Anda di halaman 1dari 11

Guru :

PRAKTIKUM

TULANG AYAM DAN CANGKANG TELUR

Disusun Oleh:

Kelompok : 2 (Dua)

Kelas :XI MIPA 3

Anggota : 1.Mutiara rahman 4.Johan Manullang

2.Nabila najla 5.Nabil saputra

3.Syariah puspita 6.Rasya kurnia

LABORATORIUM BIOLOGI

SMA NEGERI 6 PEKANBARU

2023/2024
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia adalah asam kuat,
dan merupakan komponen utama dalam asam lambung Seperti yang telah kita ketahui,
komponen utama tulang dan cangkang telur adalah unsur Ca (kalsium). Asam klorida
(HCl) memiliki kecenderungan untuk melarutkan unsur - unsur seperti Ca dengan
mengikuti reaksi: HCl + Ca --> CaCl2 + H2

Jadi kalsium pada tulang dan cangkang telur semakin sedikit karena larut dalam asam,
maka pada kondisi tertentu, tulang dan cangkang telur akan menjadi lentur/lunak karena
komposisi Ca pada tulang dan cangkang sudah menurun drastis.

Tulang dan cangkang telur mengandung sel-sel hidup dan matrik intraseluler yang diliputi
garam mineral. Kalsium fosfat menyusun sekitar 80% bahan mineral dan sisanya sebagian
besar terdiri dari kalsium karbonat dan magnesium fosfat.

1.2. Tujuan Praktikum

 1. Untuk membuat tulang dan cangkang telur bereaksi dengan asam klorida dalam
percobaan
 2. Untuk mengetahui reaksi yang terjadi pada tulang dan cangkang telur dengan
asam klorida
 3. Untuk mengetahui apa yang akan terjadi pada tulang dan cangkang telur setelah
percobaan
II. LANDASAN TEORI

Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa
latin acetum yang berarti cuka.Asam memiliki beberapa kegunaan. Basa banyak digunakan
oleh manusia seperti pembuatan sabun dan untuk di gunakan sebgai abu gosok untuk
mencuci piring (Ridho,2017). Asam asetat memiliki sifat fisik berupa bentuk cairan yang
tidak berwarna, berat molekul sebesar 60 kg/g/kmol,titik lebur masing masing 117,86°C
dan 16,6°C, serta memiliki densitas pada suhu 25°C sebesar 1,049 kg/L. (Perry, 1997).
Asam asetat dapat larut di dalam alkohol, air, gliserol, dan eter. Asam asetat memiliki
rumus kimia CH3COOH (Hardoyo, 2007). Saat cangkang telur dan tulang ayam direndam
dengan air cuka, kalsium karbonat yang terkandung dalam cangkang telur dan tulang ayam
bereaksi dengan asam tersebut membentuk residu garam kalsium karbonat larut sehingga
yang tersisa adalah protein pengikat yang elastis karena cangkang telur dan tulang ayam
rentan terhadap asam, seperti yang kita tahu jika asam dapat merusak suatu benda dan
merubah ketebalannya. Zat zat asam memiliki kemampuan untuk merusak beberapa zat
seperti kalsium, yaitu komponen utama penyusun cangkang telur dan tulang ayam.
III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

a) Waktu
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu /Tanggal 4 October /Tahun 2023 Pada
Pukul 07.30-09.00
b) Tempat
Laboratorium Biologi SMA N 6 Pekanbaru
3.2 Alat dan Bahan
 Alat
1. 4 gelas plastik
2. Pinset
3. Kain lap
 Bahan
1. Tulang paha ayam
2. Cangkang telur
3. Larutan agama cuka dengan konsentrasi 30%
4. Air biasa
3.3 Cara Kerja
Langkah Kerja:
1.Siapkan 2 buah tulang paha ayam yang sudah dibersihkan dari dagingnya dan2
cangkang telur yang sudah dibersihkan.
2.Ambilah 4 gelas plastik yang mempunyai tutup.
Isilah gelas satu dengan air cuka yang biasa digunakan untuk memasak dan dapat dibeli
di toko-toko, sampai bisa menenggelamkan tulang di dalam gelas. Tuangkan air biasa
sama banyak dengan air cuka dalam gelas satu lagi! Ben label masing-masing gelas
tersebut!
3.Amati keadaan Masing-masing tulang tersebut dengan
Cara Membengkokkannya! Bagaimana hasilnya? Masukkan satu tulang ayam ke dalam
gelas berisi air cuka, dan satu tulang ayam lain ke dalam gelas berisi air biasa!
Tutuplah gelas-gelas tersebut dan simpanlah keduanya selama 1 jam!
4.perkirakan apa yang akan terjadi pada tulang-tulang tersebut di jam sesudahnya!
Catat perkiraanmu dalam buku catatanmu!
5. Sesudah didiamkan, ambillah masing-masing tulang dari gelasnya dan cucilah
dengan bersih! Amati keadaan tulang-tulang tersebut dengan cara
membengkokkannya! Bagaimana tulang-tulang itu sekarang? Tulislah hasil
pengamatanmu dalam tabel pengamatan buatanmu

