Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN TEKNIK PENYAMBUNGAN

DAN REKAYASA TRAFFIK

Network Planning Jaringan Fixed & Seluler

Nama Penyusun:

Dhaniya Prameswari (2003421041)

BM 3B

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI BROADBAND MULTIMEDIA

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberikan kita nikmat
sehat, iman, dan islam sehingga kita dapat melakukan aktivitas setiap harinya.

Sholawat dan salam senantiasa selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah hingga terang benderang hingga saat ini.

Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang telah mendukung saya
hingga terselesaikannya laporan untuk mata kuliah ini. Semoga hasil laporan ini bermanfaat.

Depok, 9 Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

BAB 1................................................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN.............................................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................... 4

1.3 Tujuan...............................................................................................................................4

BAB 2................................................................................................................................................. 5

PEMBAHASAN.................................................................................................................................5

2.1 Network Planning & Dimensioning........................................................................................5

A. Tujuan dari Network Planning dan Dimensioning adalah................................................................ 5


B. Network Planning dalam lingkungan stabil (1/2)............................................................................. 5
C. NETWORK PLANNING DALAM LINGKUNGAN STABIL (2/2).............................................. 6
D. PROSES PLANNING UNTUK JARINGAN CIRCUIT - SWITCHED..........................................6
2.2 Topologi Jaringan Fixed..................................................................................................7

2.3 Prosedur Traffic Forecasting...........................................................................................7

2.4 Topologi Jaringan Seluler............................................................................................. 19

2.5 Konsep Dasar Traffic Pada Seluler..............................................................................20

1. Volume Trafik............................................................................................................................ 20
2. Intensitas Trafik.........................................................................................................................20
3. Probabilitas Blocking.................................................................................................................20
4. Konsep Peningkatan Kapasitas Sel.......................................................................................... 21
BAB 3............................................................................................................................................... 23

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA...................................................................................... 23

3.1 Pengamatan.................................................................................................................... 23

1. Konsep Fixed Channel Allocation............................................................................................... 23


2. Konsep Channel Sharing..............................................................................................................23
BAB 4............................................................................................................................................... 25

PENUTUP........................................................................................................................................ 25

4.1 Kesimpulan........................................................................................................................... 25
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dengan perkembangan teknologi dan informasi serta pertumbuhan dan penyebaran


penduduk yang sangat pesat sekarang ini, sangatlah memberikan dampak pada segala aspek
kehidupan manusia, salah satunya adalah akan adanya tuntutan untuk berkomunikasi dengan
lancar dalam menyampaikan informasi. Komunikasi adalah merupakan dasar interaksi antar
manusia dan dapat terjadi pada siapa saja baik antara dosen dengan mahasiswa, orang tua
dengan anak, pimpinan dengan bawahan, teman dan lain sebagainya. Dengan hubunganya
sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak
terlepas dari individu yang lain. Secara kodrat manusia akan selalu hidup bersama-sama
dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi yang mempengaruhinya. Mengingat betapa
pentingnya sebuah informasi dalam aspek kehidupan manusia, maka komunikasi pun
akhirnya menjadi bagian yang sangat penting dalam melengkapi kehidupan manusia.

Pada era sekarang ini komunikasi tidak cukup hanya dengan komunikasi langsung (Face
to face). Sebagian besar bentuk komunikasi sudah dilakukan dengan cara tidak langsung
melalui media atau alat komunikasi, salah satunya adalah dengan telepon seluler (handphone).
Kehadiran telepon seluler berawal hanyalah sebagai pengganti telepon tetap (Fixed Line)
seperti telepon rumah dan kantor, tapi kini handphone sudah berkembang menjadi gadget
multifungsi yang 2 wajib dibawa kemanapun.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Traffik Network Planning dan Dimensioning?
2. Apa itu Network Planning pada jaringan seluler dan fixed?
3. Bagaimana konsep dari Network Planning pada jaringan seluler dan fixed?

1.3 Tujuan
Mengetahui apa itu Traffik Network Planning dan Dimensioning pada jaringan sesuler dan
jaringan fixed, mengetahui konsep dasar traffik seluler dan membahas tentang prosedur
Traffic Forecasting.

