Anda di halaman 1dari 10

kel.

4
PERISTIWA PEMBENTUKAN
PEMERINTAHAN AWAL
KEMERDEKAAN DAN
MAKNA BAGI KEHIDUPAN
BANGSA INDONESIA

Anggota Kelompok:
Agus Fadlika M. farras Pilliang
Ahmad Irfan Nadia Diah Ayu S
Azzahra Cindhyani Nieco Andi Subekti
Defira Ramadhani W Putri Nabilla
Fuad Dwi Putra Rakaditra Kurnia

XI IPS 2
Materi
Pengesahan UUD Pembentukan
01 1945 04 kementerian

Pembentukan komite
02 Pemilihan Presiden dan
wakil Presiden
05 Nasional indonesia pusat

Pembagian Wilayah Membentuk Kekuatan


03 Indonesia 06 Pertahanan dan
Keamanan
Pengesahan UUD 1945
Rapat pengesahan dilaksanakan di daerah Pejambon Jakarta pada tanggal 18 Agustus 1945
yaitu pada sidang PPKI I. Sebelumnya, Soekarno dan Hatta meminta Ki Bagus Hadikusumo,
K.H.Wachid Hasjim, Mr. Kasman Singodimedjo, dan Mr.Teuku Mohammad Hassan untuk
mengkaji rancangan pembukaan UUD. Yaitu dengan merubah kalimat “Ketuhanan dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluk-pemeluknya” menjadi
"Ketuhanan Yang Maha Esa" untuk mencegah terjadinya perpecahan.

Hasil rancangannya berupa Piagam Jakarta yang kemudian


disepakati menjadi landasan hukum yaitu UUD 1945 yang
terdiri dari beberapa bagian yaitu Pembukaan, Batang Tubuh
yang terdiri atas 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan, 2 ayat
aturan tambahan serta penjelasan, dan Penutup
Pemilihan Presiden
dan Wakil Presiden
Pada sidang PPKI I dilaksanakan juga pemilihan presiden
serta wakil presiden Republik Indonesia. Otto
Iskandardinata mengusulkan agar pemilihan dilakukan
secara mufakat. Ia sendiri mengajukan Soekarno dan
Hatta masing-masing sebagai presiden dan wakil presiden.

Dalam musyawarah untuk mufakat, secara aklamasi


peserta sidang menyetujui dan menetapkan Soekarno dan
Hatta sebagai presiden dan wakil presiden pertama
Republik Indonesia, diiringi dengan lagu kebangsaan
“Indonesia Raya”.
Pembagian Wilayah
di Indonesia
Rapat PPKI dilanjutkan pada tanggal 19 Agustus 1945 untuk menentukan
pembagian wilayah Indonesia. Pada kesempatan pertama sidang, Otto
Iskandardinata selaku pemimpin panitia kecil menyampaikan hasil kerja
tim berupa pembagian wilayah Indonesia yang terdiri dari 8 Provinsi.

Antara lain kedelapan provinsi itu adalah: Sulawesi


Sumatera Sunda Kecil (Nusa Tenggara)
Jawa Barat Maluku
Jawa Tengah Selain 8 provinsi ini juga
Jawa Timur ditambahkan Daerah Istimewa
Borneo (Kalimantan) Yogyakarta dan Surakarta.
Setelah rapat menetapkan wilayah, Panitia Kecil yang
Pembentukan dipimpin oleh Mr. Ahmad Soebardjo menyampaikan
laporannya. Namun, melalui berbagai pertimbangan,
Kementrian disepakati Indonesia dibagi menjadi 12 Departemen dan 1
Kementrian negara.

Adapun hasil yang disepakati, sebagai berikut:


Kementrian Dalam Negeri Kementrian Sosial
Kementrian Luar Negeri Kementrian Pertahanan
Kementrian Kehakiman Kementrian Penerangan
Kementrian Keuangan Kementrian Perhubungan
Kementrian Kemakmuran Kementrian Pekerjaan Umum
Kementrian Kesehatan Selain itu juga ada Kementrian
Kementrian Pengajaran Negara.
Pembentukan Komite Nasional
Indonesia Pusat
Pada 22 Agustus 1945, PPKI kembali menyelenggarakan rapat pembentukan Komite
Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang akan menggantikan PPKI. Tujuan dibentuknya
komite ini adalah untuk menjalankan fungsi pengawasan dan ikut serta dalam
menetapkan GBHN. KNIP diresmikan dan melantik anggotanya pada tanggal 29 Agustus
1945 yang terdiri dari 135 anggota dandipimpin oleh Mr. Kasman Singodimejo.

Susunan pengurus KNIP adalah sebagai berikut:


Ketua KNIP : Mr. Kasman Singodimejo
Wakil Ketua I : Sutarjo Kartohadikusumo
Wakil Ketua II : Mr.J.Latuharhary
Wakil Ketua III : Adam Malik
Membentuk Kekuatan Pertahanan
dan Keamanan
Presiden Soekarno secara Kemudian, Pada tanggal 5 Pada tanggal 7 Januari 1946
resmi mengesahkan Oktober 1945 Presiden TKR berubah nama menjadi
berdirinya Badan Soekarno mengeluarkan Tentara Keselamatan
Keamanan Rakyat (BKR) maklumat mengenai Rakyat. Kemudian, pada 24
pada 23 Agustus 1945. dibentuknya Tentara Januari 1946 berubah kembali
BKR dipimpin oleh Keamanan Rakyat (TKR). menjadi Tentara Republik
Kaprawi, dimana Supriyadi, mantan Indonesia (TRI). Akhirnya, 3
mayoritas anggotanya komandan Peta dipilih Juni 1947 secara resmi telah
adalah mantan anggota menjadi pemimpin tinggi diakui berdirinya Tentara
dari Heiho, KNIL, dan TKR, dan Urip Sumoharjo Nasional Indonesia (TNI)
Peta. ditunjuk menjadi Kepala Staf sebagai penyempurnaan dari
Umum TKR. TRI.
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai