KELOMPOK XVI
ADIMAS PUTERO NEGORO G0016004
PRIMA ANUGRAH MUNANDAR G0016174
MUHAMMAD REYHAN PRATAMA G0016156
FARRAS GHANIKAGI SUTEDI G0016074
AINOR ROHMAH G0016012
ALIFFIRA AYUNDA PUTRI G0016020
NABILAH BULAN SALSABILA G0016160
SASKIA NANDATARI G0016198
RIZKI ANNISA G0016240
ULFIANA NAFIZA ZAHRA G0016218
WULANDHARI G0016230
ZUMROTUL AYU NINGTYAS G0016238
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN
SKENARIO 3
Diagnosis banding
Inflamasi Neoplasma
Diagnosis
E. Langkah 5 : Merumuskan sasaran pembelajaran
Mahasiswa mengetahui, memahami dan menjelaskan mengenai:
Epidemiologi Penatalaksanaan Pencegahan Prognosis
1. diagnosis dan diagnosis banding.
2. interpretasi hasil pemeriksaan.
3. faktor risiko dari diagnosis.
4. epidemiologi.
5. pencegahan.
6. prognosis.
a. Gaya Hidup
1) Rekomendasi tingkat A
a) Aktivitas fisik selama minimal 30 menit sebanyak 5 kali atau
lebih setiap minggu untuk menurunkan faktor risiko kanker
kolorektal.
b) Membatasi konsumsi daging merah dan/atau daging hasil proses
yang dimasak dengan temperatur tinggi dengan waktu yang
lama dapat mengurangi risiko terjadinya kanker kolorektal.
c) Menghentikan kebiasaan merokok.
d) Meminimalisir dan menghentikan konsumsi alkohol.
2) Rekomendasi tingkat B
a) Penggunaan aspirin dan OAINS secara teratur dan jangka
panjang dapat menurunkan risiko kanker kolorektal.
b) Namun saat ini tidak dianjurkan penggunaan aspirin atau
OAINS sebagai pencegahan kanker kolorektal karena efek
samping obat.
c) Penggunaan hormon post-menopausal secara teratur dan jangka
panjang dapat menurunkan risiko kanker kolorektal namun
penggunaannya tidak dianjurkan karena dapat meningkatkan
risiko kanker payudara dan penyakit kardiovaskular.
b. Metode skrining
1) Pemeriksaan colok dubur
a) Dilakukan sekali pada usia lebih dari 50 tahun. Pemeriksaan
ulang dilakukan jika muncul gejala klinis.
b) Bermanfaat terutama pada tumor rektum distal.
c) Akurasi stadium yang ditentukan oleh pemeriksaan colok dubur
sangat tergantung kepada pengalaman dokter pemeriksa.
d) Pemeriksaan colok dubur lebih akurat dalam penetapan stadium
lokal lanjut daripada stadium tumor dini, sehingga nilainya
untuk kriteria pemilihan pasien yang akan mendapat terapi lokal
adalah terbatas.
2) Pemeriksaan Guaiac-based fecal occult blood tests (gFOBTs), fecal
immunochemical tests (FITs) dan pemeriksaan feses untuk
exfoliated DNA
Pemeriksaan ini bermanfaat pada kanker kolorektal stadium dini,
tetapi hasil yang positif belum tentu disebabkan oleh kanker
kolorektal sehingga memerlukan pemeriksaan lanjutan. Bila
ditemukan kelainan pada colok dubur atau FOBT maka pasien harus
dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL).
3) Pemeriksaan untuk mendeteksi kanker dan lesi kanker lanjut:
Pemeriksaan endoskopi (fleksibel sigmoidoskopi, kolonoskopi) dan
pemeriksaan radiologik (barium enema dengan kontras ganda dan
computed tomography colonography)
Kolonoskopi dilakukan setiap 5 tahun, jika FKRTL tidak
mempunyai kolonoskopi dapat dilakukan CT kolonografi atau
barium enema. Hal ini tergantung keadaan klinis pasien, standar
pelayanan di FKTRL dan keputusan tim dokter.
6. Prognosis
Angka ketahanan hidup 5 tahun tergantung dari stadium kansinoma colon,
berikut stadium
Prognosis hidup
Dukes Dalamnya infiltrasi
setelah 5 tahun
A Terbatas di dinding usus 97%
B Menembus lapisan
80%
muskularis mukosa
C Metastasis kelenjar limf
C1 Beberapa kelenjar limfe
dekat tumor 65%
primer
C2 Dalam kelenjar limf jauh 35%
D Metastasis jauh <5%
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil berdiskusi dan mencari literatur berkaitan dengan skenario 3 Blok
Neoplasma didapatkan beberapa hal, yakni:
1. Diagnosis dan diagnosis banding
2. Epidemiologi
3. Faktor risiko
4. Pemeriksaan
5. Penatalaksanaan
6. Prognosis
7. Pencegahan
B. Saran
Apabila ada kurang lebihnya dari penulis dalam berdiskusi dan membuat
laporan, kami mohon maaf dan mohon bimbingan/masukan lebih lanjut agar
mendapatkan hasil yang optimal dalam melakukan diskusi tutorial.
DAFTAR PUSTAKA