Anda di halaman 1dari 15

PENELITIAN

BUDIDAYA BOTIA INDIA Botia lohachata DAN ELECTRIC


BLUE JACK DEMPSEY Cichlasoma octofasciatum DI
BOGORIAN AQUATIC FARM, BOGOR, JAWA BARAT

Dibuat oleh
Nama : ZOVAN WIRA SAPUTRA
Kelas : XI MIPA 5

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 DRAMAGA


2023

Proposal Zovan Wira Saputra


LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal yang berjudul “Budidaya Ikan Botia India Botia lohachata dan Electric
Blue Jack Dempsey Cichalosoma oftofasciatum di Bogorian Aquatic Farm,
Bogor, Jawa Barat.” disetujui pada :

Hari :

Tanggal :

Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Sopyan Munawar, M.Pd.

NIP. 198706182022211008

Proposal Zovan Wira Saputra


MOTTO

“Menang adalah segalanya”

Proposal ini saya persembahkan untuk orang tua tercinta

Proposal Zovan Wira Saputra


ABSTRAKSI

kesimpulan dari penelitian budidaya ikan Botia India dan Electric Blue Jack
Dempsey di Bogorian Aquatic adalah penulis dapat melakukan secara langsung
kegiatan budidaya ikan Botia India dan Electric Blue Jack Dempsey di lokasi
penelitian. Penitian ini mampu menambah pengalaman, pengetahuan serta
keterampilan penulis mengenai kegiatan budidaya ikan Botia India dan Electric
Blue Jack Dempsey. Kegiatan usaha pembenihan dan pendederan ikan Botia India
di Bogorian Aquatic sangat layak untuk dijadikan usaha. Hal tersebut dikarenakan
dilihat dari perbandingan R/C ratio sebesar 1,42 dan 2,83. Kegiatan usaha
pendederan lebih menguntungkan dibandingkan dengan usaha pembenihan.
Aspek usaha pembenihan dalam satu tahun diperoleh keuntungan sebesar
Rp18.512.776 tahun-1 dengan payback period 2,47 tahun. Aspek usaha
pendederan dalam satu tahun diperoleh keuntungan sebesar Rp48.534.408 tahun-1
dengan payback period 0,62 tahun. Kegiatan usaha Budidaya ikan Electric Blue
Jack Dempsey di Bogorian Aquatic juga sangat layak. Hal tersebut dikarenakan
dilihat dari perbandingan R/C ratio sebesar 1,67. Aspek usaha budidaya dalam
satu tahun diperoleh keuntungan sebesar Rp34.429.325 tahun-1 dengan payback
period 3,13 tahu

Proposal Zovan Wira Saputra


KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmanirrahim

Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Penulis panjatkan puji dan syukur kepada hadirat Allah SWT. Karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “Budidaya Ikan
Botia India Botia lohachata dan Electric Blue Jack Dempsey Cichalosoma oftofasciatum di
Bogorian Aquatic Farm, Bogor, Jawa Barat.”
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini belum sempurna karena penulis hanya
diberikan waktu selama satu hari untuk menyelesaikan proposal ini. Maka dari itu, penulis
meminta kritik dan saran yang membangun akan berguna agar pada penulisan selanjutnya dapat
menghasilkan karya yang lebih baik lagi. Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pihak yang
membacanya.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Bogor, Januari 2023

Penulis

Proposal Zovan Wira Saputra


DAFTAR ISI

DAFTAR IS

I
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................................................ii
MOTTO..................................................................................................................................iii
ABSTRAKSI.............................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR..................................................................................................................5
DAFTAR ISI..............................................................................................................................6
PENDAHULUAN.......................................................................................................................7
A.Latar Belakang..............................................................................................................................7
B.Rumusan Masalah.........................................................................................................................8
C.Tujuan Penelitian..........................................................................................................................8
D.Manfaat Penelitian........................................................................................................................8
E.Metode dan Teknik Penelitian.......................................................................................................8
E.1 Lokasi dan Waktu.........................................................................................................................8
E.2 Teknik Penelitian........................................................................................................................9
F.HIPOTESIS...................................................................................................................................9
G.TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................................10
H.JADWAL PELAKSANAAN......................................................................................................12
I.ANGGARAN PENELITIAN........................................................................................................14
J.DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................15

