Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS

Sifat KYNA dalam Keadaan Patologis Saluran Pencernaan

Banyak peneliti telah menganalisis sifat KYNA dalam patologi saluran pencernaan.
Menurut Glavin, KYNA melindungi terhadap ulserasi lambung dan duodenum yang disebabkan
oleh kerang Atlantik yang beracun. Selanjutnya, Glavin dan Pinsky menemukan bahwa KYNA
melemahkan ulkus yang diinduksi stres dan etanol pada tikus. KYNA juga ditemukan
menghambat hipermotilitas usus dan aktivitas xanthine oxi dase selama obstruksi usus
eksperimental pada anjing. Selain itu, Varga menunjukkan bahwa KYNA menurunkan motilitas
dan aktivasi inflamasi pada fase awal kolitis eksperimental akut

Menariknya, kadar KYNA dalam serum ditemukan lebih tinggi pada pasien penyakit
inflamasi usus sementara ditemukan lebih rendah pada pasien sindrom iritasi usus besar,
dibandingkan dengan subjek sehat. Temuan kedua dikonfirmasi oleh Christmas yang
menemukan bahwa Kadar KYNA dalam serum cenderung menurun pada pasien sindrom iritasi
usus besar. Akhirnya, konsentrasi tinggi KYNA terdeteksi dalam aspirasi lendir yang dinilai dari
sekum atau kolon asenden pasien yang menderita adenoma kanker kolorektal.

Secara keseluruhan, laporan ilmiah menunjukkan bahwa KYNA mungkin memiliki


pengaruh positif pada jumlah patologi saluran pencernaan, terutama mengenai bisul, obstruksi
usus besar atau kolitis. Ada beberapa perselisihan mengenai apakah KYNA memberikan
tindakan positif atau negatif pada penyakit usus karena peningkatan kadar KYNA pada neoplasia
usus besar tidak dapat ditafsirkan baik mendukung atau melawan KYNA, karena mekanisme
kerjanya pada penyakit yang disebutkan belum diketahui. . Baru-baru ini, peningkatan KYNA
dari ekspresi penghambat kinase yang bergantung pada siklin, p21 Waf1/Cip1, dan
penghambatan proliferasi sel dan sintesis DNA dalam garis sel adenokarsinoma HT-29 kolon
telah dijelaskan.

Kesimpulan

Tinjauan data yang tersedia menunjukkan bahwa KYNA hadir dalam lumen sistem
pencernaan dalam konsentrasi tinggi. Selain itu, KYNA diproduksi dalam tubuh manusia dari
triptofan serta diserap olehnya dari berbagai makanan dan herbal. Ini juga dapat diproduksi oleh
flora usus. Banyak peneliti menunjukkan bahwa KYNA mungkin memainkan peran penting
dalam fungsi sistem pencernaan. Menariknya, studi terbaru menunjukkan bahwa KYNA
mungkin memiliki sifat terapeutik bila digunakan untuk mengobati penyakit pada saluran
pencernaan.

Namun demikian, banyak pertanyaan masih perlu dijawab. Tidak ada data ilmiah yang
merinci tingkat ekskresi KYNA dengan feses. Selanjutnya, kemampuan bakteri usus untuk
menghasilkan KYNA dan tingkat produksi selanjutnya harus diselidiki.

Selain itu, keberadaan sirkulasi enterohepatik KYNA juga memerlukan studi karena
KYNA diekskresikan dalam empedu dan dapat diserap dari usus. Secara khusus, efektivitas
penyerapan di berbagai bagian sistem pencernaan perlu penjelasan lebih lanjut.

Tidak ada data yang jelas mengenai asupan KYNA harian yang optimal oleh manusia dan
permintaan harian mereka untuk itu. Akibatnya, tidak ada data yang merinci apakah ada
kemungkinan kekurangan KYNA pada organisme manusia dan, jika demikian, hasil yang
dihasilkan oleh kekurangan tersebut. Kami merekomendasikan penyakit saluran pencernaan dan
keadaan malnutrisi dianalisis secara menyeluruh, karena pasokan KYNA eksogen harian
mungkin tidak cukup untuk menutupi kehilangannya melalui, misalnya urin.

