Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM SISTEM GERAK

MENGAMATI STRUKTUR TULANG

A. Dasar Teori
Tulang memiliki struktur yang cukup unik. Berdasarkan strukturnya, tulang berisi benang yang
terbuat dari zat yang kuat dan sedikit bercabang yang disebut kolagen. Tulang juga memiliki
mineral
keras seperti kalsium dan fosfat. Kolagen dan mineral menjadikan tulang kaku dan kuat. Tulang
juga memiliki pembuluh darah yang mengangkut makanan dan saraf untuk merasakan tekanan
dan saraf. Selain itu, tulang berisi zat yang menyerupai jeli dan biasa dikenal dengan sumsum.
Pada bagian luar tulang terdapat lapisan yang menjadi kulit tulang yaitu periosteum. Menurut zat
penyusunnya, tulang terbagi dalam dua kelompok, yakni tulang rawan (kartilago) dan tulang sejati
(osteon). Tulang rawan bersifat lebih lentur dan warnanya terang. Sedangkan tulang keras atau
tulang sejati bersifat tidak lentur dan warnanya lebih keruh.

B. Tujuan
Mampu memahami struktur tulang keras dan tulang rawan

C. Alat dan Bahan


1. 1 buah gelas beker 500 cc 5. Pisau atau gergaji kecil
2. Sarung tangan 6. Tulang paha ayam/tulang hewan lain
3. 1 buah penjepit 7. Larutan asam kuat (misal HCl 10% 400 ml)
4. 1 buah cawan kaca

D. Langkah Percobaan
1. Gunakan terlebih dahulu sarung tangan supaya tidak kotor.
2. Bersihkan tulang dari daging yang masih melekat.
3. Kemudian, amati beberapa sifat yang dimiliki tulang tersebut semisal kekerasan, kelenturan
dan warna.
4. Setelah itu, tulis hasilnya pada tabel seperti tertera pada nomer terakhir langkah percobaan ini.
5. Selanjutnya, potonglah tulang tersebut dengan pisau atau gergaji kecil. Amati bagian dalam
tulang tersebut.
6. Masukkan tulang tersebut ke dalam larutan HCl yang telah disediakan selama satu setengah
jam.
7. Berikutnya, ambil tulang pada gelas beker dengan penjepit tulang dan taruhlah pada cawan
kaca.
8. Amati sifat tulang tersebut mulai dari sifat kekerasannya, kelenturannya dan warnanya serta
bagian dalamnya.
9. Masukkan hasil pengamatan dalam tabel.

1
Tabel Pengamatan Sifat Tulang

No Sasaran Pengamatan Sebelum di rendam HCL Setelah di rendam HCL


1 Kekerasan Sangat keras Lembek
2 Kelenturan Tidak lentur Lentur
3 Warna Merah agak cokelat Putih
4 Bagian dalam Merah dan cair Cokelat dan membeku
Perhatian:
Hati-hati saat menggunakan pisau, jangan sampai melukai jari kalian. Setelah
menyelesaikan percobaan, bersihkan semua bahan yang tersisa dan peralatan yang
kotor sehingga tidak mengundang bau tidak sedap.

E. Pembahasan
1. Bagaimanakah struktur dan sifat tulang sebelum dimasukkan ke dalam larutan HCL?
2. Bagaimanakah struktur dan sifat tulang sesudah dimasukkan ke dalam larutan HCL?
3. Adakah perbedaan struktur dan sifat antara tulang sebelum dimasukkan HCL dengan
setelahnya? Jelaskan.
4. Berdasarkan pengamatan kalian, apakah yang membedakan tulang keras dengan tulang
rawan?
5. Apakah tulang yang direndam HCl berubah menjadi tulang rawan? Jelaskan alasan kalian.
6. Presentasikan hasil yang kalian peroleh di depan teman dan guru. Selanjutnya, kumpulkan
kepada guru.

2
Alat dan bahan yang digunakan untuk percobaan ini adalah pisau pencapit, ayam segar, karena kami
tidak mempunyai cawan kami menggunakan mangkuk, HCL dan kami menggunakan cuka, gelas
beker, sarung tangan terbuat dari plastik.