Proposal Zovan Wira Saputra


PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Indonesia memiliki potensi sumber daya ikan yang sangat besar dan keanekaragaman
hayati yang tinggi. Pemanfaatan potensi tersebut pada saat ini telah mengantarkan sektor
perikanan menjadi salah satu roda perekonomian negara. Pembangunan perikanan merupakan
bagian integral dari pembangunan nasional. Peran sektor perikanan dalam pembangunan
nasional bisa dilihat dari fungsinya sebagai penyedia bahan baku pendorong agroindustri,
peningkatan devisa melalui penyediaan ekspor hasil perikanan, penyedia kesempatan kerja,
peningkatan pendapatan nelayan dan pembangunan daerah, serta peningkatan kelestarian
sumber daya perikanan dan lingkungan hidup (Direktorat Jendral Perikanan Budidaya, 2004
dalam Agustika, 2009). Salah satu bisnis sektor perikanan yang mempunyai potensi cukup
besar adalah ikan hias. Ikan hias merupakan salah satu komoditas perikanan yang belakangan
ini menjadi komoditas perdagangan yang berpotensi di dalam maupun di luar negeri. Ikan hias
dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan devisa negara karena nilai ekspornya yang cukup
tinggi, contohnya adalah ikan Botia India Botia lohachata dan ikan Electric Blue Jack Dempsey
Cichlasoma octofasciatum.
Botia India Botia lohachata adalah ikan yang berasal dari India, Nepal, Bangladesh, dan
Pakistan. Ikan Botia India mempunyai nilai ekonomis yang tinggi karena selain dapat
dikonsumsi, ikan Botia India juga dapat dijadikan ikan hias karena mempunyai warna dan
bentuk tubuh yang unik (Dey et al. 2015). Ikan Botia India sudah banyak diekspor keluar negeri
dengan tujuan negara-negara Eropa seperti Denmark, Jerman, Swedia, Perancis, Norwegia,
Australia, Amerika Serikat dan negara Asia seperti Jepang, Singapura, dan Hongkong (Sudarto
et al. 2008). Ikan Botia India dieskpor dari Indonesia setiap tahunnya dengan negara-negara
Eropa seperti Denmark, Jerman, Swedia, Perancis, Amerika Serikat, Jepang, Singapura dan
Hongkong dengan total volume ekspornya mencapai 75% dari pasokan dunia. Menurut KKP
(2015), pada tahun 2010 produksi ikan Botia india sebesar 15. 000 ekor, pada tahun 2011
sebesar 264. 000 ekor, pada tahun 2012 sebesar 3.529.000 ekor, pada tahun 2013 sebesar
4.796.000 ekor, dan pada tahun 2014 sebesar 23.166 000 ekor. Harga ikan Botia India sekitar
Rp 5.000-Rp 15.000.
Electric Blue Jack Dempsey Cichlasoma octofasciatum adalah salah satu jenis ikan hias
berasal dari Amerika Tengah. Ikan Electric Blue Jack Dempsey merupakan ikan yang bermutasi
dan menghasilkan warna biru dan hijau. Ikan ini memiliki warna sebagian besar biru dan sedikit
hijau. Jika sudah menjadi induk, ikan ini lebih terlihat warna hijau dibandingkan dengan biru.
Ikan ini belum banyak dikembangkan karena hasil mutasi tersebut. Menurut KKP (2015),
produksi ikan Electric Blue Jack Dempsey pada tahun 2011 sebesar 2.000 dan pada tahun 2014
sebesar 4.000 ekor. Harga ikan Electric Blue Jack Dempsey sekitar Rp 20.000-Rp 30.000.
Bogorian Aquatic Farm yang berada di Bogor merupakan pembudidaya ikan hias yang
cukup besar dan mempunyai fasilitas budidaya ikan Botia India dan ikan Electric Blue Jack
Dempsey yang lengkap serta mempunyai pengalaman dalam pembenihan dan pendederan.
Bogorian Aquatic dipilih sebagai tempat penelitian karena produksi ikan yang berkelanjuta

Proposal Zovan Wira Saputra


B.Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah cara budidaya ikan pada Botia India dan Electric Blue Jack Dempsey ?
2. Bagaimanakah cara menanangani penyakit pada ikan pada Botia India dan Electric Blue Jack
Dempsey?
3. Bagaimanakah cara reproduksi pada ikan pada Botia India dan Electric Blue Jack Dempsey?

