Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Uji kompetensi Keahlian (UKK) merupakan penilaian yang diselenggarakan khusus bagi
siswa SMK untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik yang setara dengan kualifikasi
jenjang 2 (dua) atau 3 (tiga) pada KKNI. UKK dilaksanakan di akhir masa study oleh Lembaga
Sertifikasi Profesi atau satuan Pendidikan. Hasil UKK bagi peserta didik akan menjadi indikator
ketercapaian standar kompetensi lulusan. Sedangkan bagi stakeholder hasil UKK dijadikan
sumber informasi atas kompetensi yang dimiliki. Proses penilaian ini melalui pengumpulan bukti
yang relevan untuk menentukan apakah peserta didik kompeten atau belum kompeten pada suatu
kualifikasi tertentu. UKK menguji beberapa aspek antara lain pengetahuan, keterampilan, dan
sikap dalam suatu penilaian.

Di SMK Negeri 3 Banyumas khususnya pada Jurusan Seni Pedalangan seorang siswa dapat
dinyatakan lulus dalam Uji Kompetensi Keahlian apabila dapat menunjukan atau menampilkan
suatu penyajian hasil dari pembelajaran yang telah didapatkan selama 3 tahun yang dikemas
dalam bentuk Pagelaran Fragmen, Padat, dan Semalam Suntuk, tentunya dengan nilai yang
ditentukan.

B. Tujuan Uji Kompetensi Keahlian (UKK)

Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) bertujuan untuk :


1. Mengukur pencapaian kompetensi siswa SMK yang telah menyelesaikan proses
pembelajaran sesuai kompetensi keahlian yang ditempuh;
2. Memfasilitasi siswa SMK yang akan menyelesaikan pendidikannya untuk mendapatkan
sertifikat kompetensi dan/atau sertifikat uji kompetensi;
3. Mengoptimalkan pelaksanaan sertifikasi kompetensi yang berorientasi pada capaian
kompetensi lulusan SMK sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
4. Memfasilitasi kerjasama SMK dengan dunia kerja dalam rangka pelaksanaan Uji
Kompetensi sesuai kebutuhan dunia kerja.

C. Hasil yang diharapkan


Hasil yang akan dicapai dalam pelaksanaan UKK ini adalah:
1. Terlaksanakannya proses penilaian bagi seluruh siswa SMK kelas XII melalui
serangkaian kegiatan uji kompetensi yang dilaksanakan secara efektif, efisien dan terukur
2. Diterbitkannya sertifikat kompetensi, sertifikat uji kompetensi, atau yang setara bagi
seluruh peserta uji yang dinyatakan kompeten sesuai kompetensi keahlian yang
ditempuh.
3. Hasil yang diharapkan pada Kompetensi Keahlian Seni Pedalangan adalah membekali
peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap agar kompeten.

1
D. Waktu Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian
Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) kelas XII Tahun Pelajaran 2022/2023
dilangsungkan pada rentang waktu dari tanggal 1 sampai dengan 11 Maret 2023. Sedangkan
proses persiapan beserta Latihan dimulai dari akhir semester gasal hingga semester genap
tahun ajaran 2022/2023.

BAB II

2
NASKAH
A. Sinopsis

Di Kehidupan berbangsa, bernegara dan berbudaya mempuyai norma-norma yang


harus selalu ditaati oleh semua yang berada didalamnya. Perbuatan baik dan buruk semua
pasti ada imbal baiknya, yang kesemuanya itu adalah sebagai penyeimbang dalam
berkehidupan. Itulah yang terjadi dalam hidup dan disitu pula terjadi perkembangan-
perkembangan perbuatan yang tidak melanggar aturan dan juga perbuatan yang
melanggar aturan.

Kresna yang sudah ditakdirkan dan dipercaya oleh para dewa kahywangan untuk
menjadi penasehat para kesatria yang berbudi luhur dan berhati suci. Dikala itu sang
penasehat harus mematuhi undang-undang yang telah diberikan oleh dewa yaitu undang-
undang JITAB SARA dimana undang-undang itu yang akan menyelesaikan perselisihan
antara perbuatan yang menyalahi aturan dan perbuatan yang tidak menyalahi aturan.

Terjadilah persoalan yang rumit dalam sebuah masalah didalam kehidupan yang
dimana kresna sebagai pemegang undang-undang harus menyelasaikan permasalahan
yang seadil-adilnya dan sebenar-benarnya. Benar menurut diri sendiri, benar mnurut
orang banyak dan benar menurut bangsa dan negara. Bersemedilah sang Kresna di batu
kambang untuk mencari ilham atau wangsit dari sang pencipta alam.Dengan segala
pertimbangan dan kajian-kajian yang diperoleh. Kresna sang penasehat, akan
menegakkan keadilan dengan SEADIL-ADILNYA.

