BAB I
PENDAHULUAN
I.I.Latar Belakang
Demam thypoid menjadi masalah kesehatan, yang umumnya terjadi dinegara yang
sedang berkembang karena akibat kemiskinan, kriminalitas dan kekurangan air bersing yang
dapat diminum. tetapi lebih sering bersifat seporadis, terpencar-pencar di suatu daerah, dan
jarang menimbulkan lebih dari satu kasus pada orang-orang serumah. Demam thypoid dapat
di temukan sepanjang tahun. Insiden tertinggi didapatkan pada anak-anak dan tidak ada
perbedaan yang nyata anatra insidensi demam thypoid pada wanita dan pria. Diagnose dari
pelubangan penyakiit thypoid dapat sangat berbahaya apa bila terjadi selama kehamilan atau
pada periode setelah melahirkan. Kebanyakan penyebaran penyakit demam typoid ini tertular
pada manusia pada daerah-daerah berkembang, ini dikarenakan pelayanan kesehatan yang
belum baik, hygiene personal yang buruk. Salah satu contoh di negara Nigeria, dimana
terdapat 467 kasus dari tahun 1996 sampai dengan 2000.
Dalam lingkungan kita menjadi endemic di selatan dan Amerika Utara, Timur
Tengah, Tenggara dan hampir seluruh Asia termasuk India. Di seluruh dunia tercatat sekitar
33 juta kasus dari demam typoid dan menyebabkan lebih dari 500.000 kematian.
I.3 Tujuan
Tujuan Umum :
Mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan demam thypiod.
Tujuan Khusus :
Untuk mengidentifikasi pengertian, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi,
komplikasi, penatalaksanaan, dan pemeriksaan penunjang tentang thypoid.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
II.1. Pengertian Thypoid
Thypoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan infeksi salmonella Thypi.
Organisme ini masuk melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh faeses
dan urine dari orang yang terinfeksi kuman salmonella. ( Bruner and Sudart, 1994 ).
Typhoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman salmonella
Thypi ( Arief Maeyer, 1999 ).
Typhoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman salmonella
thypi dan salmonella para thypi A,B,C. sinonim dari penyakit ini adalah Typhoid dan
paratyphoid abdominalis, ( Syaifullah Noer, 1996 ).
Typhoid adalah penyakit infeksi pada usus halus, typhoid disebut juga paratyphoid fever,
enteric fever, typhus dan para typhus abdominalis (.Seoparman, 1996).
Typhoid adalah suatu penyakit pada usus yang menimbulkan gejala-gejala sistemik yang
disebabkan oleh salmonella typhosa, salmonella type A.B.C. penularan terjadi secara pecal,
oral melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi (Mansoer Orief.M. 1999).
Dari beberapa pengertian diatasis dapat disimpulkan sebagai berikut, Typhoid adalah
suatu penyakit infeksi usus halus yang disebabkan oleh salmonella type A, B dan C yang
dapat menular melalui oral, fecal, makanan dan minuman yang terkontaminasi.
II.3. Penyebab
Penyakit tifus disebabkan oleh infeksi kuman Salmonella Typhosa, basil gram negatif,
berflagel (bergerak dengan bulu getar), anaerob, dan tidak menghasilkan spora. Bakteri
tersebut memasuki tubuh manusia melalui saluran pencernaan dan manusia merupakan
sumber utama infeksi yang mengeluarkan mikroorganisme penyebab penyakit saat sedang
sakit atau dalam pemulihan. Kuman ini dapat hidup dengan baik sekali pada tubuh manusia
maupun pada suhu yang lebih rendah sedikit, namun mati pada suhu 70°C maupun oleh
antiseptik. Demam tifoid adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Salmonella typhi
atau Salmonella paratyphi (Soedarto, 1996).
Salmonella merupakan bakteri berbahaya yag dapat menyebabkan berbagai macam
penyakit. Proses penyebaran bakteri ini dapat menyebar luas melalui kontaminasi makanan
dan minuman. Makanan yang kurang terlalu higienis dalam proses pemasakannya dapat
menyebabkan bakteri ini menyebar dengan mudah. Contoh makanan yang sering
terkontaminasi bakteri ini adalah ayam dan telur yang dalam proses pemasakannya kurang
matang secara sempurna.Selain itu, kontak dengan hewan sejenis ampibi seperti katak dan
reptile dapat juga menyebabkan tubuh terinfeksi bakteri ini. Bakteri Salmonella ini biasanya
menyerang kaum muda yang kurang memiliki kekebalan tubuh yang kuat. Apabila bakteri ini
bertahan dan berkembang biak ditubuh, maka akan menyerang berbagai macam organ dalam
tubuh. Salmonella Bacteremia dapat meneybabkan berbagai macam masalah ogan tubuh.