Pengaruh KYNA pada enterosit juga memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Dan terakhir,
peran KYNA dalam perkembangan tumor perlu dipelajari.

Studi selanjutnya dapat menentukan apakah itu disarankan mampu melengkapi KYNA ke
organisme manusia.
ANALISIS

Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Saluran Pencernaan Menggunakan Metode


Dempter Shafer
Penyakit pencernaan adalah semua penyakit yang terjadi pada saluran pencernaan.
Penyakit ini merupakan golongan besar dari penyakit pada organ esofagus, lambung, duodenum
bagian pertama, kedua dan ketiga, jejunum, ileum, kolon, kolon sigmoid, dan rektum [10].
Penyakit pada saluran pencernaan merupakan penyakit yang berbahaya dan banyak
menyebabkan kematian. Berdasarkan data dari WHO (World Health Organization), penyakit
pada saluran pencernaan, diantaranya kanker usus merupakan penyakit yang paling banyak
menyebabkan kematian nomor 6 di dunia, dan penyakit diare merupakan penyakit yang
menyebabkan kematian nomor 7 di dunia. Sistem pencernaan pada manusia merupakan salah
satu organ vital bagi tubuh, sehingga kesehatan sistem pencernaan sangatlah penting untuk
dijaga. Mengingat fungsi dari sistem pencernaan sebagai tempat atau alat untuk mencerna setiap
makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh manusia. Kesadaran akan kesehatan
masyarakat yang masih rendah, kebiasaan hidup dari masyarakat yang selalu ingin hidup praktis,
perilaku dan pola pikir yang cenderung mengarah bergaya hidup tidak sehat, pengetahuan
masyarakat yang sedikit akan gejalagejala awal dari suatu penyakit merupakan salah faktor-
faktor penyebab penyakit menjadi parah ketika penderita ditangani oleh tenaga paramedis,
sehingga perlu adanya suatu sistem untuk mendiagnosa penyakit pada saluran pencernaan
beserta saran atau solusi yang diperlukan sesuai medis. Sistem pakar adalah sistem yang
berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer agar komputer dapat menyelesaikan
masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para pakar. Tujuan mengembangkan sistem pakar
sebenarnya bukan untuk menggantikan peran manusia, tetapi untuk mengalihkan pengetahuan
manusia ke dalam bentuk sistem, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak dan tidak terbatas
oleh waktu. Kemampuan sistem dalam mendiagnosa suatu gejala memanglah tidak sebaik
seorang dokter ahli, masih banyak hal yang tidak pasti atau tidak konsisten yang dapat
menyebabkan kemungkinan kesalahan diagnosa. Ketidak konsistenan ini dapat menyebabkan
kekaburan hasil diagnosa sistem dan menjadi sebuah pertanyaan baru tentang besarnya
persentasi kepastian hasil tersebut. Perhitungan ketidakpastian sangat diperlukan dalam sistem
pakar, agar hasil diagnosa sistem dapat meyakinkan seperti layaknya diagnosa seorang ahli
pakar. Sistem pakar mempunyai 2 metode yaitu metode kepastian Certainty Factor dan metode
ketidakpastian yang antara lain: Bayes, Dempster Shafer dan Fuzzy. Perhitungan ketidakpastian
sistem dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satu metode yang dapat digunakan adalah
metode Demspter Shafer. Meode ini diharapkan dapat menghasilkan diagnosa yang lebih tepat
dan mempunyai kepastian yang lebih kuat tanpa adanya perubahan ataupun penambahan pada
pengetahuannya. Perkembangan sistem pakar saat ini, berdasarkan referensi yang didapat belum
ada sistem pakar yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit saluran pencernaan dengan
memanfaatkan metode Dempster Shafer. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka
akan dibuat “Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Saluran Pencernaan Menggunakan
Metode Dempster Shafer”.
Penyakit saluran pencernaan merupakan penyakit yang berbahaya dan menyebabkan
kematian nomor 6 di dunia, dikarenakan pengetahuan akan gejala awal suatu penyakit yang
kurang, kesadaran akan kesehatan masyarakat yang masih rendah, kebiasaan hidup, perilaku dan
pola pikir dari masyarakat yang ingin hidup praktis, sarana media penyampaian informasi
tentang penyakit yang masih kurang, serta minimnya jumlah tenaga medis merupakan masalah
yang dihadapi dalam kasus ini, sehingga perlu adanya media bantu berupa sistem yang dapat
memberikan solusi yang tepat untuk dapat menangani permasalahan tersebut. Aplikasi yang
dikembangkan ini bertujuan untuk membantu memberikan informasi yang jelas bagi pasien atau
masyarakat umum dan bagi tenaga medis diharapkan dapat membantu dalam penanganannya
memberikan solusi yang tepat, dengan hanya memperhatikan gejala- gejala yang dialami.
Subjek dalam penelitian ini adalah sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit saluran
pencernaan. Pada penelitian ini menggunakan metode ketidakpastiannya menggunakan metode
Dempster Shafer. Langkah pengembangan sistem pakar ini diawali analisis kebutuhan sistem,
perancangan sistem, implementasi, integrasi dan pengujian sistem dengan black box test dan
alpha test. Perancangan sistem diimplementasikan ke dalam bahasa menggunakan Visual Basic
6.0 dan Microsoft Access.
Hasil penelitian ini adalah sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit saluran
pencernaan sebanyak 19 jenis penyakit dan menggunakan metode Dempster Shafer untuk
mendapatkan nilai kepastian berupa persentase pada hasil diagnosa penyakitnya. Berdasarkan
hasil pengujian program maka dapat disimpulkan bahwa program ini layak digunakan dan dapat
membantu user yaitu pasien dan tenaga medis.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengembangan dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan: 1.
Dari penelitian yang telah dilakukan, dihasilkan sebuah perangkat lunak (software) baru tentang
sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit saluran pencernaan sebanyak 19 jenis penyakit,
jumlah gejala sebanyak 59 gejala, jumlah penyebab sebanyak 56 jenis penyebab, dan jumlah
solusi sebanyak 40 solusi. Sebagai perhitungan nilai probabilitasnya menggunakan metode
Dempster Shafer yang mengkombinasikan penyakit, gejala dan nilai probabilitas, yang yang
dapat digunakan seperti seorang pakar dalam mendiagnosa penyakit. 2. Perangkat lunak yang
dihasilkan mampu mendiagnosa penyakit saluran pencernaan pada manusia berdasarkan gejala
yang dimasukkan dan dapat memberikan data mengenai penyakit yang diderita berupa nama dan
definisi penyakit, penyebab, solusi yang dilengkapi dengan nilai persentase dari penyakit
tersebut.
ANALISIS