B. Balungan Lakon

Adegan 1
- Tempat Negara Mandura
- Tokoh Prabu Baladewa,Prabu Duryudana,Pendita Durna,Patih
sengkuni
- Tokoh Permasalahan Prabu Duryudana mengajak Prabu Baladewa agar mau
menemani prabu Duryudana untuk membangunkan prabu
kresna karena barang siapa bisa membangunkan prabu
Kresna maka pada saat perang Barathayuda akan
menang,Prabu Baladewa menyetujui dan bersama-sama
menuju Negara Ndwarawati.

Adegan 2

3
- Tempat Alun-alun Negara Ndwarawati
- Tokoh Setyaka,prabu Karna,Sengkuni,dan Dursasana
- Topik Permasalahan Rombongan kurawa yang di hentikan oleh setyaka menjadi
sebab peperangan antara Kurawa dengan Satyaki dan Patih
Udawa.

Adegan 3
- Tempat Bale Makambang
- Tokoh Prabu Kresna,Prabu Baladewa,Prabu duryudana,Prabu
Puntadewa,Arjuna,Werkudara,Semar
- Topik permasalahan Setelah para kurawa kalah perang dengan Satyaki dan
Udawa patih Sengkuni melapor kepada Prabu
baladewa,Prabu Baladewa mencoba membangunkan Prabu
Kresna dengan marah-marah lalu terpental oleh Garuda
jelmaan senjata Cakra,kemudian di susul Prabu Duryudana
juga ingin membangunkan Prabu Kresna tetapi dengan
kesombonganya Prabu duryudana terbaring lemas. Setelah
Prabu Duryudna dan Baladewa tidak bisa membangunka
Prabu Kresna Datanglah para Prabu Puntadewa,Raden
Arjuna, Raden Werkudara,Semar mencoba membangunkan
Kresna dengan cara Arjuna ngragasukma menyusul Kresna.

Adegan 4
- Tempat Kahyangan Suralaya
- Tokoh Batara Guru,Batara Nurada,Sukma Kresna
- Topik Permasalahan Batara Guru memberikan Jitabsara kepada Narayana dan
meminta Sekar Wijayakusuma danjuga memberi pesan agar
Prabu Baladewa tidak di ikutkan di Perang Barathayuda.

Adegan 5
- Tempat Repat kepanasan
- Tokoh Sukma Kresna dan sukma Arjuna
- Topik permasalahan Sukma Arjuna mengajak Sukma Kresna untuk pulang ke
raganya tetapi kressna tidak mau dan terjadi peperangan
hingga kedua sukma kembali ke raganya masing masing

Adegan 6
- Tempat Bale Makambang

4
- Tokoh Semar, Kresna, Puntadewa, arjuna, werkudara, Duryudana
- Topik permasalahan Kresna telah terbangun dari bertapa lalu memberi pilihan
kepada Prabu Duryudana untuk memilih Kresna seorang
atau Ratu Seribu Negara, lalu Duryudana memilih ratu
Seribu Negara sedangkan Arjuna memilih Kresna seorang

Adegan 7
- Tempat Diluar Bale Makambang
- Tokoh Baladewa, Kresna
- Topic permasalahan Baladewa tidak terima karena kresna telah menipu
Duryudana hingga baladewa merasa berslah karena telah
diingatkan oleh Kresna lalu disuruh bertapa di Grojogan
Sewu ditemani Setyaka selama mekarnya bunga teratai

C. Naskah Lakon
Kresna Gugah

Janturan: Swuh rep data pitana hanenggih negari pundita ingkang kaeka adi dasa purwa
eka siji adi linuwih dasa sepuluh purwa kawiwitan. Senajan katah titahing dewa ingkang
kaungkulan ing akasa kasangga ing pratiwi kaapit ing Samudra kathah ingkang samyo
hanggana raras hanenggih wonten negari mandura. Negari ingkang Panjang punjung
pasir wukir gemah ripah kerta tata tur raharja Panjang dawa pocape punjung luhur
kawibawane pasir Samudra wukir gunung katitih negari mandura hangeringaken benawi
hamungkuraken argo hanengenaken pasabinan hangajengaken bandaran agung. Sinten ta
ingkang lenggah wonten dampar gadhing praja mandura mboten namung sang prabu
baladewa ya Balarama ya wasi jaladara. Ingkang ing ari punika hanggelar pasewakan.
Kaadep sowanipun ingkang putra kinasih raden wisatha klawan wrangka dalem patih
kekalih pragata dalah Prabowo. Mambeng sang prabu baladewa ing samangke lagya
hamenggalihake ingkang rayi prabu kresna ingkang lagyo tapa nendra wonten sak
nginggiling bale makambang.
Suluk: Leng leng myang sesangka
Wayahnya lagyo rumaras
Rinengga laring puri
Yekti ana sir mandaya
Mandaya sekaring kiswa
Jaladri kapitaning surya dening wang kawa
Hanjrah sumembur saking salira
Risang sekaring Narendra lelolelo
Risang sekaring Narendra sukmeng nala
Rum sedya asmara dewa
Dewa taning sukmeng nala
Salira madibya dibya jayeng
Sang nata ngendika alon

