3. Limbah
a. Limbah Padat
Untuk limbah padat (kepala, kulit, isi perut, tulang, daging merah, dll) di kumpulkan dan dimasukan ke dalam bak stainless dan di
bawa menggunakan forklift ke pengolahan fish meal.
b. Limbah Cair
Untuk limbah cair (thawing, cooling, sisa pencucian peralatan, dll) diberlakukan treatment melewati IPAL 1 lalu IPAL 2 dan
terakhir outlet, sebelum di salurkan ke laut selat bali.
4. Kesehatan Karyawan
Kesehatan karyawan di cek 2 tahun sekali. Apabila ada karyawan yang sakit tidak di izinkan untuk masuk kerja dan diberikan
keringanan atau dipensasi untuk beristirahat di rumah. Mengenai kesehatan pribadi karyawan diantaranya adalah memelihara kebersihan,
menjaga makanan yang sehat dengan memperhatikan kebersihan dan mutu makanan, menghindari terjadina penyakit engan menghindari
kontak degan penderita penyakit atau sumber penularannya, menjamin hidup sehat dengan tersedianya air bersih, tempat sampah,
pembuangan limbah secra benar dan tersedianya obat ringan.
Mencakup pengendalian kesehatan bagi karyawan agar tidak menjadi sumber kontaminasi bagi produk, bahan kemasan atau
permukaan yang kontak dengan makanan. Kebersihan personal harus senantiasa diperhatikan fasilitas cuci pakaian (laundry) sebaiknya
disediakan oleh perusahaaan, terutama karyawan yang kontak langsung dengan produk akhir, perilaku yang bersih dan sehat dari karyawan
sangat menunjang kebersihan produk yang dihasilkan.
5. Pengendalian Pest
Perusahaan melakukan kerjasama dengan Terminix untuk melakukan fogging setiap 2 minggu sekali. Perusahaan juga rutin
memasang perangkap tikus ditempat yang sekiranya akan dilewati tikus dan memasang lem serangga.
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Tengah (2006) bahwa lantai ruangan dan lay out harus terjaga dan bebas dari kotoran
atau sampah dan kondisi lain yang dapat menarik serangga. Pintu luar ruangan harus dalam kondisi tertutup, area proses harus dilengkapi
dengan air curtain dan pembunuh dari listrik yang ditempatkan antara area luar dan area proses. Dan tidak diperbolehkan ada binatang
piaraan disekitar ruang atau lokasi pengolahan. Pest sering kali menyebabkan kontaminasi yang membahayakan. Beberapa hama yang
terdapat pada industri pangan dan memerlukan penanganan atau pembasmian antara lain adalah binatang pengerat seperti tikus, burung,
serta berbagai macam serangga sepeti kecoak, semut, lalat, dan lebah.
5.6.1 Pengamatan Kelayakan Dasar
Pengamatan mengenai persyaratan kelayakan dasar menggunakan kuisioner supervisi setifikat kelayakan pengolahan dengan tiga kali
pengamatan yaitu pada awal kedatangan, pertengahan, dan pada akhir masa praktik. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan
bahwa PT. Tuna Indonesia Mandiri layak untuk melakukan pengolahan flake cakalang masak beku dilihat dari sarana dan prasana yang
memadai dan memenuhi standar serta telah memenuhi sebagian besar aspek manajemen dan teknis yang tercantum pada kuisioner
supervisi. Namun masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki untuk dapat memaksimalkan proses pengolahan flake cakalang masak
beku. Hasil pengamatan dapat dilihat pada Tabel.
Rencana Tindak Lanjut Kategori
Saran
No Klausul (waktu/tanggal Penyimpangan
Perbaikan
penyelesaian)
1. Gudang Perusahaan Melakukan pengecekan Minor,
penyimpanan harus terhadap pest kontrol, Karena hama
ruang bahan menyediakan harus ada petugas QA atau penganggu
Kimia tidak di pest kontrol karyawan yang bertugas tidak selalu ada
lengkapi pest agar ruang mengecek pest control. apabila
kontrol. bahan kimia kebersihan
terhindari dari ruangan
hama terjaga.
penganggu.
