PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
Prestasi dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung, baik yang berasal
dari luar maupun dari dalam individu. Untuk melahirkan karyawan yang
berprestasi dibutuhkan stimulus-stimulus yang disediakan oleh perusahaan
sehingga karyawan memiliki motivasi untuk bekerja dengan baik dan mendorong
karyawan untuk ikut bekerja dengan giat berbeda antara karyawan satu dengan
yang lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan motif, tujuan dan
kebutuhan dari masing-masing pegawai untuk bekerja. Untuk itu, kebutuhan
karyawan baik yang bersifat materil maupun non-materil hendaknya dapat
dipenuhi sesuai dengan harapannya agar prestasi kerja karyawan yang tinggi dapat
dicapai. Dengan adanya prestasi kerja yang baik, maka akan meningkatkan kinerja
dari karyawan itu sendiri.
Dalam pengelolaan sumber daya manusia inilah diperlukan manajemen
yang mampu mengelola sumber daya melalui fungsi-fungsi manajemen.
Selanjutnya setiap karyawan yang memiliki prestasi sudah pasti membutuhkan
penghargaan, serta setiap karyawan yang diberikan wewenang dan tanggungjawab
sudah pasti membutuhkan aktualisasi diri. Hal tersebut juga didukung oleh teori
motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow yang menyebutkan
bahwa manusia memiliki lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu kebutuhan
fisiologikal, kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan akan
harga diri/penghargaan dan aktualisasi diri.
Namun pada praktiknya, berdasarkan riset pendahuluan yang dilakukan
oleh penulis pada PT. Jaya Beton Medan diperoleh permasalahan dalam hal
prestasi kerja karyawan yaitu banyaknya karyawan yang belum menguasai bidang
pekerjaannya karena kurangnya pengetahuan tentang bidang pekerjaannya.
Kemudian kurangnya inisiatif karyawan dalam bekerja yaitu ketika pimpinan
tidak ada ditempat maka karyawan bekerja dengan seenak-enaknya, hal tersebut
membuktikan bahwa karyawan kurang menyadari tugas pokok dan kewajibannya.
Selain daripada itu, kurangnya tingkat semngat kerja karyawan dan tingkat
kedisiplinan karyawan yang rendah.
Salah satu hal yang harus menjadi perhatian utama bagi manajer sumber
daya manusia dalam menyikapi rendahnya prestasi kerja karyawan ialah
memenuhi kebutuhan karyawan, salah satunya adalah memberikan penghargaan
bersifat material maupun non meterial. Pemberian sistem penghargaan yang
dimaksud adalah dorongan agar karyawan mau bekerja dengan lebih baik dan
membangkitkan motivasi sehingga dapat mendorong kinerja karyawan menjadi
lebih baik sesuai dengan tanggung jawabnya bahkan melebihi target pekerjaan
yang telah ditetapkan perusahaan sehingga akan berdampak juga pada pencapaian
prestasi kerja pegawai. Kebutuhan penghargaan merupakan istilah luas yang
berkaitan dengan imbalan-imbalan finansial (financial reward) yang diterima oleh
orang-orang melalui hubungan kepegawaian mereka dengan sebuah organisasi
atau perusahaan. Namun pada praktiknya, yang menjadi indikator dalam
penghargaan, perusahaan belum mampu memenuhinya. Pada dasarnya besar atau
kecilnya gaji yang diterima Pegawai akan memberikan dampak yang signifikan
pada daya beli mereka untuk memenuhi kebutuhan primer maupun sekundernya.
Dengan gaji yang sesuai diharapkan pegawai bisa lebih fokus dalam pekerjaannya
karena tidak perlu lagi memikirkan perlunya penghasilan tambahan dalam
1
2
b. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah maka penelitihan ini mengidentifikasi
masalah penelitihan sebagai berikut:
3
c. Pembatasan Masalah
Agar penelitian searah dan pembahasannya tidak meluas, maka peneliti
membatasi masalah hanya pada variabel yang berkaitan dengan kebutuhan
aktualisasi diri, kebutuhan penghargaan dan prestasi kerja pada PT. Jaya Beton
Medan.
d. Perumusan Masalah
Berdasarkan masalah-masalah yang terdapat dalam identifikasi masalah
diatas maka rumusan masalah pada penelitihan ini adalah sbb:
1) Apakah ada pengaruh kebutuhan penghargaan terhadap prestasi kerja
karyawan pada PT. Jaya Beton Medan?