5
BALADEWA Woladalah Jagad dewa batoro, mangke to mangke yayi prabu sakrawuh
jengendika sesarengan kelawan bopo pendita durna dalah patih sengkuni
wonten negari mandura ndamel kejot tyas isun wonten wigatos ingkang
kadoso pundi yayi prabu ?
DURYUDANA : Koko prabu, saderengipun kulo ngaturaken pudya pangastawanipun ingkang
rayi konjuka marang jengendika koko rabu ing mandura

BALADEWA : Nuwun hinggih yayi prabu kula tampi dawah sami-sami

DURYUDANA : Dene sowan kula wonten negari mandura ingkang sepisan kla bade tuwi
karaharjaning negri mandura dene ongko kaping klih nuruti onenging manah
sampun sakwetawis candra mboten ke pepanggihan klawan koko prabu dene
ingkang tri wigati kla meniko mireng kabar dene kokoprabu sribatara kresna
saweg tetapa nendra wonten ing jala tunda sare wonten sak nginggiling sela
kambang manut wangsiting dewa sinten ingkang saget mungu nendranipun
prbu kresna ing mbenjang perang ageng baratayuda saget
unggulyuda,menawi saking menika koko prabu kula bade nyuwun pambyantu
paduka supados mungu nendranipun koko prabu batara kresna jalaran kula
mboten wantun menawi lanyo-lanyo mungu nendranipun koko prabu kresna
nanging kula pitados rehning paduka kadang werdanipun koko prabu
ndwarawati menawi mawi petangan kula paduka saget amungu nendranipun
koko prabu kresna

BALADEWA : Mangke rumiin yayi prabu sedoyo wau kedah dipun pikiraken sarono aris
ampun grusa grusu,pangapunten sakumpami saget mungu aken nendranipun

6
yayi prabu ndwarawati kepareng paduka bade menapa

DURYUDANA : Bade kula boyong wonten negari ngastina

BALADEWA : Menawi sampun kaboyong

DURTUDANA : Bade kula muktikaken

BALADEWA : La mangke rumiyin menawi paduka bade muktikaken yayi kresna,menapa


kresna menika ratu ingkang kirang mukti ,monggo dipun penggalih langkung
rumiyin sampun ngantos paduka doyo-doyo,bade muktikaken yayi kresna
rumaos kula ,kula mawon taksih kawon kamuktenipun kalih kadang kulo
kresna,kamkten,kamulyan,kawibawan,kanuragan yayi kresna menika sampun
mumpuni ing saneskara,mila mekaten yayi pun kakang mboten bade
selak,yayi prabu mundut senjata pitulung dateng pun kakang kula
lampaih,anamung yayi prabu kedah tulus raosing penggalih sampun ngantos
yayi prabu ngendika bademulyakaken munktekaken yayi kresna mangke
malah klentu,saksampunipun yayi kresna wungu paduka yayi prabu supados
pasrah kemawon ,

DURYUDANA : Nuwun inggih menawi mekaten koko prabu kula naming nderek dawuh
paduka

BALADEWA : Langgih yayi prabu,lan ugi pangapunten dene purun menapa mbotenipun yayi
kresna kaboyong wonten ngastina sanes tanggel jawap kula,kula naming
sagah mungu nendranipun yayi kresna.dos pundi yayi prabu saget nampi

DURYUDANA : Nuwun inggih kula tampi kanti bingahing manah koko prabu,sumonggo dinten
sakmangke uga kula nyuwun berkah saha pangestu paduka kanjeng koko
prabu kula uga bade nderekaken paduka bidal wonten bale kambang

BALADEWA : Nuwun inggih sumonggo yayi prabu,ananging panyuwun kawula para kadang
kurawa ampun ngantos ndamel ribet mbebutek banyu bening kepripun bopo
pendito.