SSOP
6.2 SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure)
6.2.1 Air dan Es
Dasar Rujukan : Ka BKIPM no.63/KEP-BKIPM/2016
No. Kunci SSOP Prosedur Pengawasan Tindakan Koreksi Pencatatan
1. Keamanan air dan es Air yang digunakan untuk Pemeriksaan rutin setiap 1 Tangki air harus
proses berasal dari alir artesis. tahun sekali untuk kimia di dibersihkan secara
laboratorium pemerintah berkala setiap bulan.
untuk memastikan kualitas
air. Untuk pengujian
internal lab dilakukan
setiap hari, parameter yang
di uji meliputi :
- Colour/ warna
- Flavor/rasa
- Odor/ bau
- Ph
- Dencity/ kejernihan
- Concentracion chlorine
- Volume/ kedalaman
2. Peralatan dan personel Air yang bersih dantidak bersih Pemeriksaan saluran dan Saluran dan pipa air
hiegiene dipisahkan untuk mencegah pipa air. yang menyebabkan
kontaminasi. pencemaran harus
diperbaiki dan
dipisahkan dengan
air yang dapat
diminum.
4. Fasilitas cuci tangan Es yang digunakan harus Pemeriksaan setiap 3 Tangki air harus
dan toilet (sanitasi terbuat dari air minm atauair bulan sekali di dibersihkan secara
karyawan) laut yang bersih. laboratorium pemerintah berkala.
untuk dapat mengetahui
kualitas air. Parameter
yang di uji meliputi :
1. Uji mikrobiologi:
TPC. E Coli.
Enterococci.
Pemeriksaan setiap 1 bulan
sekali di laboratorium
pemerintah untuk dapat
mengetahui kualitas air.
Parameter yang diuji
meliputi :2. Uji kimia:
Ph, Odor, kekeruhan,
ckloride, chlorine, mercury
(Hg), Lead (Pb), Cadmium
(Cad), Copper (Cu) dan
kesadahan.
1. Peralatan dan perkakas yang Pemeriksaan setiap hari sebelum Peralatan dan perkakas
digunakan terbuat dari stainless digunakan untuk produksi. harus dibersihkan.
steel dan plastik..
2. Peralatan dibersihkan dan dicuci Pemeriksaan air dan sabun Peralatan dan perkakas
menggunakan sabun dan air sebelum digunakan dan periksa harus dicuci hingga
bersih hangat dan setelah itu peralatan setelah dibersihkan. bersih.
dibilas dengan air.
1. Apron plastik harus dicuci setiap Pemeriksaan kebersihan apron Apron plastik harus di
hari. plastic sebelum proses. cuci setiap hari.
2. Sarung tangan dan pakaian luar Pemeriksaan kebersihan sarung Sarung tangan dan
harus dibersihkan secepatnya bila tangan dan pakaian luar. pakaian luar harus
terjatuh. dicuci setelah proses.
3. Karyawan tidak boleh Pemeriksaan terhadap semua Menyediakan ruang
menggunakan seragam kerja di karyawan. ganti baju.
luar ruang proses.
11. Limbah padat harus dibuang Pemeriksaan tempat sampah Memberikan arahan
secara teratur dari ruang proses diruang proses oleh petugas. kepada karyawan.
untuk mencegah kontaminasi.
6.2.4 Kontaminasi Silang
Dasar Rujukan : KEPMEN-KP/NO.52A/2013
No. Prosedur Pengawasan Tindakan Koreksi Pencatatan
1. Bahan kimia beracun disimpan Pemeriksaan terhadap tata cara Mengikuti tata cara dan
dan digunakan dengan baik. dan konsentrasi dari bahan konsentrasi pada label.
kimia yang digunakan.
2. Bahan kimia disimpan di ruang Pemeriksaan suplai bahan kimia Letakkan tanda pada
khusus dan tidak boleh dimasuki diruang penyimpanan. ruang penyimpanan dan
selain petugas khusus. kunci ruangan tersebut.
3. Bahan kimia harus dijaga dari Pemeriksaan pasokan bahan Buat daftar pasokan
diatur dengan baik (identitas kimia diruang penyimpanan. dari bahan-bahan kimia
bahan, sumber bahan, dan letakkan bahan
kimia pada rak-rak.
penandaaan dan peringatan, dll.)
6.2.6 Kebersihan Peorangan
Dasar Rujukan : KEPMEN-KP/NO.52A/2013
No. Prosedur Pengawasan Tindakan Koreksi Pencatatan
3. Bila ada karyawan yang sakit Pemeriksaan sebelum proses Karyawan yang tidak
harus dilaporkan dan tidak sehat tidak bekerja.
diwajibkan untuk terlibat dalam
proses produksi.
