0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan5 halaman
Nama: Sopiandini
Npm: 010119283
Dokumen tersebut membahas mengenai kualifikasi dalam Hukum Perdata Internasional yang terdiri atas kualifikasi fakta dan kualifikasi ketentuan hukum beserta contohnya. Juga membahas kapan kualifikasi dipergunakan dalam masalah Hukum Perdata Internasional dan pengakuan keputusan hakim asing.
Nama: Sopiandini
Npm: 010119283
Dokumen tersebut membahas mengenai kualifikasi dalam Hukum Perdata Internasional yang terdiri atas kualifikasi fakta dan kualifikasi ketentuan hukum beserta contohnya. Juga membahas kapan kualifikasi dipergunakan dalam masalah Hukum Perdata Internasional dan pengakuan keputusan hakim asing.
Nama: Sopiandini
Npm: 010119283
Dokumen tersebut membahas mengenai kualifikasi dalam Hukum Perdata Internasional yang terdiri atas kualifikasi fakta dan kualifikasi ketentuan hukum beserta contohnya. Juga membahas kapan kualifikasi dipergunakan dalam masalah Hukum Perdata Internasional dan pengakuan keputusan hakim asing.
1. A. Berbicara mengenai kualifikasi dalam Hukum Perdata Internasional ada 2.
Sebutkan dan jelaskan disertai contoh mengenai kualifikasi tersebut. Jawab a. kualifikasi fakta (classification facts/kualifikasi primer): yaitu proses kualifikasi yang dilakukan terhadap sekumpulan fakta di dalam sebuah peristiwa hukum untuk ditetapkan menjadi satu atau lebih peristiwa atau masalah hukum (legal issues), sesuai dengan klasifikasi kaidah-kaidah hukum yang berlaku di dalam suatu sistem hukum tertentu. Contoh : seorang anak asing (bukan WNI) yang tidak diakui sah, akan menuntut hak-haknya dari ayahnya yang berkewarganegaraan sama, maka ]penggolongan fakta-fakta ini kedalam hukum Perdata, mengenai status seorang anak yang diatur dalam Pasal 16 AB (prinsip nasionalitas). b. kualifikasi ketentuan hukum (classification of rules of law/ kualifikasi sekunder): yaitu penetapan tentang penggolongan/pembagian seluruh kaidah hukum di dalam sebuah sistem hukum ke dalam pembidangan, pengelompokan, atau kategori hukum tertentu. Contoh : A bersepeda di jalan raya melalui jalur yang diperuntukkan orang bersepeda. A ditabrak oleh mobil yang dikemudikan oleh B. A ingin menuntut ganti-rugi kepada B karena sepedanya rusak. Lalu, karena ia tidak memahami seluk beluk, maka ia minta bantuan pada pengacara. Pengacara inilah yang akan memikirkan dasar tuntutannya dengan jalan menempatkan fakta-fakta tersebut ke dalam kategori hukum yang sudah tersedia. Jelaslah kiranya menurut fakta, pada A tidak terdapat unsur kurang hati-hati sebab ia bersepeda pada jalur yang benar. Jadi B-lah yang kurang hati-hati, yang mengakibatkan kerugian materiil pada A. Akhirnya, si pengacara (dan juga hakim) akan sampai pada perbuatan melanggar hukum (Pasal 1365 BW). Apabila katakata dalam Pasal 1365 BW dicocokkan dengan fakta-fakta tersebut, maka jelas kasus itu termasuk ke dalam Pasal 1365 BW. B. Kapan di pergunakan kualifikasi dalam masalah Hukum Perdata Internasional? Jelaskan secara singkat Jawab Dalam HPI, kualifikasi dipergunakan ketika masalah kualifikasi yang merupakan masalah (classification of the cause of action) ini ditangani secara lebih khusus, karena dalam perkara-perkara HPI orang selalu berurusan dengan kemungkinan berlakunya lebih dari satu sistem atau aturan hukum dari 2 (dua) negara atau lebih yang berbeda untuk mengatur sekumpulan fakta tertentu. Persoalan penting yang muncul dalam proses kualifikasi HPI pada dasarnya adalah berdasarkan sistem hukum apa kualifikasi dalam suatu perkara HPI seharusnya dilakukan.
