MINERAL
PENDAHULUAN
Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik, yang
memiliki bentuk teratur (sistem kristal) dan terbentuk secara alami. Mineral
termasuk dalam komposisi garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks
dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawa anorganik biasanya tidak
termasuk) (Santoso 2003).
Kalsium merupakan zat gizi mikro yang dibutuhkan oleh tubuh dan
mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh, yaitu 1,5 – 2% dari berat badan
orang dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg (Jabal 2014). Hampir seluruh
kalsium di dalam tubuh ada dalam tulang yang berperan sentral dalam struktur
dan kekuatan tulang dan gigi.
Tulang yang direndam di HCl menjadi lunak karena kadar kalsium dan
zat-zat penguat tulang yang lain telah menurun drastis akibat terlarut oleh larutan
HCl. HCl inilah yang melarutkan kalsium fosfat dan mineral lain sehingga yang
tersisa adalah kolagen dan zat-zat organik lain. Asam cuka berfungsi sebagai
mineral yang menyebabkan zat kapur (yang tersusun atas kalsiun karbonat,
kalsium fosfat, zat perekat, dan protein) yang mengisi ruang antar sel, keluar dari
dalam tulang, membentuk endapan di dalam larutan cuka yang menyebabkan
kalsium yang berada di dalam cuka menjadi larut dan membentuk endapan
tersebut. Kalsium pada tulang semakin sedikit karena larut dalam asam, maka
pada kondisi tertentu, tulang akan menjadi lentur/lunak karena komposisi Ca pada
tulang sudah menurun drastis. Setelah tulang direndam selam 3 hari dalam larutan
cuka, tulang bisa menjadi lentur. Akan tetapi tidak seluruh bagian tulang lentur
ada di bagian tengah yang tidak lentur karena banyak mengandung zat-zat organik
seperti kalsium, fosfor, bikarbonat, sirat, Mg, Na, K dan hidroksi apit dan garam-
garam seperti kalsium karbonat (CaCO3) dan trikalsium fosfat (Ca3(PO4)2) yang
dapat menjadikan tulang kuat dan keras (Budiarti 2019).
SIMPULAN
Air tidak memengaruhi keadaan tulang. Larutan asam cuka dapat
menyebabkan tulang kehilangan zat kapur yang membuat tulang lebih lentur dan
rapuh.
DAFTAR PUSTAKA
Munda, M. 2013. Pengaruh Konsentrasi Asam Asetat dan Lama Demineralisasi
Terhadap Kuantitas dan Kualitas Gelatin Tulang Ayam. Jakarta (ID) :
Gramedia Pustaka
Budiarti. 2019. Kolagen dari Limbah Tulang Ayam (Gallus gallus domesticus)
terhadap Aktivitas Anti Aging secara In Vitro. Jurnal Penelitian Kimia.
Vol 15(1) : 44-56.
Santoso. 2003. Mineral Fatty Acid and Dietary Fiber Compositions in Several
Indonesian Seaweeds. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan
Indonesia. Vol 11(1) : 45-51.
Jabal. 2014. The Tribological Characteristic of The Blends of Rbd Palm Olein
With Mineral Oil using four-ball tribotester. Jurnal Teknologi. Vol 69(6)
: 34-40.