Lalu setelah semuanya disiapkan kita pisahkan dagingnya dengan tulangnya krena yang kita butuhkan
untuk percobaan ini adalah tulangnya. Pisahkan dagingnya hingga bersih dan hampir tidak ada daging
yang melekat dengan tulangnya lagi.

3
Setelah tulang dan daging dipisahkan kita potong menjadi dua bagian agar mengetahui reaksi bagian
dalam tulang tersebut. Ketika memotongnya hati-hati agar tidak terluka

Lalu setelah dipotong kita bisa melihat bagaian dalamnya dan darahnya masih terlihat segar, tulang
tersebut siap untuk dilakukan percobaan.

4
Siapkan HCL yang telah dimasukan dalam gelas beker dengan takaran secukupnya, karena tulang
yang kami gunakan cukup kecil jadi kami hanya menggunakan 100 ml saja hingga tulangnya
terendam oleh HCL tersebut. Setelah itu kami diamkan kurang lebih 1 jam 30 menit. Agar waktunya
pas kami menggunakan timer atau alarm. Kami melihat reaksi-reaksi yang ada setelah tulang
dimasukan kedalam HCL kami melihat darah-darah yang keluar dari tulang tersebut.

Setelah kami diamkan 1 jam 30 menit kami melihat banyak sekali perubahan, dari yang berupa warna
dari agak ke merah-merahan menjadi putih pucat, dari yang keras menjadi agak lembek, dari yang
darahnya merah menjadi agak cokelat, Tidak lentur menjadi lentur, darahnya mencair jadi membeku.
Ini membuktikan bahwa tulang bisa berubah.

5
KESIMPULAN

 Struktur dan sifat tulang sebelum dimasukan kedalam larutan HCL tentu sangat
berbeda dengan setelah dimasukan kedalam HCL
- Sebelum dimasukan :
a) Warnanya awalnya agak kuning dan kemerah-merahan, juga terlihat sangat
segar.
b) Kuat dan keras.
c) Sama sekali tidak lentur atau Kaku
d) Bagian dalamnya terlihat segar.
- Setalah dimasukan :
a) Warnanya menjadi putih pucat, Penyebabnya adalah larutan HCL. larutan
HCL adalah larutan yang termasuk asam dan sekaligus sebagai pelarut zat
lain. Warna tersebut berubah karena molaritas HCL termasuk kuat sehingga
zat pewarna yang ada pada tulang yang sekaligus diikat oleh kalsium di
matriks tulang terlarut oleh larutan asam kuat HCL sehingga kesegaran warna
di tulang tersebut pudar dan berubah menjadi pucat.
b) Menjadi lembek atau lunak. Ini karena HCL memiliki kecenderungan untuk
melarutkan zat lain atau unsur-unsur lain seperti Ca dengan mengikuti reaksi
kimia: HCL + Ca = CaCl2 + H2 .Otomatis kalsium pada tulang semakin
sedikit karena terlarut oleh HCL, dalam kondisi tertentu tulang tersebut akan
menjadi lunak sehingga fungsi kalsium sebagai penguat dan yang membantu
pertumbuhan tulang menjadi lemah atau rendah bahkan hilang karena kadar
atau prosentase atau komposisi kalsium pada tulang menurun drastis. Selain
itu zat-zat lain yang ada pada tulang keras seperti fosfor, bikarbonat, sirat, Mg,
Na, K dan hidroksi apit juga terlarut dan menurun drastis sehingga tulang
benar-benar menjadi lentur atau lunak. Sama seperti tulang keras , tulang
rawan pun yang tadinya bersifat kuat dan lentur setelah dimasukkan ke dalam
larutan HCL menjadi lunak karena kadar kalogen yang tadinya tinggi menjadi
menurun sehingga dapat lebih mudah untuk dibengkokkan atau dipatahkan.
c) Lentur, Hal ini dapat membuktikan bahwa larutan HCL yang notabennya
adalah mengandung gabungan dari unsur gas mulia yaitu hidrogen (H) dan
unsur lain berupa clor (Cl ) benar-benar dapat menurunkan zat-zat atau unsur-
unsur yang ada pada tulang terutama kadar kalsium pada tulang, sehingga zat-
zat penguat tulang menurun drastis karena telah terlarut oleh kuatnya molaritas
dari larutan HCL. Jadi sekali lagi asam klorida adalah salah satu zat pelarut
dan mengandung kadar atau prosentase molaritas yang kuat dan tinggi.
d) Bagian dalamnya menjadi berwarna cokelat, ini sama halnya dengan
penjelasan kesegarannya menjadi pudar karena terlarut oleh larutan HCL.

