Tanaman Aglonema pada umumnya jika dipotong batang dan atau daunnya
akan bergetah. Getah yang keluar tidak menyebabkan iritasi atau gatal-gatal di
kulit, dan tidak berbau. Disamping itu daunnya mempunyai warna bervariasi:
putih, hijau, merah dan kuning.
PEMELIHARAAN BLANCENG
Seperti pemeliharaan tanaman hias daun pada umumnya yang bertujuan untuk
memperoleh tampilan tanaman yang paling optimal: anggun, indah dan sehat.
Hanya bedanya pemeliharaan tanaman Blanceng tidak serumit tanaman hias
daun yang lain, semisal Anthurium, Philodendron maupun Aglonema.
Nutrisi tanaman berasal dari campuran: Kompos organik, Tanah merah, Sekam
padi, dan Cocopeat, masing-masing berkomposisi satu bagian. Campuran ini
menjadi media tanam ideal bagi Blanceng. Ditambah penyiraman air bersih
secukupnya, dan sinar marahari temaram akan membuat Blanceng tampak segar
dan mentereng dengan corak daun yang kontras antara hijau segar dan bercak
putih atau pun sedikit hijau muda.
Dalam pemeliharaan tentu tidak lepas dari pencegahan serangan hama, seperti
Keong, Ulet dan Belalang. Mereka paling suka memakan daun Blanceng. Oleh
sebab itu memeriksa Blanceng pada saat-saat tertentu memang diperlukan,
misalnya apakah ada tanda-tanda jejak Keong di seputar tanaman, jika ada,
segera temukan Keongnya dan hindarkan agar tidak memakan daun Blanceng.
Begitu juga Belalang dan Ulat pemakan daun. Kedua hama ini bisa dicegah
dengan menyemprotkan racun anti serangga, jika tanaman ditaruh di area
terbuka seperti di bawah pohon rindang, biasanya paling lama sebulan sekali.
Jika ditaruh di dalam ruangan, seringkali hampir tidak ada hama yang
menyerang tanaman Blanceng.
BUDIDAYA BLANCENG
Tanaman Blanceng dapat dibudidaya melalui cara stek batang. Adapun tata cara
budidaya perbanyakan melalui stek batang Blanceng adalah sebagai berikut :