PEN.DURNA : Owh lole lole,Nuwun inggih sampun meniko dados tanggel jawab kula ngger
anak prabu pripun dek juni ,mangke kedah ngatos atos para kadang kurawa
ndamel daredah wonten ing sela makambang

SENGKUNI : Nuwun inggih bade kula estoaken dawuh paduka sinuwun mangke kula
ingkang bade ngawat awati para kurawa

DURYUDANA : Menawi mekaten keparng kula bade lengser langkung rumiyin saking

7
ngabyantoro paduka kanjeng koko prabu

Prabu duryudana meninggalkan pasewakan bersama dengan patih sengkuni dan pendita
durna,Adegan 2 setratan prabu karna,sengkuni,dan dursasana bertemu dengan R setyaka,dan R
sentiaki
R.STYAKA : Kanjeng paman ing ngawonggo sakrawuh jenendika wonten ing jalatunda
kula ngaturaken sungkem pangabekti konjuk paman

P.KARNA : Setyaka yo banget panerimaningsun dene sira ngsturna pangabekti

R.STYAKA : Paman sengkuni bekti kula katur

SENGKUNI : Iyo yo styaka pangabektimu ws tak tompo

R.STYAKA : Paman ing banjar junut pangabekti kula katur

DURSASANA : O ho ho iyo gus pangabektimu ws tak tompo ndadiake bungah rasane pun
paman

R.STYAKA : Kagyat raosing manah kulapaman,dene pun paman kepareng rawuh


wonten ing jala tunda

P.KARNA : Styaka [kula wonten dawuh] opo bener yen to romo dino iki talak broto ono
ing jolo tundo topo sere ana nduwuring selo makambng

R.STYAKA : Inggih kaluhuran sabda paduka paman

8
P.KARNA : Yenta pancen mengkono kulup mula pun paman diage larapna,pun paman
bakal ngabekti ana ngarsane ingkang rama nderekake ingkang rama anggone
ingkang rama ngeningaken cipta

R SETYAKA : Kanjeng paman ing ngawongga sewu sewu kalepatan ingkang putro di agung
pangak sama paduka. kanjeng rama sampun paring dawuh nganthi anthi
sinten kemawon mboten dipun keparengaken nyaketi, agengipun bade mungu
sedaya menika mboten dipun keparengaken snajan to menika putra putra
sedayanipun mboten dipun keparengaken jalaran kanjeng rama saweg nedya
ngayati ayahaning kadewatan paman

P KARNA : Styaka,[kla wonten dawuh paman] aku ki wong tuwa aja mbok anggep aku ki
bocah cilik yen pancen kowe ki ora nglilani ora usah ndandak koe ngenteni
nesune pun paman ngawangga iya apa njaluk tak obrak abrik pesanggrahan
njolo tunda

SENTYAKI MERANG TUMANDANG


SADYAH GARWA PENGAMPAR AMPAR
KERTIPEO MUNGUHING GELAR OOOO

R SENTIAKI : Ora pisan ora pindo lelakon apa wae nk ketekan kurawa maraih
geger,yenpancen kakang prabu ngawanggo bakal nyaketi koko prabu sri batara
hayo langkahono bangkene sentiyaki

P.KARNA : Weladalah njaluk ranja umur mu kowe

Perang antara kurawa dengan prajurit ndwarawati,hingga kurawa kalah prabu baladewa
mengamuk dan langsung menuju bale makambang
ADEGAN BALE MAKAMBANG
P BALADEWA : Woladalah kadangipun kakang, yayi prabu kresna si adi golek opo kurang
mukti opo kurang wibawa piye.ingatase yayi prabu ws mukti nyokrowati
maudenda ewodene kok taksih taberi mbanting rogo talak broto,si adi golek
opo ayu yayi mungu o nggoniro nendra yayi pun kakang kang bakal nyubyo-
nyubyo klawan yayi batara kresna

POCAPAN : MUNDUR PALARASAN SANG NATA MANDURA PRABU BALADEWA


RIWEDNYO KARERIDUWUJUDE GARUDA INGKANG TETELO PERBAWANIRA
SENJATA CAKRA BASKARA INGKANG TAKSIH KAPUNDI DENING SANG PRABU
KRESNA

Datang sang duryudana untuk mencoba memangunkan prabu kresna

9
P.DURYUDANA : Koko prabu,koko prabu kula aturi wungu koko prabu,kula ingkang rayi
ngastina monggo koko prabu kula dereaken kondur wonten negari
hastina,kua ingkang sagah bade mulyakaken paduka kanjeng koko prabu,lan
kula kepengi sanget dipun ayomi sang ywang betara wisnu monggo koko
prabu kula aturi wungu koko prabu,koko prabu kula aturi wungu koko prabu
[sampak]

