Anda di halaman 1dari 14

JURNAL

PEMETAAN GELOMBANG DAN ARUS LAUT PANTAI PASIR JAMBAK


KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

OLEH:
SHABRINA MAZAYA TAMIMY

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019
PEMETAAN GELOMBANG DAN ARUS LAUT PANTAI PASIR JAMBAK
KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

Oleh:

Shabrina Mazaya Tamimy1),Musrifin Galib2), Zulkifli2) ,


Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia
shabrinamazayatamimy@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli di pantai Pasir Jambak dan
pengolahan data gelombang dan arus pada bulan Agustus di Kantor Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat di DKI Jakarta. Penelitian ini
bertujuan untuk gelombang dan arus menggunakan software Windwaves 0.5 serta
pengaruh terhadap abrasi dan akresi yang disebabkan oleh gelombang dan arus laut.
Dari hasil penelitian bisa dilihat tinggi gelombang saat pasang adalah 2 m dan pada
saat surut adalah 1 m pada bulan Juli 2018. Perairan pantai Pasir Jambak memiliki
pola pasang surut 2 kali pasang dan 2 kali surut. Pasang pertama pada pukul 05.00-
13.00 WIB, surut pertama pada pukul 13.00-19.00 WIB, pasang kedua pada pukul
19.00-23.00 WIB, dan surut kedua pada pukul 23.00-05.00 WIB. Sementara itu,
kecepatan arus mencapai 16cm/s pada stasiun I. Pada stasiun II kecepatan arus 12
cm/s, dan pada stasiun III 10 cm/s. Akibat gelombang yang tinggi dapat
mengakibatkan perairan mengalami abrasi dan akresi.

Kata Kunci: Pemetaan, Gelombang, Arus, Pantai Pasir Jambak, Abrasi, Akresi

1)
Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau
2)
Dosen Fakutas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau
MAPPING THE WAVES AND OCEAN CURRENTS OF JAMBAK SAND
BEACHES IN THE PADANG CITY OF WEST SUMATERA PROVINCE

By :

Shabrina Mazaya Tamimy1),Musrifin Galib2), Zulkifli2) ,


Faculty of Fisheries and Marine University of Riau Pekanbaru, Indonesia
shabrinamazayatamimy@gmail.com

Abstract

This research was conducted in July on Pasir Jambak beach and processing
wave and flow data in August at the Office of the Meteorology and Geophysics
Agency (BMKG) Center in DKI Jakarta This study aims to wave and flow using
Windwaves 0.5 software and the effect on abrasion and accretion caused by ocean
waves and currents. From the results of the study it can be seen that the wave height
at tide is 2 m and at low tide is 1 m in July 2018. The waters of Pasir Jambak beach
have tidal patterns 2 times and 2 times recede. First tide at 05.00-13.00 WIB, first
recedes at 13.00-19.00 WIB, second tide is at 19.00-23.00 WIB, and second tide is at
23.00-05.00 WIB. Meanwhile, the current speed reaches 16cm / s at station I. At
station II the current speed is 12 cm / s, and at station III 10 cm / s. As a result of high
waves can cause the waters to experience abrasion and accretion

Keyword: Mapping, Wave, Current, Jambak Sand Beaches, Abrasion, Acceretion

1)
Student, Faculty of Fisheries and Marine Riau University
2)
Lecturer, Faculty of Fisheries and Marine Riau University
1

