TENTANG
BAHASA INDONESIA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
SLAMET GINANJAR
KELAS IX A
KATA PENGANTAR
kehadirat Allah SWT, kami telah menyelesaikan keliping yang berjudul tentang“
Harapan kami semoga keliping ini bisa bermanfaat dan menjadikan referensi
Keliping yang kami buat ini tentunya masih banyak kekurangan, oleh karena
itu kami mengharapkan saran dan masukan yang bersifat konstruktif demi
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………. I
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….…..II
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….III
INI hari ketujuh Kodrat dan orang-orang lembah Gunung Bokong menggelar
pertunjukan di luar pagar istana negara menanti presiden berkenan menghampiri mereka.
Tetapi mungkinkah presiden berkenan keluar dari istana negara, menemui mereka, dan
Kodrat ingin mengatakan semuanya kepada presiden bahwa pabrik semen yang didirikan
di lembang Gunung Bokong merusak alam di daerah kapur itu, mematikan mata air, dan
ilustrasi-cerpen-koran-jawa-pos-minggu-
puncak, Kiai Bistri belum muncul di tengah mereka. Padahal sore nanti ia dan warga
lembah Gunung Bokong bakal meninggalkan trotoar di luar pagar istana negara ini.
Pada pertunjukan hari pertama, Kodrat dan sembilan warga lembah Gunung Bokong
bermain kuda lumping, dengan seperangkat gamelan dan gendang yang dibawa dengan
truk dari desa. Pergelaran yang sunyi. Tanpa penonton. Tak ada tanda-tanda presiden
bakal menghampiri mereka. Malam harinya mereka menginap di rumah Pak Jo, warga
lembah Gunung Bokong yang merantau menjadi sopir angkot di ibukota. Mereka tidur
lembah Gunung Bokong, teringat akan ruma yang luas, ladang dan sapi-sapi piaraan
mereka. Teman-teman yang lain teringat akan istri, lantaran mereka baru saja menikah.
Yang lain lagi teringat akan anak yang lagi lucu-lucunya belajar bicara, berjalan tertatih-
tatih.
Kodrat cemas berharap Kiai Bisri segera menyusul ke istana negara, merestui pergelaran
mereka. Kehadiran Kiai Bisri diharap akan mengundang presiden untuk turun dari istana