4. Karyawan tidak boleh makan, Pemeriksaan setiap hari. Memberikan arahan
minum, merokok dan dan peraturan kepada
menggunakan perhiasan (jam karyawan.
tangan, cincin dan peniti) di
ruang proses.
1. Pencegahan harus diambil untuk Pemeriksaan setiap hari pada Letakan jebakan
mencegah masuknya serangga, ruang proses. serangga di setiap area
tikus, burung dan hama lainnya pabrik dan pengasapan
setiap dua kali dalam 1
ke dalam gedung dan ruang
bulan.
pengolahan.
2. Tidak boleh ada lubang di sekitar Pemeriksaan setiap hari pada Plastik pembatas harus
ruang pengolahan untuk ruang proses. diletakan di setiap
mencegah masuknya serangga. pintu.
3. Plastik pembatas disediakan pada Pemeriksaan kondisi plastic Plastik pembatas harus
setia pintu masuk. pembatas. diletakan di setiap pintu
dalam kondisi yang
baik.
Lampu perangkap serangga harus Pemeriksaan setiap hari pada Lampu perangkap
disediakan pada setiap ruang proses. serangga harus dirawat
pintumasuk unit proses. dan diperbaiki jika
rusak.
Lampiran 9. GMP
GMP (Good Manufacturing Practice)
No Tahap proses Prosedur
1 Penerimaan bahan Setiap menerima ikan beku atau segar harus diperiksa mutunya (bau, tekstur, warna, dan penampakan).
baku
& Sortasi Kondisi ikan yang harus dicatat pada saat penerimaan adalah :
-Jenis ikan, pemasok dan asal ikan
-Suhu pusat ikan
-Nilai organoleptik dari ikan
-Jumlah penolakan dan alasan terjadinya penolakan
Semua hasil pemeriksaan harus dicatat dan diteliti Kembali.
Setiap kelompok dari ikan harus dipisah berdasar pada jenis ikan, asal ikan ], ukuran ikan dan dipisahkan
antara kondisi baik dan yang ditolak.
Bahan baku berasal dari perairan yang tidak tercemar.
Penerimaan bahan baku dilakukan dengan cepat dan hati-hati untuk mencegah peningkatan suhu,
kerusakan fisik dan kontaminasi mikrobiologi (pertumbuhan bakteri)
Bahan baku diterima dalam bentuk ikan beku utuh dan ikan segar, dengan suhu pusat ikan dibawah -10℃
untuk ikan beku dan untuk ikan segar suhunya maksimal 5℃, diperiksa dengan menggunakan
thermometer.
Sortasi dilakukan pada tiap ikan dan diperiksa kesegaran, ukuran (sesuai standar ukuran ikan yang berlaku
dan beratnya.
Kadar histamin diperiksa secara berkala setiap ikan masuk dan produk akhir.
Pengambilan sampel untuk cek kadar histamin adalah 3 ekor setiap 5000 kg ikan.
Jika ikan yang diterima tidak dapat diproses maka ikan harus dibekukan untuk menjaga mutunya agar
tidak menurun
2 Penimbangan 1
Penimbangan dilakukan secara hati-hati menggunakan timbangan yang telah dikalibrasi.
Penimbangan dilakukan dengan secepat mungkin untuk mencegah kenaikan suhu
Penimbangan dicata oleh pekerja
Timbangan selalu dibersihkan dan dikalibrasi sebelum digunakan oleh QC dan setiap 1 tahun sekalu
parameter timbangan dikalibrasi oleh pihak yang berwenang.
3 Unloading Area / Ikan Diangkut menggunakan Forklift yang telah di masukan ke dalam basket
Penerimaan Setelah sampai di depan Unloading Area, Forklift akan menuangkan bakter berisi ikan melalu Loket
Bahan baku ke Penerimaan ikan Unloading Area Menuju bak thawing yang berkuran 173cm x 128cm x 65cm
ruang Proses
4 Pelelehan Ikan-ikan yang beku dilelehkan dengan air bersih untuk mencegah kontaminasi bakteri
Air yang digunakan untuk pencairan harus diperiksa setiap periode 3 bulan melalui laboratorium
pemerintah
Semua data pencairan harus dicatat mengenai:
-Suhu ikan dan suhu air
-Identitas bahan baku
-Waktu mulai dan selesai pencairan
Pencairan selesai jika suhu pusat ikan maksimal 5℃
Ganti air jika suhu air menjadi dingin (10℃ s/d 15℃) dan suhu pusat ikan tidak cukup untuk tahap
proses selanjutnya (Target suhu pusat ikan sampai selesai proses pelelehan maksimal 5℃).