2) Apakah ada pengaruh kebutuhan aktualisasi diri terhadap prestasi kerja
karyawan pada PT. Jaya Beton Medan?
3) Apakah ada pengaruh penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri
terhadap prestasi kerja pada PT. Jaya Beton Medan?
e. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Untuk mendapatkan informasi mengenai pengaruh penghargaan
terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Jaya Beton Medan.
2) Untuk mendapatkan informasi mengenai pengaruh kebutuhan aktualisasi
diri terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Jaya Beton Medan.
3) Untuk mendapatkan informasi mengenai pengaruh penghargaan dan
kebutuhan aktualisasi diri terhadap prestasi kerja karyawan pada PT.
Jaya Beton Medan.
f. Manfaat Penelitihan
Manfaat dari penelitian ini antara lain adalah:
1) Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau
masukan bagi perkembangan ilmu untuk mengetahui bagaimana pengaruh
penghargaan dan aktualisasi diri terhadap prestasi kerja karyawan.
2) Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan
bagi perusahaan khususnya terkait dengan masalah penghargaan dan aktualisasi
karyawan guna meningkatkan prestasi kerja.
3) Manfaat Bagi Peneliti
Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lainnya di masa yang akan
dating memiliki relevansi dengan hasil penelitian ini.
4
2. LANDASAN TEORI
a. Landasan Teori
1) Prestasi Kerja
Sebagaimana menurut Bernardin & Russel dalam Sutrisno (2012, hal 150)
menyebutkan: “Prestasi kerja adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh
dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan tertentu selama kurun waktu
tertentu”.
Selanjutnya menurut Byars & Rue dalam Sutrisno (2012, hal 150)
menyatakan: “Prestasi kerja adalah hasil upaya seseorang yang ditentukan oleh
kemampuan karakteristik pribadinya secara persepsi terhadap perannya dalam
pekerjaan itu”.
2) Kebutuhan Penghargaan
Menurut Rucky (2015, hal 35) menyatakan bahwa:“Kebutuhan
penghargaan penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya kebutuhan
penghargaan mencerminkan ukuran karya mereka diantara para karyawan itu
sendiri, keluarga dan masyarakat.”.
Menurut Hamali (2015, hal 35) dalam pemberian kebutuhan penghargaan,
“terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhinya. Secara garis besar faktor-
faktor tersebut terbagi dua, yaitu:
a) Faktor intirn organisasi yang mempengaruhi dana organisasi, danserikat
pekerja
b) Faktor pribadi karyawan produktifitas kerja dipengaruhi oleh prestasi
kerja. Prestasi kerja merupakan faktor yang diperhitungkan dalam
penetapan kebutuhan penghargaan. Pengaruh ini memungkinkan
karyawan pada posisi dan jabatan yang sama mendapatkan kompensasi
yang berbeda. Pemberian kompensasi ini dimaksud untuk
meningkatkan produktifitas kerja karyawan”.
Adapun “indikator yang digunakan untuk mengukur kebutuhan
penghargaan menurut Moorhead (2012, hal 60) adalah sebagai berikut:
a) Upah dan gaji
b) Insentif
c) Tunjangan
d) Fasilitas”.
Sebagaimana menurut Fahmi (2016, hal 64) yang menyatakan reward
terdiri dari sebagai berikut:
a) Reward dalam bentuk finansial tunal. Ini diterima langsung oleh
karyawan tersebut seperti gaji (salary), bonus, uang lembur dan
sejenisnya yang bersifat uang tunas yang biasanya di transfer.
b) Reward dalam bentuk finansial tunjangan. Pemberian reward seperti
ini dalam bentuk tanggungan biaya kesehatan, biaya melahirkan, uang
cuti, jaminan asuransi, biaya pemeliharaan rumah, pengisian pulsa
telepon.
c) Reward dalam bentuk non finansial. Penerimaan reward dalam bentuk
non finansial ini seperti kenyamanan bekerja dengan suasana ruangan
kantor yang sesuai harapan kantor.