BALADEWA : Jagad dewa yabatoro yo jagat pramunditya.Kakang kresna ceta yen to kowe
pancen ngilani dadane prabu duryudana,yo, ora kena tak alus tak agal dina
iki nyoh tampa nana pusakaku ketiban candasa bengkah dada mu [sampak]

POCAPAN : KACARITA SANG PRABU DURYUDANA ING CIPTA BADE NAMAKAKEN PUSAKA
EALING ELING PRABU DURYUDANA KANG DURUNG MENEB PANCA NDRANE
SHE WORSOH IDEPING TEKAT KASOR PRABOWO DENING SANG YWANG
WISNU BATARA INGKANG NALIKA SEMANA TALAK BROTO ENDRA
KESANGKLATING DAYA PANGARIBAWA SAMI SAKOLO SUMREPET PANONE
PRABU DURYUDANA TEMAH BROLL GEMROPYOS MARIWE RIWE KOYO
DINERES DANGUNE DANGU NDRODOG SARIRA NIRA NGGREGELI DAWAH
KALENGGAH TAH DADI GOTONGAN SANG PRABU DURYUDANA

Setelah prabu duryudna terjatuh dan di gotong para kurawa pandawa pun datang ke bale
makambang mencoba membangunkan prabu kresna
PUNTADEWA : Koko prabu ripaduka para pandawa ingkang sampun sowan ing ngarsa
paduka koko prabu kula aturi wungu koko prabu

WERKUDRA : Whaaa nunggoni wong turu durung karuan kapan tangine

SEMAR : E ee lae lae mbegegeg ugeg ugeg sakdulito, hamel hamel ,ndara kula aturi
ampun kebak roso pangresula dipun kanteni tirta kawicaksanan kasabaran
tansah dipun tengenaken,ehh ndoro manut ujare sing podo ngandel jare
kresna kalih harjuna menika nunggal sak panuksman binelah panitising
wisnu,dadi kresna lan harjuna umpama kembang lan sarine,upama geni lan
urupe, umpama sutya lan embanane mokal menwi ndara harjuna mboten
ngertos gatining karso ingkang siningit ingkang roko prabu kresna [sampak]

POCAPAN : KACARITA SIGRA HANGENINGAKEN CIPTA SANG HARJUNA NGATA MARANG


DEWANE KATARIMA NGGENIRA MANGSAH SEMEDI PECAT SUKMA NINGGAL
RAGA SUKMA MANGAMBARA SUMUSUL SUKMA PRABU KRESNA MARANG
KAHYANGAN SURALAYA

10
Sukma harjuna meninggalkan tubuhnya dan pergi men cari sukma prabu krena ,semua wayang
di entas dengan di halangi bayangan kayon adegan selamjutnya di kahyangan suralaya
BTR.GURU : Hong ajualaju sang hayu palungguhan ulun,kakang kaneko putro kakang
meniko kados sowanipun putra ulun punnarayana kaki prabu kresna

BTR.NURADA : Regenjong regenjong papakpong kali code sopo sing gawe Kawula nok non
inggih adi guru suwawi kadanguo menapa ingkang dados wigatosing karyo
BTR.GURU : Narayana apa marmane kito tapa nendra ana madyaning sela njolo tunda
mapan ana luhuring sela makambang

NARAYANA : Kawula nuwun inggih pukulun,awit saking awrat jejibahan kula,gawating


lelempahan ingkang kedah sinandang para pandawa,imangka kula pinetaya
dening para pendawa ing mbenjang barata yuda jaya binangun,kula dados
pujangganing para pandawa anggenipun nindakaken darmo pramila dinten
menika pukulun kula paripakso kula cumadung dawuh lampah menapa
ingkang kedah kula tindakaken

