Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
SILVIEYANA RAHMAT
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
1. SOAL
A. Setelah Anda membaca kasus diatas, coba Anda simpulkan tindakan yang dilakukan oleh masing-
masing pihak dan berikan alasan Anda dikaitkan dengan hukum perjanjian! Menurut Anda, apakah
Jawab:
Berdasarkan kasus yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan oleh pihak penjua
adalah menjual sapi kepada pembeli dengan mengikatkan diri dalam perjanjian jual beli yang dilakukan
secara lisan. Sementara itu, tindakan yang dilakukan oleh pihak pembeli adalah membeli sapi dari
penjual dengan mengikatkan diri dalam perjanjian jual beli yang dilakukan secara lisan dan terlambat
dalam melunasi sisa harga sapi yang telah disepakati dalam perjanjian tersebut.
Alasan yang dapat diberikan untuk tindakan yang dilakukan oleh masing-masing pihak adalah sebagai
berikut:
Tindakan yang dilakukan oleh pihak penjual, yaitu menjual sapi kepada pembeli, merupakan
tindakan yang sah menurut hukum perjanjian. Sebagai penjual, ia memiliki hak untuk menjual
barang yang dimilikinya kepada pihak lain dengan syarat-syarat yang disepakati bersama.
Tindakan yang dilakukan oleh pihak pembeli, yaitu membeli sapi dari penjual dengan mengikatkan
diri dalam perjanjian jual beli yang dilakukan secara lisan, juga merupakan tindakan yang sah
menurut hukum perjanjian. Sebagai pembeli, ia memiliki hak untuk membeli barang yang dijual oleh
penjual dengan syarat-syarat yang disepakati bersama. Namun, tindakan pembeli yang terlambat
dalam melunasi sisa harga sapi merupakan pelanggaran terhadap perjanjian yang telah disepakati
B. Jelaskan unsur-unsur perjanjian apa saja yang muncul pada kasus tersebut!
Jawab:
Subject matter (objek perjanjian), yaitu sapi yang dijual oleh pihak penjual kepada pembeli.
Harga (price), yaitu jumlah uang yang harus dibayarkan oleh pembeli kepada penjual sebagai
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
imbalan
atas sapi yang dijual. Dalam kasus tersebut, disebutkan bahwa pembeli harus membayar uang muka
sebesar 30% dari harga sapi sebesar 20 juta rupiah, dan sisa pembayaran harus dilakukan satu
Waktu (time), yaitu batas waktu yang ditentukan untuk pelunasan sisa pembayaran harga sapi oleh
pembeli. Dalam kasus tersebut, disebutkan bahwa sisa pembayaran harus dilakukan satu minggu
setelah pembayaran uang muka. Kekuatan hukum (legal capacity), yaitu kemampuan pihak-pihak
yang terlibat dalam perjanjian untuk membuat perjanjian yang sah menurut hukum. Dalam kasus
tersebut, terdapat kemampuan hukum dari kedua belah pihak untuk membuat perjanjian jual beli
sapi yang sah menurut hukum. Formalitas (formality), yaitu bentuk atau cara perjanjian tersebut
dibuat. Dalam kasus tersebut, perjanjian jual beli sapi tersebut dibuat secara lisan, tanpa
menggunakan bentuk tertulis atau dokumen resmi. Namun, kekuatan hukum perjanjian tersebut
mengikat kedua belah pihak serta sah dan berlaku sebagai undang-undang bagi kedua belah pihak.
2. Soal
A. Selain upaya hukum melalui gugatan peradilan, apakah penyelesaian sengketa merek MY BABY
dengan FURE BABY dapat diselesaikan dengan cara lainnya? Jelaskan pendapat Anda!
Jawab:
Selain upaya hukum melalui gugatan peradilan, penyelesaian sengketa merek MY BABY dengan
PURE BABY juga dapat diselesaikan dengan cara lain, yaitu melalui mediasi atau arbitrase.
Mediasi adalah suatu proses untuk menyelesaikan sengketa secara damai dengan bantuan mediator
yang tidak memiliki kewenangan untuk memutuskan sengketa tersebut. Mediator berfungsi sebagai
pihak yang membantu kedua belah pihak dalam sengketa untuk menemukan solusi yang dapat
diterima bersama.
Arbitrase adalah suatu proses untuk menyelesaikan sengketa dengan mempercayakan putusan
kepada arbiter atau pengadilan tidak resmi yang dipilih oleh kedua belah pihak yang bersengketa.
Putusan yang dikeluarkan oleh arbiter atau pengadilan tidak resmi tersebut merupakan putusan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
yang sah dan mengikat bagi kedua belah pihak yang bersengketa.
Kedua cara tersebut merupakan alternatif yang dapat dipertimbangkan oleh kedua belah pihak
dalam sengketa merek MY BABY dengan PURE BABY, terutamajika kedua belah pihak ingin
menyelesaikan sengketa tersebut secara cepat dan efisien tanpa harus melalui proses peradilan yang
b. Jelaskan pendapat Anda, sengketa merek tersebut diajukan kemana dan sangsi hukum apa yang
Jawab:
Sengketa merek MY BABY dengan PURE BABY diajukan ke Pengadilan Niaga, yaitu salah satu
pengadilan yang memiliki wewenang untuk menyelesaikan sengketa yang berkaitan dengan
kekayaan intelektual, termasuk sengketa merek. Sangsi hukum yang diberikan kepada pihak yang
melakukan peniruan produk tergantung dari tingkat kesalahan yang dilakukan. Jika peniruan produk
tersebut dilakukan secara sengaja dan dengan niat untuk merugikan pihak lain, maka dapat
diberikan sangsi hukum berupa denda atau hukuman penjara. Namun jika peniruan produk tersebut
dilakukan tanpa niat untuk merugikan pihak lain, maka dapat diberikan sangsi hukum berupa
perintah untuk menghentikan kegiatan tersebut dan memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan.
3. Soal
a. Setelah membaca kasus diatas, coba Anda analisa jenis kejahatan pasar modal apa yang terjadi? Dan
Jawab:
Setelah membaca kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa kejahatan pasar modal yang terjadi
adalah insider trading. Insider trading adalah suatu tindakan memperdagangkan saham atau
instrumen keuangan lainnya dengan menggunakan informasi rahasia yang tidak tersedia untuk
publik. Dalam kasus tersebut, para eksekutif di Tyco, yaitu Dennis Kozlowski, Mark Swartz, dan
Mark Belnick, diduga melakukan insider trading dengan mengatur penjualan saham Tyco tanpa izin
yang dilaporkan bernilai US$ 450 juta, serta menerima pinjaman rendah-hingga-tanpa bunga
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
sebesar US$ 170 juta tanpa persetujuan pemegang saham. Informasi tersebut merupakan
tersedia untuk publik dan dapat memberikan keuntungan kepada mereka yang memiliki informasi
tersebut.
b. Kasus tersebut diatas mengakibatkan hilangnya kepercayaan investor terhadap likuiditas saham Tyco,
jelaskan menurut pendapat anda, upaya apa yang sebaiknya dilakukan Tyco untuk mengembalikan
Jawab:
Upaya yang sebaiknya dilakukan oleh Tyco untuk mengembalikan kepercayaan investor adalah
dengan memperbaiki sistem pengendalian intern dan transparasi keuangan perusahaan. Tyco juga
harus memastikan bahwa tidak terjadi lagi tindakan insider trading atau tindakan tidak etis lainnya
Selain itu, Tyco juga dapat melakukan komunikasi yang efektif dengan investor, terutama mengenai
kondisi keuangan perusahaan dan rencana – rencana yang akan dilakukan untuk memperbaiki
kinerja perusahaan. Tyco juga dapat menunjuk pihak independen untuk melakukan audit keuangan
perusahaan secara berkala untuk memberikan kepercayaan kepada investor bahwa laporan
4. Soal
a. Setelah membaca kasus diatas coba Anda analisis sanksi hukum terhadap pelaku persaingan usaha
yang melakukan tindakan penimbunan masker N95 sebagai bentuk persaingan usaha tidak sehat?
Jawab:
Setelah membaca kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa kelangkaan masker di Indonesia
disebabkan oleh tingginya permintaan masker dari china sebagai usaha untuk menekan laju
penyebaran virus corona. Selain itu, kelangkaan juga disebabkan oleh kurangnya ketersediaan
masker di pasar Indonesia, yang disebabkan oleh langkanya supply dari produsen dan sales.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
b. Usaha preventif apa yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi tindakan penimbunan masker
Jawab:
Untuk mengatasi masalah kelangkaan masker di Indonesia, pemerintah dapat melakukan beberapa
upaya seperti mengatur kebutuhan masker yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia terlebih
dahulu sebelum mengekspor ke negara lain, meningkatkan produksi masker di dalam negeri, serta
mengatur harga masker agar tidak terlalu tinggi. Pemerintah juga dapat bekerja sama dengan