2. A. Mengenai pengakuan keputusan hakim asing apakah bisa langsung di eksekusi
atau tidak. Jelaskan Jawab Didalam hukum acara perdata ada 4 prinsip, yakni: a. Declaratoir (menyatakan), b. Kondemnatoir (menghukum), c. Personate status (penetapan status personal), d. Pailit. Hal-hal tersebut (Empat keputusan hakim asing) pasal 436 BW ini hanya dibataskan kepada keputusan kondemnatoir. Jadi, hanya keputusan yang menghukum (kondemnatoir) ini yang tidak bisa langsung dieksekusi (selebihnya bisa dieksekusi). Sementara untuk keputusan yang sifatnya declaratoir berkenaan dengan sah atau tidaknya pernikahan kemudian hak milik atas benda-benda tertentu atau keputusan yang bersifat konstitutif. Misalnya keputusan yang menciptakan sesuatu yang dikehendaki, misalnya pengangkatan anak, pailit dapat diakui di wilayah republic indonesia. B. Keputusan hakim asing yang mana yang tidak bisa langsung di eksekusi. Jawab Dilihat terlebih dahulu keputusan hakim asing yang mana yang tidak boleh dilaksanakan menurut pasal 436 BRV(pada dasarnya tidak bisa)tidak boleh bdilaksankan untuk eksekusi adalah keputusan kondamentar menghukum contohnya : perkawinan campuran yang berbeda agama . . 3. Berikan contoh singkat tentang Openbare Orde di sertai contoh sederhana. Jawab Openbare Orde / Ketertiban Umum : Lembaga dalam Hukum Perdata Internasional memungkinkan sang hakim secara pengecualian menyampingkan pemakaian dari Hukum Asing yang menurut ketentuan Hukum Perdata Internasional sang hakim sendiri seyogyanya harus diperlakukan. Ketertiban umum ini merupakan rem darurat di karena itu harus melihat waktu, kondisi, tempat dan situasi. Ini untuk menghindarkan mengagungkan hukum sendiri. Karena itu ketertiban Umum ditiap Negara berbeda-beda. contoh : masalah perbudakan. Hukum Perdata Internasional Indonesia mempergunakan Hukum Asing untuk status personal mereka berdasarkan Pasal 16 AB, akan tetapi kalau Negara Asing (misalnya Afrika) dulu memperbolehkan perbudakan dan hal ini tentu telah melanggar ketentuan Negara Indonesia.
4. A. Bagaimana saudara menjelaskan tentang Onrechtmatige Daad. Berikan contoh
sederhana. Jawab onrechtmatige daad. Sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 KUH Perdata, perbuatan melawan hukum adalah: “Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk menggantikan kerugian tersebut.” contoh, seorang warga negara Malaysia atau Singapura yang mendapati cuacana berkabut di tempat tinggalnya akibat “kiriman asap” dari Indonesia, dapat saja mengajukan gugatan terhadap perusahaan-perusahaan yang terdata sebagai pelaku pembakaran lahan. B. Mengapa jual beli Internasional dianggap penting dalam Hukum Perdata Internasional dan apa saja yang di atur dalam Konvensi Internasional. Jawab Dalam jual beli Internasional internasional, pada dasarnya kepentingan importir dan eksportir sama dengan kepentingan pembeli dan penjual dalam transaksi domestik. Importir ingin mendapatkan barang yang dibayarnya, dan penjual ingin mendapatkan pembayaran untuk barang yang telah diserahkannya.11 Setiap pendukung pemegang hak dan kewajiban menurut hukum internasional secara tersimpul berarti adanya kemampuan untuk mengadakan hubungan-hubungan hukum yang melahirkan hak- hak dan kewajiban tersebut. Hukum yang berlaku dalam konvensi Jual Beli Internasional tahun 1955 ialah : a. Mula — mula dikedepankan