VIDEOGRAFI
MENGENAL FILM
UNIT 1
Profilm
Mengenal Film
Mengenal Insan Perfilman
B. Tujuan Pembelajaran
1. Mendeskripsikan sejarah perkembangan videografi sebagai anugerah
Tuhan untuk kemaslahatan umat manusia
2. Mendeskripsikan film pendek
3. Mengidentifikasi insan perfilman
4. Mengidentifikasi fungsi dan peralatan pada studio film
5. Mengidentifikasi tantangan dalam pembuatan film
VIDEOGRAFI
C. Kegiatan Belajar
1. Mengamati
Dalam kegiatan mengamati ini, Anda diminta mencermati hal-
hal yang berkaitan dengan sejarah film. Kegiatan ini akan menambah
wawasan tentang perkembangan film sebelum masuk ke materi teknis
pembuatan film.
Kegiatan ini terbagi menjadi dua hal, pertama, Anda diminta
mencermati film yang diputar di televisi, bioskop, dan film-film koleksi
Anda sendiri, teman-teman, atau koleksi yang ada di sekolah Anda.
Kedua, Anda diminta mengamati peralatan yang ada di sebuah studio
film, baik studio film yang ada di sekolah maupun di tempat lain. Berikut
beberapa informasi yang perlu diamati pada kegiatan ini. Anda dapat
mengamati informasi lain yang berkaitan dan dianggap perlu.
a. Cermatilah durasi tiap-tiap film yang Anda tonton! Apakah termasuk
film pendek atau panjang?
b. Cermatilah tahun pembuatan film tersebut!
c. Cematilah studio pembuat film tersebut!
d. Cermatilah orang-orang yang terlibat dalam pembuatan film tersebut
pada tiap bagian-bagiannya!
e. Cermatilah peralatan yang ada pada studio film yang Anda amati!
Untuk mencatat hasil pengamatan, Anda dapat menggunakan tabel
pengamatan. Berikut contoh tabel pengamatan yang dapat
digunakan sebagai model.
Judul Film: ….
No. Peran Penanggung Jawab/ Pemeran
1. Penulis skenario
2. Sutradara
3. Artis (pemeran)
4. Juru kamera
5. Penata cahaya
6. Penata suara
7. Penyunting suara
8. Penata laku
9. Penata musik
10. Penata artistik
11. Penyunting gambar
12. Perancang animasi
13. Produser
2. Menanya
Temukanlah orang-orang yang berpengalaman dalam
pembuatan film, baik amatir maupun profesional! Tanyakanlah
berbagai hal yang ingin Anda ketahui tentang film dan proses
pembuatannya! Untuk membantu kegiatan tersebut, Anda dapat
menggunakan daftar pertanyaan berikut. Jika dipandang perlu,
tambahkanlah sendiri sesuai kebutuhan.
a. Berapakah rata-rata durasi film yang telah diproduksi oleh orang-
orang yang berpengalaman tersebut ?
b. Berapakah biaya untuk tiap-tiap film yang telah dibuat?
c. Kesulitan apa sajakah yang pernah dialami dalam pembuatan film?
VIDEOGRAFI
d. Peralatan apa sajakah yang harus ada dalam pembuatan film dan
peralatan apa pula yang frekuensi penggunaannya tidak begitu
tinggi?
e. Banyak hal lain yang dapat Anda tanyakan. Anda dapat
menambahkannya sendiri pada daftar pertanyaan Anda. Sebagai
alat bantu, gunakanlah lembar pertanyaan. Berikut contoh lembar
pertanyaan yang dapat Anda gunakan.
No. Pertanyaan
1.
2.
3.
dst.
3. Mengumpulkan Data
Anda telah mendapatkan cukup banyak informasi melalui
kegiatan mengamati dan menanya. Untuk melengkapi informasi yang
diperoleh, carilah pada sumber-sumber lain. Sumber-sumber yang
dapat Anda gunakan di antaranya buku, modul, majalah, dan publikasi
internet. Rangkum informasi yang Anda peroleh dalam sebuah tabel.
Berikut contoh format tabel yang dapat Anda gunakan.
Tanggal
Sumber Bentuk
No. pengambilan Keterangan
informasi informasi
data
1.
2.
3.
dst.
VIDEOGRAFI
4. Mendiskusikan
Selanjutnya Anda dapat berdiskusi bersama teman-teman.
Kegiatan diskusi lebih efektif jika dilaksanakan dengan kelompok-
kelompok kecil. Tema yang didiskusikan meliputi materi yang telah
ditemukan melalu proses mengamati, menanya, dan mengumpulkan
data. Berikut beberapa topik yang dapat Anda diskusikan. Jika
diperlukan, tambahkanlah topik lain yang sesuai dengan pembahasan
dalam bab ini.
a. Sejarah pembuatan film
b. Karakteristik film panjang dan film pendek
c. Insan perfilman
d. Studio film
e. Tantangan dalam pembuatan film
f. Film-film terkenal yang diproduksi di Indonesia
g. Peranan teknologi dalam pembuatan film
h. Tulislah hasil diskusi anda.
5. Menyajikan
Presentasikanlah hasil diskusi yang telah Anda lakukan
bersama teman-teman! Pada presentasi ini, Anda dapat menggunakan
berbagai media yang dipandang perlu, termasuk diantaranya Microsoft
Power Point, proyektor, dan media-media lain. Jangan lupa berilah
kesempatan kepada peserta diskusi, khususnya yang berasal dari
kelompok lain untuk bertanya atau memberi masukan.
Berbagai masukan yang disampaikan untuk kelompok Anda
hendaklah dicatat dengan rapi. Catatan ini dapat digunakan di
kemudian hari untuk berbagai kepentingan.
D. Penyajian Materi
1. Dari Mana Datangnya Film?
Dari mana datangnya film? Ya, tentu saja dari tangan-tangan
kreatif yang bekerja sepenuh hati menghasilkan gabungan gambar
bergerak dengan suara yang kita sebut video atau film. Tuhan telah
memberikan sifat dasar kepada manusia untuk selalu tidak puas
dengan yang sudah dicapai. Pada diri setiap manusia senantiasa
terdapat keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Untuk
mendapatkan hal tersebut, manusia bekerja dan berinovasi.
Kapan film pertama ditemukan? Nah, kalau yang ini, tidak
semua dari kita mengetahuinya. Menurut Vojković (2010), penemuan
film sesungguhnya didahului oleh perkembangan dunia gambar dan
fotografi.