PENDAHULUAN pantai ini memiliki gelombang yang


tinggi dan arus yang kuat, maka
Perairan pantai Pasir Jambak penelitian ini dilakukan untuk melihat
merupakan perairan yang terletak di pengaruh yang disebabkan oleh
Kota Padang tepatnya di Kecamatan gelombang dan arus laut, dan disajikan
Koto Tangah Provinsi Sumatera Barat. dalam bentuk peta.
Pantai Pasir Jambak merupakan salah Gelombang dan arus yang ada
satu pantai yang menjadi sabuk hijau di pantai Pasir Jambak tergolong
pesisir Kota Padang karena memiliki tinggi, sehingga jika dilihat dalam
garis pantai yang cukup panjang bentuk pemetaan, gelombang dan arus
sehingga rentan akan bahaya abrasi terlihat jelas. Pantai Pasir Jambak
dan tsunami, keberadaan mangrove memiliki pemecah ombak yang dapat
dapat berperan sebagai pelindung dari memecah ombak yang datang ke
bencana gelombang pasang yang pantai.
sering kali dihadapi oleh para
masyarakat yang tinggal di daerah Arus laut (sea current) adalah
pesisir. perpindahan massa air dari satu tempat
menuju tempat lain, yang disebabkan
Kondisi oseanografi di oleh berbagai faktor seperti gradien
kawasan pantai dan laut dapat tekanan, hembusan angin, perbedaan
digambarkan oleh terjadinya pasang densitas, atau pasang surut. Arus
surut, arus, gelombang, kondisi suhu merupakan gerakan mengalir suatu
dan parameter kualitas air yang massa air yang dapat disebabkan oleh
berbeda. Kondisi oseanografi tersebut pengaruh gaya internal dan gaya
memberikan ciri khas dan karakteristik eksternal. Gaya internal yang
pada kawasan pantai dan lautan mempengaruhi arus laut adalah
sehingga menyebabkan terjadinya perbedaan densitas air laut, gradien
bentuk fisik perairan yang berbeda tekanan mendatar dan upwelling.
beda, seperti gelombang dan arus Sementra itu, gaya eksternal yang
dapat menyebabkan abrasi atau mempengaruhi arus laut adalah angin,
pengikisan pantai yang menyebabkan gaya gravitasi, gaya tarik matahari dan
terjadinya perubahan kondisi fisik bulan terhadap bumi, gaya tektonik
perairan pantai. dan gaya coriolis.
Gelombang yang ada di pantai Berdasarkan uraian di atas,
Pasir Jambak memiliki ketinggian 2 m. maka perlu dilakukan penelitian untuk
Tingginya gelombang di pantai Pasir mengetahui pengaruh, kondisi dan
ini menarik perhatian untuk diteliti dan gambaran dari gelombang dan arus
digambarkan dalam bentuk pemetaan. yang ada di pantai Pasir Jambak.
Selain itu, arus yang ada di pantai
Pasir Jambak ini memiliki arus yang Penelitian ini dilakukan
kuat. Penyebabnya karena topografi bertujuan untuk mengetahui kondisi
dari pantai ini curam, dan pasang gelombang dan arus serta pengaruh
surutnya yang tidak memiliki terhadap abrasi dan akresi yang
perbedaan yang signifikan. Karena disebabkan oleh gelombang dan arus
2

laut yang ada di pantai Pasir Jambak. masyarakat tentang seberapa besar
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh abrasi dan akresi yang
lingkungan yang ada disekitar pantai disebabkan oleh gelombang dan arus
Pasir Jambak. Selanjutnya yaitu laut di pantai Pasir Jambak serta tinggi
manfaat dari penelitian ini adalah dan rendahnya gelombang yang ada di
untuk memberikan informasi kepada Pantai Pasir Jambak.
METODE PENELITIAN Agustus 2018, pengolahan data
gelombang dan arus serta menganalisis
Penelitian ini dilaksanakan data di Kantor Badan Meteorologi
pada bulan Juli-Agustus 2018 Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
bertempat di dua lokasi yaitu, pada Pusat di DKI Jakarta.
tanggal 18-31 Juli 2018, pengambilan
data gelombang dilakukan di pantai
Pasir Jambak. Pada tanggal 13-31

Gambar 1: Peta Lokasi Penelitian

Metode yang digunakan dalam dengan data yang ada di kantor pusat
penelitian ini adalah metode survei dan BMKG dengan cara melihat dan
Metode Observasi dilakukan di dalam mengamati data dari Citra satelit
ruangan melalui komputer atau Himawari dan data bulanan.
mengamati pergerakan gelombang dan
arus laut dimonitor. Pada penelitian ini, data primer
diambil di lapangan kemudian
Pengolahan dan analisis data dianalisis dan diolah menggunakan
menggunakan aplikasi pemetaan Software ArcView 3.3, Google Earth,
ArcView 3.3, Google Earth, Windwaves 0.5, dan Wavewatch III.
Wavewatch III, dan Windwaves 0.5. Sedangkan untuk data sekunder
Pada pengamatan ini data yang diperoleh dari kantor BMKG Jakarta.
diperoleh saat di lapangan disesuaikan
3