Pengembangan Sistem Pakar Mendeteksi Penyakit Pencernaan Menggunakan Metode


Naive Bayes Berbasis Web

Sistem pencernaan pada tubuh manusia berfungsi menerima makanan dan mencerna
menjadi nutrisi yang diserap oleh tubuh untuk disalurkan ke organ-organ oleh darah. Penyakit
pencernaan merupakan penyakit yang menyerang organ pencernaan sehingga mengganggu kerja
sistem pencernaan. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan penyakit pencernaan antara lain
makanan yang kurang baik, keseimbangan nutrisi, pola makan yang tidak teratur, dan infeksi
serta kelainan pada organ pencernaan.Pengembangan sistem pakar untuk mendeteksi penyakit
pencernaan dimaksud untuk membantu dan mempermudah dalam mengenali dan mendeteksi
adanya gangguan pada sistem pencernaan. Metode yang digunakan adalah metode Naive Bayes
dalam menganalisa gejala-gejala penyakit pada pasien sehingga dapat diketahui penyakit
pencernaan yang diderita.Sistem pakar dalam penelitian ini berupa aplikasi berbasis web yang
dibuat menggunakan HTML 5, PHP dan My SQL. Aplikasi berbasis web memungkinkan
aplikasi dapat dijalankan di berbagai platform sistem operasi karena aplikasi ini nantinya
dijalankan atau dibuka menggunakan browser. Keuntungan lainnya adalah bahwa aplikasi dapat
dihosting di sebuah webserver sehingga dapat dibuka oleh siapa saja yang memerlukannya.