prinsip pilihan hukum oleh para pihak v (Choice of law bij the parties/rechtskevze (Pasal 8 Konvensi) Catatan : Ketertiban para pihak mempunyai kebebasan tertentu, dibatasi oleh ketertiban umum (Order Public) b. Hukum yang berlaku jika tidak ada pilihan hukum (Pasal 3 Konvensi) yang dipilih prinsipnya adalah hukum Negara kediaman de facto pihak penjual. Mengapa konvensi menetapkan itu ? Karena kewajiban dalam pelaksanaan kontrak jual beli terutama terletak pada pihak penjual yaitu yang harus melever barang barang yang dijual. c. Pelaksanaan perjanjian (Pasal 4 Konvensi 1955), Jika tidak ditentukan . lain maka hukum intern dari Negara dimana harus dilakukan inspeksi - dalam barang - barang yang dilever menurut kontrak jual - beli adalah hukum yang berlaku. d. 4Kewenangan para pihak Handelings bekwaam (Pasal 5 Konvensi 1955), Soal berkenaan dengan kewenangan hukum tidak termasuk bidang konvensi 1955, karena termasuk status personal seseorang. . e. Bentuk dan Kontrak (Pasal 5 (2) Konvensi 1955), Juga bentuk dari kontrak tidak diatur oleh konvensi jual-beli 1955, jadi terserah pada masing masing pihak. , . f. Soal resiko (Pasal 5 sub 3 konvensi 1955), ditentukan bahwa yang berlaku adalah hukum yang berlaku untuk jual-beli Internasional ini, jadi masalah resiko diatur dalam konvensi 1955 tersebut. g. Akibat — akibat hukum terhadap pihak ketiga (Pasal 5 Sub 4 Konvensi " 1955), tidak diatur dalam konvensi ini. “ h. Hukum yang berlaku untuk peralihan hak milik berkenaan dengan “ Jual — beli Internasional dari benda - benda bergerak/berwujud. 5. A. WNI suami istri di kedutaan Indonesia di Amerika selama 8 tahun. Disana lahir seorang anak laki – laki. Apakah ini perkara HPI atau bukan? Kalau ini perkara HPI tentukan TPP dan TPSnya, bagaimana status anak tersebut? Jawab TPP : tempat tinggal/domisili TPS : Status kewarganegaraan anak ialah Amerika dikarenakan ia lahir di Amerika dab Amerika menganut sistem Ius Soli (berdasarkan tempat kelahiran). B. Ibu Ketut seorang pengusaha hotel melancong ke Inggris dan bertemu dengan Mr. Ariel berkebangsaan Amerika yang juga pengusaha. 2 pengusaha tersebut bersepakat kerja sama untuk mendirikan tempat wisata/hotel yang Lex Rei SitaeNya di Los Angeles. Di dalam perjanjian tersebut ada Clausula yang berisi apabila terjadi sengketa mereka memilih Recht Keusenya di selesaikan menurut Lex tori Australia. Tentukan apa yang menjadi TPP dan TPSnya. Beri penjelasan secukupnya. apakah Recht Keuze bisa di rubah kemudian? Jawab : TPP adalah Nasionalitas Badan Hukum yang ditentukan berdasarkan lokasi didirikan atau didaftarkannya badan hukum tersebut. TPS adalah tempat peristiwa hukum tersebut terjadi yang dalam hal ini adalah kontrak/perjanjian. Pada Kasus ini, hukum yang semestinya digunakan ialah diselesaikan menurut hukum dimana kontak tersebut dibuat. Hal ini sesuai dengan asas Lex Loci Contractus. Dalam kasus ini ditentukan TPP : P. Iwan warga negara Indonesia dan WNA warga negara Inggris. Orang asing tidak boleh memiliki tanah di Indoneisa, yang ada pada kasus tersebut apabila bersengketa dan tidak ada pilihan hukum yaitu domisili subyek hukum yang berbeda yang melakukan suatu hubungan hukum dapat menimbulkan bubungan hukum yang memiliki unsur hukum perdata internasional. sedangkan yang menjadi TPS : Tempat letak benda atau lex reisite yaitu di Bandung, Indonesi