Dalam pengambilan data di salinitas yang ada di suatu perairan


lapangan yang dilakukan pertama kali laut. Software Windwaves 0.5 ini
yaitu penentuan stasiun pengamatan mempunyai kelebihan yaitu sangat
dan pengambilan data. Jumlah stasiun detail dalam menggambarkan
yang diamati ada 3 stasiun, yaitu gelombang dan arus, seperti tinggi dan
stasiun I adalah pemukiman warga, rendahnya gelombang, kuat dan
stasiun II adalah objek wisata dan lemahnya arus dapat terlihat jelas pada
stasiun III adalah wilayah hutan Software ini. Angka yang
mangrove. Data di lapangan diamati menunjukkan kecepatan arus tertera
setiap jamnya dan dalam waktu 15 dalam software ini. Selain itu, software
hari. ini bisa dihubungkan dengan software
lain seperti Arcview 3.3, yang mana
Pada Penelitian ini digunakan peran Arcview 3.3 adalah untuk
software Windwaves 0.5. Software ini pembuatan peta dasar suatu daerah
merupakan software yang berasal dari penelitian yang nantinya akan
Jepang, dan biasanya digunakan untuk dihubungkan pada software
melihat dan memperkirakan tinggi Windwaves 0.5 untuk melihat
gelombang, kecepatan arus, suhu, dan pergerakannya.

Gambar 2: Peta Stasiun Pengamatan

Kondisi Umum Daerah Penelitian 593,08 ha. Batas wilayah perairan


pantai Pasir Jambak, sebelah Utara:
Perairan pantai Pasir Jambak Berbatasan dengan Kelurahan Padang
merupakan perairan yang terletak Sarai dan Batang Anai, sebelah Selatan
kurang lebih 17 Km dari pusat Kota : Berbatasan dengan Kelurahan Bungo
Padang tepatnya di Kecamatan Koto Pasang, sebelah Timur : Berbatasan
Tangah Kelurahan Pasie Nan Tigo dengan Kelurahan Batang Kabung
Provinsi Sumatera Barat pada titik Ganting, dan sebelah Barat :
koordinat 0o49’54,7” LS dan Berbatasan dengan Samudera
o o
100 17 97’1” LB dengan luas wilayah Indonesia. Pasir Jambak merupakan
4

daerah pesisir yang mempunyai pantai tempat rekreasi. Pola yang terbentuk
yang relatif luas, bersubstrat pasir, pada pantai Pasir Jambak adalah pola
yang terdapat di sepanjang garis arus pasang surut.
pantai.
Daerah lokasi penelitian ini Parameter Kualitas Perairan
merupakan salah satu daerah Parameter kualitas perairan yang
pariwisata, pemukiman maupun diukur dalam penelitian ini bertujuan
kegiatan lalu lintas kapal-kapal untuk mengetahui kondisi dari perairan
nelayan dengan kondisi karekteristik di Pantai Pasir Jambak. Parameter
gelombang dan arus pasang surut yang yang diukur seperti pH, suhu dan
cukup besar. Semua destinasi pantai salinitas.
yang terletak di kota Padang dan Gambaran Stasiun Pengamatan
sekitarnya menghadap ke arah barat
atau menghadap ke arah matahar Dalam penelitian ini,
tenggelam. Pantai pasir Jambak pengamatan dilakukan pada stasiun
merupakan pantai yang memiliki pasir yaitu stasiun I, II, dan III. Pertama
yang hitam dan berlatar belakang yaitu stasiun I yaitu pemukiman
pepohonan pinus yang membuat warga, pada stasiun ini terdapat
pemandangan di pantai ini semakin perumahan warga, sekolah pondokan-
asri. pondokan kecil dan warung-warung.
Sebagaimana umumnya Kedua yaitu stasiun II yaitu objek
daratan pesisir pantai, pada daerah ini wisata, pada stasiun ini terdapat
banyak ditumbuhi vegetasi pantai banyak hutan pinus. Hutan pinus ini
khususnya pohon Kelapa (Cocos banyak di datangi masyarakat untuk
nucifera) dan pohon Cemara piknik dan berfoto. Terakhir yaitu
(Casuaria equesetifolia). Perairan stasiun III yaitu hutan mangrove, hutan
pantai Pasir Jambak dimanfaatkan mangrove ini terletak 1 km dari stasiun
penduduk untuk aktivitas sehari-hari I dan stasiun II. Mangrove yang ada di
sebagai tempat penangkapan ikan, pantai Pasir Jambak jumlahnya tidak
sarana transportasi, tempat banyak dan terletak di muara pantai.
pembuangan limbah rumah tangga dan