5 Butchering / Penyiangan dilakukan untuk ikan yang dipersiapkan untuk tahapan selanjutnya.
Penyiangan Sebelum penyiangan, ikan harus dicuci dengan air bersih
(Size M & L) Penyiangan ikan menggunakan pisau bersih dan tajam untuk menghilangkan usus dan isi oerut ikan
secara manual
Usus dan isi perut harus dibuang dari meja secepat mungkin untuk mencegah kontaminasi bakteri dan
dibuang ke tempat sampah
Penyiangan ikan harus dilakukan dengan cepat dan hati-hati untuk mencegah peningkatan suhu,
kerusakan fisik dan kontaminasi mikrobiologi (pertumbuhan bakteri).
6 Pencucian Setelah penyiangan, ikan dicuci bersih
Ikan yang sudah bersih disusun ke dalam rak dengan rapi
7 Cooker / Pemasakan Susukan ikan dalam rak harus sama ukurannya dimana jika bagian perut telah dibuka maka bagian perut
harus menghadap ke atas
Timbang ikan dalam rak. Periksa suhu pusat ikan sebelum pemasakan dan catat
Beri tanda setiap rak, meliputi :
- Nomor cooker
- Nomor rak
- Nomor siklus
Bersihkan ikan yang sudah berada di troli dengan menyemprotkan air bersih
Troli ikan tersebut siap dimasukkan ke dalam bejana pemasak
Jumlah troli yang dimasukkan disesuaikan dengan kapasitas bejana masak
Suhu pemasakan yang digunakan berkisar 90℃ s/d 100℃ selama 40-100 menit. Waktu dan suhu
pemasakan bergantung pada :
-Ukuran
-Kondisi ikan
-Suhu pusat ikan sebelum pemasakan
Setiap tahapan pemasakan harus dicatat dan dievaluasi
Setelah pemasakan, suhu pusat ikan harus segera diperiksa (target suhu pusat ikan setelah pemasakan
minimal 65℃) dicatat, kemudian ikan segera didinginkan.
Jika suhu pusat ikan setelah pemasakan tidak mencapat target, lakukan pemasakan kembali hingga suhu
pusat ikan mencapat suhu standar.
Buka pemasakan dan keluarkan satu demi satu troli, kemudian dibawa ke ruang pendinginan (spray) dan
ditempatkan pada posisi paling depan.
Pengambilan troli dilakukan 2 sampai 3 orang dengan prosedur pencucian tangan dengan sabun,
pencelupan tangan kedalam larutan chlorin dan penyemprotan sepatu kerja setiap akan mengambil troli
dari dalam pemasakan.
8 Waterspray / Ikan yang telah dimasak harus segera didinginkan
Pendinginan Pendinginan dengan penyemprotan air untuk awal waktu sekitar 10 menit hidup dan 5 menit mati,
pengecekan suhu tulang punggung ikan sesuai dengan standar, apabila suhu tulang punggung belum
mencapai standar maka dilakukan pedinginan ulang.
Air pendinginan harus bersih dan saniter. Air yang digunakan untuk pencairan harus diperiksa setiap
priode 3 bulan melalui laboratorium pemerintah.
Ikan dapat mulai dibersihkan (penghilangan kulit) jika suhu pusat 45℃-55℃
Pengaturan dari posisi ikan dalam ruang pendinginan mengikuti kelompok pemasakan
9 Deheading / Bagian kepala dari ekor dipisahkan dan ditempatkan ke tempat pembuangan
Penghilangan Bagian badan diletakkan pada nampan dan diberi tag
kepala dan ekor
10 Pengulitan Semua peralatan telah dibersihkan dan siap digunakan
Pemisahan kulit dan tulang besar dilakukan dengan menggunakan pisau hingga bersih
Kulit harus dipindahkan dari atas meja secepat mungkin dan dibuang ke wadah pembuangan limbah
Pemisahan kulit dilakukan dengan hati-hati agar daging ikan tidak rusak
Ikan yang telah dikuliti, dimasukkan ke dalam nampan dan disesuaikan dengan kapasitasnya
Tubuh ikan tersebut dibelah menjadi 2 bagian dengan menggunakan pisau
11 Cleaning / Pembersihan dilakukan secara manual dengan menggunakan pisau untuk memisahkan duri, daging merah,
Pembersihan daging memar, dan seluruh kulit.
