TINJAUAN PUSTAKA
Selain itu juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan feses, urin
atau sekret penderita demam typhoid. Dengan kata lain hygiene sanitasi
atau karier. Gejala yang ditunjukkan dari penyakit ini biasanya berkembang
1-3 minggu setelah terpapar bakteri dengan ditandai demam tinggi, malaise
8
9
sakit kepala, sembelit, diare, dan pembesaran limpa dan hati (Hasyul et al.,
2019).
yang mengenai saluran pencernaan dengan gejala seperti demam lebih dari
tujuh hari, gangguan pada saluran cerna, dan beberapa kasus yang tergolong
disebabkan oleh infeksi bakteri yang bernama bakteri Salmonella typhi atau
demam typhoid adalah salah satu penyakit global yang disebabkan oleh
dari demam typhoid yang sering ditemukan yaitu demam selama satu
minggu lebih dimana suhu akan naik dimalam hari dan akan turun disiang
hari.
2.1.2 Etiologi
berkapsul dan berflagella (bergerak dengan rambut getar). Bakteri ini dapat
hidup pada pH 6-8 pada suhu 15-41⁰C (suhu optimal 37⁰C ). Bakteri
ini
10
dapat mati dengan pemanasan 54,4⁰C selama satu jam dan suhu 60⁰C selama
penularan S. typhi pada manusia yaitu secara jalur fekaloral. Sebagian besar
S.typhi dibentuk 20% nya oleh lapisan lipoprotein. Sementara itu lapisan
Protein (OMP) ialah dinding sel terluar membran sitoplasma dan lapisan
gejala ringan hingga gejala berat. Gejala klinis yang klasik dari demam
typhoid diantaranya yaitu demam, malaise, nyeri perut, dan sembelit atau
hingga malam hari dan akan turun pada siang hari. Demam akan semakin
tinggi berkisar 39⁰C – 40⁰C dan dapat menetap di minggu kedua. Masa
inkubasi
11
hari, biasanya turun di pagi hari dan kemudian naik di sore menjelang
malam hari. Oleh karena itu, selama minggu kedua suhu akan terus
meningkat (demam). Suhu tubuh tinggi dan sedikit turun di pagi hari.
Denyut nadi akan relatif lambat dan akan meningkat seiring dengan
peningkatan suhu tubuh. Pada minggu ketiga suhu tubuh berangsur angsur
turun, dan normal kembali di akhir minggu. Hal itu terjadi jika tanpa
dewasa. Masa inkubasi 10-20 hari, yang tersingkat 4 hari jika infeksi terjadi
enak badan, lesu, nyeri, nyeri kepala, pusing dan tidak bersemangat,
dikenal dengan 5F yaitu (food, finger, fomitus, fly, feses). Feses dan
mana lalat tersebut akan hinggap di makanan yang akan dikonsumsi oleh
dirinya seperti mencuci tangan dan makanan yang tercemar oleh bakteri
Syahrul, 2016).
dalam tinja yang menjadi sumber penularan. Debu yang berasal dari tanah
mengering yang dapat mencemari makanan yang dijual di pinggir jalan dan
debu tersebut dapat mengandung tinja atau urin dari penderita atau carrier
orang sehat terutama pada anak usia 3-6 tahun yang banyak jajan
typhoid juga dapat tertular melalui makanan atau minuman yang tercemar
bakteri yang dibawa oleh lalat. Makan di luar rumah merupakan suatu
typhoid , misalnya air susu terkontaminasi, air es yang dibuat dari air yang
2.1.5 Patofisiologi
asam lambung. Sebagian bakteri Salmonella yang lolos akan segera menuju
ke usus halus tepatnya di ileum dan jejunum untuk berkembang biak. Bila
sistem imun humoral mukosa (IgA) tidak lagi baik dalam merespon, maka
bakteri akan menginvasi kedalam sel epitel usus halus (terutama sel M) dan
makrofag. Bakteri yang lolos dapat berkembang biak didalam makrofag dan
masa inkubasi yang dapat terjadi selama 7-14 hari Bakteri Salmonella juga
folikel limfoid intestin dan aliran limfe mesenterika dan beberapa bakteri
melewati sistem retikuloendotelial di hati dan limpa. Pada fase ini bakteri
juga melewati organ hati dan limpa. Di hati dan limpa, bakteri
meninggalkan makrofag
14
bakteri akan masuk ke sirkulasi darah untuk kedua kalinya (bakterimia II).
dan dapat terus berlanjut hingga terjadi nekrosis di minggu kedua. Lama
kelamaan dapat timbul ulserasi yang pada akhirnya dapat terbentuk ulkus
dan perforasi. Hal ini merupakan salah satu komplikasi yang cukup
HIPERTERMIA
16
2.1.7 Komplikasi
dapat timbul pada minggu pertama. Gejala yang terjadi ialah nyeri
hemolitik
arthritis
katatonia
2.1.8 Pencegahan
memiliki angka morbiditas yang cukup tinggi. Sampai saat ini ada 3 jenis
18
vaksin typhoid yang beredar di Indonesia yaitu vaksin oral Ty21a Vivotif
Berna, Vaksin pareteral utuh yaitu Typa Bio Farma dan Vaksin
2.1.9 Penatalaksanaan
typhoid dan profilaksis bagi traveller dari daerah non endemik ke daerah
dapat dibagi menjadi dua terdiri dari medis dan keperawatan yaitu :
1) Medis
a) Kloramfenikol
b) Tiamfenikol
c) Kotrimoksazol
mg/hari.