BTR GURU : Narayana andadekna kawruhaniro jangkaning dewa baratayuda


jayabinangun kaya wis ora bias den selaki maneh loro-lorone antarane
pandawa klawan kurawa pada nindakake karma ingkang sinandang, mula
baratayuda jaya binangun iku di arani perang suci perange sapa nandur
bakal ngunduh,wong utang kudu nyaur,nyilih mbalekake sapa gawe mesti
nganggo,utang pati nyaur pati,utang wiring nyaur wiring bakal dumadi ana
ing baratayuda,narayana para senepati ingkang maguting ngayuda jaya
utawa lena kabeh kuwi mau ws kapurba dening pangwasaning gusti
mungguing karma ingkang sinandang,ngerr dinaiki ana nugrha ingkang
nedya ulun paringaken marang jeneng sira,yoiku ingkang wujud pakem
sinebut wdha jitabsara moro iki tampanana nanging ulun mundut kondure
pusaka kembang wijaya kusuma jalaran kembang wijaya kesuma yen wis
tumapak ing baratayuda ws ora nana kanggone sabab para senoati ingkang
gugur ana madyaning palagan iku mau ws ora bakal bias den uripake maneh
karono kodrating lelakon kudu koyo mangkono

NARAYANA : Nuwun inggih pukulun kula ngestokaken dawuh paduka sumonggo kula
aturi nampi pukulun [sampak]

BTR GURU : Noroyono kejawi saka iku kadang kito pun baladewa datan darbe mungsuh
mula reka dayanen aja nganti prabu baladewa nyumurupi dumadine perang
gede barata yuda rampunging perkara iki ulun pasrahake marang jeneng
kito ngger narayana

NARAYANA : Nuwun inggih ngestokaken dawuh paduka pukulun, kalilan nyuwun pamit

11
BTR.GURU : Yo sing ati ati duga duga digawa aja kongsi keri ngger narayana

NARAYANA : Pukulun sangywang narada kula nyuwun pangestu sinuwun

BTR.NURADA : Yo yo yo ngger narayana singati ati yo ngerr [srepeg]

Sang narayana pun pergi meninggalkan kahyangan adegan berganti bertemunya sukma harjuna
dengan sukma prabukresna di tengah jalan
PERMADI : Kangmas narayana

NARAYANA : Iya pungkakang permadi eneng apa

PERMADI : Kangmas sampun dumugi kolomangsanipun sumonggo kula derekaken


kondur [bali…] inggih kangmas

NARAYANA : Niatku orabakal bali sabab pun kakang balio wis oranana gunane pandawa ki
oratresna karo aku sebab n kana kacintrakane pandawa ki kresna dadi
parang putungan ewodene sing nduweni panjogko pun kakang pandawa ki
oranana sing mbyantu koe teka wae mbarang pun kakang ws entuk gawe nk
gur ngono wae akeh tunggale

PERMADI : Monggo kangmas kula derekaken kondur

NARAYANA : Aku ora bali

PERMADI : Menawi paduka mboten bade kondur bade kula ruda paripeksa

NARAYANA : Ayo cobanen leganing atiku

Sukma kresna dan sukma harjuna ber perang keduanya unggul hingga akhirnya sukma keduanya
kembali ke raganya masing masing
POCAPAN : KACARITA DUHNALIKA SEMANA RAME NGONIRA SAMI BONDO YUDO
NENGGIH SUKMA KEKALIH DATAN WONTEN INGKANG UNGGUL DATAN
WONTEN INGKANG KASORAN SUKMA KEKALIH SIGRA WANGSUL MARANG
PAPAN DUNUNGE DEWE DEWE

PUNTADEWA : Kadangipun kakang yayi arjuna sukur mangayu bagyo yayi,yento si adi dina
iki ws bali piye yayi nggon nira ngupadi ingkang roko koko prabu

HARJUNA : Berkah pangestu paduka kula sampun pinanggih kelawan kakang prabu
kresna

12
WERKUDARA : Whaaa sopo sing ngandel yen kowe ketemu kelawan kakang kresna nyatane
kowe wis tangi kakang kresna tesih turu, kowe ojo ngapusi karo sedulur
sedulurmu
PUNTADEWA : Sabar yodi aja banget banget nggonmu nduweni watak pangrasula.ngene
ngene munduro yayi arjuna [SAMPAK]

PUNTADEWA : Duh koko prabu pengayoman kula sinten to ingkang saget ngayomi kang
sarwi ringkih kejawi naming paduka sangywang wisnu batara,koko prabu
mboten wonten raos pangringga murda ingkang konjuk paduka njengg koko
prabu kejawi ripaduka kula bade ngaturaken sungkem sembah konjuk ing
ngarsa paduka sangywang wisnu batara [ GREGAH SANG PRABU KRESNA
WUNGU SAKING NENDRA]+SAMPAK

KRESNA : Yayi prabu bade menapa

PUNTADEWA : Kula bade ngaturaken sembah

KRESNA : Menapa padatan puntadewa menika nyembah kalian kresna

PUNTDEWA : Ingkang kula sembah sanes kresnanipun ananging sangywang wisnu batara

KRESNA : Yayi sangywang wisnu mboten kiat nampi sembahipun betara


darma,sampun to yayi ingang limrah kemawon,sampun ngantos ngewah
ewahi adat,nimas Sena