VIDEOGRAFI
[Andrić, 2010: 8]
VIDEOGRAFI
dapat dinikmati orang per orang. Oleh karena penemuan Louis dan
Auguste Lumière terkesan lebih maju, kedua bersaudara inilah yang
kemudian dikenal sebagai bapak sinematografi.
biasanya film-film komedi berakhir. Oleh karena itu, durasinya bisa jadi
sangat pendek seperti yang terjadi pada festival film pendek di Berlin.
Selain komedi, film pendek juga terlihat pada iklan-iklan televisi.
Biasanya, iklan tidak sekadar menawarkan produk, akan tetapi memiliki
cerita tertentu yang menarik perhatian masyarakat. Produk ditampilkan
dengan cara disematkan pada cerita yang dibuat. Tidak hanya untuk
komedi dan iklan, film pendek juga dapat berisi materi-materi
pembelajaran dan/atau materi inspiratif.
Pernah membayangkan mengadakan festival film pendek di
sekolah atau daerah anda? Jika belum, cobalah untuk memikirkannya.
i. Penata Musik
Bagian tata musik bertugas membuat/memilih musik yang sesuai
dengan suasana cerita dalam pembuatan video/film/iklan.
j. Penata Artistik
Bagian ini bertugas membuat atau mengatur latar dan setting yang
sesuai dengan suasana cerita dalam proses produksi.
k. Penyunting Gambar (Editing Video)
Penyunting gambar dalam pembuatan film bertugas melakukan
editing atas hasil pengambilan gambar dalam proses produksi.
l. Perancang Animasi
Bagian ini bertugas memberikan tambahan efek-efek animasi pada
gambar sehingga gambar lebih hidup.
m. Produser
Produser merupakan seseorang yang mempunyai tugas untuk
memimpin dan mengarahkan secara keseluruhan.
Pada pembuatan film pendek, tidak semua bidang tersebut
diperankan oleh orang yang berbeda. Satu orang dapat saja
merangkap beberapa pekerjaan. Bahkan, pada beberapa kasus,
banyak film pendek yang hanya dikerjakan oleh satu orang.
Bidang-bidang tersebut adalah wilayah pekerjaan yang perlu
ditangani dalam pembuatan film. Kebutuhan penanggung jawab atas
bidang-bidang pekerjaan tersebut disesuaikan dengan kemampuan
orang-orang yang terlibat dan tingkat kesulitan produksi sebuah film.
b. Keterbatasan Peralatan
Tantangan selanjutnya adalah keterbatasan peralatan. Tiap-tiap
orang memiliki permasalahan sendiri-sendiri. Ada kalanya ketika
memiliki keinginan yang kuat untuk membuat film, seseorang tidak
memiliki peralatan memadai sehingga pembuatan film dapat
terganggu. Menghadapi masalah ini, Anda hendaknya tidak
berputus asa, yakinlah bahwa Tuhan telah menyiapkan berbagai
solusi untuk setiap permasalahan yang kita hadapi. Ada kalanya
kita membayangkan peralatan terlalu muluk, padahal,
sesungguhnya dengan peralatan yang ada kita sudah dapat
membuat sebuah film. Bahkan, untuk membuat film kita tidak harus
menggunakan peralatan pribadi. Kita pun dapat menggunakan
peralatan yang ada di sekolah atau bekerja sama dengan teman-
teman yang memiliki peralatan yang dibutuhkan.
c. Keterbatasan Waktu
Tantangan lain, yaitu keterbatasan waktu. Bagi seorang pelajar,
waktu pastilah sangat berharga. Seorang pelajar harus mengikuti
berbagai kegiatan yang menjadi kewajibannya, mulai dari kegiatan
kurikuler, ekstrakurikuler, kegiatan di rumah, kegiatan di lingkungan,
dan lain-lain. Menunggu waktu luang bukanlah solusi terbaik karena
bisa jadi waktu luang itu tidak akan datang. Seorang pelajar harus
bisa mengatur waktu dan jeli memanfaatkan tiap-tiap kesempatan
yang ada.
d. Keterbatasan Pengetahuan dan Keterampilan
Seorang pembuat film pastilah harus memiliki pengetahuan dan
katerampilan yang cukup karena kegiatan yang dilakukan
merupakan kegiatan produktif. Namun, jangan khawatir, Anda
dapat bekerja sama dengan teman-teman jika belum mahir
membuat film. Anda tentu juga memiliki hak untuk mendapat
pendampingan dari guru-guru atau dari kakak-kakak kelas yang
telah lebih dahulu belajar atau mendapatkan pengetahuan tersebut.
e. Keterbatasan Kesempatan
Puncak dari semua permasalahan itu adalah kesempatan yang
terbatas. Sebagai seorang pelajar, Anda harus pandai
memanfaatkan berbagai peluang yang ada. Untuk membuka
kesempatan, mungkin Anda harus mengikuti bahkan mengusulkan
pembukaan (jika belum ada) ekstrakurikuler film. Dengan adanya
ekstrakurikuler ini, secara otomatis kesempatan menjadi ada,
sekolah pun secara otomatis akan ikut menyediakan berbagai
kebutuhan yang diperlukan.
VIDEOGRAFI
b. Peralatan Penyiaran
Sending VCR system
Continuity studio equipment
Camera system
Audio system
Video system
Lighting system
Master control (sharing dengan produksi)
Peralatan transmisi (pemancar, microwave link, dan up & down
link)
VIDEOGRAFI
E. Rangkuman
1. Sejarah penemuan video diawali oleh perkembangan fotografi.
2. Kamera film pertama ditemukan oleh Louis dan Auguste Lumière. Film
yang dibuat oleh keduanya diputar pertama kali pada tahun 1895. Louis
dan Auguste Lumière kemudian dikenal sebagai bapak sinematografi.
3. Selain oleh Louis dan Auguste Lumière, Thomas Edison juga
mengembangkan gambar hidup. Hanya saja, hasil yang dibuat oleh
Thomas Edison mutunya lebih rendah dan hanya dapat dinikmati
melalui sebuah kotak besar orang per orang.
4. Di Berlin terdapat festival film pendek pada tiap-tiap tahunnya dan
ditonton hingga dua puluh juta orang. Film tersebut hanya berdurasi 90
detik dan diputar pada monitor-monitor di kereta api, bus, dan kereta
listrik. Festival film pendek juga dilakukan di Serbia pada bulan April
tiap-tiap tahunnya. Hal ini menunjukkan besarnya apresiasi masyarakat
atas film-film pendek.