2) Keperawatan
a) Tirah baring
mandi, buang air besar, dan buang air kecil akan membantu proses
b) Diet
antara lain :
1) Pemeriksaan darah
trombositopenia.
2) Uji widal
3) Uji TURBEX
4) Uji typhidot
Detekai IgM dan IgG pada protein membrane luar salmonella typhi.
21
Hasil positif pada uji typhidot didapatkan 2-3 hari setelah infeksi dan
5) Kultur darah
menyingkirkan.
2.2.1 Definisi
Hipertermi merupakan salah satu tanda tidak normal yang terjadi pada
adalah keadaan dimana suhu tubuh diatas angka normal yang disebabkan
2.2.3 Etiologi
tubuh, dalam SDKI, 2016 hipertermi dapat disebabkan oleh 8 faktor yaitu :
1) Dehidrasi
6) Respon trauma
7) Aktivitas berlebihan
8) Penggunaan inkubator
1) Fase I : awal
2) Fase II : proses
demam
h) Lesi mulut
herpetik
katabolisme protein.
b) Berkeringat
c) Menggigil ringan
2.2.5 Penatalaksanaan
kompres hangat diberikan pada area yang memiliki pembuluh darah besar
lebih efektif karena pada daerah tersebut banyak terdapat pembuluh darah
dalam tubuh ke kulit hingga delapan kali lipat lebih banyak (Alfiyanti,
2020).
tahun dengan tahap usia bayi <1 tahun, todler 1-3 tahun, pra-sekolah 4-6
tahun, usia sekolah 7-12 tahun dan remaja 13-18 tahun (Menkes, 2020).
pada usia dini, yaitu dari 0 sampai 5 tahun. Masa ini sering juga disebut
sebagai fase ”Golden Age”. Golden age merupakan masa yang sangat
25
Pertumbuhan dapat dilihat dari berat badan, tinggi badan, dan lingkar
Pada dasarnya, setiap anak akan melewati proses tumbuh kembang sesuai
dibutuhkan anak dengan kualitas yang baik agar tercapai masa depan
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur sebagai hasil dari proses
sehingga dibutuhkan anak dengan kualitas baik demi masa depan bangsa
yang lebih baik. Golden age period merupakan periode yang kritis yang
terjadi satu kali dalam kehidupan anak, dimulai dari umur 0 sampai 5 tahun
pada kertas.
28
2.4.1 Pengkajian
pasien, membuat data dasar tentang pasien, dan membuat catatan tentang
1) Anamnesis
b) Orangtua (alloanamnesis)
pada keluhan utama dan hal-hal yang sangat penting saja, supaya anak
a) Identitas Klien
Pada tahap ini perlu mengetahui tentang nama, jenis kelamin, usia,
b) Keluhan Utama
Keluhan utama adalah keluhan yang dirasakan oleh klien yaitu panas
anak jika anak yang sadar dapat langsung ditanyakan pada klien tetapi
A.H, 2019).
penurunan nafsu makan. Naik turunnya panas terjadi pada waktu pagi
dan sore dan berlangsung selama lebih dari 1 minggu (Nurarif A.H,
2019).
pemeriksaan pada anak tergantung pada umur, keadaan fisik dan psikis
anak. Cara pemeriksaan fisik pada anak umumnya sama dengan cara
pemeriksaan pada orang dewasa, yaitu dimulai dengan general survey atau
2) Pemeriksaan kepala
3) Mata
4) Hidung
5) Telinga
tidaknya serumen.
6) Mulut
8) Leher
9) Thorax(dada) Paru-paru
Perkusi : Terdengar suara sonor pada ICS 1-5 dextradan ICS 1-2
sinistra
Palpasi : Taktil fremitus teraba sama kanan dan kiri, taktil fremitus
teraba lemah
10) Abdomen
normal >15x/menit.
11) Musculoskeletal
Palpasi : Periksa adanya edema atau tidak pada ekstremitas atas dan
perdarahan atau tidak, terdapat massa atau tidak. Pada klien demam
khusus.
c) Kultur
positif.
36
d) Uji Typhidot
infeksi salmonella typhi, dan akan terjadi demam pada hari 3-4
2. Objektif
- Suhu tubuh diatas nilai
normal >37,5℃
- Mukosa bibir kering
- Lidah putih/kotor
2. Objektif
- Kulit merah
- Takikardi
- Takipnea
- Kulit teraba hangat
maka pada kasus anak dengan masalah demam typhoid dapat ditarik
salmonella typhi ditandai dengan suhu tubuh diatas nilai normal, kulit
indonesia dan buku nanda NIC NOC, rencana keperawatan yang dapat
dan kriteria hasil yang dibuat sesuai dengan masalah yang pasien hadapi.
pelaksanaan agar tercapainya tujuan dan kriteria hasil yang sudah di buat
dalam intervensi.
dilakukan tercapai atau perlu pendekatan lain. Evaluasi yaitu penilaian hasil
apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan proses mulai dari pengkajian,
tetapi tahap ini merupakan bagian integral pada setiap tahap proses
1) S (Subjektif)
2) O (Objektif)
3) A (Analisasis)
rencana keperawatan.
keperawatan.
dan kemajuan sama sekali yang sesuai dengan tujuan dan kriteria
permasalahan baru.
4) P (Perencanaan)