Anda di halaman 1dari 18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah gaya konseptual Peneliti dalam

mengembangkan teori atau secara logis menghubungkan beberapa faktor

yang dipertimbangkan sebagai masalah, sehingga kerangka konsep ini akan

menggambarkan ketergantungan antara satu variabel dengan variabel lainnya

yang penting untuk melengkapi dinamika situasi atau beberapa hal yang akan

di teliti (Puspitasari, 2016). Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

Variabel Bebas Variabel Terikat

(Independent Variable) (Dependent Variable)

Pengetahuan siswa di SMA


Negeri 1 Kayan Hulu
Penyuluhan Perilaku
Seksual Pranikah
Sikap siswa di SMA Negeri
1 Kayan Hulu

Gambar 3. 1
Kerangka Konsep
B. Variabel Penelitian

Variabel dapat diartikan berbagai hal yang akan menjadi objek dalam

penelitian. Ada pula yang menyatakan bahwa variabel penelitian merupakan


faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau fenomena yang akan diteliti

(Suryabrata, 2016).

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas (independent variable) diartikan sebagai variabel yang

menyebabkan munculnya variabel terikat (dependent variable). Variabel

bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan diukur agar dapat diketahui

hubungannya (pengaruhnya) dengan variabel lain. Dalam ilmu prilaku,

variabel bebas biasanya merupakan stimulus yang beroperasi dalam diri

seseorang dan lingkungannya untuk mempengaruhi tingkah laku

(Winarno, 2013). Adapun variabel bebas dalam penelitian ini yaitu :

“Penyuluhan Perilaku Seksual Pranikah”.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Menurut Kerlinger dalam Winarno (2013), variabel terikat (dependent

variable) merupakan variabel respon, yang berarti variabel ini akan

muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel-variabel yang

dimanipulasikan dalam penelitian atau yang disebut sebagai variabel

bebas. Dengan kata lain, variabel terikat adalah unsur yang diamati dan

diukur untuk menentukan ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas.

Adapun variabel terikat dalam penelitian ini yaitu :

a. Pengetahuan siswa di SMA Negeri 1 Kayan Hulu

b. Sikap siswa di SMA Negeri 1 Kayan Hulu


C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap masalah

dalam penelitian yang masih harus di uji kebenarannya secara empiris

(Suryabrata, 2016). Berdasarkan kerangka konsep, maka dapat dirumuskan

hipotesis dalam penelitian ini, yaitu :

1. Ada pengaruh penyuluhan perilaku seksual pranikah terhadap

pengetahuan siswa di SMA Negeri 1 Kayan Hulu

2. Ada pengaruh penyuluhan perilaku seksual pranikah terhadap sikap

siswa di SMA Negeri 1 Kayan Hulu

D. Definisi Operasional

Tabel 3. 1
Definisi Operasional

Definisi Skala
Variabel Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
Independent :
Penyuluhan Penyampaian Kuesioner Responden Responden Nominal
Perilaku informasi diberikan memahami
Seksual kesehatan tentang pertanyaan tentang
Pranikah perilaku seksual pretest dan perilaku
pranikah : posttest seksual
1. Definisi pranikah
2. Bentuk dan
Tahapan
3. Faktor yang
Mempengaruhi
Dependent :
Pengetahuan Pemahaman Kuesioner Responden 1. Ada Ordinal
responden diberikan perbedaan
mengenai perilaku pertanyaan pengetahu
seksual pranikah pretest dan an
posttest. responden
Pengetahuan sebelum
reponden dan
diukur sesudah
berdasarkan penyuluha
skala n=p
Guttman. value
Apabila <0,05
benar, maka 2. Tidak ada
akan perbedaan
diberikan pengetahu
skor 1, dan an
jika salah responden
akan sebelum
diberikan dan
skor 0. sesudah
penyuluha
n=p
value
>0,05