5. Film pendek dapat dibuat oleh setiap orang oleh karena sumber daya
yang diperlukan dapat dipenuhi oleh rata-rata orang.
6. Film pendek paling banyak dibuat dengan genre komedi dan dalam
bentuk iklan.
7. Iklan dapat dikelompokkan ke dalam genre film pendek karena dalam
sebuah iklan terkandung cerita yang menyerupai film. Hanya saja, pada
iklan diselipi deskripsi produk.
8. Insan perfilman adalah orang-orang yang terlibat dalam pembuatan
film. Insan perfilman terdiri atas penulis skenario, sutradara, artis
(pemeran), juru kamera, penata cahaya, penata suara, penyunting
suara, penata laku, penata musik, penata artistik, penyunting gambar,
Proses Pembuatan
Video
B. Tujuan Pembelajaran
1. Memahami kegunaan videografi dalam desain komunikasi visual
2. Mendeskripsikan kegunaan videografi dalam desain komunikasi visual
3. Memahami bahan dan alat yang digunakan untuk videografi
4. Mengidentifikasi bahan dan alat videografi
C. Kegiatan Belajar
1. Mengamati
Ada empat hal yang dapat Anda amati pada unit ini, yaitu
tentang konsep dasar desain komunikasi visual, posisi videografi dalam
desain komunikasi visual, alat-alat pembuatan video atau film, dan
langkah-langkah dalam pembuatan video.
Dalam proses pengamatan ini, Anda disarankan mengunjungi
langsung studio yang ada di daerah Anda atau, jika ada, sekolah Anda.
Kalau di daerah dan/atau di sekolah Anda belum terdapat studio film,
Anda dapat menggunakan media sebagai alat bantu. Anda dapat
menonton video tutorial videografi yang banyak diunggah di internet.
VIDEOGRAFI
2. Menanya
Dalam kaitannya dengan proses mengamati tadi, Anda dapat
mengajukan beberapa pertanyaan agar lebih mudah dan terarah dalam
mengumpulkan informasi/data. Untuk itu, Anda membutuhkan daftar
pertanyaan. Berikut contoh daftar pertanyaan yang dapat dilakukan.
a. Produk desain komunikasi visual apa sajakah yang saat ini banyak
beredar di masyarakat?
b. Apakah perbedaan mendasar yang menunjukkan ciri khas video
dibandingkan dengan produk desain komunikasi visual lain?
c. Peralatan apa sajakah yang digunakan dalam pembuatan video?
d. Langkah apa sajakah yang harus dilalui dalam proses pembuatan
video?
Jika dipandang perlu, Anda dapat menambahkan beberapa
pertanyaan lain yang esensial atau memodifikasinya sehingga sesuai
dengan kebutuhan Anda. Tulislah pertanyaan-pertanyaan tersebut
pada lembar khusus. Berikut contoh tabel lembar pertanyaan yang
dapat dijadikan sebagai rujukan. Modifikasilah jika dirasa perlu!
No. Pertanyaan
1.
2.
3.
dst.
VIDEOGRAFI
3. Mengumpulkan Data
Untuk mendapatkan pemahaman yang lengkap, Anda dapat
menggunakan berbagai sumber dan/atau media. Informasi atau data
yang telah didapatkan hendaknya ditulis pada lembar khusus. Berikut
tabel yang dapat dibuat sebagai rujukan dalam pengumpulan informasi
atau data.
Tanggal
Sumber Bentuk
No. Pengambilan Keterangan
Informasi Informasi
Data
1.
2.
3.
dst.
4. Mendiskusikan
Setelah mendapatkan informasi atau data yang cukup pada
proses mengamati, menanya, dan mengumpulkan data, lakukanlah
diskusi kelompok. Informasi yang telah dikumpulan ditelaah lagi,
dikelompokkan, disunting, untuk kemudian disimpulkan.
Jika pada tahap sebelumnya sudah melalui kegiatan kelompok,
diskusi langsung dilakukan dalam kelompok yang sama. Jika belum,
bentuklah kelompok terlebih dahulu. Berikut hal-hal yang dapat Anda
diskusikan.
a. Berbagai produk desain komunikasi visual.
b. Ciri, kelebihan, dan kekurangan video dibandingkan produk desain
komunikasi visual lain.
c. Peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan video.
d. Perkembangan peralatan dalam pembuatan video.
e. Langkah-langkah atau prosedur pembuatan video.
5. Menyajikan
Tidak lengkap jika hasil diskusi tidak dipertanggungjawabkan. Di
antara bentuk pertanggungjawaban proses diskusi adalah presentasi.
Oleh karena itu, presentasikanlah hasil diskusi yang telah dilakukan
dalam kelompok Anda! Pada presentasi ini, Anda dapat menggunakan
berbagai media yang dipandang perlu, termasuk di antaranya Microsoft
Powerpoint, proyektor, dan media-media lain. Jangan lupa beri
kesempatan kepada peserta diskusi, khususnya yang berasal dari
kelompok berbeda untuk bertanya atau menyampaikan masukan. Anda
VIDEOGRAFI
D. Penyajian Materi
1. Lebih Dekat dengan Desain Komunikasi Visual
Desain komunikasi visual mulai dikenal di Belanda pada tahun
1977. Waktu itu, Gert Dumbar mengungkapkan bahwa seorang
desainer grafis tidak sekadar menangani urusan cetak-mencetak, tetapi
juga mengurusi moving image, audio-visual, display, hingga pameran.
Oleh karena wilayah kerjanya lebih luas, konsep Gert Dumbar
ini tidak lagi dapat dinamakan desain grafis. Dia pun menggagas istilah
desain komunikasi visual. Istilah ini tidak langsung dikenal di Indonesia.
Beberapa tahun kemudian, yaitu tahun 1980-an, istilah desain
komunikasi visual baru sampai ke Indonesia.
Saat ini, secara umum spesifikasi desain komunikasi visual
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu grafis, multimedia, dan periklanan.
Sesuai karakteristik ilmu pengetahuan, mungkin saja di kemudian hari
pengelompokkan ini dapat berubah atau berkembang mengikuti
berbagai pengembangan dan penemuan yang dilakukan umat
manusia.
