Anda di halaman 1dari 11

 Fungsi sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat berfungsi mengendalikan seluruh


pengaturan dan pengolahan rangsangan,  mulai dari
mengatur pikiran, gerakan, emosi, pernapasan, denyut
jantung, pelepasan berbagai hormon, suhu tubuh, hingga
koordinasi seluruh sel saraf untuk melakukan fungsi
pengaturan di dalam tubuh.

1. Otak besar (serebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental,
yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori),
kesadaran, dan pertimbangan.
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai
dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada
bagian korteks otak besar  terdapat bagian penerima rangsang berfungsi
mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan.
2. Otak tengah (mesensefalon)
Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur
kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan
lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata,
dan juga merupakan pusat pendengaran.

3. Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang
terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan
yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak
mungkin dilaksanakan.

KELAINAN PADA SISTEM SARAF


PUSAT
1. Epilepsi
Epilepsi adalah kejang berulang pada sebagian atau seluruh tubuh akibat
gangguan pada pola aktivitas listrik di otak. Kejang merupakan gejala utama
epilepsi.

Epilepsi tidak dapat disembuhkan. Meski demikian, dokter dapat


memberikan obat antikejang, seperti asam valproate, lamotrigine, dan
topiramate, untuk mengurangi frekuensi kejang.

2. Stroke
Terjadi karena keruskan pada otak tengah. Penyakit saraf ini terjadi
karena terganggunya pasokan darah ke otak akibat penyumbatan atau
pecahnya pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan jaringan otak tidak
mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup untuk menjalankan fungsinya
dengan baik. Penderita stroke dapat mengalami mati rasa pada wajah,
kesulitan dalam berbicara, berjalan, dan melihat, bahkan kelumpuhan.
Biasanya, stroke akan diobati dengan obat-obatan, terutama obat antiplatelet,
obat antikoagulan, obat kolesterol, atau obat antihipertensi, dan terapi
berbicara dan berjalan.

3. Ataksia
Terjadi karena adanya kerusakan pada otak kecil yang dapat menyebabkan
kehilangan kemampuan dalam menjaga keseimbangan, melakukan koordinasi
anggota geraknya, dan berbicara.

Ataksia tidak dapat disembuhkan melainkan hanya dapat mencegah


terjadinya komplikasi dengan cara melakukan alat bantu jalan untuk melatih
control otot.
“Kenapa tidak boleh menendang atau memukul kepala
bagian belakang??”
“karena di bagian belakang kepala terdapat otak kecil.
Otak kecil memuat lebih dari 50 persen sel saraf di
bagian otak. Jika terkena hantaman, maka bisa
mempengaruhi gerakan otot-otot badan dan paling
parah bisa lumpuh.”

Anda mungkin juga menyukai