Teknologi informasi dewasa ini telah berkembang pesat dan penggunaannya telah
merambah ke berbagai aspek kehidupan manusia. Dewasa ini banyak individu yang
menggunakan teknologi informasi untuk membantu pekerjaan atau pun tugas dalam kehidupan
sehari-hari.

Sistem pakar merupakan sebuah sistem dalam bentuk aplikasi komputer yang berusaha
mengadopsi pengetahuan manusia dalam bentuk program dengan maksud untuk menyelesaikan
permasalahan tertentu. Pengetahun mengenai sesuatu dari seorang ahli atau pakar diadopsi ke
dalam sebuah sistem pakar (aplikasi komputer) sehingga aplikasi tersebut dapat melakukan
diagnosa dan analisis terhadap suatu permasalahan.

Sistem pakar tidak dimaksud untuk menggantikan kemampuan manusia dalam


mendiagnosa dan menganlisa permasalahan yang ada. Sistem pakar dapat digunakan sebagai alat
bantu oleh orang lain yang tidak memahami suatu permasalahnnya dengan baik sehingga orang
tersebut dapat terbantu dalam mengatasi masalah tanpa adanya kehadiran sorang ahli atau pakar.

Penyakit pencernaan adalah penyakit yang menyerang saluran pencernaan. Orang yang
terkena penyakit ini akan mengalami gangguan pencernaan seperti diare, maag, dan lain-lain.
Pengetahuan pakar (dalam hal ini dokter) mengenai penyakit ini jika dibuat dalam sebuah
aplikasi sistem pakar dapat digunakan oleh orang lain dalam mendeteksi kemungkinan Jurnal
Evolusi Volume 6 No 1 - 2018 ISSN: 2338 - 8161 42 penyakit gangguan pencernaan yang
mungkin diderita.

Hasil diagnosa penyakit pencernaan yang dihasilkan oleh aplikasi sistem pakar tersebut
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau rujukan awal mengenai penyakit yang
dideritanya. Dengan demikian diharapkan orang dapat mengambil tindakan awal secara tepat
untuk mencegah atau melakukan tindakan pertama dalam mengatasi penyakitnya tersebut. Di
sini peran dokter tetap diperlukan untuk menyimpulkan secara pasti penyakit yang diderita dan
pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi orang yang mengalami gangguan penyakit
pencernaan. Pada penelitian ini, penulis tertarik untuk mengembangkan aplikasi sistem pakar
tersebut dengan maksud untuk mengetahui bagaimana cara mengembangkan aplikasi sistem
pakar untuk menyelesaikan suatu permasalahan khususnya dalam mendiagnosa penyakit saluran
pencernaan.

Penyakit Saluran Pencernaan

Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang menyebabkan
ketidaknyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang dipengaruhinya (Wikipedia,
2011). Penyakit saluran pencernaan adalah penyakit yang menyerang organ tubuh pada sistem
pencernaan manusia. Penyakit saluran pencernaan yaitu :
a) Crohn Crohn adalah salah satu penyakit radang usus dan merupakan kondisi jangka panjang
yang mana peradangan bisa terjadi pada seluruh lapisan dinding sistem pencernaan, mulai dari
mulut hingga ke anus.

b) Gastritis Penyakit gastritis menyebabkan radang yang menyerang pada lambung sehingga
penderita akan merasakan rasa perih pada lambung, mual dan panas pada lambung.