Bacteremia merupakan penyebaran bakteri yang telah mengalir di dalam darah. Dengan begitu
banyak organ tubuh dapat mengalami kerusakan dan masalah. Penyakit inilah yang sering
disebut dengan penyakit tipus. Dengan keadaan bakteri yang telah menyebar diseluruh darah,
gejala yang ditimbulkan dari masalah ini adalah demam, nafsu makan menurun, dan juga
mengalami sakit kepala yang parah. Selain gejala tersebut, tubuh akan mudah merasa lemah
dan lesu. Hal itu disebabkan karena kurangnya darah bersih untuk seluruh sistem organ di
dalam tubuh. Kesadaran penderita yang terserang bakteri ini juga akan menurun. Ia akan
mengalami halusinasi yang berbahaya jika tidak segera ditangani. Jika Anda terserang
penyakit ini atau teserang demam tifoid, Anda akan merasakan sakit perut yang sangat parah
disertai dengan pembengkakan organ dalam tubuh. Contohnya pembengkakan organ dalam
tubuh yang sering dialami oleh penderita tipus adalah pembesaran hati dan limpa.
Terdapat ratusan jenis bakteri salmonella, tetapi hanya 4 jenis yang dapat menimbulkan tifus
yaitu:
a. Salmonella thyposa, basil gram negative yang bergerak dengan bulu getar, tidak berspora
mempunyai sekurang-kurangnya tiga macam antigen yaitu:
antigen O (somatic, terdiri darizat komplekliopolisakarida) : merupakan polisakarida yang
sifatnya spesifik untuk grup Salmonella dan berada pada permukaan organisme dan juga
merupakan somatik antigen yang tidak menyebar
antigen H : terdapat pada flagella dan dan bersifat termolabil
antigen V1 (merupakan kapsul yang meliputi tubuh kuman dan melindungi antigen O terhadap
fagositosis) dan protein membrane hialin.
b. Salmonella parathypi A
c. salmonella parathypi B
d. Salmonella parathypi C
e. Faces dan Urin dari penderita thypus (Rahmad Juwono, 1996).
Carier adalah orang yang sembuh dari demam typhoid dan masih terus mengekresi
salmonella typhi dalam tinja dan air kemih selama lebih dari 1 tahun.
II.4. Patofisiologi
Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal
dengan 5 F yaitu Food (makanan), Fingers (jari tangan/kuku), Fomitus (muntah), Fly (lalat),
dan melalui Feses.
Feses dan muntah pada penderita typhoid dapat menularkan kuman salmonella thypi
kepada orang lain. Kuman tersebut dapat ditularkan melalui perantara lalat, dimana lalat akan
hinggap dimakanan yang akan dikonsumsi oleh orang yang sehat. Apabila orang tersebut
kurang memperhatikan kebersihan dirinya seperti mencuci tangan dan makanan yang
tercemar kuman salmonella thypi masuk ke tubuh orang yang sehat melalui mulut. Kemudian
kuman masuk ke dalam lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung
dan sebagian lagi masuk ke usus halus bagian distal dan mencapai jaringan limpoid. Di dalam
jaringan limpoid ini kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan mencapai sel-
sel retikuloendotelial.
Pada akhir masa inkubasi (5-9 hari) kuman kembali masuk dalam darah (bakteremi
sekunder) dan menyebar keseluruh tubuh terutama kedalam kelenjar limfoid usus halus,
menimbulkan tukak berbentuk lonjong di atas Plak Peyer. Tukak tersebut dapat
mengakibatkan perdarahan dan perforasi usus. Pada masa bakteremi ini, kuman
mengeluarkan endotoksin yang mempunyai peran membantu proses peradangan lokal dimana
kuman ini berkembang. Semula disangka demam dan gejala toksemia pada typhoid
disebabkan oleh endotoksemia. Tetapi berdasarkan penelitian eksperimental disimpulkan
bahwa endotoksemia bukan merupakan penyebab utama demam pada typhoid. Endotoksemia
berperan pada patogenesis typhoid, karena membantu proses inflamasi lokal pada usus halus.
Demam disebabkan karena salmonella thypi dan endotoksinnya merangsang sintetis dan
pelepasan zat pirogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang.
II.5. Komplikasi
a. Komplikasi intestinal
1) Perdarahan usus
2) Perporasi usus
3) Ilius paralitik
Dalam makalah ini dapat disimpulkan, bahwa penyakit demam thypoid merupakan
salah satu penyakit yang sering terjadi dalam masyarakat dan sampai saat ini masih belum
bisa ditangani dan dihentikan. Menjaga diri dan lingkungan masing – masing merupakan
cara terbaik untuk mencegah penyakit ini datang.
III.2. Saran
Demam thypoid yang tersebar di seluruh dunia tidak tergantung pada iklim.
Kebersihan perorangan yang buruk merupakan sumber dari penyakit ini meskipun
lingkungan hidup umumnya adalah baik. Dengan kasus demam thypoid, semoga bisa
menjadi acuan pemahaman mengenai bagian-bagian yang terkait dengan demam typoid, dan
dapat mengetahui cara pencegahan yang benar.
Sebagai tenaga kesehatan, kita sebaiknya memberikan penyuluhan kepada masyarakat
terutama pada anak-anak supaya menjaga kebersihan, baik kebersihan lingkungan, makanan,
air minum, dan kebersihan diri sendiri.
DAFTAR PUSTAKA