Anda di halaman 1dari 4

KOMPONEN PENYUSUN TULANG

M. Ahsanal Kawakib 2197204002

A. Tujuan:
- Mengidentifikasi salah satu penyusun tulang keras.

B. Dasar Teori
Tulang-tulang yang ada di dalam tubuh hewan merupakan jaringan ikat yang tersusun dari
matriks tulang. Matriks ini mengandung garam-garam organik yang mengalami mineralisasi.
Menurut para ahli, komponen tulang terdiri atas air sebanyak 25%, zat organik berupa serabut
sebanyak 30%, dan zat mineral kalsium fosfat dan garam magnesium sebanyak 45%.
Berdasarkan zat penyusunnya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan (kartilago) dan
tulang keras (osteon).
Komponen seluler pada tulang terdiri dari osteogenik, osteoblas, osteoklas, osteosit, dan
elemen hemapoietic dari sumsum tulang. Tulang sangat ahli dalam mendukung kerangka tubuh,
ditandai dengan kekakuannya, kekerasannya, dan kekuatannya untuk beregenerasi dan
memperbaiki diri. Tulang melindungi organ vital, menyediakan lingkungan yang sesuai untuk
sumsum (pembentukan sel darah dan penyimpanan lemak), bertindak sebagai tempat untuk
homeostasis kalsium, faktor pertumbuhan dan sitokinin, serta mengambil bagian dalam
menyeimbangkan asam basa

C. Kegiatan 1. Alat dan Bahan


- Toples/wadah plastik dengan besar dan bentuk yang sama 2 buah
- Pinset/sendok logam 1 buah
- Tulang ayam mentah (bentuk dan besarnya sama) 2 buah
- Air cuka secukupnya
- Air secukupnya

2. Prosedur Kegiatan
a. Bersihkan tulang ayam dari daging.
b. Siapkan dua toples
c. Beri label “air” untuk toples yang satu, dan “air cuka” untuk toples yang lain.
d. Masukkan masing-masing satu buah tulang ke dalam toples.
e. Tuangkan air ke dalam toples dengan nama yang sesuai hingga seluruh bagian tulang
terendam semua.
f. Tuangkan air cuka ke dalam toples dengan nama yang sesuai hingga seluruh bagian
tulang terendam semua. Samakan volume air cuka dengan air yang dituangkan dalam
toples.
g. Tutup kedua toples dengan rapat, biarkan selama kurang lebih 1 minggu.
h. Ambil masing-masing tulang dari rendamannya, cuci hingga bersih.
i. Letakkan kedua tulang di atas meja.
j. Tekan tulang yang telah direndam dengan air dengan pinset/sendok logam. Bagaimana
teksturnya? Pilih tekstur berikut berdasarkan pengamatan Anda: keras/lunak/mudah
patah. Foto masing-masing tulang saat ditekan dengan sendok.
k. Cantumkan data yang diperoleh dalam tabel pengamatan yang tersedia.

3. Gambar perangkat percobaan


Catatan: Foto perangkat percobaan Anda saat perendaman tulang. Cantumkan fotonya di
bawah ini.

4. Hasil Pengamatan

Tabel hasil pengamatan identifikasi salah satu komponen tulang keras


Perendaman Gambar saat ditekan Tekstur tulang*
keras lunak mudah
patah
Air v - v

Air cuka - v -
Keterangan: *) beri tanda centang (√) sesuai hasil pengamatan.

5. Pembahasan
Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan data yang diperoleh.
a. Apa fungsi tulang yang direndam air dalam kegiatan ini?
Jawab:
Sebagai variable control dari tulang yang dimasukkan kedalam larutan asam(HCl)

b. Apa fungsi air cuka dalam kegiatan ini?


Jawab:
Fungsi cairan asam pada praktikum ini sebagai penguji apakah kalsium pada tulang
dapat terurai oleh cairan asam

c. Menurut pendapat Anda, bagaimana jika kegiatan tersebut tanpa perlakuan


perendaman tulang dalam air?
Jawab:
Hasil pengamatan tulang pada cairan asam tidak dapat dijadikan sebagai acuan dalam
pembuktian kalsium dapat terurai pada cairan asam

d. Bagaimana tekstur masing tulang setelah perendaman?


Jawab:
Tekstur tulang pada air masih keras namun pada cairan asam tekstur tulang menjadi
lebih lembek

e. Jelaskan mengapa hasil tulang hasil perendaman ber-tekstur seperti yang Anda uraikan
pada nomor 5.d.
Jawab:
Pada tulang yang dimasukkan dalam air masih keras teksturnya karena air tidak dapat
mengurai kalsium dalam tulang. Namun, tulang pada cairan asam menjadi lebih lembek
karena kalsium dalam tulang terurai oleh cairan asam tersebut.

f. Jika penjelasan 5.e. melibatkan rekasi kimia, tuliskan reaksinya di bawah ini. Jawab:
Ca+ HCl=CaCl2 + H 2

6. Tuliskan simpulan hasil pengamatan Anda berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan Anda.

Dari percobaan diatas dapat diketahui bahwa calcium sebagai penyusun tulang keras.
Karena, Ketika tulang dimasukkan kedalam cairan asamseiring berjalannya waktu tulang
tersebut akan menjadi lebih lunak. Berbeda dengan tulang yang dimasukkan kedalam air yang
teksturnya masih keras.

7. daftar Pustaka
Diastuti, R. (2009). Biologi 2: untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Rochmah, Nur Siti, dkk. (2009). Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai