Anda di halaman 1dari 2

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Reza Ardiansyah Suparno

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044828143

Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP413/SISTEM HUKUM INDONESIA

Kode/Nama UPBJJ : 21/JAKARTA

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN

1. Menurut pendapat saya seharus nya hukuman yang di jatuhkan kepada pelaku tindak asusila harus
mendapatkan hukum yang setimpal dan pasal yang di gunakan pun harus ada revisi untuk menjadikan
hukum di negara kita lebih kuat dan lebih ditakutkan lagi oleh masyarakat yang ingin
melanggarnya,karena berdasarkan pasal 27 ayat (1) UU ITE itu menurut saya masih lemah kekuatan
hukum nya walau sudah ada revisi di tahun 2016 lalu.

2. 1). Merujuk pada pasal 18B ayat (2) UUD 1945 dimana menyebutkan”Negara mengakui dan
menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya
sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang” yang berarti bahwa negara
mengakui keberadaan hukum adat serta konstitusional haknya dalam system hukum
Indonesia.Polemik yang sering timbul adalah dalam hal pengakuan hak ulayat atau kepemilikan
hak atas tanah. Hak ulayat yaitu hak penguasaan atas tanah masyarakat hukum adat yang dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan diakui oleh negara dimana dalam teorinya hak ulayat
dapat mengembang (menguat) dan mengempis (melemah) sama juga halnya dengan hak-hak
perorangan dan ini pula yang merupakan sifat istimewa hak-hak atas tanah yang tunduk pada hukum
adat, “semakin kuat kedudukan hak ulayat maka hak milik atas tanah itu semakin mengempis
tetapi apabila semakin kuat hak milik itu maka keberadaan hak ulayat itu akan berakhir”. Dengan
telah diakuinya hak-hak kesatuan masyarakat hukum adat tetapi mengapa masih banyak permasalahan
itu terjadi di daerah- daerah Indonesia. Banyak penggunaan tanah ulayat yang berakhir
sengketa karena tidak sesuai dengan seharusnya.

2). Sejarah Hukum Indonesia sebelum dan selama penjajahan kolonial Belanda itu dikaitkan
dengan keadaan dan sosiologi Hukum, maupun Penerapan Hukum di negara kita, terutama yang
terjadi di Tanah Air kita sejak akhir abad ke-20 dan permulaan abad ke-21 ini, Terutama sejak Reformasi UUD
dan semangat Hukum Positif yang sangat berubah, dibandingkan dengan semangat/UUD 1945 yang
asli. Harus diakui, bahwa dalam 40 tahun terakhir, Indonesia sudah mencapai kemajuan fisik yang
sangat menakjubkan (jika dinilai oleh orang yang masih mengalami zaman penjajahan pada permulaan
abad ke-20). Namun sangat disayangkan bahwa Cita-cita Pejuang kemerdekaan kita (sejak Budi Utomo
sampai Perang Kemerdekaan di tahun 1950-an) yang tertuang di dalam Pancasila dan UUD 1945 (yang asli)
sudah hampir terlupakan dan diganti oleh sikap berpura-pura, keserakahan, pertikaian demi
dominasi serta berbagai kegaduhan di tahun 2015 dan sebelumnya, yang sangat merisaukan
“generasi tua” (founding parents kita) akan nasib anak-cucu, bangsa dan negara kita

3. (A). tetap ketiga anak nya si A satu laki-laki dan dua perempuan
(B). anak perempuan masing-masing 1/2 bagian sedangkan laki-laki 1 bagian

(A). Yaitu B dan C karena ia masih keluarga kandung dari si A


(B). D,Z,E,F dan G karena bukan saudara kandung dari si A dan keluarga kandung si A yaitu B dan
C yang masih berhak memiliki harta waris dari si A.

Anda mungkin juga menyukai