C.Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui cara budidaya ikan pada Botia India dan Electric Blue Jack Dempsey.
2. Untuk mengetahui cara menanangani penyakit pada ikan pada Botia India dan Electric Blue
Jack Dempsey.
3. Untuk mengetahui cara reproduksi cara reproduksi pada ikan pada Botia India dan Electric
Blue Jack Dempsey.

D.Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini memberikan pengalaman, menjadikan rujukan informasi bagi
peneliti lain, hingga memberikan referensi tentang budidaya.
E.Metode dan Teknik Penelitian

E.1 Lokasi dan Waktu

Lokasi Penelitian ini akan dilaksanakan di Bogorian Aquatic Farm yang beralamat di Jl.
Brigjen H. Saptadji Hadiprawira, Cemplang Utara Rt 01 Rw 13 no. 23, Cilendek Barat,
Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat, 16114. Kegiatan penelitian dilaksanakan
selama 45 hari dimulai pada tanggal 12 Januari hingga 26 Februari 2022.

Komoditas yang akan dipilih dalam penelitian ini adalah ikan Botia India Botia
lohachata (Gambar 1a) dan ikan Electric Blue Jack Dempsey Cichlasoma octofasciatum
(Gambar 1b). Botia India memiliki bentuk tubuh bulat memanjang dan pipih kesamping dengan
panjang tubuh mencapai 10 cm, badan tidak bersisik dengan mulut agak ke bawah (seperti
torpedo). Ikan Botia India juga mempunyai empat pasang sungut diatas mulutnya. Habitat
hidupnya di perairan jernih dan bebatuan, sehingga ikan ini termasuk ikan yang aktif di dasar.
Ikan ini juga merupakan ikan nokturnal yaitu aktif mencari makan pada malam hari (Dey et al.
2015).

(a) (b)

Proposal Zovan Wira Saputra


Gambar 1. Komoditas terdiri dari (a) ikan Botia India dan (b) ikan Electric Blue
Jack Dempsey (Sumber : Google)

Ikan Botia India merupakan ikan nokturnal atau aktif pada malam hari. ikan ini
menyukai substrat berpasir atau berlumpur pada sungai yang tidak terlalu deras. Botia India
sering menghabiskan waktunya menguburkan diri pada pasir atau lumpur untuk mencari makan
maupun bersembunyi dari predator. Ikan Botia India akan memijah pada awal.

musim hujan sekitar pada bulan September sampai November. Botia India akan mencari
pasangan yang cocok dan akan memijah karena dorongan petrikor. Setelah memijah, ikan Botia
India akan meletakan telurnya di pasir atau diantara batuan lalu meninggalkannya (Dey et al.
2015).

Electric Blue Jack Dempsey adalah ikan air tawar yang berasal dari perairan hangat di
Amerika Tengah. Ikan Electric Blue Jack Dempsey memliki warna dasar biru listrik dan
menampilkan banyak bintik-bintik hitam dan hijau sehingga tampilan ikan ini menjadi
spektakuler. Fase pertumbuhan ikan Electric Blue Jack Dempsey akan meningkatkan warna
ditubuhnya. Ikan yang membedakan antara jantan dan betina dapat melihat dari sirip punggung
dan warna tubuh ikan. Kualitas air yang baik untuk budidaya ikan Electric Blue Jack Demspey
pada suhu air 28 sampai 30 oC, dan pH 7.

E.2 Teknik Penelitian


Teknik yang dilakukan dalam kegiatan penelitian ini diantaranya melakukan secara
langsung seluruh kegiatan pembenihan dan pendederan ikan Botia India dan ikan Electric Blue
Jack Dempsey yang meliputi :
1. Melakukan secara langsung seluruh kegiatan pembenihan dan pendederan ikan Botia
India dan Electirc Blue Jack Dempsey, yang meliputi pemeliharaan induk, pemijahan
induk, pemeliharaan larva, dan benih.
2. Melakukan pengamatan serta observasi tentag pembenihan dan pendederan ikan Botia
India dan Electric Blue Jack Dempsey serta melakukan wawancara dengan pimpinan
operasional, staf pegawai dan pihak-pihak lain yang berkompeten dibidangnya. Metode
ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang fasilitas budidaya di Bogorian
Aquatic Farm yang mencakup fasilitas utama dan pendukung, mengamati serta
mempelajari aspek usaha pada waktu yaitu aspek pemasaran, pengadaan sarana produksi,
dan analisis usaha.
3. Melakukan pencatatan dan pelaporan atas pembenihan dan pendederan ikan Botia India
dan Electric Blue Jack Dempsey yang dilakukan