1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Network Planning & Dimensioning

A. Tujuan dari Network Planning dan Dimensioning adalah


1. Network Planning & Dimensioning untuk Perencanaan dan Pembentukan Jaringan
2. Memastikan bahwa kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan, dapat terpenuhi secara
ekonomis, baik dari sisi operator maupun pelanggan 4 PE

B. Network Planning dalam lingkungan stabil (1/2)


1. Traditional Planning
Bussines Planning → Long and Medium term Network Planning → Short term Network
Planning → Operation and Maintenance

a. Bussines Planning (Perencanaan Bisnis)


Rencana bisnis adalah pernyataan formal atas tujuan berdirinya sebuah
bisnis, serta alasan mengapa pendirinya yakin bahwa tujuan tersebut dapat dicapai,
serta strategi atau rencana-rencana apa yang akan dijalankan untuk mencapai
tujuan tersebut.

b. Long and Medium term Network Planning (Perencanaan Jaringan Jangka Panjang
dan Menengah)
Merupakan proses yang melakukan perencanaan suatu jaringan untuk
waktu yang panjang dan seterusnya.

c. Short term Network Planning (Perencanaan Jaringan Jangka Pendek)


Melakukan pembentukan konsep atau perencanaan dalam waktu dekat dan
tidal memikirkan untuk waktu yang lama.

d. Operation and Maintenance (Operasi dan Pemeliharaan)


Untuk pengaturan upaya menjaga dan mengamankan jaringan agar selalu
dapat berfungsi dengan baik.

2
C. NETWORK PLANNING DALAM LINGKUNGAN STABIL (2/2)
1) Aspek Trafik
– Mengumpulkan data (status saat ini)
 Pengukuran trafik
 Distribusi dan Jumlah pelanggan
– Peramalan
 Skenario Layanan
 Profil dan volume trafik
2) Aspek Teknik
 Optimisasi dan Dimensioning Jaringan
 Topologi dan struktur hirarkikal
 Dimensioning dan pe-rute an trafik
 Pe rute an circuit 6 P

D. PROSES PLANNING UNTUK JARINGAN CIRCUIT - SWITCHED

2
2.2 Topologi Jaringan Fixed

Pada network planning jaringan fixed menggunakan topologi mesh. Topologi


Mesh merupakan sebuah jaringan komputer yang mana untuk bentuk koneksi antara
perangkat komputer akan saling berhubungan secara langsung pada satu jaringan saja.

Perlu diketahui bahwa untuk proses pembuatan dari jaringan topologi mesh ini
tentu saja tidak asal membuatnya, karena harus menggunakan rumus. Sementara untuk
rumus yang digunakan yaitu N(N-1):2. Yang dimaksud N merupakan jumlah dari
komputer, sehingga apabila jaringan topologi terdapat 5 komputer, hal ini berarti untuk
jumlah kabel yang dibutuhkan adalah 5(5-1):2 = 10 koneksi.

2.3 Prosedur Traffic Forecasting

Dalam suatu kasus, terdapat 2000 pelanggan yang tersebar di suatu daerah dan 20
perusahaan dengan masing-masing PBX pada area suatu sentral lokal. Karakteristik trafik
yang dibangkitkan oleh pelanggan dan perusahaan diestimasikan 0,08 erlang dan 0,6
erlang. Jika diramalkan dalam waktu 5 tahun, jumlah pelanggan baru diestimasikan
tumbuh linier dengan rate 200 pelanggan/tahun. Karakteristik trafik yang dibangkitkan
oleh pelanggan diasumsikan tumbuh ke harga 0,09 erlang. Total jumlah perusahaan
dengan PBX sendiri diestimasi menjadi 25 pada akhir perioda peramalan. Tentukan :
a) Berapa intensitas trafik total yang dibangkitkan oleh semua pelanggan?
b) Berapa rate kedatangan dengan asumsi waktu pendudukan rata-rata 4 menit?
c) Berapa estimasi intensitas trafik total pada akhir perioda peramalan?

Jawaban :
a) a = (∑pelanggan× karakteristik trafik) + Σperusahaan × karakteristik trafik
= 2000 x 0,08 + 20 x 0,6 = 172 Erlang
b) h = 4 menit
a 172
   43 panggilan / menit
h 4
Rate kedatangan (λ) dengan asumsi pendudukan rata-rata 4 menit, terdapar rata-rata
43 panggilan dalam kuru waktu 1 menit.

c) � = Σpelanggan + tahun periode × rate × karakteristik trafik +


Σperusahaan × karakteristik trafik
 ((2000  5  200)  0.09  (20  0.6)
 282  12
 294 Erlang

Dikarenakan terdapat pertumbuhan linier dalam waktu 5 tahun, maka jumlah total pelanggan
mula-mula harus dijumlahkan dengan pertumbuhan pelanggan dalam 5 tahun, yang akan
dikalikan dengan pertumbuhan intensitas traffic. Untuk mendapatkan estimasi intensitas traffic
total pada akhir perioda peramalan maka estimasi total perusahaan dalam 5 tahun harus
dijumlahkan dengan total pelanggan dalam 5 tahun.

Sebagai pembuktian bahwa peramalan benar adalah hasil pada matriks akan
sama dengan hasil perhitungan menggunakan rumus. Matriks trafik menyatakan
traffic interest antar sentral (area trafik).
Asumsikan :

 Misal ada 6 sentral lokal serupa.


 Asumsikan setengah dari trafik yang dibangkitkan sentral adalah trafik
lokal dan setengah lainnya diteruskan secara uniform ke lima sentral
lainnya.
Estimasi Traffik

 T(i,i) = 294/2 = 147 Erlangs


 T(i,j) = (294/2)/5 = 29,4 Erlangs
Area 1 2 3 4 5 6 SUM
1 147 29.4 29.4 29.4 29.4 29.4 294
2 29.4 147 29.4 29.4 29.4 29.4 294
3 29.4 29.4 147 29.4 29.4 29.4 294
4 29.4 29.4 29.4 147 29.4 29.4 294
5 29.4 29.4 29.4 29.4 147 29.4 294
6 29.4 29.4 29.4 29.4 29.4 147 294
SUM 294 294 294 294 294 294 1764

1). Call Request di Area 1

NODE 1
Call Requests [(147)+(29.4)+(29.4)+(29.4)+(29.4)+(29.4)]/4
dari area sendiri: = 73.5
[T(1,1) + T(1,2) +
(1,3)+ (1,4) +
(1,5) + (1,6)]/h
Call requests dari (29.4)/4
area 2: = 7.35
T(2,1)/h
Call requests dari (29.4)/4
area 3: = 7.35
T(3,1)/h
Call requests dari ((29.4)/4
area 4: = 7.35
T(4,1)/h
Call requests dari (29.4)/4
area 5: = 7.35
T(5,1)/h
Call Request dari (29.4)/4
Area 6: T(6,1)/h = 7.35

Arrival rate total 111


call requests
(�� ) :
Kapasitas call 222
requests yg
diperlukan (�� ):
2). Call Request di area 2

NODE 2
call requests dari [(147)+(29.4)+(29.4)+(29.4)+(29.4)+(29.4)]/4
area sendiri:
[T(2,1) + T(2,2) + = 73.5
(2,3)+ (2,4) + (2,5)
+ (2,6)]/h
call requests dari (29.4)/4
area 1:
= 7.35
T(1,2)/h

call requests dari (29.4)/4


area 3:
= 7.35
T(3,2)/h

call requests dari ((29.4)/4


area 4:
= 7.35
T(4,2)/h

call requests dari (29.4)/4


area 5:
= 7.35
T(5,2)/h
(29.4)/4
Call Request dari
area 6 : T(6,2)/h = 7.35

Arrival rate otal 111


call requests (�2 ) :
Kapasitas call 222
requests yg
diperlukan (�2 ):
3). Call Request di area 3

NODE 3
call requests dari [(147)+(29.4)+(29.4)+(29.4)+(29.4)+(29.4)]/4
area sendiri: = 73.5
[T(3,1) + T(3,2) +
(3,3)+ (3,4) + (3,5)
+ (3,6)]/h
call requests dari (29.4)/4
area 1: = 7.35
T(1,3)/h
call requests dari (29.4)/4
area 2: = 7.35
T(2,3)/h
call requests dari ((29.4)/4
area 4: = 7.35
T(4,3)/h
call requests dari (29.4)/4
area 5: = 7.35
T(5,3)/h
Call Request dari (29.4)/4
Area 6 : T(6,3)/h = 7.35
Arrival rate total 111
call requests(�� ) :
Kapasitas call 222
requests yg
diperlukan (�� ):
4). Call Request di area 4

NODE 4
call requests dari [(147)+(29.4)+(29.4)+(29.4)+(29.4)+(29.4)]/4
area sendiri: = 73.5
[T(4,1) + T(4,2) +
(4,3)+ (4,4) + (4,5)
+ (4,6)]/h
call requests dari (29.4)/4
area 1: = 7.35
T(1,4)/h
call requests dari (29.4)/4
area 2: = 7.35
T(2,4)/h
call requests dari ((29.4)/4
area 3: = 7.35
T(3,4)/h
call requests dari (29.4)/4
area 5: = 7.35
T(5,4)/h
Call Request dari (29.4)/4
area 6 : T(6,4)/h = 7.35
Arrival rate total 111
call requests(��) :

Kapasitas call 222


requests yg
diperlukan (�� ):
5). Call Request di area 5

NODE 5
call requests dari [(147)+(29.4)+(29.4)+(29.4)+(29.4)+(29.4)]/4
area sendiri :(5,1) +
T(5,2) + (5,3)+ = 73.5
(5,4) + (5,5) +
(5,6)/h
call requests dari (29.4)/4
area 1:
= 7.35
T(1,5)/h

call requests dari (29.4)/4


area 2:
= 7.35
T(2,5)/h

call requests dari ((29.4)/4


area 3:
= 7.35
T(3,5)/h

call requests dari (29.4)/4


area 4:
= 7.35
T(4,5)/h
(29.4)/4
Call Request dari
Area 6 : T(6,5)/h = 7.35

Arrival rate total call 111


requests(�5 ) :
Kapasitas call 222
requests yg
diperlukan (�5 ):
6). Call Request di area 6

NODE 6
–call requests dari [(147)+(29.4)+(29.4)+(29.4)+(29.4)+(29.4)]/4
area sendiri: [T(6,1)
+ T(6,2) + (6,3)+ = 73.5
(6,4) + (6,5) +
(6,6)]/h
call requests dari (29.4)/4
area 1:
= 7.35
T(1,6)/h

call requests dari (29.4)/4


area 2:
= 7.35
T(2,6)/h

call requests dari ((29.4)/4


area 3:
= 7.35
T(3,6)/h

call requests dari (29.4)/4


area 4:
= 7.35
T(4,6)/h
(29.4)/4
Call Request dari
Area 5 : T(5,6)/h = 7.35

Arrival rate total 111


call requests(�6 ) :
Kapasitas call 222
requests yg
diperlukan (�6 ):

Dari tabel-tabel di atas, dapat terlihat bahwa total call request dari setiap node sebesar 111 dan
kapasitas call request atau permintaan panggilan yang diperlukan dalam suatu sentral sebanyak
222 panggilan/menit. Perhitungan call request dapat dicari dengan menjumlahkan besar call
request dari area sendiri dan call request dari area lain, yang terhubung dengan node (sentral)
tersebut.
 Perhitungan Link

Untuk perhitungan link, dapat dihitung dengan cara menjumlahkan berapa


traffic yang dibangkitkan terhadap kedua sentral. Perhitungan link ini bertujuan
untuk menentukan besarnya kapasitas call request atau permintaaan panggilan
yang terjadi saat kedua sentral saling berkomunikasi. Misalnya ada dua sentral
A dan B, perhitungan ini dapat diselesaikan dengan menjumlahkan besar traffic
pada sentral A ketika terhubung dengan sentral B begitu juga sebaliknya

 Analisa Link 1-2


o Total offered traffic :
a (1-2) = T (1,2) + T (2,1)
= 29,4 + 29,4
= 58,8 Erlang ≈ 58 Erlang
o Kapasitas diperlukan :
n (1-2) = min (i│Erl (i,58) < 2%
n (1-2) = 69 kanal
 Analisa Link 1-6
o Total offered traffic :
a (1-6) = T (1,6) + T (6,1)
= 29,4 + 29,4
= 58,8 Erlang ≈ 58 Erlang
o Kapasitas diperlukan :
n (1-6) = min (i│Erl (i,58) < 2%
n (1-6) = 69 kanal
 Analisa Link 2-3
o Total offered traffic :
a (2-3) = T (2,3) + T (3,2)
= 29,4 + 29,4
= 58,8 Erlang ≈ 58 Erlang

o Kapasitas diperlukan :
n (2-3) = min (i│Erl (i,58) < 2%
n (2-3) = 69kanal
 Analisa Link 2-6
o Total offered traffic :
a (2-6) = T (2,6) + T (6,2)
= 29,4 + 29,4
= 58,8 Erlang ≈ 58 Erlang
o Kapasitas diperlukan :
n (2-6) = min (i│Erl (i,58) < 2%
n (2-6) = 69 kanal
 Analisa Link 3-1
o Total offered traffic :
a (3-1) = T (3,1) + T (1,3)
= 29,4 + 29,4
= 58,8 Erlang ≈ 58 Erlang
o Kapasitas diperlukan :
n (2-6) = min (i│Erl (i,58) < 2%
n (2-6) = 69 kanal
 Analisa Link 3-4
o Total offered traffic :
a (3-4) = T (3,4) + T (4,3)
= 29,4 + 29,4
= 58,8 Erlang ≈ 58 Erlang
o Kapasitas diperlukan :
n (3-4) = min (i│Erl (i,58) < 2%
n (3-4) = 69 kanal
 Analisa Link 3-5
o Total offered traffic :
a (3-5) = T (3,5) + T (5,3)
= 29,4 + 29,4
= 58,8 Erlang ≈ 58 Erlang
o Kapasitas diperlukan :
n (3-4) = min (i│Erl (i,58) < 2%
n (3-4) = 69 kanal
 Analisa Link 3-6
o Total offered traffic :
a (3-6) = T (3,6) + T (6,3)
= 29,4 + 29,4
= 58,8 Erlang ≈ 58 Erlang
o Kapasitas diperlukan :
n (3-4) = min (i│Erl (i,58) < 2% n (3-4) = 69 kanal
 Analisa Link 4-5
o Total offered traffic :
a (4-5) = T (4,5) + T (5,4)
= 29,4 + 29,4
= 58,8 Erlang ≈ 58 Erlang
o Kapasitas diperlukan :
n (3-4) = min (i│Erl (i,58) < 2%
n (3-4) = 69 kanal
 Analisa Link 4-6
o Total offered traffic :
a (4-6) = T (4,6) + T (4,6)
= 29,4 + 29,4
= 58,8 Erlang ≈ 58 Erlang
o Kapasitas diperlukan :
n (3-4) = min (i│Erl (i,58) < 2%
n (3-4) = 69 kanal
 Analisa Link 4-1
o Total offered traffic :
a (4-1) = T (4,1) + T (1,4)
= 29,4 + 29,4
= 58,8 Erlang ≈ 58 Erlang
o Kapasitas diperlukan :
n (2-6) = min (i│Erl (i,58) < 2%
n (2-6) = 69 kanal
 Analisa Link 5-6
o Total offered traffic :
a (5-6) = T (5,6) + T (6,5)
= 29,4 + 29,4
= 58,8 Erlang ≈ 58 Erlang
o Kapasitas diperlukan :
n (3-4) = min (i│Erl (i,58) < 2%
n (3-4) = 69 kanal
 Analisa Link 5-2
o Total offered traffic :
a (5-2) = T (5,2) + T (2,5)
= 29,4 + 29,4
= 58,8 Erlang ≈ 58 Erlang
o Kapasitas diperlukan :
n (2-6) = min (i│Erl (i,58) < 2%
n (2-6) = 69 kanal
 Analisa Link 5-1
o Total offered traffic :
a (5-1) = T (5,1) + T (1,5)
= 29,4 + 29,4
= 58,8 Erlang ≈ 58 Erlang
o Kapasitas diperlukan :
n (2-6) = min (i│Erl (i,58) < 2%
n (2-6) = 69 kanal
 Analisa Link 6-1
o Total offered traffic :
a (6-1) = T (6,1) + T (1,6)
= 29,4 + 29,4
= 58,8 Erlang ≈ 58 Erlang
o Kapasitas diperlukan :
n (2-6) = min (i│Erl (i,58) < 2%
n (2-6) = 69 kanal
2.4 Topologi Jaringan Seluler

Base Transceiver Station atau disingkat BTS adalah suatu infrastruktur telekomunikasi
yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara perangkat komunikasi dan jaringan operator.
Fungsi BTS adalah mengirimkan dan menerima sinyal radio ke perangkat komunikasi
seperti telepon seluler, telepon rumah dan sejenis gawai lainnya, kemudian sinyal radio
tersebut akan diubah menjadi sinyal digital yang selanjutnya dikirim ke terminal lainnya
menjadi sebuah pesan atau data.
2.5 Konsep Dasar Traffic Pada Seluler

1. Volume Trafik
Volume trafik didefinisikan sebagai total waktu pendudukan dari seluruh panggilan yang
menduduki suatu perangkat/saluran. Jika, c adalah panggilan dan h adalah waktu pendudukan
suatu saluran oleh suatu panggilan (holding time), maka :

Atau
V=c×h
(mengalikan jumlah panggilan dengan ratarata waktu pendudukan saluran)

2. Intensitas Trafik
Intensitas trafik didefinisikan sebagai jumlah waktu pendudukan per satuan waktu pengamatan
(T).

Sedangkan banyaknya panggilan per satuan waktu disebut dengan laju kedatangan panggailan
(arrival rate).

3. Probabilitas Blocking
Probabilitas Blocking didefinisikan sebagi probabilitas seluruh saluran (server) dalam system
sedang sibuk. Jika seluruh saluran sibuk, tidak ada trafik yang bisa dilayani oleh system dan
panggilan yang datang akan ditolak.

15
4. Konsep Peningkatan Kapasitas Sel
 FCA
Alokasi Saluran Tetap adalah strategi di mana jumlah saluran atau saluran suara tetap
dialokasikan ke sel. Setelah saluran dialokasikan ke sel tertentu maka mereka tidak dapat
diubah. Dalam FCA, saluran dialokasikan dengan cara yang memaksimalkan penggunaan
kembali Frekuensi. Untuk mengetahui jumlah pelanggan yang menggunakan dapat dihitung
dengan cara:
Antena Omnidirectional

(dengan A = (N,B) yang merupakan traffic yangdisediakan pada tabel erlang B)


Antena Sektoral

(Dengan A = (N,B) tabel erlang B)

 Channel Sharing
Channel sharring bergantung pada kondisi trafik setempat, pengelompokan kanal frekuensi
dapat dibagi diantara dua cell sites jika menggunakan antena omnidireksional atau dibagi
diantara dua permukaan pada cell sites jika menggunakan antena direksional. Untuk
mengetahui jumlah pelanggan yang menggunakan dapat dihitungn dengan cara:

Antena Omnidirectional
(Dengan A = (N,B) tabel erlang B)

Antena Sektoral

(Dengan A = (N,B) tabel erlang B)


BAB 3
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
3.1 Pengamatan
Terdapat sebuah jaringan seluler dengan 15 kanal/sektor. Sektor yang dimiliki adalah 5 sektor
dengan waktu pendudukan rata-rata 3 menit dan probabilitas blocking sebesar 2%.
1. Konsep Fixed Channel Allocation

a. Dengan antenna omnidirectional


Ae = A(N,B) -> didapat dari tabel Erlang B
Ae = A(75, 2%) = 63,90 E

������� ������� � × 60 �����


Jumlah user (M) = ����� ���������� ����−���� (�����)

63,90 ×60 �����


M= 2 �����
= 1917 ����

b. Dengan sektoral

������� ������� � × 60 �����


Jumlah user (M) = ����� ���������� ����−���� (�����)

Ae = A(N,B) -> didapat dari tabel Erlang B


Ae = A(15, 2%) = 9,010 E
9,010 ×60 �����
Ms = 3 �����
= 180,2 ≈ 181 ����
MTotal = Ms × jumlah sektor = 181 × 5 = 905 user

Dengan melihat hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa akan lebih banyak user yang
mampu ditampung sistem jika menggunakan antenna omnidirectional.