5
b. Penelitian Sebelumnya
Hasil penelitian terdahulu sehubungan dengan dampak kebutuhan
aktualisadi diri dan penghargaan terhadap prestasi kerja akan disajikan dalam
tabel berikut:
Tabel II-1
Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian
1 Rumbiati Pengaruh Aktualisasi Diri Dan Aktualisasi Diri Aktualisasi Diri dan
(2016) Penghargaan Terhadap Kinerja (X1), Penghargaan Penghargaan
Penyuluh Pertanian Pada Badan (X2) dan Kinerja berpengaruh positif
Pelaksana Penyuluhan Pertanian, (Y) dan signifikan
Perikanan Dan Kehutanan terhadap Kinerja
Kabupaten Musi Banyuasin.
2 Adhani, Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Kebutuhan Kebutuhan Aktualisasi
Akbar Diri dan Beban Kerja terhadap Aktualisasi Diri Diri dan Beban Kerja
Rizky. Prestasi Kerja Karyawan (X1), Beban Kerja berpengaruh positif
(2013) (X2) dan Prestasi dan signifikan
Kerja (Y) terhadap Prestasi
Kerja Karyawan
6
3 Rais, dkk. Pengaruh Aktualisasi Diri dan Aktualisasi Diri Aktualisasi Diri dan
(2018) Budaya Kerja terhadap Prestasi (X1), Budaya Kerja Budaya Kerja
Kerja Pegawai Dinas Tenaga Kerja (X2) dan Prestasi berpengaruh positif
dan Transmigrasi Daerah Provinsi Kerja (Y) dan signifikan
Sulawesi Utara terhadap Prestasi
Kerja
Sumber : Data Diolah Oleh Peniliti (2020)
Kebutuhan Penghargaan H1
Prestasi Kerja
H2
Kebutuhan Aktualisasi Diri
H3
d. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2015, hal 96), hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitihan, dimana rumusan masalah penelitihan telah
dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang
diberikan baru didasarakan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka
pikir yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sbb:
a) Ada pengaruh kebutuhan penghargaan terhadap prestasi kerja karyawan.
b) Ada pengaruh kebutuhan aktualisasi diri terhadap prestasi kerja karyawan.
c) Ada pengaruh kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri
terhadap prestasi kerja karyawan.
3. METODE PENELITIAN
a. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Jaya Beton Medan yang beralamat di JL.
Pasar Nippom, Desa Rengas, Medan Marelan. Waktu penelitian ini dilakukan oleh
penulis pada bulan April 2020 sampai dengan selesai.
Tabel III.1
Jadwal Penelitian
No Jenis Kegiatan Apr’20 Mei’20 Juni’20 Juli’20 Agus’20
1 Pra riset/Penelitian
2 Pengajuan Judul
7
3 Penulisan Proposal
4 Bimbingan Proposal
5 Penelitian dan Pengumpulan Data
6 Analisis dan Pengolahan Data
7 Penulisan Skripsi
8 Bimbingan Skripsi
9 Sidang
Sumber : Data Diolah Oleh Peniliti (2020)
2) Pengujian Hipotesis
a. Uji t (Parsial)
Uji t yaitu untuk menguji apakah variabel bebas mempunyai pengaruh
signifikan terhadap nilai variabel terikat. Untuk menguji signifikan hubungan,
digunakan rumus uji statistik t sebagai berikut:
rxy √ n−2
t=
√1−¿ ¿ ¿
Sugiyono (2017, hal. 212)
Dimana:
t = nilai t hitung
rxy = korelasi variabel X dan Y yang ditemukan
n = jumlah sampel
Keterangan:
1) Bila t hitung < t tabel, maka H0 = diterima, sehingga tidak ada pengaruh
signifikan antara variabel bebas dan terikat
2) Bila hitung t > t tabel, maka H0 = ditolak, sehingga ada pengaruh
signifikan antara variabel bebas dan terikat.
b. Uji F (Simultan)
Untuk menguji signifikan koefisien korelasi ganda digunakan Uji F, untuk
menguji nyata atau tidak nyatanya hubungan variabel bebas dengan variabel
terikat dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
2
R /K
Fh= 2
(1−R )/( n−k−1)
Dimana:
R2 = koefisien korelasi ganda
k = Jumlah variabel independen
n = Jumlah anggota sampel
F = F hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan F tabel
4) Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
antara variabel bebas dengan variabel terikat yaitu dengan mengkuadratkan
koefisien yang ditemukan yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
D = r2 x 100 %
Dimana:
D = Koefisien determinasi
10