(Halaman 10 - 12)
Kelompok 7:
Amie Sofiana
Septi Andriyani
WONOSOBO
2019
KATA PENGANTAR
Bilamana ada beberapa kesalahan yang terdapat dalam resum ini, izinkan
penulis menghaturkan permohonan maaf. Sebab, resum ini tiada sempurna dan
masih memiliki banyak kelemahan.
Adapun, penulis juga berharap semoga resum ini bisa bermanfaat bagi
pembacanya dalam memahami kitab Tuhfatul athfal.
Tim Penulis
احاكم النون واملمي املشد دتني
Adapun bab ini menerangkan tentang hukumnya nun dan mim yang ditasydid.
Penjelasan : Ketika ada nun dan mim yang bertasydid wajib dibaca gunnah atau
mendengung
Contoh nun bertasydid : انه
Contoh mim bertasydidi : مث
, عني, ظاء, طاء, ضاد, صاد, شني, سني, زاء, راء, ذال, دال, خاء, حاء, خمي,اتء
هاء, ؤاو, نون, الم, اكف, قاء, فاء,غني
Contoh : لمك عند, متسون,انعمت
واحدردلى واووفاان حتتفر * لقرهباالاحتادفاعرف
Penjelasan : Ketika ada mim sukun bertemu dengan wawu atau fa’, jangan sampai
dibaca ikhfa atau samar, tetapi dibaca idzhar syafawi karena dari kedekatan
mahroj mim pada wawu, dan mahroj mim pada fa’. Pernah ada yang salah
membacanya (ikhfa) tapi yang benar dibaca idzhar.1
1
Tuhfatul Athfal hal. 10-12