2. Konsep Channel Sharing

a. Dengan antenna omnidirectional

������� ������� � × 60 �����


Jumlah user (M) = ����� ���������� ����−���� (�����)

1
A= 2
� �1, � + � �2, � − � ∆�, �

Diketahui : N1 = 75 ( kanal awal )


N = 10 ( kanal yang dapat digunakan bersama )
N2 = 85 ( jumlah kanal )
1
A = 2
� �1, � + � �2, � – � ∆�, �
1
= 2
� 75, 2% + � 85, 2% – � 10, 2%
1
= 2
63,90 + 73,49 − 5,084
= 66,153 E
66,153 × 60 �����
M = 3 �����
= 1323,06 ≈ 1324 ����

b. Dengan antenna sectoral

������� ������� � × 60 �����


Jumlah user (M) = ����� ���������� ����−���� (�����)

1
A= 2
� �1, � + � �2, � − � ∆�, �

Diketahui : N1 = 75 ( kanal awal )


N/sektor = 75/5 = 15
N = 10 ( kanal yang dapat digunakan bersama )
N2 = N1 + ΔN
= 15 + 10 = 25

- user per sektor


1
A = 2
� �1, � + � �2 , � – � ∆�, �
1
= 2
� 15, 2% + � 25 , 2% – � 10, 2%
1
= 2
9,010 + 17,51 − 5,084
= 10,718 E

10,718 ×60 �����


Ms = 3 �����
= 214,36 ≈ 215 ����/������
MTotal = Ms × jumlah sektor = 215 × 5 = 1.075 user

Dengan melihat hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa akan lebih banyak user yang
mampu ditampung sistem jika menggunakan antenna omnidirectional.

Sistem Antenna
Omnidirectional Sectoral
Fixed Channel Allocation 1917 user 905 user
Channel Sharing 1324 user 1075 user
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dengan demikian perkembangan teknologi dan informasi serta pertumbuhan dan
penyebaran penduduk yang sangat pesat sekarang ini, sangatlah memberikan dampak pada
segala aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah akan adanya tuntutan untuk
berkomunikasi dengan lancar dalam menyampaikan informasi. Tujuan dari Network Planning
dan Dimensioning adalah Network Planning & Dimensioning untuk Perencanaan dan
Pembentukan Jaringan Memastikan bahwa kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan, dapat
terpenuhi secara ekonomis, baik dari sisi operator maupun pelanggan.

Long and Medium term Network Planning (Perencanaan Jaringan Jangka Panjang dan
Menengah) Merupakan proses yang melakukan perencanaan suatu jaringan untuk waktu yang
panjang dan seterusnya. Aspek Trafik Mengumpulkan data (status saat ini) Pengukuran trafik
Distribusi dan Jumlah pelanggan Peramalan Skenario Layanan Profil dan volume trafik Aspek
Teknik Optimisasi dan Dimensioning Jaringan Topologi dan struktur hirarkikal Dimensioning
dan pe-rute an trafik Pe rute an circuit 6 P.
Daftar Pustaka :

1. http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/230/3/BAB%20I.pdf (diakses pada 8 januari


2022)
2. http://prima.lecturer.pens.ac.id/RekayasaTrafik/Topik-8a.pdf (diakses pada 9 januari
2022)
3. https://qwords.com/blog/pengertian-topologi-mesh-serta-kelebihan-dan-
kekurangannya/ (diakses pada 10 januari 2022)
4. http://dastelkom.blogspot.com/2014/10/topologi-seluler.html (diakses pada 10 januari
2022)

Anda mungkin juga menyukai