Parameter Kualitas Air Pantai Pasir Jambak


NO Parameter Kisaran

1 Suhu 29oC
2 Salinitas 26 ppt
3 pH 7-8
5

HASIL

250
200
150
Ketinggian
100
50
0

20.00.00

01.00.00
07.00.00
00.00.00
17.00.00
10.00.00
03.00.00

13.00.00
06.00.00
23.00.00
16.00.00
09.00.00
02.00.00
19.00.00
12.00.00
05.00.00
22.00.00
15.00.00
08.00.00
18-Jul-18
19-Jul-18
20-Jul-18
21-Jul-18
22-Jul-18
23-Jul-18
24-Jul-18
25-Jul-18
26-Jul-18
27-Jul-18
28-Jul-18
29-Jul-18
30-Jul-18
31-Jul-
18

Gambar 3. Grafik Pasang Surut Selama 15 Hari di Pantai Pasir Jambak

Gambar 4. Grafik Pasang Surut Selama 15 Hari di Pantai Pasir Jambak


6

20
15

Kec. Arus
10 Stasiun
5 1
Stasiun
0
2

7/18/2018

7/20/2018

7/22/2018

7/24/2018

7/26/2018

7/28/2018

7/30/2018
Gambar 5. Grafik Kecepatan Arus Air Laut Pantai Pasir Jambak

Pada gambar 3 dapat di lihat 2018 yaitu dengan tinggi gelombang


grafik dari pasang surut yang ada di 1,2 m. Sedangkan gelombang terendah
pantai Pasir Jambak relatif tinggi. pada tanggal 21-22 Juli 2018 yaitu 0,6
grafik diatas merupakan gabungan dari m.
III stasiun pengamatan, yaitu stasiun I Selanjutnya adalah grafik
pemukiman warga, stasiun II objek Kecepatan arus pada gambar 5 di
wisata, dan stasiun III hutan pantai Pasir Jambak pada setiap
mangrove. stasiunnya berbeda. Pada stasiun I
Selanjutnya gambar 4 kecepatan arusnya adalah 16 cm/s,
merupakan grafik dari pengamatan pada stasiun II kecepatan arusnnya 12
yang dilakukan di kantor BMKG pusat cm/s dan pada stasiun III kecepatan
menggunakan citra satelit Himawari arusnya adalah 10 cm/s.
terdapat perbedaan dengan data primer
lapangan. Waktu pengamatan
menggunakan citra satelit yaitu 1x24
jam dalam waktu 15 hari. Gelombang
tertinggi terjadi pada tanggal 25 Juli
7

Gambar 6: Peta Tinggi Gelombang Bulan Juli 2018 di Pantai Pasir Jambak

Gambar 6: Peta Kecepatan Arus Laut Bulan Juli 2018 di Pantai Pasir Jambak
8

Gambar 7: Peta Kecepatan Angin Bulan Juli 2018 di Pantai Pasir Jambak

PEMBAHASAN pemetaan seperti Windwaves 0.5 dan


Kondisi gelombang laut Wavewatch III
perairan Sumatera Barat pada saat ini
sedikit lebih tinggi dibandingkan Pada peta tinggi gelombang
dengan data tahun 2013, data ini diatas dapat dilihat bahwa wilayah
diambil dari pengamatan terakhir terbagi atas 4 bagian yaitu, B1, B2, B3
melalui sebuah alat yang ada di pantai dan B4. B1 merupakan wilayah
Pasir Jambak yang berada dibawah perairan Kepulauan Mentawai-Padang
pengawasan Dinas Kelautan Perikanan yang ditandai dengan warna cokelat
Kota Padang. Pengamatan pasang pada peta, yang memiliki ketinggian
surut air laut di pantai Pasir Jambak rata-rata 1,5-2 m. Selanjutnya B2 pada
dilakukan setiap jam dan selama 15 peta merupakan wilayah Samudera
hari. Hindia Barat-Kepulauan Mentawai
Selain itu, pengamatan ini yang ditandai dengan warna merah
dilakukan menggunakan satelit yang muda pada peta, memiliki ketinggian
bernama Himawari. Satelit ini berasal rata-rata 2-2,5 m. Selanjutnya adalah
dari bahasa Jepang yang memiliki arti B3 pada peta merupakan wilayah
“bunga matahari”. Satelit ini perairan Enggano-Bengkulu, ditandai
terhubung langsung dengan monitor dengan warna pink tua pada peta dan
yang ada di setiap ruangan lengkap memiliki ketinggian 2,5-3 m. terakhir
dengan data-data yang diperoleh. adalah B4 yang merupakan wilayah
Setelah itu data yang diperoleh dari Samudera Hindia Barat Bengkulu.
satelit akan dimasukkan ke dalam Wilayah B4 ini ditandai dengan warna
folder khusus dan data di download pink tua dan memiliki ketinggian rata-
serta dimasukkan ke dalam aplikasi rata 2,5-3 m.
9

Informasi tentang gelombang Sementara itu, kecepatan arus


tersebut diperlukan untuk yang ada di pantai Pasir Jambak
pemeliharaan, perencanaan, serta mencapai 16 cm/s pada staisiun I. Pada
operasional fasilitas tersebut. Selain stasiun II kecepatan arus yaitu 12
arus dan pasang surut, parameter cm/s, dan pada stasiun III kecepatan
gelombang merupakan parameter arus yaitu 10 cm/s.
penting dalam dinamika perairan yang Kecepatan arus dalam hal ini
memberikan pengaruh terhadap adalah East Velocity (U) dan North
perubahan wilayah pesisir dan laut Veocity (V). Arus di wilayah
(Dijkstra, 2008). permukaan pergerakannya dipengaruhi
Tinggi gelombang pada saat oleh beberapa faktor, menurut Wisha
pasang mencapai 2 m sedangkan pada et.al (2015) menyatakan bahwa
saat surut tinggi gelombang mencapai kecepatan arus secara vertikal
1 m. Tinggi gelombang ini sama pada dipengaruhi oleh angin, pasang surut,
setiap stasiunnya. Perairan pantai Pasir densitas, dan tahanan dasar.
Jambak memiliki pola pasang surut 2 Wilayah kecepatan angin
kali pasang dan 2 kali surut. Pasang dibagi atas 4 bagian yaitu B1, B2, B3,
pertama pada pukul 05.00-13.00 WIB, dan B4. Pada wilayah B1 memiliki
surut pertama pada pukul 13.00-19.00 kecepatan angin berkisar 5-10 knot,
WIB, pasang kedua pada pukul 19.00- ditandai dengan warna biru muda dan
23.00 WIB, dan surut kedua pada berada di wilayah perairan Kepulauan
pukul 23.00-05.00 WIB. Mentawai-Padang. Selanjutnya yaitu
Periode pasang surut adalah wilayah B2 memiliki kecepatan angin
waktu antara puncak atau lembah berkisar 10-15 knot, ditandai dengan
gelombang ke puncak atau lembah warna biru muda dan hijau dan berada
gelombang berikutnya. Lama periode di wilayah perairan Samudera Hindia
pasang surut bervariasi antara 12 jam Barat-Kepulauan Mentawai. Pada
25 menit hingga 24 jam 50 menit wilayah B3 memiliki kecepatan angin
(Setiawan, 2006). berkisar 15-20 knot, ditandai dengan
Pasang-surut terbagi atas tiga warna hijau dan kuning dan berada di
tipe dasar pasang-surut yang perairan Enggano-Bengkulu.Terakhir
didasarkan pada periode dan yaitu wilayah B4 memiliki kecepatan
keteraturannya. Pertama adalah tipe angin berkisar 15-20 knot.
harian tunggal (diurnal type), yaitu Untuk mengatasi keterbatasan
dalam waktu 24 jam mengalami 1 kali data gelombang, biasanya perencana
surut. Kedua yaitu pasang-surut tipe melakukan peramalan gelombang
tengah harian atau harian ganda (semi dengan menggunakan data angin,
diurnal type), yaitu dalam waktu 24 karena data angin relatif tersedia dan
jam terdapat 2 kali pasang dan 2 kali mudah diperoleh . Data angin dapat
surut. Ketiga yaitu pasang-surut tipe diperoleh dari data yang tersedia di
campuran (mixed tides), yaitu bila bandar udara terdekat atau Badan
dalam waktu 24 jam terdapat bentuk Meteorologi, Klimatologi dan
campuran yang condong ke tipe harian Geofisika (BMKG). Gelombang akibat
tunggal atau condong ke tipe ganda angin ini merupakan hal yang paling
(Wibisono, 2005)
10