Pada desain grafis, seorang desainer harus memiliki
kompetensi dalam bidang teknik perencanaan gambar, bentuk, simbol,
huruf, fotografi, cetak-mencetak, dan pengetahuan atas bahan dan
biaya. Sementara itu,multimedia difokuskan oleh berbagai media yang
dimanfaatkan dalam penyampaian pesan, yaitu audio-visual, animasi,
dan antarmuka. Lebih detail lagi, elemen-elemen utama multimedia
terdiri atas teks, image, movie, sound, dan user control. Berbeda
dengan kedua jenis tersebut, periklanan memanfaatkan desain grafis
dan multimedia dengan tujuan menyampaikan pesan-pesan tertentu,
baik pesan sosial maupun pesan komersial.
Sesungguhnya, peran desain komunikasi visual ini tidak
berhenti pada penyampaian pesan atau informasi. Dewasa ini, desain
komunikasi visual juga berperan sebagai pemberi citra (image)
terhadap sesuatu yang dikomunikasikan. Penerima informasi tidak
sekadar tahu melainkan terpengaruh dan tersugesti. Dengan kata lain,
citra tidak sekadar membuat penerima tahu, tetapi juga menjadikannya
berubah pandangan¸ berubah sikap, dari tidak suka menjadi suka, dari
menolak menjadi menerima.
VIDEOGRAFI
f. Editing
Setelah file ditransfer ke komputer, dilakukanlah proses editing atau
penyuntingan. Pada tahap ini, bagian-bagian yang dianggap tidak
perlu dapat dibuang. Pada tahap ini dapat pula dilakukan
penambahan animasi, efek suara, atau unsur lain.
g. Rendering
Rendering adalah proses yang dilakukan jika proses editing sudah
selesai dan produk siap dipublikasikan. Pada proses ini file
ditransfer menjadi format tertentu sesuai kebutuhan.
h. Burn to Disc/Tape
Setelah rendering selesai, file sudah siap disimpan ke media
penyimpanan akhir, misalnya VCD, DVD, atau bentuk lain.
E. Rangkuman
1. Desain komunikasi visual adalah pekerjaan komunikasi yang
menggarap pengolahan pesan untuk tujuan sosial dan komersial dari
individu atau kelompok kepada individu atau kelompok lain.
2. Bidang desain komunikasi visual terbagi menjadi tiga, yaitu grafis,
multimedia, dan periklanan.
3. Video dipandang dapat menyampaikan pesan lebih efektif karena
menggunakan audio dan video sekaligus.
4. Kelengkapan yang dibutuhkan dalam pembuatan video adalah cerita,
naskah, storyboard, kamera, komputer, software editing audio-video,
dan kepingan VCD/DVD.
5. Langkah-langkah dalam pembuatan video adalah (a) menulis cerita, (b)
menulis naskah (c) membuat storyboard, (d) mengambil gambar, (e)
transfer file, (f) editing, (g) rendering, (h) burn to disc.
VIDEOGRAFI
B. Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi langkah-langkah dalam pembuatan naskah video.
2. Memahami cara membuat naskah video.
3. Menyusun naskah produksi (skenario) film.
C. Kegiatan Belajar
1. Mengamati
Video tentulah tidak lagi menjadi produk asing bagi pelajar
Indonesia, Oleh karena itu, pekerjaan mengamati video bukanlah
pekerjaan yang sulit. Hanya saja, kecuali untuk kepentingan
pembelajaran, video-video tersebut tidak pernah dilengkapi dengan
naskah.
Naskah hanya dibutuhkan pada proses pembuatan video atau
iklan. Setelah selesai, hanya video/iklan jadi yang dipublikasikan.
Walaupun begitu, Anda dapat menemukan contoh naskah di
perpustakaan sekolah dan atau menemukan naskah yang telah
diunggah ke internet.
VIDEOGRAFI
2. Menanya
Buatlah daftar pertanyaan untuk membantu proses
pengumpulan informasi. Anda dapat menggunakan daftar pertanyaan
berikut dalam proses menanya ini.
a. Apakah ciri khas naskah video/iklan yang membedakannya dengan
naskah-naskah lain?
b. Istilah-istilah apa sajakah yang digunakan dalam naskah
video/iklan, temukan pula arti tiap-tiap istilah tersebut!
c. Apa sajakah yang dilakukan penulis naskah dalam penulisan
naskah video/iklan?
Agar dapat mengumpulkan informasi lebih luas dan detail, Anda
dapat menambahkan sendiri beberapa pertanyaan yang dianggap
perlu. Jangan lupa tulislah pertanyaan Anda pada sebuah lembar
pertanyaan. Jika kesulitan, gunakan form berikut sebagai model.
No. Pertanyaan
1.
2.
3.
dst.
VIDEOGRAFI
3. Mengumpulkan Data
Carilah informasi dari berbagai sumber untuk mendapatkan
pemahaman yang utuh dan menyeluruh. Jangan lupa data atau
informasi yang didapatkan ditulis pada lembar khusus. Berikut contoh
tabel pencatatan informasi atau data.
Tanggal
Sumber Bentuk
No. pengambilan Keterangan
informasi informasi
data
1.
2.
3.
dst.
4. Mendiskusikan
Data yang sudah dikumpulkan kemudian didiskusikan pada
kelompok-kelompok kecil. Hal ini dilakukan untuk menguji informasi
dan pemahaman yang Anda dapatkan. Selain itu, kegiatan diskusi juga
bertujuan untuk memperkaya dan memperkuat pengetahuan Anda.
Oleh karena itu, bagilah kelas Anda menjadi beberapa
kelompok. Dalam pembagian kelompok, yang harus diingat adalah
perbandingan antara jumlah anggota dengan keluasan tema. Jangan
sampai membentuk kelompok dengan anggota terlalu banyak untuk
tema yang sempit. Jika itu dilakukan, tentu beban kerja tiap-tiap
anggota tidak akan maksimal.
Berikut beberapa pertanyaan yang dapat Anda gunakan
sebagia tema diskusi.
a. Ciri naskah video.
b. Istilah bahasa Inggris yang digunakan dalam naskah drama.
c. Padanan bahasa Indonesia istilah yang digunakan dalam naskah
video.
d. Padanan istilah-istilah yang digunakan dalam naskah video dalam
bahasa Indonesia.
e. Proses penulisan naskah drama.