Sikap Tanggapan/reaksi Kuesioner Responden 1. Ada Ordinal


perasaan terhadap diberikan perbedaan
suatu objek pertanyaan sikap
tertentu, dapat pretest dan responden
diterima (positif) posttest. sebelum
maupun ditolak Sikap dan
(negatif). responden sesudah
diukur penyuluha
berdasarkan n=p
Skala Likert. value
Jika dalam <0,05
pernyataan 2. Tidak ada
kalimat perbedaan
positif : sikap
SS=4, S=3, responden
TS=2, sebelum
STS=1. dan
Sedangkan, sesudah
jika dalam penyuluha
pernyataan n=p
kalimat value
negatif : >0,05
SS=1, S=2,
TS=3,
STS=4.
E. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimental. Pendekatan

eksperimental bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab-akibat antara

variabel bebas dan variabel terikat dengan melakukan manipulasi variabel

bebas. Eksperimen merupakan rancangan penelitian yang memberikan

pengujian hipotesis yang paling teliti dan cermat. Meskipun rancangan

korelasional dan kausal komparatif dapat mengungkapkan hubungan antar

variabel, rancangan eksperimental digunakan secara khusus untuk

mengungkapkan hubungan sebab-akibat (Winarno, 2013).

Jenis penelitian ini adalah pre-eksperimental dengan rancangan One

Group Pretest-Posttest Design. Penelitian pra-eksperimental ini digunakan

untuk mengungkapkan hubungan sebab-akibat hanya dengan cara melibatkan

satu kelompok subjek sehingga tidak ada kontrol yang ketat terhadap variabel

eksternal. Pada rancangan penelitian One Group Pretest-Posttest Design ini,

pertama kali akan dilakukan pengukuran, kemudian diberikan perlakuan

untuk jangka waktu tertentu, selanjutnya dilakukan pengukuran kembali

untuk melihat apakah ada perubahan sebagai efek dari perlakuan yang

diberikan (Suryabrata, 2016). Rancangan ini dapat digambarkan sebagai

berikut :

Pretest Treatment Posttest


T1 X T2

Gambar 3. 2
One Group Pretest-Posttest Design (Suryabrata, 2016)
F. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kayan Hulu wilayah kerja

Puskesmas Nanga Tebidah Kabupaten Sintang. Penelitian ini dilaksanakan

pada bulan September 2022 sampai bulan Mei 2023 meliputi penyusunan

proposal hingga siding skripsi.

G. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Sugiyono, populasi merupakan wilayah generalisasi yang

terdiri dari objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi tidak hanya jumlah objek atau subjek, tetapi

mencakup seluruh karakteristik dimiliki oleh objek atau subjek tersebut

(Darmanah, 2019). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

SMA Negeri 1 Kayan Hulu yang berjumlah 493 siswa.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi. Apabila populasi berjumlah besar, maka peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, karena

keterbatasan dana, tenaga, dan waktu. Oleh sebab itu, peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi yang mewakili

(Darmanah, 2019). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari

siswa SMA Negeri 1 Kayan Hulu.


a. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah teknik dalam pengambilan sampel. Dalam

penentuan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat

berbagai teknik sampling yang digunakan. Pada penelitian ini,

menggunakan non-probability sampling dengan teknik convenience

sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan.

Pada teknik pengambilan sampel ini, peneliti bebas memilih

anggota populasi yang ditemui oleh peneliti dan bersedia menjadi

responden untuk dijadikan sampel (Siregar, 2014). Peneliti

menggunakan teknik ini karena responden bersifat homogen,

sehingga ketika peneliti memilih sampel secara insidental/kebetulan

tidak ada pengaruh atau perbedaan responden karena

karakteristiknya sama.

b. Besar Sampling

Perhitungan besar sampel pada penelitian ini adalah menggunakan

rumus uji hipotesis beda 2 proporsi (Lameshow et al., dalam

Notoatmodjo, 2016), sebagai berikut :

Z 2 . P(1−P) N
n= 2 2
d ( N−1 ) + Z . P(1−P)

Keterangan :

N = Jumlah sampel penelitian

Z1 – α/2 = Tingkat kepercayaan sebesar 95% (1,96)

P = Proporsi 19,05% (0,1905)

N = Jumlah populasi sebanyak 493 siswa


d = Margin of error (tingkat presisi) sebesar 10% (0,10 = 0,1)