WERKUDARA : [Jliteng kresna kakang ku piye]

KRESNA : sejatine kadang ira yayi harjuna sing bisa ngelingake pun kakang ingkang
satemah mbesuk barata yuda jayabingangun ayu pada bebarengan memayu
hayuning bawana nindakake jejibahan nut marang kodrate dewe dewe

WERKUDARA : Ya aku mung manut [byak byak byak sampak]

DURYUDANA : Koko prabu, koko prabu ndworowati [ kados pundi yayi prabu]mestinipun
paduka menawi nglenggaih pamong kedah adil [liripun] koko prabu dados
pamonging pendawa nanging mboten ketang sakedeping netra monggo kula
aturi rawuh wonten negari hastina

KRESNA : Keparengipun menapa yayi

DURYUDANA : Menawi oko prabu purun ngancik negari hastina ing mbenjang barat yuda
jayabinangun kula bade ungguling ngayuda milanipun mboten ketang sak
klebatan koko prabu kula aturi rawuh

13
KRESNA : Dados yayi prabu sampun njagi aken barata yuda menika bade dumados

DURYUDANA : Inggih bade kelampahan

KRESNA : Yayi, yayi prabu kla caosi bebinga monggo kula aturi milih,yayi prabu
mbenjang bade dipun bantu ratu sewu negari jangkep sak prajurite
menapa,ratu setunggal kula tanpa rewang tur mboten tumut perang pilih
pundi

DURYUDANA : Kula dipun dawuhi milih

KRESNA : Inggih yayi prabu

DURYUDANA : Kula pilih sedayanipun

KRESNA : Mboten saget yayi prabu kedah milih salah setunggal bade milih ratu sewu
napa ratu setunggal kula

DURYUDANA : Menawi tetela mekaten kla milih ratu sewu

KRESNA : Pilih ratu sewu ,mangke ndak kelentu monggo dipun penggalih riin

DURYUDANA : Mboten kula milih ratu sewu

KRESNA : Menawi mekaten ing mbenjang wonten ing perang ageng Baratayuda jaya
binangun yayi prabu bade dipun byantu ratu sewu negari
[Maturnuwun] SAMPAK

KRESNA : dimas Sena kabeh ki durung paripurna mestine mengko bakal ana kang ora
trima ning kabeh mau perkarane pun kakang ben pung kakang wae kang
bakal ngrampungi

WERKUDARA : Whaa yo aku mung manut jliteng kresna kakang ku [SAMPAK]

Kresna dan werkudara pergi adegan berganti duryudana yang bertemu baladewa
DURYUDANA : Whaa bungah raosing manah koko prabu mbenjang mestinipun kurawa
bakal unggul wonten ing perang baratayuda

14
BALADEWA : Lo dospundi yayi prabu napa yayi prabu kresna purun kaboyong

DURYUDANA : Mboten kula malah angsal langkung katah amargi kula wau dipun paring
bebungah supados milih ratu sewunegari menapa ratu setunggal koko prabu
kresna
BALADEWA : Lajeng yayi prabu milih ingkang pundi

DURYUDANA : Jelas kula milih ratu sewu Negara tinimbangane wong siji

BALADEWA : Aduh yayi prabu klentu, ratusewu ki ora nana apa apane tinimbanganeyayi
kresna sing mung siji wahh yen ngono yayi nanmung diapusi,sampun kla
mawon ingkang bade nemoni yayi kresna [SAMPAK]

KAGYAT RISANG KAPIRANGU


RINANGKUL KINEMPIT KEMPIT
DUHSANG RETNAING BAWONO OOOO

BALADEWO : Weladalah ana ratu senengane ngapusi yo kowe ingatase kowe ki ratu
titising wisnu kondang dadi wong wicaksana nanging parandene kowe
sregep ngapusi wiwit cilik nganti tekan tuwa

KRESNA : Ingkang ngapusi menika sinten

BALADEWA : Genah koe ngapusi duryudana

KRESNA : Babar pisan kula mboten ngapusi,kla ing sekawit sampun matur dateng yayi
duryudana bade milih ratu sewu negari jankep sakprajurite menapa ratu siji
kula tanpo rewang tur mbten bakal melu perang…ingkang rayi prabu
duryudana menika milihipun menika ratu sewunegari lepat kula nggen
pundi ngapusi kula nggen pundi koko prabu pancen ratu ingkang paduka
bela niku ratu bodo tur ratu pekok mulane mboten ngerti klawan gelar batin
ngertine mung gelar kasunyatan