F.HIPOTESIS
Ikan hias merupakan salah satu komoditas akuakultur yang memiliki nilai ekonomis
penting. Komoditas yang dipilih dalam penelitian ini yaitu ikan Botia India Botia
lohachata dan Electric Blue Jack Dempsey Cichlasoma octofasciatum. Botia India
berasal dari India, Nepal, Banglades, dan Pakistan. Botia India memiliki bentuk tubuh

Proposal Zovan Wira Saputra


bulat memanjang dan pipih kesamping dengan panjang tubuh mencapai 10 cm serta
badan tidak bersisik dengan mulut agak kebawah (seperti torpedo). Electric Blue Jack
Dempsey merupakan ikan hasil mutasi ikan Jack Dempsey yang menghasilkan warna
biru.

Induk ikan Botia India dipelihara pada wadah akuarium dengan ukuran untuk
jantan 100 cm × 50 cm × 35 cm, ketebalan kaca 8 mm, dengan tinggi air 25 cm, dan
bervolume 125 L, untuk betina berukuran 180 cm × 50 cm × 35 cm, dengan ketebalan
kaca 8 mm, ketinggian air 28 cm, dan bervolume 250 L. Induk ikan Botia India diberi
pakan berupa cacing beku bloodworm. Pemberian pakan diberikan sebanyak tiga kali
dalam sehari yaitu pada pukul 8:30, 13:00, dan 16:00 WIB. Pengelolaan kualitas air
dilakukan dengan cara melakukan pergantian air sebanyak dua kali dalam seminggu.
Pengelolaan kualitas air dilakukan pembersihan filter, penyifonan, dan pergantian air
sebanyak 30%-40%.

Teknik pemijahan yang dilakukan untuk ikan Botia India adalah teknik pemijahan
semi alami. Pemijahan semi alami adalah pemijahan yang dilakukan dengan campur
tangan manusia menggunakan hormon untuk perangsangnya. Induk yang sudah matang
gonad dirangsang menggunakan bantuan hormon berupa ovaprim dengan merk Syndel
Ovaprim dengan dosis 1,2 ml kg-1 untuk betina dan 0,8 ml kg-1 untuk jantan. Pemijahan
ikan Botia India menggunakan sex ratio atau perbandingan 1 betina : 4 jantan dengan
jumlah ikan yang dipijahkan 10 betina dan 40 jantan.

Larva dipelihara dengan kepadatan sekitar 5.000 ekor akuarium -1. Pada
pemeliharaan larva ikan Botia India didapatkan derajat kelangsungan hidup larva atau SR
sebesar 80%. Benih yang sudah mencapai panjang total 1-1,5 cm dipanen secara parsial
sebanyak 7.000 ekor siklus-1. Sebelum benih ditebar dilakukan penyortiran untuk
penyeragaman ukuran benih. Pakan yang diberikan berupa Artemia sp. dan cacing sutra
Tubifex sp. yang diberikan memasuki umur 19 hari sampai benih siap dipanen atau sudah
berumur 45 hari. Pakan diberikan tiga kali sehari setiap pukul 08:30, 13:15, dan 16:00
WIB dengan metode pemberian pakan secara at satiation atau sekenyangnya. Wadah
pemeliharaan larva dan benih dilakukan pergantian air sebanyak dua kali dalam
seminggu. Pembersihan wadah akuarium dan spons filter dilakukan satu kali dalam
seminggu. Pergantian air dilakukan sebanyak 40%-50%. Benih ikan Botia India lebih
rentan terkena penyakit yaitu velvet yang disebabkan oleh patogen Piscinoodinium sp..
Proses pencegahan dan pengobatan ikan dilakukan dengan cara perendaman garam ikan
sebanyak 1,5 g L-1, selain menggunakan garam ikan dapat juga menggunakan
oxytetracycline dengan dosis 15 mg L-1. Blitz icht juga dapat diberikan sebagai proses
pencegahan dengan dosis 0,02 mg L-1. Ikan Botia India yang sudah siap dipanen di
Bogorian Aquatic Farm terdapat dua ukuran, yaitu ukuran rayak atau benih dengan
ukuran 1-1,5 cm dan ukuran pendederan 1,8-2,5 cm (1 inci). Kepadatan benih ikan dalam
plastik packing untuk pembenihan sebanyak 250 ekor kantong-1 , sedangkan untuk ukuran
pendederan sebesar 200 ekor kantong-1.