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Keadaan tulang Sebelum Setelah direndam


direndam cuka cuka
Warna Coklat Putih pucat
Kekerasan Keras Lentur
Kelenturan Kaku Lentur
Keadaan dalam Coklat keras Rapuh,coklat
kemerahan

Keadaan tulang Sebelum Setelah


direndam,air direndam,air
biasa biasa
Warna Coklat Coklat
Kekerasan Keras Keras
Kelenturan Kaku Kaku
Keadaan dalam Coklat, keras Coklat, keras

Keadaan Sebelum Setelah


cangkang telur direndam cuka direndam cuka
Warna Coklat Putih pucat
Kekerasan Keras Lunak
Kelenturan Kaku Lentur
Keadaan dalam Putih bersih Putih kekuning
kuningan

Keadaan Sebelum Setelah


cangkang telur direndam,air direndam,air
biasa biasa
Warna Coklat Coklat
Kekerasan Keras Keras
Kelenturan Kaku Kaku
Keadaan dalam Coklat keras Coklat keras

4.2. Pembahasan

Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa
latin acetum yang berarti cuka.Asam memiliki beberapa kegunaan. Basa banyak digunakan
oleh manusia seperti pembuatan sabun dan untuk di gunakan sebgai abu gosok untuk
mencuci piring (Ridho,2017). Asam asetat memiliki sifat fisik berupa bentuk cairan yang
tidak berwarna, berat molekul sebesar 60 kg/g/kmol,titik lebur masing masing 117,86°C
dan 16,6°C, serta memiliki densitas pada suhu 25°C sebesar 1,049 kg/L. (Perry, 1997).
Asam asetat dapat larut di dalam alkohol, air, gliserol, dan eter. Asam asetat memiliki
rumus kimia CH3COOH (Hardoyo, 2007). Saat cangkang telur dan tulang ayam direndam
dengan air cuka, kalsium karbonat yang terkandung dalam cangkang telur dan tulang ayam
bereaksi dengan asam tersebut membentuk residu garam kalsium karbonat larut sehingga
yang tersisa adalah protein pengikat yang elastis karena cangkang telur dan tulang ayam
rentan terhadap asam, seperti yang kita tahu jika asam dapat merusak suatu benda dan
merubah ketebalannya. Zat zat asam memiliki kemampuan untuk merusak beberapa zat
seperti kalsium, yaitu komponen utama penyusun cangkang telur dan tulang ayam.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Tulang ayam mengandung beberapa zat yang dapat membuatnya menjadi keras,
diantaranya zat kapur, zat calsium, dan zat fosfor. Sedangkan cangkang telur mengandung
zat magnesium, zat calsium, dan zat fosfor. Sehingga apabila tulang ayam dan cangkang
telur direndam dengan asam cuka yang mengandung asam klorida, tulang ayam dan
cangkang telur akan mengalami beberapa perubahan, mulai dari warna, kekerasan,
kelenturan, dan keadaan dalamnya. Hal tersebut dikarenakan asam klorida mampu
melarutkan zat zat yang terkandung pada tulang ayam dan cangkang telur, yaitu zat kapur,
zat calsium, zat magnesium, dan zat fosfor.

5.2 Saran

Agar reaksi asam cuka ,cangkang telur dan tulang lebih maksimal membutuhkan waktu
yang lama, sebaiknya waktu perendaman lebih dari 1 jam dan waktu memasukkan
cangkang telur dan tulang ayam berpengaruh pada rata tidaknya penyerapan asam klorida
dan asam asetat. Hasil reaksi cangkang telur dan asam cuka berupa gelembung gas
karbondioksida dan uap air cuka (CH3COOH). Semakin banyak larutan cuka yang
digunakan, semakin cepat telur itu mengapung dan menjadi lunak

DAFTAR PUSTAKA

Perry, R.H. and Green, D.W. 1997. Perry’s Chemical Engineer’s Handbook, 7th

ed. Mc Graw Hill Book Co., Inc. New York. Hardoyo, d. (2007). Kondisi Optimum
Fermentasi Asam Asetat Menggunakan

Acetobacter aceti B166. Lampung: FMIPA Universitas Lampung.


Aldily,Ridho.2017.The power of social and emotional intelligience.Bantul: psikologi
korner

Lampiran

Foto ayam sebelum ada perubahan

Foto ayam setelah ada perubahan

Foto ayam dari atas


Foto cangkang telur sebelum ada perubahan

Foto cangkang telur setelah ada perubahan

Foto cangkang telur dari atas


Foto pengamatan 1

Foto pengamatan 2
Foto alat dan bahan

Anda mungkin juga menyukai