghasilkan Estradiol 17β, sel sertoli juga
menghasilkan hormon in hibin.

5. Hormon testosteron memberikan feedback negatif pada hipothalamus


dan Hipofisa anterior sehingga menghambat keluarnya GnRH dan LH,
sedangkan in hibin juga memberikan feedback negatif terhadap hipofisa
anterior sehingga tidak menghasilkan FSH.
Peran Oksitosin pada Proses Terjadinya Partus

1. Pada saat kepala fetus menempel pada servik, maka syaraf akan
memberikan respon pada central nerve system ke Hipothalamus.
2. Hipothalamus memberikan rangsangan ke neurohypophysis
(hipofisa posterior) untuk mengeluarkan hormon oksitosin.
3. Hormon oksitosin dirembeskan ke darah dan dialirkan ke
seluruh tubuh.
4. Reseptor hormon oksitosin yang terletak pada otot dan tulang
pelvis menangkap hormon oksitosin dan memberikan respon
terjadinya delatasi (kerdor)nya otot dan tulang pelvis, sehingga
fetus bisa keluar atau terjadinya partus.

Anda mungkin juga menyukai