Daftar tersebut tidaklah mutlak, Anda dapat mengembangkannya
sendiri sesuai kebutuhan. Yang perlu diingat, pertanyaan tidak
boleh keluar dari tema dan jangan sampai mengulang materi
pertanyaan terdahulu/sebelumnya.
VIDEOGRAFI
5. Menyajikan
Diskusi belumlah tuntas tanpa penyajian hasil atau presentasi.
Penyajian hasil merupakan bentuk pertangungjawaban kelompok atas
kegiatan yang telah dilakukan sekaligus bertujuan pengujian hasil
diskusi Anda. Pada proses penyajian ini, peserta lain berkesempatan
memberikan pertanyaan, masukan, atau sekadar pendapat atas hasil
diskusi kelompok Anda.
Perlu diingat, berbagai pendapat dan masukan yang diberikan
hendaknya dicatat secara rapi agar dapat dijadikan sebagai bahan
untuk perbaikan atau untuk berbagai kepentingan lain pada masa yang
akan datang.
D. Penyajian Materi
1. Mengenal Naskah Video
Penulisan naskah secara teoretis merupakan komponen dari
pengembangan media atau secara lebih praktis merupakan bagian dari
kegiatan poduksi media. Penulisan naskah ini tentu saja melalui tahap-
tahap perencanaan dan desain, pengembangan, serta evaluasi.
Seperti halnya proses menulis pada umumnya, penulisan untuk
naskah video atau film ini juga dimulai dengan penelaahan ide/gagasan
dan topik. Gagasan yang telah dirumuskan kemudian dikembangkan
menjadi sebuah cerita. Perhatikan contoh berikut.
Ide/Gagasan
Dampak negatif jejaring sosial
Cerita
“Terjebak Jaringan Facebook”
Sc Video Audio
PANNING, ANOM PERGI SAMBIL ANOM
MENGERUTU “Duh cewek zaman
sekarang sok gaul
amat, ihh ganteng
banget, keren
banget, Aiti,Aiti!”
4/2 WIDE SHOOT. SUASANA DUBBING ANOM
KUMPULAN “Ya Allah, beneran
nggak ini yang datang
kok cuma segini!”
5/1 EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH INSTRUMEN
AITI. JAM 6 PAGI TILT DOWN. MUSIK
DISSOLVE TEMPAT TIDUR AITI
5/2 INT. TEMPAT TIDUR AITI. JAM 7 SIMBOK
PAGI. CONVERSATION. Simbok “Ti, semalam kamu
minta penjelasan kepada Aiti kok nggak ikut
tentang masalah semalam dan kumpulan pemuda
penasaran tentang Facebook Minggu Pon?”
tersebut. AITI
“Kan ada teman
datang, Mi, lagian
males, Mi, kumpulan
gitu!”
SIMBOK
Eh Ti, nggak boleh
ngomong gitu, tuh
kamu main ponsel
terus itu ngapain,Ti?”
AITI
“Lagi FB-an ama
cowok ganteng, Mi!”
SIMBOK
“Apa itu FB-an Ti?
Simbok ngak tahu!”
6/1 EXT. JALAN DUSUN. INSTRUMEN
MENJELANG MAGRIB. MUSIK
PANNING RIGHT . Aiti dan maya
naik sepeda motor dengan
tergesa-gesa menuju taman kota.
DST....
VIDEOGRAFI
Sc Video Audio
3/2 WIDE SHOOT. Tampak ANOM
beberapa pemudi tengah asik “Mbak, berangkat
ngerumpi di pos ronda. kumpulan, yuk!”
EMPAT PEMUDI
SEREMPAK
MENJAWAB
“Halah Nom, lagi
asik nih!”
VIDEOGRAFI
E. Rangkuman
1. Naskah merupakan deskripsi tentang pesan atau informasi yang ingin
disampaikan dalam sebuah video yang akan dibuat.
2. Naskah berisi alur cerita, karakter tokoh utama, dramatisasi, peran,
setting, dan property atau segala hal yang berkaitan dengan
pembuatan sebuah program video dan televisi.
3. Naskah terbagi menjadi dua model penulisan, yaitu naskah yang ditulis
satu kolom dan naskah dua kolom.
VIDEOGRAFI
SHOOTING VIDEO
UNIT 4
B. Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi jenis-jenis kamera berikut fungsinya.
2. Memahami cara kerja kamera.
3. Mendeskripsikan karakteristik beberapa angle kamera.
4. Menggunakan kamera untuk mengambil gambar dengan berbagai
angle.
C. Kegiatan Belajar
1. Mengamati
Perkembangan teknologi saat ini demikian pesat. Tak terkecuali
dengan teknologi kamera sebagai satu di antara peralatan penting
dalam produksi video.
Pada tahap pengamatan ini, ada beberapa hal yang hendaknya
Anda cermati, di antaranya sebagai berikut.
a. Berbagai jenis dan model kamera.
b. Berbagai jenis dan model kamera yang digunakan untuk produksi
video.
c. Cara mengoperasikan kamera.
d. Angle kamera.
VIDEOGRAFI
2. Menanya
Untuk melengkapi pengetahuan, Anda dapat bertanya kepada
pihak-pihak yang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam bidang
kamera. Berikut di antara daftar pertanyaan yang dapat Anda gunakan
sebagai bahan.
a. Kamera apa sajakah yang dapat digunakan dalam produksi video.
b. Bagaimana karakteristik tiap-tiap model kamera yang Anda
temukan?
c. Bagaimana cara mengoperasikan kamera video?
d. Ada berapa macam angle kamera dan bagaimana karakteristik tiap-
tiap angle tersebut?
e. Tuliskan daftar pertanyaan Anda pada lembar khusus. Berikut
contoh tabel untuk daftar pertanyaan yang Anda buat.
No. Pertanyaan
1.
2.
3.
dst.
3. Mengumpulkan Data
Temukan informasi-informasi tambahan tentang kamera video.
Informasi tersebut dapat Anda jadikan sebagai pengaya atau
pembanding informasi yang telah Anda dapatkan. Tuliskan informasi
yang Anda temukan dalam tabel pada lembar khusus. Berikut contoh
tabel yang dapat Anda gunakan sebagai rujukan.
Tanggal
Sumber Bentuk
No. pengambilan Keterangan
informasi informasi
data
1.
2.
3.
dst.
