pada rangkaian arus searah kita mengenal besaran arus listrik . arus listrik disebut juga arus
konvensional yaitu aliran muatan positif yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah arus
listrik yang hanya mengalir ke satu arah disebut arus searah atau Dayak caren disingkat dengan DC ,
jadi rangkaian arus searah berhubungan dengan muatan listrik yang bergerak dalam penghantar
yang disebabkan adanya beda potensial
besarnya kuat arus bergantung pada jumlah muatan yang mengalir melalui suatu penghantar tiap
satuan waktu dituliskan dalam persamaan.
I = q/t =n.e/t
t : Waktu (S)
n : Jumlah elektron
CATATAN:
Arus listrik : aliran muatan positif dalam suatu penghantar , mengalir potensial tinggi ke potensial
rendah
Kuat arus listrik : banyaknya muatan yang mengalir tiap satuan waktu
Selain menggunakan rumus kuat arus dan tegangan listrik juga dapat kita tentukan dengan alat
ukur listrik . Amperemeter untuk mengukur kuat arus listrik semua komponennya disusun secara
seri, sedangkan voltmeter mengukur tegangan listrik yang disusun secara paralel .
Untuk mengetahui hasil pengukurannya = Skala yang ditunjuk : Skala maksimum × Batas ukur
Hukum Ohm
jorse himer ohm yang menyatakan bahwa kuat arus yang mengalir sebanding dengan beda
potensial pada ujung ujung penghantar dan berbanding terbalik dengan hambatan penghantar
pernyataan ini dikenal dengan hukum ohm
R : hambatan (Ohm)
Grafik hubungan beda potensj dengan kuat arus listrik adalah semakin besar beda potensial maka
kuat arus akan semakin besar , berarti semakin besar kuat arus maka hambatan semakin kecil dan
sebaliknya
Hambatan kawat
R=PL/A
A = ¼πd² = πr²
Jika ada dua kawat berbeda maka diperoleh nilai hambatan pada kawat tersebut pada persamaan