Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH SIDANG

PPKI
SEJARAH INDONESIA

Guru Pembimbing : Bu Poerwantari Tri Lestari S.pd

Disusun Oleh :

1. Muhamad Airul Mustakim (23)


2. Iwan Zahroni (15)

SMKN 1 JENANGAN 2021/2022


Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan pada
kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Sidang PPKI tepat waktu. Makalah Sidang PPKI
disusun guna memenuhi tugas Bu Tari pada mata pelajaran Sejarah Indonesia di SMKN 1
Jenangan. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang Sidang PPKI.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bu Tari selaku guru mata
pelajaran Sejarah Indonesia. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Ponorogo, 27 Januari 2022

Muhamad Airul Mustakim,

Iwan Zahroni
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………...……………….…..……………………..………..

KATA PENGANTAR…………………….…………………….....…………………......
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….......

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................

B. Rumusan Masalah...........................................................................

C. Tujuan Penulisan.............................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. PPKI.................................................................................................

B. Tujuan PPKI.....................................................................................

C. Sidang PPKI.....................................................................................

D. Hasil Sidang PPKI............................................................................

E. Keanggotaan....................................................................................

BAB III KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PPKI dibentuk pada 7 Agustus 1945, yaitu setelah Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Jadi, BPUPKI dibubarkan karena dianggap terlalu cepat
dalam menyatakan kemerdekaan Indonesia. PPKI dibentuk untuk melanjutkan rencana
kemerdekaan yang ada dan lebih matang.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah penyusun makalah ini adalah :

1. Apakah PPKI itu?


2. Bagaimanaah tujuan PPKI?
3. Siapa saja anggota PPKI?
4. Apa hasil sidang PPKI?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisa makalah ini untuk :

1. Mengetahui PPKI
2. Mengetahui tujuan PPI
3. Mengetahui anggota PPKI
4. Mengetahui hasil sidang PPKI
BAB II
PEMBAHASAN
A. PPKI
PPKI merupakan singkatan dari Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau dalam bahasa
Jepang disebut dengan Dokuritsu Zyunbi Inkai. PPKI ialah panitia yang bertugas untuk
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, sebelum panitia ini dibentuk, sebelumnya sudah
berdiri BPUPKI tapi karena dianggap terlalu cepat ingin melaksanakan proklamasi
kemerdekaan.

B. Tujuan PPKI
Tujuan pembentukan PPKI adalah untuk melanjutkan peran BPUPKI, yakni mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia. Pada saat proses pembentukan, tiga orang tokoh pendiri negara yaitu
Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan Dr. K.R.T.

C. Sidang PPKI
Setelah diproklamirkan kemerdekaan RI, maka tahap selanjutnya yang dilakukan oleh bangsa
indonesia adalah memindahkan kekuasaan dan membentuk peerintahan Indonesia. Pada
tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan indonesia (PPKI) mengadakan
rapat di Pajombon, yaitu gedung yang dipakai sekarang Kantor Kementerian Kehakiman.
Sebelum rapat dimulai, Sukarna-hatta meminta Ki Bagus Hadikusumo, KH Wahid Hasyim,
MR.Kasman Singodimedjo, dan Mr.Teuke Muhammad Hasan, untuk membahas rancangan
Undang-Undang Dasar yang telah dibuat pada tanggal 22 Juni 1945 oleh panitia sembilan
(empat orang wakil golongan orang Islam Yaitu H. Agus Salim, KH.Wahid Hasyim,
Abikusno dan Abdoel Kahar Muzakkar dan lima orang golongan dari kebangsaan yaitu
Sukarno, M.Hatta, Muh.Yamin, A.Maramis, dan Ahmad Subardjo). Pembahasan yang
dilakukan adalah mengenai kalimat “Ketuhanan dengan menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya”. Pembahasan itu dilakukan agar tidak terjadi suatu polemik dalam
kehidupan rakyat Indonesia, karena selain Islam, rakyat Indonesia meyakini beberapa agama.
Agar pembahasan cepat selesai, maka diadakan rapat pleno oleh beberapa orang anggota
perwakilan yang di pimpin oleh Muh.Hatta. Rapat dilaksanakan selama 15 menit dan hasil
yang dicapai, yaitu sepakat menghilangkan kalimat “Dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, yang dipandang akan menjadi rintangan persatuan dan
kesatuan bangsa. Setelah selesai membahas tentang bunyi pasal 1 tersebut, dilanjutkan
dengan pembahasan Rancangan Pembukaan dan Undang-Undang Dasar yang telah disiapkan
oleh Badan Penyidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam rapat
kedua ini, pembahasan dilakukan dalam tempo kurang dari 2 jam dan disepakati berbarengan
dengan Rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Setelah
pembahasan permasalahan diatas, maka sidang di skors untuk istrahat. Selanjutnya setelah
sidang di skors beberapa jam, Ir Sukarno mengumumkan 6 anggota baru dalam PPKI, mereka
adalah Wiranatakusumah, Ki Hajar Dewantara, Mr.Kasman, Sayuti Melik, Mr Ima
Kusumasumantri, dan Mr.Subardjo.

