Disusun Oleh:
Elsa Maharani (2301050349)
Mauliddina Al Hafidz (2301050364)
Karina Yossi Apriliana (2301050370)
Helmina Muslimah Zahra (2301050383)
Lovia Heca Caprino (2301050386)
Rombel H
B. Dasar Teori
Tulang terdiri dari tulang rawan (kartilago) dan tulang keras (osteon). Tulang rawan
bersifat lentur dan tersusun atas sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang mensekresikan
matriks (kondrin) berupa hialin atau kolagen. Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari
pembuluh darah dan serabut saraf membentuk sistem Havers. Matriks akan mengeluarkan
kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras. Proses pengerasan tulang
disebut penulangan atau osifikasi. Jenis osifikasi adalah desmal dan kondral. Kondral
meliputi perikondral dan perubahan struktur tulang.
Larutan asam cuka dapat menyebabkan tulang kehilangan zat kapur sehingga kekerasan
pada tulang berubah menjadi lunak. Penelitian menunjukkan bahwa perendaman tulang
ayam dalam larutan asam cuka dapat membuat tulang ayam yang semula keras dan kaku
menjadi lunak. Hal ini terjadi karena asam klorida memiliki kecenderungan untuk
melarutkan unsur-unsur seperti kalsium (Ca) yang terkandung dalam tulang. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa larutan asam cuka dapat menyebabkan perubahan struktur
tulang.
D. Cara Kerja
1. Gunakan sarung tangan untuk membersihkan tulang dari daging yang menempel.
2. Amati keadaan struktur tulang tersebut, meliputi kekerasan (dengan cara menekan),
kelenturan (dengan cara membengkokkan), dan warnanya, warna sumsum, warna
tulang, dan aroma tulang.
3. Letakkan tulang ke dalam toples.
4. Tuangkan larutan asam cuka ke dalam toples hingga tulang terendam dan
membiarkan selama 3-4 hari.
5. Amati tulang dengan menggunakan pinset, mencuci tulang dengan air yang mengalir,
mengeringkan tulang dengan kertas tisu, dan meletakkan pada piring / wadah datar.
6. Bandingkan tulang dengan pengamatan sebelum direndam dalam hal kelenturan,
kekerasan, warna sumsum, aroma tulang, dan warna tulang.
7. Amati perubahan keadaan tulang setelah direndam dan mencatat pengamatan ke
dalam tabel hasil pengamatan.
E. Hasil Pengamatan
F. Pembahasan
1. Apakah perubahan pada karakteristik tulang sebelum dan sesudah diberi perlakuan?
Jika iya, jelaskan perubahan yang terjadi!
Jawab: Perubahan yang terjadi pada karakteristik tulang sebelum dan sesudah
perlakuan adalah perubahan dalam kelenturan, kekerasan, warna sumsum, aroma
tulang, dan warna tulang. Setelah direndam dalam asam cuka, tulang menjadi lebih
lentur, kurang keras, warna sumsumnya lebih pucat, dan aroma tulang berubah. Ini
menunjukkan bahwa asam cuka berpengaruh pada struktur tulang.
2. Setelah tulang terhadap paha ayam direndam Asam cuka, apakah tulang paha ayam
tersebut tersebut bisa dibengkokkan? Jelaskan pengaruh asam cuka terhadap struktur
tulang?
Jawab: Setelah tulang paha ayam direndam dalam asam cuka, tulang tersebut bisa
dibengkokkan dengan mudah. Asam cuka dapat mempengaruhi komponen kalsium
dalam tulang, yang memengaruhi kekerasan dan kelenturan tulang. Akibatnya
kandungan kalsium pada tulang akan semakin sedikit akibat terlarut oleh asam cuka.
Jawab: Dari hasil praktikum ini, kita dapat menyimpulkan bahwa perendaman tulang
dalam asam cuka mempengaruhi karakteristik tulang, terutama kelenturan dan
kekerasan tulang. Asam cuka dapat merusak komponen kalsium dalam tulang,
membuatnya lebih lentur dan lunak. Larutan asam cuka juga dapat menyebabkan
tulang kehilangan zat kapur sehingga kekerasan pada tulang berubah menjadi lunak
dan terjadi perubahan warna tulang.
G. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum pengamatan struktur tulang dengan perlakuan perendaman
asam cuka adalah:
Perendaman tulang paha ayam segar dalam larutan asam cuka mengakibatkan
perubahan pada karakteristik tulang. Setelah direndam, tulang menjadi lebih lentur dan
lunak daripada sebelum perendaman. Asam cuka mempengaruhi komponen kalsium dalam
tulang, yang memengaruhi kekerasan dan kelenturan tulang. Tulang yang direndam dalam
asam cuka dapat dibengkokkan dengan lebih mudah. Kalsium merupakan komponen
utama dalam tulang dan memiliki peran penting dalam membangun dan mempertahankan
struktur tulang dan gigi. Selain kalsium, dalam tulang terdapat senyawa-senyawa lain
seperti kalsium fosfat, kolagen, dan mineral-mineral lainnya.
Praktikum ini membuktikan bahwa perlakuan perendaman asam cuka dapat
mempengaruhi sifat fisik dan struktur tulang, yang dapat berdampak pada kelenturan dan
kekerasan tulang. Kondisi ini dapat digunakan sebagai ilustrasi dalam memahami peran
kalsium dalam mempertahankan struktur tulang dalam tubuh manusia.
H. Lampiran
Gambar 9. Tiga hari perendaman Gambar 10. Kondisi tulang yang direndam
dalam asam cuka
Gambar 11. Tulang dapat di bengkokkan Gambar 12. Sumsum tulang yang direndam
dan tektur lunak asam cuka
Gambar 13. Kondisi tulang yang Gambar 14. Sumsum tulang yang direndam
direndam dalam air dalam air