VIDEOGRAFI
4. Mendiskusikan
Sebagai individu, manusia pastilah memiliki banyak
keterbatasan. Untuk itulah, manusia memerlukan orang lain untuk
menyempurnakan. Pada tahap ini, keterlibatan pihak lain tersebut
terwujud pada diskusi kelompok. Berikut tawaran tema yang dapat
Anda jadikan sebagai rujukan untuk tema diskusi.
a. Jenis dan karakteristik kamera.
b. Jenis dan karakteristik kamera video.
c. Cara mengoperasikan kamera.
d. Perawatan kamera.
e. Jenis dan karakteristik angle kamera.
5. Menyajikan
Sajikanlah hasil diskusi kelompok Anda di depan kelas.
Mintalah masukan dari kelompok lain dan dari guru atas hasil diskusi
kalian.
D. Penyajian Materi
1. Mengenal Kamera Video
Kamera Video adalah perangkat perekam gambar video yang
mampu menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Kamera
Video termasuk salah satu produk teknologi digital sehingga disebut
pula salah satu perangkat digitizer yang memiliki kemampuan
mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan mengubah ke
mode digital elektronis.
Dalam pembuatan video, kamera memiliki peran yang sangat
strategis. Untuk itu, tim, khususnya juru kamera harus memahami jenis
dan fungsi tiap-tiap jenis kamera tersebut. Berikut beberapa jenis
kamera yang banyak digunakan saat ini.
a. Kamera Foto (Still Photography)
Kamera foto menghasilkan gambar-gambar yang tidak
bergerak (still single picture). Bahan baku penyimpanan gambar
berasal dari pita selluloid sehingga setelah melakukan perekaman
harus diproses lagi dengan pemrosesan secara kimiawi.
VIDEOGRAFI
Kamera 35 mm
Kamera 8 mm Kamera 16 mm
VIDEOGRAFI
Keterangan
1. Baterai untuk catu daya
2. Tempat kaset
3. Tombol Zoom
4. Tombol Recorder
5. Port Output video / audio (bisa berupa analog / digital)
6. Cincin Fokus
7. Jendela preview (View Fender)
8. Mikrofon
9. Tombol kontrol cahaya
10. Tombol Player (untuk memainkan kembali video).
11. Terminal DC Input.
Handycam.
a. Eye level
Pada eye level, kamera diposisikan sejajar dengan mata
subjek. Angle jenis ini digunakan agar penonton atau audiens
memiliki interpretasi yang sama dengan operator kamera. Segala
pergerakan kamera menjadi tanggung jawab operator.
b. Low angle
Kamera berada sejajar dengan tanah. Posisi kamera dapat
menghadap 45o ke atas (frog eye) atau sejajar dengan tanah. Angle
seperti ini menyebabkan subjek tampak lebih besar atau lebih tinggi
dibandingkan aslinya.
VIDEOGRAFI
c. High angle
Pada angle ini, kamera berada 45o di atas subjek dan
menghadap subjek. Angle jenis ini menjadikan subjek terlihat lebih
kecil dibandingkan aslinya.
d. Conversation
Posisi kamera menghadap subjek ketika dua orang atau lebih
dalam posisi sejajar dengan subjek lain dan sedang melakukan
percakapan.
e. Two shoot
Posisi kamera menghadap subjek ketika dua orang atau lebih
dalam posisi sejajar dengan subjek lain dan tanpa percakapan.
VIDEOGRAFI
f. Close up
Tipe shoot yang hanya menunjukkan wajah dan sedikit
pundak. Fokus pada bagian tertentu yang menjadi perhatian utama.
g. Medium Close Up
Tipe shot yang menunjukkan wajah, dada, leher, dan pundak.
Gambar yang diambil agak lebih luas seperti pasfoto.
h. Big Close Up
Lebih mengutamakan pada wajah, bahkan biasanya dahi atau
bagian atas kepala sedikit terpotong. Tipe shoot ini akan
menonjolkan mimik subjek.
VIDEOGRAFI
i. Extreme Close Up
Tipe ini lebih dekat atau besar dibandingkan MCU, CU, dan
BCU. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan pesan verbal dari
subjek, misalnya mata yang semakin tajam dengan menyipit atau
melotot, dan meneteskan air mata. Angle jenis ini ingin
menunjukkan hal-hal yang sifatnya detail. Biasanya yang diambil
pada tipe ini hanya mata dan sekitarnya. Untuk bibir tidak
dianjurkan kecuali memang menjadi point of interest. Jika tidak
berhati-hati menggunakan angle jenis ini, bisa jadi kesan yang
diperoleh tidak sesuai harapan.
j. Medium Shoot
Batasannya perut hingga head room. Angle jenis ini
memberikan informasi kostum yang dikenakan subjek, keadaan
fisik subjek (sedang berdiri atau duduk), juga menunjukkan info
tentang keberadaan subjek.
Hanya saja, info yang disampaikan tidak sebanyak yang
terlihat pada jenis angle medium long shoot.
VIDEOGRAFI
l. Long shoot
Tipe shoot yang memberikan informasi letak atau keberadaan
subjek, keadaan fisik subjek, dan pakaian subjek. Batasannya
adalah head room sampai dengan di bawah sepatu atau telapak
kaki.
n. Wide shoot
Lebih sering menggunakan lensa wide seperti 16mm, 11mm,
dan 8mm. Shoot jenis ini bertujuan memberikan informasi tempat,
suasana, keadaan cuaca, dan lain-lain.
o. Bird eye
Kamera berada tepat di atas subjek menghadap ke bawah
(subjek) memberikan kesan seolah-olah manusia itu kecil, seperti
burung yang sedang terbang melihat subjek.
E. Rangkuman
1. Kamera Video adalah perangkat perekam gambar video yang mampu
menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Jenis kemera
yaitu kamera foto, dan kamera film, kamera video.
2. Tahapan mengoperasikan kamera adalah persiapan, menghidupkan
kamera, dan mengopersikan kamera.
Angle kamera sangat beragam, di antaranya adalah eye level, low
angle, high angle, conversation, two shoot, close up, medium close up,
big close
3. up, extreme close up, medium shoot, medium long shoot, long shoot,
extreme long shoot, wide shoot, dan bird eye.
VIDEOGRAFI
Persiapan editing
Editing Audio
B. Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi persiapan editing video.
2. Menyebutkan peralatan yang dibutuhkan dalam editing video.
3. Mendeskripsikan langkah-langkah dalam proses editing video.
4. Mendeskripsikan langkah-langkah dalam mengisi suara.
5. Mendeskripsikan langkah-langkah dalam editing suara
C. Kegiatan Belajar
1. Mengamati
Untuk dapat menyelesaikan tahap ini dengan baik, tentu saja
Anda menyaksikan langsung proses editing video. Jika tidak dapat
langsung, Anda bisa mengamatinya pada video tutorial yang telah
diunggah pada jaringan internet. Beberapa hal yang hendaknya diamati
adalah sebagai berikut.
a. Persiapan editing video.
b. Persiapan editing audio.
c. Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam editing video.
d. Perangkat lunak dibutuhkan dalam edting audio.
e. Perangkat keras yang dibutuhkan dalam editing video.
f. Perangkat keras yang dibutuhkan dalam editing audio.
g. Keterampilan yang dibutuhkan untuk dapat mengedit video.
h. Keterampilan yang dibutuhkan untuk dapat mengedit audio.
i. Proses editing video.
j. Proses editing audio.
VIDEOGRAFI
2. Menanya
Temuilah orang-orang yang berkompeten dan/atau orang yang
mengetahui detail editing audio-video. Tanyakan kepada mereka hal-
hal berikut.
a. Persiapan apa sajakah yang harus dilakukan sebelum melakukan
editing video?
b. Persiapan apa sajakah yang harus dilakukan sebelum melakukan
editing audio?
c. Perangkat lunak apa sajakah yang dibutuhkan dalam editing yang
dibutuhkan dalam video?
d. Perangkat lunak apa sajakah yang dibutuhkan dalam editing audio?
e. Perangkat keras apa sajakah yang dibutuhkan dalam editing video?
f. Perangkat keras apa sajakah yang dibutuhkan dalam editing audio?
g. Keterampilan apa sajakah yang dibutuhkan dalam editing video?
h. Keterampilan apa sajakah yang dibutuhkan dalam editing audio?
i. Apa sajakah yang dilakukan pada proses editing video?
j. Apa sajakah yang dilakukan pada proses editing audio?
k. Apakah editing video dan audio dapat diintegrasikan?
Tuliskan daftar pertanyaan Anda pada lembar khusus. Gunakan
tabel berikut untuk menempatkan pertanyaan-pertanyaan Anda. Jika
dipandang perlu, tabel dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan Anda.
No. Pertanyaan
1.
2.
3.
dst.
3. Mengumpulkan Data
Pengamatan dan wawancara saja bisa jadi belum cukup untuk
mendapatkan pemahaman yang komprehensif. Untuk itu, Anda dapat
mencari data tambahan atau pembanding pada sumber-sumber lain,
misalnya buku, tutorial, dan sebagainya. Gunakan tabel berikut sebagai
tempat mendata informasi yang didapatkan.
VIDEOGRAFI
Tanggal
Sumber Bentuk
No. pengambilan Keterangan
informasi informasi
data
1.
2.
dst.
4. Mendiskusikan
Diskusikanlah hasil pencarian yang telah Anda lakukan. Tahap
ini diperlukan untuk menguji dan memperkuat pendapat Anda. Diskusi
dapat dilakukan pada kelompok kecil. Berikut daftar tema yang dapat
Anda diskusikan.
a. Persiapan dalam editing video-audio.
b. Perangkat lunak editing video-audio.
c. Perangkat keras editing video-audio.
d. Keterampilan yang dibutuhkan sebagai prasyarat agar dapat
melakukan editing video-audio.
e. Proses editing video-audio.
5. Menyajikan
Sajikan hasil diskusi Anda di depan kelas. Mintalah masukan
dari kelompok-kelompok lain dan dari guru Anda. Catatlah dengan rapi
semua masukan yang disampaikan sebagai bahan perbaikan atas
informasi yang telah Anda temukan dan rumuskan.
D. Penyajian Materi
1. Persiapan Editing Video
Ada banyak program editing video yang dapat anda gunakan, di
antaranya Windows Movie Maker, Adobe Premier Pro, Avid Express
Pro, Final Cut Pro, dan lain-lain. Windows Movie Maker adalah
program editing video yang sangat sederhana. Untuk
menggunakannya, Anda tidak perlu melakukan instalasi secara khusus
karena program ini merupakan program bawaan sistem operasi
Windows.
Pada modul ini, program yang digunakan adalah Adobe
Premiere Pro. Untuk dapat mengoperasikannya, tentu saja terlebih
dahulu Anda harus meng-install-nya ke komputer.
VIDEOGRAFI
Capturing
Proses editing video dimulai dengan capturing. Proses
capturing adalah pemindahan data analog dari kaset DV ke dalam
harddisk komputer, menjadi data digital. proses ini memerlukan
beberapa alat tambahan diantaranya kabel firewire, plug in firewire
pada CPU komputer dan DV playback atau bisa juga handycam itu
sendiri.
Converting
Program Adobe Primere Pro hanya dapat menerima kompresi
format jenis tertentu untuk diedit, yang paling umum format AVI (Audio
Video Interleave) ini adalah format baku saat video capturing. Oleh
karena itu, perlu dilakukan proses converting apabila format video tidak
mendukung.
Compositing
Proses ini bekerja menggabungkan semua adegan (scene) ke
dalam satu kesatuan editing video. Termasuk memberikan efek-efek
yang dibutuhkan, sound efek, backsound, visual efek, animasi, dan
penyuntingan grafis.
a. Mic Recording
b. Headset
c. Komputer/PC
masuknya suara pada suatu scene. Tak hanya pada awal track,
pada akhir track juga harus diberi efek fade out guna mencegah
tabrakan dengan track lain di video. Jika proses penggabungan
selesai, maka tahap terakhir adalah proses rendering.
VIDEOGRAFI
UNIT 6
FINISHING VIDEO
Rendering
Finishing Video
Print to disc
B. Tujuan Pembelajaran
1. Memahami cara mempersiapkan proses rendering
2. Melakukan proses rendering.
3. Memahami cara mempersiapkan kebutuhan yang mendukung untuk
melakukan print to tape atau burn to media disc.
4. Melakukan print to tape atau burn to media disc.
C. Kegiatan Belajar
1. Mengamati
Unit ini memandu Anda untuk menyelesaikan tahap proses
pembuatan video. Pada tahap ini, ada dua hal yang dilakukan, yaitu
rendering dan print to tape/disc. Ada beberapa hal yang dapat Anda
amati untuk kepentingan ini. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut.
a. Persiapan rendering.
b. Persiapan print to tape.
c. Persiapan print to disc.
d. Proses rendering.
e. Proses print to tape.
f. Persiapan print to disc.