dan Duri, daging memar, daging merah harus dipindahkan secepat mungkin dari atas meja dan dibawa ke
Pemeriksaan wadah lain yang berbeda
Mutu Belah ikan menjadi 2 bagian (sampai terbentuk seperempat bagian dari ikan utuh)
Pembersihan dilakukan secara hati-hati untuk menghindari daging putih patah
Loin ikan yang telah bersih dikumpulkan dan diletakkan pada nampan
Serpihan-serpihan daging ikan yang terjadi pada saat pembersihan diletakkan pada nampan yang berbeda
Periksa serpihan dari penyimpangan kebersihan, standar penyimpangan kebersihan adalah kulit, sisik,
duri, daging memar dan daging merah.
Daging putih yang telah lolos pemeriksaan mutu, siap ke tahapan selanjutnya
12 Penimbangan II Sebelum digunakan, alat timbang harus diverifikasi dengan standar oleh QC
Kondisi alat timbang harus selalu bersih dan siap digunakan
Timbang ikan setelah pembersihan daging merah per nampan untuk 1 orang pekerja.
Catat :
-Nama pekerja
-Lot atau kode
-Data berat setelah pembersihan daging merah
13 Inspection / Pemeriksaan Kembali secara seksama demi meminimalisir daging merah, tulang atau bagian yang tidak di
Pemeriksaan seharusnya ada di produk akhir masuk ke dalam produk
Flake Pisahkan Bagian yang tidak seharusnya ( Kulit, Daging merah, tulang dll) ke nampan limbah, agar
didapatkan daging putih yang benar benar bersih.
14 Pendeteksian Metal Sebelum digunakan, verfikasi alat deteksi metal dengan ukuran standar minimal metal terkecil (untuk
produk loin besi 2.5 mm, bukan besi 4.0 mm dan stainless stell 4.5 mm dan produk shredded Fe 1.2 mm,
Non Fe 2.0 mm, SS 3.0 mm)
Periksa semua pan plastic yang akan digunakan sebelum proses dengan alat deteksi metal dan pisahkan
nampan plastic jika alat deteksi memberikan sinyal peringatan untuk dilakukan evaluasi
Periksa semua produk ikan sebelum diisi kedalam cyrovac atau kantung hampa udara. Periksa dan
Analisa produk ikan jika alat deteksi memberi tanda peringatan.
Daerah setelah pemeriksaan metal harus bebas dari peralatan metal seperti pisau yang memungkinkan
terjadinya pencemaran logam
Catat dan simpan semua aktivitas alat pendeteksian logam
15 Penimbangan III Sebelum digunakan, alat timbang harus diverifikasi dengan standar oleh QC
Kondisi alat timbang harus selalu bersih dan siap digunakan
Timbang ikan setelah diperiksa metal
Timbang ikan (loin atau serpihan) sesuai standar
16 Pengemasan dan Persiapkan kemasan dalam dan buat tanda (dapat dilihat pada tag dalam nampan produk) terdiri dari
pengkodean di -Kode perusahaan, kode produksi
dalam kantong -Jenis ikan, jenis produk, tipe produk
-Nomor cooker, nomor putaran, nomor troli
Flake dan Loin ikan dimasukkan secara hati-hati untuk mencegah produk rusak
Susunlah secara rapi
Pisahkan produk sesuai jenisnya, seperti :
-Loin
-Flake
17 Penimbangan akhir Sebelum digunakan, alat timbang harus diverifikasi dengan standar oleh QC
Kondisi alat timbang harus selalu bersih dan siap digunakan
Timbang ikan setelah pengemasan dan pelabelan
Timbang ikan (loin atau serpihan) sesuai standar
18 Vacuum / Setelah diisi pada kemasan dalam, produk siap untuk dilakukan penutupan dengan penghampaan udara.
Penghampaan Pengemasan harus dilakukan dengan kondisi baik (sesuai dengan timbangan, bersih dan rapi)
Udara Kemasan Setelah ditutup, hasil penutupan dicek kualitas penghampaan udara untuk mencegah kebocoran pada
produk lainnya.