G.TINJAUAN PUSTAKA
Pemeliharaan induk ikan Electric Blue Jack Dempsey (EBJD) menggunakan
akuarium yang berukuran 100 cm × 50 cm × 30 cm. Pemberian pakan dilakukan tiga kali
sehari yaitu pada pukul 08:00 WIB, 12:00 WIB dan 16:00 WIB. Pakan yang diberikan

Proposal Zovan Wira Saputra


pada larva EBJD berupa Artemia sp. dan cacing sutra Tubifex sp. sedangkan pakan yang
diberikan untuk induk EBJD berupa cacing beku bloodworm dengan cara sekenyangnya
atau at satiation. Ciri-ciri induk betina matang gonad adalah lubang genitalnya membulat
dan berwarna kemerah-merahan, memiliki perut yang besar serta bulat dan ukuran tubuh
induk betina lebih kecil daripada induk jantan, sedangkan ciri-ciri induk jantan matang
gonad adalah lubang genitalnya menonjol agak runcing dan berwarna kemerah- merahan.

Benih yang akan dipanen adalah benih yang berukuran 2,5 cm atau benih yang
berumur 45 hari. Benih yang akan dipanen sebelumnya harus dilakukan pemuasaan atau
pemberokan selama satu hari. Pemuasaan bertujuan supaya ikan tidak stres dalam
perjalanan sesuai dengan pernyataan Jhingan dan Pullin (1985) yang menyatakan bahwa
stres pada pengangkutan disebabkan oleh tingginya aktivitas metabolisme, sehingga
kandungan oksigen terlarut menurun dan terjadi akumulasi amoniak. Pada proses
pengemasan, plastik yang dipakai adalah plastik polyetilen yang berukuran 40 × 60 cm,
plastik diisi dengan air sebanyak 3 L, selanjutnya ikan dimasukkan ke dalam plastik
dengan kepadatan 100 ekor kantong-1. Setelah itu plastik diisi dengan oksigen dengan
perbandingan air dan oksigen 1:2. Benih yang telah dikemas tersebut kemudian
dimasukkan ke dalam styrofoam dan disusun, lalu styrofoam direkatkan dengan
menggunakan lakban.

Pemijahan ikan EBJD di Bogorian Aquatic dilakukan secara alami. Ikan jantan
dan betina dipasangkan dengan sex ratio 1:1 pada wadah akuarium berukuran 100 cm ×
50 cm × 30 cm. Akuarium dapat diisi induk sebanyak empat pasang ikan EBJD dan
diberi pembatas pada akuarium sehingga akuarium terbagi menjadi empat bagian, pada
akuarium tersebut diletakan keramik atau piring tanah liat disetiap ruang yang sudah
disekat. Fungsi keramik sebagai tempat menempelnya telur EBJD. Proses pemijahan
diawali dengan ikan jantan akan membersihkan substrat dengan ekor dan siripnya, lalu
ikan betina akan mengeluarkan sel telur diatas substrat tersebut. Ikan jantan akan
membuahi telur yang sudah dikeluarkan oleh ikan betina dengan cara mengeluarkan sel
sperma di atas sel telur pada substrat. Telur yang sudah dibuahi akan dijaga oleh induk
betina dengan tidak membiarkan induk jantan mendekati telur. Substrat dipisahkan dari
induknya agar telur dapat diinkubasi, substrat dipindahkan pada akuarium yang telah
diberikan Metylen Blue sebanyak 0,2 g L-1 dan aerasi yang baik. Inkubasi telur tetap
harus dilakukan agar proses rematurasi induk lebih cepat dan meminimalisir larva
termakan oleh induk. Waktu rematurasi ikan EBJD selama 2-3 minggu.