BALADEWA : Woladalah yen ngono aku kleru yayi prabu singgede pangapuramu aku wus
ndakwa kowe ngapusi jernyatane kowe ki rangapusi

KRESNA : Inggih koko prabu …tur ta baratayuda menika sanes ajangipun baladewa
kelawan kresna ananging baladewa..menika ajang perang suci antaranipun
pandawa kelawan kurawa sinten nandur bakal ngunduh,sinten nyilih bade
mangsulaken,utang pati nyaur pati utang wiring nyaur wiring mila koko
prabu ampun ngantos poduka menika klentu mbelni dateng angkara
murkane wong kurawa.

15
nuwun sewu paduka rumiin nate paring dawuh dumateng kula baladewa
ora bakal mbela sapawae kang mapan ana ing papan luput lan baladewa
orabakal melu cawe cawe bab perkara ingkang ora cetho mongko
baratayuda jayabinangun menika perang ingkang dipun rumuyini kelawan
keukan dadu,mila cobi kula bade nyuwun pirsa dateng koko prabu rumiyin
jaman kesukan dadu paduka wonten pundi

BALADEWA : A a a aku lagi ana ing mandura yayi

KRESNA : Kula mawon mboten menangi jalaran kula saweg nedeng perang gojali suta
kula ngadepi ingkang putra pun boma narakasura awit sampun mejaih anak
kula samba angkaranipun buma kula sidem sareng kelawan lampahan
pandawa dadu kula nggih mboten ngertos milanipun kula mboten nderek
perang,mangko baladewa tau sumpah mboten bakal melu perkara sing ora
cetha

BALADEWA : Waduh yayi katriwandan pun kakang yayi pun kakang lepat
[SAMPAK]
La banyur kepiye yen aku ora melu prang baratayuda baratayuda

KRESNA : koko prabu dinten menika kula aturi nglampaih matirta wonten sungaPaning
bengawan bagiratri

BALADEWA : Pun kakang kudu matirta tegese kukum ono sungapaning bengawan
bagiratri

KRESNA : Inggih koko prabu

BALADEWA : Banjur pirang taun lawase

KRESNA : Kokoprabu mboten usah ngentosi wekdalipun koko prabu kula aturi mriksani
kemawon mangke supados pun derekaken ingkang putra pun sentiyaka
supados sentiyaka menika mbekta sekar kang dipun wastani sekar
terate,menawi sekar menika dipun tanem kumambang toya menika mangke
megar koko prabu mangke kula aturi mungkasi anggenipun matirta

BALADEWA : Ooo dadi pun kakang mung ngenteni egare kembang terate

KRESNA : Inggih koko prabu

BALADEWA : Yo yen ngono pun kakang pamit yayi prabu he sentyaka nderek pun wha
ngger

16
[SAMPAK bersamaan perginya baladewa dengan sentyaka dan datanglag werkudara menemui
kresna
KRESNA : “Dimas werkudara senajan punkakang wus entuk pepakem ingkang sinebut
jitabsara yo pepakeming baratayuda jaya binangun aja banget banget nggon
mu njagaake kwe nindakno kewajiban nira kanti tulus pun kakang
bebarengan kelawan si adi ngukup kodrate dewed ewe pun kakang ingkang
minongko botoeh,sing jenenge botoh manut karo jagone yento jagone
mitayani botoeh yo maju ning nek jagone iki nko orawani nglabruk botoeh
yo orabakal bisa ngayomi jago”

WERKUDARA : “Mengkono jaliteng kresna kakaku”

SEMAR : “La inggih antarane botoh kalih jago menika kudu bareng bareng
tumandang memayuhayuning bawana.”

17
18
19
20
\

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi ini bisa disimpulkan bahwa setelah tiga tahun pembelajaran
di SMK Negeri 3 Banyumas, tentunya Uji Kompetensi Keahlian menjadi suatu keharusan
bagi seluruh siswa untuk menunjukan semua hasil belajar selama tiga tahun penuh.
B. Saran
Semua kegiatan yang dilakukan tidak akan luput dari kekurangan . Oleh karena
itu beberapa saran penyusun cantumkan disini. Dalam membawakan Lakon Gatotkaca
Lahir hendaknya disisipkan nilai-nilai positif kedalamnya.
Penyusun berharap semoga deskripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca juga
generasi penerus. Serta penyusun mengharapkan kritik dan saran pembaca agar penyusun
dapat lebih baik lagi untuk kedepannya.

21

Anda mungkin juga menyukai