D. Hasil Sidang PPKI


Hasil Sidang PPKI Ke 1 Tanggal 18 Agustus 1945

Berikut merupakan beberapa keputusan dan hasil sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945
atau hasil sidang PPKI yang pertama.

1. Mengesahkan UUD 1945 Hasil sidang PPKI pertama adalah mengesahkan undang-
undang dasar sebagai konstitusi negara. Selain itu juga dilakukan revisi Piagam
Jakarta dimana kalimat ‘Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya’ diganti menjadi ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’.
2. Mengangkat Soekarno sebagai Presiden dan Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden Hasil
sidang pertama PPKI berikutnya adalah memilih dan mengangkat presiden serta wakil
presiden Indonesia. Atas usulan Otto Iskandardinata secara aklamasi, Ir. Soekarno
terpilih sebagai presiden Indonesia pertama didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta
sebagai wakil presidennya.
3. Membentuk Komite Nasional Sidang PPKI juga memutuskan pembentukan sebuah
komite nasional. Fungsi komite nasional ini adalah untuk sementara membantu tugas
tugas Presiden sebelum dibentuknya MPR dan DPR.

Hasil Sidang PPKI Ke 2 Tanggal 19 Agustus 1945

1. Membentuk pemerintah daerah yang terdiri dari 8 provinsi


2. Membentuk komite nasional daerah
3. Membentuk 12 Kementerian dan 4 Menteri Negara
4. Membentuk Tentara Rakyat Indonesia

Hasil Sidang PPKI Ke 3 Tanggal 22 Agustus 1945

1. Menetapkan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)


2. Membentuk Partai Nasional Indonesia (PNI)
3. Membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR)

C. Keanggotaan
Anggota PPKI Pada awalnya PPKI beranggotakan dan berjumlah 21 orang (12 orang dari
Jawa, 3 orang dari Sumatra, 2 orang dari Sulawesi, 1 orang dari Kalimantan, 1 orang dari
Nusa Tenggara, 1 orang dari Maluku, 1 orang dari golongan Tionghoa). Susunan awal
anggota PPKI adalah sebagai berikut :

1. Soekarno (Ketua)
2. Moh. Hatta (Wakil Ketua)
3. Mr. Dr. Soepomo (Anggota)
4. KRT Radjiman Wedyodiningrat (Anggota)
5. P. Soeroso (Anggota)
6. Soetardjo Kartohadikoesoemo (Anggota)
7. Kiai Abdoel Wachid Hasjim (Anggota)
8. Ki Bagus Hadikusumo (Anggota)
9. Otto Iskandardinata (Anggota)
10. Abdoel Kadir (Anggota)
11. Pangeran Soerjohamidjojo (Anggota)
12. Pangeran Poerbojo (Anggota)
13. Mohammad Amir (Anggota)
14. 14. Abdul Maghfar (Anggota)
15. Teuku Mohammad Hasan (Anggota)
16. GSSJ Ratulangi (Anggota)
17. Andi Pangerang (Anggota)
18. H. Hamidan (Anggota)
19. I Goesti Ketoet Poedja (Anggota)
20. Johannes Latuharhary (Anggota)
21. Yap Tjwan Bing (Anggota)

Selanjutnya tanpa sepengetahuan Jepang, keanggotaan bertambah 6 yaitu :

1. Achmad Soebardjo (Penasehat)


2. Sajoeti Melik (Anggota)
3. Ki Hadjar Dewantara (Anggota)
4. A.A. Wiranatakoesoema (Anggota)
5. Kasman Singodimedjo (Anggota)
6. Iwa Koesoemasoemantri (Anggota)

BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Secara simbolik PPKI dilantik oleh Jendral Terauchi dengan mendatangkan Sukarno, Hatta
dan Rajiman Wedyodiningrat ke Saigon tanggal 9 Agustus 1945. Hasilnya cepat lambat
kemerdekaan bisa diberikan tergantung kepada kerja PPKI. Terauchi menyampaikan
keputusan bahwa kemerdekaan Indonesia akan diberikan pada tanggal 24 Agustus 1945.
Seluruh pelaksanaan kemerdekaan diserahkan seluruhnya kepada PPKI.

Anda mungkin juga menyukai