penting di dalam ilmu teknik pantai pada saat surut tinggi gelombang
(Herbich, 2000). mencapai 1 m. Tinggi gelombang ini
Abrasi yang ada di pantai Pasir sama pada setiap stasiunnya. Perairan
Jambak relatif tinggi, yaitu pada tahun pantai Pasir Jambak memiliki pola
2013-2015 pengikisan pantai mencapai pasang surut 2 kali pasang dan 2 kali
50-150 m dari bibir pantai yang surut. Pasang pertama pada pukul
mengakibatkan rumah-rumah, pohon, 05.00-13.00 WIB, surut pertama pada
dan warung-warung yang ada disekitar pukul 13.00-19.00 WIB, pasang kedua
pantai mengalami pergeseran. Tetapi pada pukul 19.00-23.00 WIB, dan
pada tahun 2016-sekarang, abrasi yang surut kedua pada pukul 23.00-05.00
ada di pantai Pasir Jambak mengalami WIB.
pengurangan yaitu 4-5m/tahun, hal ini Sementara itu, kecepatan arus
disebabkan oleh adanya pemecah yang ada di pantai Pasir Jambak
ombak atau Breakwater di pantai Pasir mencapai 16cm/s pada staisiun I. Pada
Jambak. stasiun II kecepatan arus yaitu 12
Akresi yang ada di pantai Pasir cm/s, dan pada stasiun III kecepatan
Jambak pada tahun 2013-2015 cukup arus yaitu 10 cm/s.
tinggi. Akresi yang terjadi membuat Gelombang dan arus memiliki
pasir dan sedimen yang berasal dari pengaruh yang akan menyebabkan
laut menumpuk di bangunan-bangunan abrasi dan akresi di pantai.
sekitar pantai, seperti beberapa warung Diharapkan untuk penelitian
yang terkena dampak akresi. selanjutnya perlu diketahui seberapa
Penumpukan pasir yang tebal di besar pengaruh arus dan gelombang
beberapa bangunan membuat warga terhadap perubahan garis pantai yang
memanfaatkan untuk menjual pasir meliputi abrasi dan agresi di pantai
tersebut. Akresi ini terjadi pada bulan- Pasir Jambak.
bulan tertentu. Selain itu, diharapkan
Abrasi tidak terjadi seketika, kedepannya pihak setempat seperti
melainkan terjadi dalam waktu yang instansi kelautan dan perikanan
lama, akibat gelombang yang terus bersedia untuk meminjamkan alat yang
menerus terjadi, lambat laun pantai dibutuhkan untuk para peneliti di
akan menyempit dan semakin lapangan.
mendekati pemukiman sekitar. Bukan
hanya kekuatan gelombang akan tetapi UCAPAN TERIMAKASIH
terjangan gelombang secara terus
menerus mengakibatkan abrasi Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua
(Ongkosongo, 2004).
pihak yang telah membantu dalam
KESIMPULAN DAN SARAN pengambilan data maupun analisa.
Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan, maka diperoleh DAFTAR PUSTAKA
kesimpulan bahwa gelombang laut
yang ada di pantai Pasir Jambak tinggi Dijkstra, H A., 2008. Dynamical
yaitu dengan tinggi gelombang pada Oceanography. Springer-
saat pasang mencapai 2 m sedangkan
11

Verlag Berlin Heidelberg


German
Herbich, J. B. 2000. Handbook of
Coastal Engineering.
Mc.GRAW-HILL, Inc.
Ongkosongo, O, S. 2004. Degradasi
Lingkungan Pesisir. Prosiding
Hasil Workshop : Deteksi,
Mitigasi dan Pencegahan
Degradasi Lingkungan Pesisir
dan Laut Indonesia. IndoRepro.
Setiawan, A. 2006. Energi dari Laut
dan Pasang-Surut Laut http://
oseanografi. com (diakses pada
tanggal 13 September 2006).
Wibisono, M. S. 2005. Pengantar Ilmu
Kelautan. Grasindo. Jakarta.
Wisha, U. J., S. Husrin, dan J.
Prihantono, 2015
Hydrodynamics Banten Bay
During Transitional seasons
(August-September). J. Ilmu
Kelautan, 20 (2): 101-112.

Anda mungkin juga menyukai