6
 Perbedaan
No Sasaran Pengamatan Sebelum di rendam HCL Setelah di rendam HCL
1 Kekerasan Sangat keras Lembek
2 Kelenturan Tidak lentur Lentur
3 Warna Merah agak cokelat Putih
4 Bagian dalam Merah dan cair Cokelat dan membeku
 Perbedaan tulang lunak dan tulang keras berdasarkan percobaan.
Struktur tulang keras dan tulang rawan memiliki perbedaan pada unsur penyusunnya.
Perbedaan inilah yang memberikan identitas yang mencolok pada tulang tersebut
yaitu tulang rawan yang sifatnya lentur dan tulang keras yang sifatnya padat dan liat
seperti semen. Namun tulang rawan dapat berubah menjadi tulang keras seiring
dengan adanya pertumbuhan yang dialami oleh makhluk hidup tersebut.Perubahan ini
dimaksudkan agar tulang tetap dapat menjalankan fungsi-fungsinya. Seperti halnya
pada tulang rangka bayi yang masih berupa kartilago hialin. Jika kartilagotersebut
tidak mengalami pengerasan (Osifikasi), maka tentulah alat-alat tubuh yang vital
seperti jantung dan paru-paru tidak terlindungi dengan baik.
 Iya, karena dari hasil percobaan bisa dibuktikan bahwa tulang keras yang sifatnya
keras bisa menjadi lunak karena HCL memiliki kecenderungan untuk melarutkan zat
lain atau unsur-unsur lain seperti Ca dengan mengikuti reaksi kimia: HCL + Ca =
CaCl2 + H2 .Otomatis kalsium pada tulang semakin sedikit karena terlarut oleh HCL,
dalam kondisi tertentu tulang tersebut akan menjadi lunak sehingga fungsi kalsium
sebagai penguat dan yang membantu pertumbuhan tulang menjadi lemah atau rendah
bahkan hilang karena kadar atau prosentase atau komposisi kalsium pada tulang
menurun drastis. Selain itu zat-zat lain yang ada pada tulang keras seperti fosfor,
bikarbonat, sirat, Mg, Na, K dan hidroksi apit juga terlarut dan menurun drastis
sehingga tulang benar-benar menjadi lentur atau lunak. Lalu tulang yang awalnya
kaku seperti semen bisa menjdi lentur karena HCL yang notabennya adalah
mengandung gabungan dari unsur gas mulia yaitu hidrogen (H) dan unsur lain berupa
clor (Cl ) benar-benar dapat menurunkan zat-zat atau unsur-unsur yang ada pada
tulang terutama kadar kalsium pada tulang, sehingga zat-zat penguat tulang menurun
drastis karena telah terlarut oleh kuatnya molaritas dari larutan HCL. Jadi sekali lagi
asam klorida adalah salah satu zat pelarut dan mengandung kadar atau prosentase
molaritas yang kuat dan tinggi.

7
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

TULANG RAWAN DAN TULANG KERAS

Disusun oleh : Kelompok 1


- Annisa Rachmawati Nurulhidayah Hudman
- Angga Faris
- Bunga Maharani
- Fitri
- Nurhuda
-

KELAS XI MIPA 6

Jl. Guntur No.3, Leles, Garut, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44152

Anda mungkin juga menyukai