Saat melakukan pengamatan, jangan lupa mencatat hasil
pengamatan Anda pada lembar khusus.
VIDEOGRAFI
2. Menanya
Sampaikanlah beberapa pertanyaan kepada ahli editing video
tentang rendering dan print to tape/disc. Anda dapat bertanya kepada
ahli editing karena hakikatnya rendering dan print to tape/disc ini
merupakan proses akhir dari editing video. Berikut beberapa
pertanyaan yang dapat Anda ajukan.
a. Persiapan apa sajakah yang harus dilakukan untuk melakukan
rendering?
b. Persiapan apa sajakah yang harus dilakukan untuk melakukan
pekerjaan print to tape?
c. Persiapan apa sajakah yang harus dilakukan untuk melakukan
pekerjaan print to disc?
d. Bagaimanakah cara melakukan rendering?
e. Bagaimanakah cara melakukan print to tape?
f. Bagaimanakah cara melakukan print to disc?
Anda dapat menambahkan beberapa pertanyaan lain jika
dipandang perlu. Tulislah pertanyaan-pertanyaan Anda pada lembar
khusus. Buatlah form berikut pada lembar pertanyaan Anda. Anda
dapat memodifikasi form ini sesuai kebutuhan.
No. Pertanyaan
1.
2.
3.
dst.
3. Mengumpulkan Data
Untuk melengkapi data yang anda kumpulkan, carilah data-data
lain yang berkaitan dengan proses rendering, print to tape, dan print to
disc. Selain sebagai pelengkap, data-data yang Anda temukan dapat
dijadikan sebagai pembanding.
Tanggal
Sumber Bentuk
No. pengambilan Keterangan
informasi informasi
data
1.
2.
3.
dst.
VIDEOGRAFI
4. Mendiskusikan
Diskusikanlah hasil pengamatan dan/atau temuan-temuan yang
Anda dapatkan. Pada tahap ini tiap-tiap anggota dapat saling memberi
masukan untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif.
5. Menyajikan
Hasil diskusi kelompok kemudian disampaikan di depan kelas.
Pada tahap ini, kelompok Anda berkesempatan mendapat masukan-
masukan dari anggota kelompok lain dan dari guru Anda. Jangan lupa
catat secara detail berbagai pertanyaan dan masukan yang diberikan.
D. Penyajian Materi
1. Rendering
Render merupakan proses mengubah file project menjadi
sebuah file yang dapat dijalankan pada media lain. Format file hasil
render ini dapat berbeda, sesuai keinginan. Proses rendering terdiri
atas banyak jenis, di antaranya movie, frame, dan audio.
Yang pertama, render movie. Render movie adalah proses
mengekspor file video yang ada di dalam sequence menjadi file lain
untuk dapat dijalankan pada program media player. File yang
dihasilkan dari render movie ini berupa file dengan ekstensi (*.avi). File
dengan ekstensi (*.avi) ini akan menghasilkan gambar dengan kualtias
baik, sama seperti aslinya. Hanya saja, file jenis ini berukuran besar,
sehingga ruang yang dibutuhkan pun besar.
Yang kedua adalah render frame. Render frame adalah proses
mengekspor file menjadi still image. Render jenis ini diperlukan jika
ingin mengambil gambar video yang ada di dalam sequence.
Yang ketiga, render audio. Render jenis ini diperlukan untuk
mengekspor audio yang ada di dalam sequence. Hasil dari render
audio ini adalah file audio dengan ekstensi (*.wav).
VIDEOGRAFI
2. Langkah-langkah Rendering
a) Susunlah beberapa klip video pada timeline dan berilah beberapa
efek transisi yang diperlukan sehingga tampilan timeline seperti
berikut.
b) Atur work area bar Anda hanya pada timeline klip Anda, dengan
cara geser pada bagian awal dan akhir. Work area bar adalah
seperti gambar berikut ini.
Setelah Anda atur awal dan akhir work area bar sesuai dengan
area yang Anda render jadikan file video AVI, tampilan timeline
yang work area bar yang akan dirender adalah sebagai berikut.,
z
VIDEOGRAFI
Kemudian klik tombol OK, kemudian klik save maka akan terjadi
proses rendering seperti gambar berikut.
g) File hasil render yang berformat AVI bisa anda buka dengan
Windows Media Player atau media player yang ada.
VIDEOGRAFI
3. Burning VCD
Perlu diingat bahwa walaupun kapasitas maksimal VCD adalah
80 menit, durasi yang disarankan untuk satu keping VCD adalah 60
menit. Jika lebih dari itu, dikhawatirkan pembakaran ke VCD akan tidak
sempurna.
Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah kecepatan
pembakaran. Usahakan untuk menggunakan kecepatan rendah
mengingat kecepatan VCD player berbeda-beda. Jika melakukan
burning dengan kecepatan terlalu tinggi, dikhawatirkan VCD player
dengan kecepatan rendah tidak dapat membacanya. Secara detail,
langkah-langkah membuat VCD adalah sebagai berikut.
3) Klik tombol add untuk memasukkan FILE video yang akan di-VCD-
kan.
4) Lihat kota dialog OPEN FILE, lalu pilih FILE VIDEO yang diinginkan
dalam kotak dialog OPEN FILE.
5) Klik tombol ADD untuk memasukkan FILE dan klik CLOSE untuk
mengakhiri
a. Burning DVD
Program Nero juga dapat digunakan untuk membuat video dengan
format DVD. Nero yang digunakan kali ini adalah Nero Start Smart.
Langkah-langkah membuat DVD menggunakan Nero Start Smart
adalah sebagai berikut.
4) Pilih bentuk/style menu yang akan digunakan. Klik dua kali pada bagian
menu yang akan diedit.
6) Klik NEXT untuk menuju ke halaman BURN OPTIONS dan klik tombol
BURN untuk memulai membakar DVD.
VIDEOGRAFI
E. Rangkuman
1. Render merupakan proses mengubah file project menjadi file yang dapat
dijalankan pada media lain. Proses rendering terdiri dari banyak jenis, di
antaranya movie, frame, dan audio.
2. Media banyak digunakan untuk penyimpanan video saat ini ada VCD dan DVD.
Untuk dapat mengekspor sebuah file menjadi VCD dan DVD, Kalian memerlukan
program khusus. Di antara program yang banyak digunakan adalah Nero.