1 page: 20-27
Submited: 2021-04-01
Published: 2021-07-20
Cahya Ercy Dwiputria), Nyimas Aisyah b), Indaryanti c), Zuli Nuraeni d), Novika Sukmaningthias
e)
a,b,c,d,e)
Pendidikan Matematika, Universitas Sriwijaya
20
Cahya Ercy et. al. Jumlahku vol. 7.1 page: 20-27
Abstrak
Kata Kunci: Aktivitas Siswa, Proses pembelajaran yang dilakukan secara optimal
Pembelajaran di Era Pandemi, merupakan proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara
Geogebra aktif. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat
melibatkan siswa secara aktif adalah pendekatan kontekstual
atau Contextual Teaching & Learning (CTL). Penelitian kualitatif
ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa selama
penerapan prinsip CTL dengan berbantuan GeoGebra pada
sistem koordinat kartesius di SMP Negeri 9 Palembang. Subjek
penelitian ini adalah empat siswa kelas VIII.3 SMP Negeri 9
Palembang. Pengumpulan data dilakukan secara online
menggunakan lembar observasi, angket, wawancara, dan
dianalisis secara deskriptif. Dari penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa prinsip-prinsip CTL yang muncul dalam pembelajaran
matematika berbantuan GeoGebra adalah konstruktivisme,
inkuiri, pemodelan, penilaian otentik, dan komunitas belajar.
Kemudian prinsip CTL yang jarang muncul selama
pembelajaran adalah konstruktivisme, tanya jawab, dan
refleksi.
terhadap pentingnya matematika sebagai ilmu Dari uraian di atas dapat disimpulkan
yang terkait dengan kehidupan sehari-hari bahwa CTL merupakan pendekatan
adalah pendekatan kontekstual atau pembelajaran yang mengaitkan materi yang
Contextual Teaching & Learning (Karim, 2017). dipelajari dan penerapannya dalam kehidupan
Contextual Teaching & Learning dimana pembelajaran ini melibatkan peserta
merupakan sistem pengajaran yang cocok didik secara aktif sehingga pembelajaran
dengan otak karena menghasilkan makna menjadi lebih bermakna. Hal tersebut
dengan menghubungkan konten akademik dikarenakan selama pembelajaran
dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa. berlangsung peserta didik diberikan soal
Sebagai filosofi pendidikan, Contextual berupa masalah sehari-hari dan peserta didik
Teaching & Learning mengasumsikan bahwa secara aktif memecahkan masalah tersebut
peran guru adalah membantu siswa serta masalah yang diberikan dialami sendiri
menemukan makna dalam pendidikan dengan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-
membuat hubungan antara apa yang dipelajari hari.
siswa di sekolah, dan cara menerapkan Solusi lain yang dapat dilakukan
pengetahuan ini di dunia nyata (Patmala, adalah dengan menghadirkan media
Nuraeni, & Rahmawati, 2016). pembelajaran pada proses pembelajaran
Pendekatan CTL adalah pembelajaran (Norhayati, Hasanuddin & Hartono, 2018).
yang mengaitkan antara materi yang dipelajari Salah satu media pembelajaran berbasis
dengan situasi yang sebenarnya terjadi di teknologi yang dapat digunakan adalah
dunia nyata dan mendorong peserta didik GeoGebra. GeoGebra dapat membantu
dalam menghubungkan antara pengetahuan peserta didik dalam menyerap pembelajaran
yang didapat dengan penerapannya dalam yang disampaikan oleh guru. Penggunaan
kehidupan sehari-harinya (Ansori & Sari, software tersebut dapat meningkatkan
2016). Hal ini sejalan dengan penelitian motivasi dan pemahaman peserta didik
Artikasari & Saefudin (2017) yang terhadap objek-objek matematika yang bersifat
mengungkapkan bahwa CTL merupakan abstrak (Nur’aini dkk, 2017).
pendekatan pembelajaran yang tidak Dari uraian di atas bisa ditarik
menekankan penghafalan rumus pada peserta kesimpulan bahwa pendekatan pembelajaran
didik melainkan lebih mengarahkan peserta CTL dengan bantuan GeoGebra dapat
didik untuk menghubungkan antara materi mendorong peserta didik untuk mengikuti
yang dipelajari dengan aplikasinya pembelajaran dengan aktif. Adapun tujuan dari
dikehidupan nyata. Terdapat tujuh prinsip penelitian ini adalah untuk mengetahui
dalam penerapan pendekatan CTL aktivitas peserta didik di kelas selama
(Hamdayama, 2014), yaitu (1) constructivism, penerapan prinsip-prinsip CTL berbantuan
(2) inquiry, (3) questioning, (4) learning GeoGebra pada materi sistem koordinat
community, (5) modelling, (6) reflection, dan kartesius di SMP Negeri 9 Palembang.
(7) authentic assesment.
22
Cahya Ercy et. al. Jumlahku vol. 7.1 page: 20-27
soal yang terdapat pada video yang nantinya pertanyaan yang disampaikan oleh guru.
akan dibahas saat pembelajaran bersama Sehingga peneliti menilai bahwa subjek
guru. Semua subjek penelitian memperhatikan penelitian dapat menyimpulkan hasil
penjelasan yang disampaikan oleh guru dan pembelajaran materi sistem koordinat
dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kartesius dengan bantuan software GeoGebra.
diberikan oleh guru selama pembelajaran
berlangsung. Tugas yang diberikan oleh guru PENUTUP
didiskusikan dan dikerjakan secara Simpulan
berkelompok oleh semua subjek penelitian. Berdasarkan analisis data dapat
Mereka berdiskusi melalui grup Whatsapp disimpulkan bahwa aktivitas peserta didik yang
yang lalu dikirimkan screenshoot-nya sebagai dominan atau paling seirng muncul adalah
bukti bahwa mereka bekerja dalam kelompok. pada penerapan prinsip CTL constructivism,
Sedikit banyak, subjek penelitian juga inquiry, modelling, authentic assessment, dan
dapat menggambarkan gambar yang terkait learning community. Dimana peserta didik
dengan materi sistem koordinat kartesius men-download serta menonton video
dengan menggunakan software GeoGebra. pembelajaran yang diberikan pada tahap
Adapun aktivitas peserta didik yang asyncronous, menuliskan apa yang diketahui
jarang bahkan tidak muncul sama sekali dan apa yang ditanyakan pada soal yang
adalah constructivism, questioning, dan terdapat pada video lalu menjawabnya.
reflection. Indikator constructivism yang jarang Peserta didik juga selalu memperhatikan
muncul adalah peserta didik mencatat hal-hal penjelasan guru terkait materi sistem koordinat
penting terkait materi yang disajikan dalam kartesius dengan menggunakan bantuan
video. Peneliti menilai hal ini dapat terjadi GeoGebra untuk menggambarkannya. Sedikit
karena peserta didik dapat memutar ulang banyak peserta didik dapat menjawab
kembali video tersebut apabila ada materi yang pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh
kurang dimengerti ataupun materi yang guru saat pembelajaran syncronous via zoom
terlupa. cloud meeting. Peserta didik juga selalu
Indikator dari questioning adalah subjek mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
berani bertanya tentang kesulitannya pada pada tahap asyncronous secara berkelompok
materi sistem koordinat kartesius. Hal ini tidak sehingga memenuhi prinsip learning
muncul karena subjek telah memahami materi community.
sistem koordinat kartesius melalui video Sedangkan prinsip CTL yang jarang
pembelajaran yang diberikan oleh guru atau bahkan tidak muncul sama sekali adalah
sebelum pembelajaran tatap muka dimulai. constructivism, questioning, dan reflection.
Juga, materi ini pernah mereka pelajari pada Pada penelitian ini peneliti membuat dua
saat duduk di Sekolah Dasar. Reflection tidak indikator untuk prinsip CTL constructivism.
muncul saat pembelajaran melalui zoom cloud Indikator constructivism yang jarang muncul
meeting berlangsung. Akan tetapi, subjek tersebut adalah peserta didik mencatat hal-hal
penelitian dapat menjawab semua pertanyaan- penting yang terdapat dalam video ke buku
25
Cahya Ercy et. al. Jumlahku vol. 7.1 page: 20-27
%20Interpretations%20FINAL%20PDF.pd
f) Diambil tanggal 2 Juli 2020.
Patmala, K., Nuraeni, Z, & Rahmawati, I.
(2016). Penggunaan Model Pembelajaran
Contextual Teaching And Learning dalam
Peningkatan Kemampuan Koneksi
Matematis Siswa SMP. JUMLAHKU:
Jurnal Matematika Ilmiah STKIP
Muhammadiyah Kuningan. 2 (2) 89-94.
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia. (2013).
nomor 68 tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah.
Sugiyono. (2009), Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
27