Pengemasan dilakukan dengan cepat untuk mencegah kontaminasi produk dan kerusakan secara fisik
19 Pendeteksian Metal Sebelum digunakan, verfikasi alat deteksi metal dengan ukuran standar minimal metal terkecil (untuk
produk loin besi 2.5 mm, bukan besi 4.0 mm dan stainless stell 4.5 mm dan produk shredded Fe 1.2 mm,
Non Fe 2.0 mm, SS 3.0 mm)
Periksa semua produk yang sudah dilakukan pemvakuman sebelum dilewatkan ke mesin pendeteksian
logam
Lewatkan produk yang telah tervakum kedalam mesin pendeteksian logam, apabila produk yang
dilewatkan tidak lolos atau berhenti maka dilakukan pengecekan lagi dengan cara melewatkan pada mesin
pendeteksian logam sebanyak 3 kali
Produk yang telah dilewatkan mesin logam sebanyak 3 kali dan masih tidak lolos, maka produk di hold
dan disendirikan untuk dilakukan pengecekan oleh tim Quality Control
Daerah pemeriksaan metal harus bebas dari peralatan metal seperti pisau yang memungkinan terjadinya
pencemaran logam
Catat dan simpan semua aktivitas alat pendeteksian logam
20 Shrinking / Penyusutan Air panas yang digunakan harus sesuai suhu standard ±80℃, bersih dan higienis
dengan Air Tinggi produk tidak melebihi 80 mm
Panas
21 Pembekuan dalam Air Rak harus bersih sebelum digunakan
Blast Freezer Produk tersebut disusun ke dalam rak dengan rapi
(ABF) Produk tersebut disimpan dalam ruang pembeku sesuai dengan kapasitasnya
Lamanya pembekuan 7 s/d 8 jam pada suhu -35℃
Cara dan simpan dokumen pembekuan
Selesai proses pembekuan dilakukan pengecekan suhu pusat produk
Waktu tunggu produk setelah proses pemasakan sampai dengan pembekuan tidak boleh lebih dari 6 jam
Jika waktu tunggu produk dari area pembersihan melebihi 6 jam maka produk harus dimasukkan ke
dalam ruang pembekuan (ABF), sebagai pengganti tuang dingin.
22 Pengemasan dan Pengepakan harus dalam kondisi yang baik (teratur, bersih dan rapi)
pelabelan Luar Hasil pengepakan diberi label yang tercantum pada produk
Pengepakan dilakukan secepat mungkin untuk mencegah produk dari kontaminasi dan kerusakan fisik
23 Penyimpanan Dingin Hasil pengepakan disusun ke dalam ruang penyimpanan beku secara rapi
Suhu pada tempat penyimpanan dingin berkisar -20℃ s/d -25℃
Catat dan simpan dokumen operasi penyimpanan dingin
24 Pemuatan dan Persiapkan suhu container sekitar -18℃ sebelum pemuatan dimulai
Pengiriman Pemuatan dilakukan secepat mungkin untuk mencegah peningkatan suhu
Produk harus dihindarkan dari sinar matahari langsung
Selesai pemuatan, container dijaga untuk mencapai -18℃ dan siap untuk pengiriman
Catat dan simpan seluruh dokumen kegiatan pemuatan.
KUISIONER SUPERVISI
SERTIFIKAT KELAYAKAN PENGOLAHAN
UNIT PENGOLAHAN IKAN SKALA MENENGAH-BESAR
1 Flake Tuna Masak Perpanjangan Terlampir Dalam Negeri 5 +1300 ton Tangkap Indonesia
Beku
2 Tuna Loin Masak Perpanjangan Terlampir Dalam dan Luar 45 + 1300 ton Tangkap Indonesia
Beku Negeri
3 Fish meal Baru Terlampir Dalam Negeri 100 + 300 ton Limbah proses PT. TIM
loin
Terlampir
Terlampir
1. KETIDAKSESUAIAN
a. Minor 6
b. Mayor 3
c. Serius
d. Kritis
2. PERINGKAT (RANGKING) 1. A (Baik Sekali)
2. B (Baik)
3. C (Cukup)
4. Gagal
MENGETAHUI
PENANGGUNG JAWAB UPI ........................, .....................
PEMBINA MUTU
…………………………. .......................................
Keterangan
NA = Not Applicable
3) Saran Perbaikan
.......,........................................
................,...................
Stempel Perusahaan