c) Maag Penyakit maag (indigestion) adalah istilah yang menggambarkan nyeri yang berasal dari
lambung, usus halus, atau bahkan kerongkongan akibat sejumlah kondisi. Sebutan lain sakit
maag adalah dispepsia. Sakit maag bisa disebabkan akibat luka terbuka yang muncul di lapisan
dalam lambung (tukak lambung), infeksi bakteri Helicobacter pylori, efek samping penggunaan
obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), dan stres.

d)Tukak Lambung Tukak lambung adalah luka yang muncul pada dinding lambung akibat
terkikisnya lapisan dinding lambung. Luka ini juga berpotensi muncul pada dinding bagian
pertama usus kecil (duodenum) serta kerongkongan (esofagus).

e) Gastroporesis Gastroparesis adalah suatu kondisi dimana otot-otot di perut tidak berfungsi
secara normal. Biasanya, kontraksi otot yang kuat mendorong makanan melalui saluran
pencernaan. Ketika terjadi gastroparesis, otot-otot dinding perut bekerja buruk atau tidak bekerja
sama sekali. Hal ini mencegah perut untuk mengosongkan dirinya secara total. Gastroparesis
dapat mengganggu pencernaan, menyebabkan mual dan muntah, dan menyebabkan masalah
dengan kadar gula darah dan nutrisi.

f) Gastroenteritis Gastroenteritis adalah infeksi yang terjadi pada usus atau perut yang
disebabkan oleh beberapa jenis virus. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah flu perut, flu
lambung, atau virus perut. Infeksi ini menyebabkan terjadinya mual, muntah, diare, kram perut,
dan terkadang demam. Gastroenteritis menyebar melalui kontak jarak dekat dengan orang yang
sudah terinfeksi atau karena mengonsumsi makanan dan/atau minuman yang terkontaminasi.

g) Usus buntu Penyakit usus buntu adalah peradangan atau pembengkakan apendiks atau usus
buntu. Sedangkan usus buntu adalah organ berbentuk kantong kecil dan tipis berukuran 5 hingga
10 cm yang terhubung pada usus besar.
h) Tifus Tifus (tipes) atau demam tifoid adalah penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri
Salmonella typhi dan umumnya menyebar melalui makanan dan minuman yang telah
terkontaminasi.

i) Gerd Penyakit asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah masalah
yang cukup umum terjadi di masyarakat. Kondisi ini disebabkan oleh naiknya asam lambung
menuju esofagus dan menimbulkan nyeri pada ulu hati atau sensasi terbakar di dada.

j) Iritasi Usus Besar Iritasi usus besar merupakan sebuah gangguan yang paling banyak terjadi
pada kolon atau usus besar manusia. Gangguan ini menyebabkan munculnya rasa sakit dan
ketidaknyamanan pada perut. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka menderita IBS
atau syndrome iritasi usus besar, sebab gejalanya sangat mirip dengan sakit perut biasa.

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.


Metode Naive Bayes dapat digunakan sebagai metoda dalam proses analisis untuk mendeteksi
penyakit pencernaan dalam bentuk aplikasi sistem pakar. 2. Aplikasi sistem pakar dapat
digunakan untuk membantu orang awam (tidak memiliki keahlian) untuk mendeteksi penyakit
yang mungkin diderita oleh seseorang. 3. Terkait dengan masalah penanganan penyakit
pencernaan, meskipun sistem pakar dapat memberikan kesimpulan penyakit yang terdeteksi,
tetap diperlukan tenaga medis yang berkompeten untuk menangani penyakit tersebut. 4.
Informasi pencegahan penyakit yang disajikan oleh aplikasi sistem pakar dapat digunakan
sebagai rujukan pencegahan penyakit sehingga langkah awal dapat diterapkan untuk
menghindari semakin parahnya penyakit yang diderita

Anda mungkin juga menyukai