Proposal Zovan Wira Saputra


H.JADWAL PELAKSANAAN

Rencana kegiatan penelitian akan dilaksanakan dengan mengikuti jadwal kegiatan


pembenihan ikan Botia India dan Electric Blue Jack Dempsey terdiri dari pengamatan usaha
pembenihan, pembenihan, dan aspek usaha pembenihan yang disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1 Rencana kegiatan penelitian ikan Botia India dan Electric Blue Jack Dempsey di
Bogorian Aquatic Farm.
Minggu ke-
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6
Mengamati kegiatan umum usaha pembenihan
1.1 Lokasi pembenihan
1.2 Organisasi tata kerja
1.3 Fasilitas pembenihan
1 1.3.1 Wadah
1.3.2 Oksigen
1.3.3 Air
1.3.4 Bangunan
1.3.5 Energi
Kegiatan pembenihan
2.1 Pemeliharaan induk
2.1.1 Persiapan wadah pemeliharaan
2.1.2 Penebaran induk
2.1.3 Pemberian pakan
2.1.4 Pengelolaan air
2.1.5 Pencegahan hama dan penyakit
2.1.6 Perangsangan kematangan gonad induk
2.1.7 Sampling kematang induk
2.2 Pemijahan induk
2.2.1 Persiapan wadah
2.2.2 Perangsangan ovulasi
2 2.2.3 Pemijahan
2.3 Penetasan telur
2.3.1 Persiapan wadah
2.3.2 Inkubasi telur
2.3.3 Pemanenan larva
2.4 Pemeliharaan larva
2.4.1 Persiapan wadah

Proposal Zovan Wira Saputra


2.4.2 Penebaran larva
2.4.3 Pemberian pakan
2.4.4 Pengelolaan air
2.4.5 Pencegahan hama dan penyakit
2.4.6 Sampling

Minggu ke-
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6
2.4.7 Pemanenan
2.4.8 Pengemasan dan transportasi ikan
2.5 Kultur pakan alami
2.5.1 Persiapan wadah
2.5.2 Penebaran inokulan
2.5.3 Sampling kepadatan
2.5.4 Pemanenan
Aspek usaha pembenihan
3.1 Pemasaran
3.1.1 Produk
3.1.2 Tujuan
3.1.3 Distribusi
3.2 Pengadaan sarana dan prasarana
3.2.1 Induk
3 3.2.2 Pakan
3.2.3 Obat-obatan dan suplemen
3.2.4 Tenaga Kerja
3.3 Analisis usaha
3.3.1 Biaya
3.3.2 Penerimaan
3.3.3 Keuntungan
-

Proposal Zovan Wira Saputra


I.ANGGARAN PENELITIAN

Harga Satuan HargaTotal


No Komponen Spesifikasi Jumlah (Unit)
(Rp) (Rp)

Rp Rp
1
cacing tanah kilo 2 150.000 300.000
Rp Rp
2
artemia gram 280 1.700 476.000
Rp Rp
3 24
cacing sutra (Tubifex) liter 25.000 600.000
Rp Rp
4
Garam ikan kg 15 3.000 45.000
Rp Rp
5
Methylene blue gram 120 500 60.000
Rp Rp
6
Plastik pack 2 10.000 20.000
Rp Rp
7 1
karet pack 7.000 7.000
Rp Rp
8 168
isi oksigen liter 1.200 201.600
Rp Rp
9
bensin liter 3 7.500 22.500
Rp
TOTAL 1.732.100
Rp
TOTAL BIAYA PER SIKLUS 1.732.100
Rp
TOTAL BIAYA PER TAHUN (12 SIKLUS) 20.785.200

Proposal Zovan Wira Saputra


J.DAFTAR PUSTAKA
[PDSI KKP] Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan.
2015. Kelautan dan Perikanan dalam AngkaTahun 2015. Tersedia pada
http://statistik.kkp.go.id/sidatikdev/publikasi/rsc/kpda2015.pdf
Agustika, Dwiasih. 2009. Analisis Kelayakan Perluasan Usaha Pemasok Ikan Hias Air
Tawar Budi Fish Farm Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor [skripsi]. Bogor:
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Axelrod GS, Scott BM, Neal Pronek. 2005. Encyclopedia Of Exotic Tropical Fishes For
Freshwater Aquariums. TFH Publications. Neptune City. New Jersey. USA.
Dahuri R. 2000. Prospek Bisnis Perikanan dan Kelautan Indonesia. Agrimedia : 6 (1):
26-29.
Dey A, Debapriya S, Barat S. 2015. Spawning biology, embryonic development and
rearing of endangered loach, Botia lohachata (Chaudhuri) in captivity.
International Journal of Current Research. Vol. 7(11): 22208-22215.
Dey A, R Verma, M Singh, S Barat. 2015. Evolutionary and taxonomic relationships in
loach (Genus: Botia) through molecular characterization in a river of Terai
region of West Bengal, India. European Journal of Biotechnology and Bioscience.
Vol. 3(9): 12-17.

Proposal Zovan Wira Saputra

Anda mungkin juga menyukai