Berdasarkan rumus diatas, maka dapat dihitung besar sampel

sebagai berikut :
2
(1,96) ×0,1905 ( 1−0,1905 ) 493
n=
(0,1)2 ( 493−1 ) +(1,96)2 ×0,1905(1−0,1905)
3,84 ×0,1905 × 0,8095× 493
n=
0,01× 492+3,84 ×0,1905 × 0,8095
291,93
n=
4,92+0,59
291,93
n=
5,5
n=53,07=54 Sampel
c. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Batasan pada populasi biasanya ditulis dalam bentuk kriteria

inklusi dan eksklusi, biasanya kedua kriteria ini dibuat untuk

populasi yang terbatas (Roflin, Liberty , & Pariyana, 2021). Adapun

kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini yaitu :

a) Kriteria Inklusi

1) Bersedia menjadi responden dalam penyuluhan tentang

perilaku seksual pranikah

2) Mengikuti kegiatan penyuluhan tentang perilaku seksual

pranikah

3) Bersedia mengisi kuesioner pretest dan posttest.

b) Kriteria Eksklusi

1) Tidak hadir saat penyuluhan

2) Tidak mengisi kuesioner pretest maupun posttest.


H. Sumber Data Penelitian

Dalam penelitian kuantitatif, data dapat dikumpulkan dari sumber

primer maupun sekunder. Kedua sumber data tersebut dijelaskan sebagai

berikut.

1. Data Primer

Data primer merujuk pada data yang telah dikumpulkan secara

langsung. Sumber data primer adalah sumber data yang memberikan data

secara langsung kepada peneliti. Cara paling umum untuk

mengumpulkan data primer untuk penelitian kuantitatif adalah

penggunaan eksperimen dan survey (Hardani, dkk., 2020). Pada

penelitian ini, sumber data primer diperoleh melalui kuesioner pretest

dan posttest yang diberikan kepada siswa mengenai tingkat pengetahuan

dan sikap siswa di SMA Negeri 1 Kayan Hulu.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang telah tersedia sebelumnya yang

dikumpulkan dari sumber-sumber tidak langsung atau tangan kedua

misalnya dari sumber-sumber tertulis milik pemerintah atau

perpustakaan. Pada dasarnya penelitian membutuhkan data sekunder

sebagai dasar latar belakang, yaitu sebagai suatu alasan mengapa

penelitian tersebut perlu dilakukan sampai pengambilan hipotesis awal,

konteks masalah penelitian sampai dengan gambaran ide dan teori

(Hardani, dkk., 2020). Pada penelitian ini, sumber data sekunder

diperoleh dari Dinas Kesehatan dan UPTD Puskesmas Nanga Tebidah.


I. Instrumen Penelitian (Validitas/Reliabilitas Instrumen)

Instrument dalam penelitian ini adalah angket/kuesioner berupa

pertanyaan pretest dan posttest yang berhubungan dengan variabel-variabel

penelitian yaitu pengetahuan dan sikap yang diisi secara langsung oleh

responden. Sementara untuk pertanyaan pretest dan posttest sendiri akan

diberikan rentang waktu pengisiannya oleh peneliti kepada responden untuk

melihat perbedaan jawaban sebelum dilakukan penyuluhan dan setelah

dilakukan penyuluhan. Pada penelitian ini, kuesioner dilakukan uji validitas

dan reliabilitas kepada 30 responden dengan karakteristik yang sama dengan

responden yang akan menjadi sasaran penelitian.

1. Validitas

Validitas merupakan suatu indikator yang menunjukkan alat ukur itu

benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk mengetahui

apakah instrumen yang kita susun tersebut mampu mengukur apa yang

seharusnya diukur, maka perlu dilakukan uji korelasi antara skors (nilai)

pada setiap item pertanyaan dengan skor total di kuesioner tersebut.

Apabila semua pertanyaan tersebut memiliki korelasi yang signifikan

(validitas konstruk), maka semua item pertanyaan pada instrumen

(kuesioner) tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur atau disebut

valid (Notoatmodjo, 2018). Untuk menguji validitas pada instrumen

penelitian ini, pertanyaan akan diberikan kepada 30 responden bukan

merupakan sasaran penelitian namun memiliki karakteristik yang sama.

Kemudian, untuk setiap jawaban yang diperoleh dari uji coba tersebut

diberikan koding masing-masing. Teknik korelasi yang akan digunakan


adalah korelasi person product moment, dengan rumus sebagai berikut

(Riyanto, 2011) :

r =n ¿ ¿

Keputusan uji validitas adalah :

a. Bila r hitung ≥ r tabel ; maka pertanyaan tersebut valid.

b. Bila r hitung < r tabel ; maka pertanyaan tersebut tidak valid.

2. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu indikator yang memperlihatkan sejauh

mana suatu alat ukur dapat dipercaya (akurat). Hal ini berarti

menunjukkan kekonsistenan suatu alat pengukuran yang bilamana

dilakukan pengukuran berulang kali terhadap gejala yang sama dengan

menggunakan alat ukur tersebut akan tetap menujukkan hasil yang sama

pula (Notoatmodjo, 2018). Adapun reliabilitas instrumen (kuesioner)

dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan metode Cronbach

alpha yang dapat digunakan untuk instrumen multiscale seperti skala

Likert.

[ ∑S
]
2
k
r ii = 1− 2 i
k −1 St

Keterangan :

r ii : Koefisien reliabilitas test

k : cacah butir
2
Si : Varians skor butir

2
St : Varians skor total
Menurut Sutanto Priyo Hastono (2007), keputusan uji reliabilitas yakni :

a. Jika Cronbach alpha ≥ 0.6 maka, instrumen dinyatakan reliabel

b. Jika Cronbach alpha < 0.6 maka, instrumen tidak reliabel.

J. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini, sebagai berikut.

1. Observasi Eksperimental

Observasi (pengamatan) adalah sebuah hasil perbuatan jiwa yang

secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan

(stimulus). Pada prosedur pengumpulan data menggunakan observasi

eksperimental ini, objek pengamatan diuji atau dimasukkan kedalam

kondisi atau situasi tertentu. Kondisi dan situasi tersebut diciptakan

sedemikian rupa sehingga menimbulkan gejala atau perilaku yang akan

dicari atau diamati (Notoatmodjo, 2018).

Dalam penelitian ini, objek pengamatan (responden) diberikan

pertanyaan (kuesioner) untuk mengukur tingkat pengetahuan dan sikap

mereka tentang perilaku seksual pranikah sebelum diberikan perlakuan.

Selanjutnya setelah mengisi kuesioner, responden akan diberikan

perlakuan berupa penyuluhan tentang perilaku seksual pranikah.

Kemudian diberikan rentang waktu selama 2 minggu, dan setelahnya

responden akan diberikan kuesioner kembali dengan pertanyaan yang

sama persis (tidak ada perubahan pertanyaan) untuk melihat apakah ada

perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah diberikan

perlakuan (penyuluhan).

2. Angket (Kuesioner)
Angket merupakan cara pengumpulan data pada penelitian mengenai

suatu masalah yang menyangkut kepentingan umum (banyak orang).

Prosedur ini dilakukan dengan mengedarkan beberapa daftar pertanyaan

berupa formulir yang diajukan secara tertulis kepada responden dengan

tujuan untuk mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban, dan

sebagainya. Angket adalah kuesioner yang secara langsung diisi oleh

responden sendiri. Sementara kuesioner yang digunakan sebagai

pedoman wawancara dan diisi oleh peneliti tidak dapat disebut angket

(Notoatmodjo, 2018).

Pada penelitian ini, setiap butir pertanyaan pada kuesioner diisi

langsung oleh responden tanpa adanya wawancara oleh peneliti sehingga

prosedur pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik

angket. Pertanyaan yang ada pada kuesioner dibuat untuk mengetahui

tingkat pengetahuan dan sikap siswa terkait perilaku seksual pranikah

baik sebelum maupun sesudah diberikan perlakuan (penyuluhan).

K. Pengolahan Data

Menurut (Masturoh, I., & Anggita T, N., 2018), Pengolahan data

merupakan bagian dari penelitian setelah pengumpulan data. Pada tahap

pengolahan ini, data mentah atau raw data yang telah dikumpul dan diolah

kemudian dianalisis sehingga menjadi informasi. Menurut Notoatmodjo

(2015), tahapan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut.

1. Editing
Editing merupakan proses pengecekan atau pemeriksaan data yang

telah berhasil di peroleh dari lapangan karena ada kemungkinan data

yang telah masuk namun tidak memenuhi syarat atau tidak diperlukan.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan merubah data dalam bentuk huruf

menjadi data dalam bentuk angka/bilangan. Coding memudahkan

peneliti dalam menganalisis data dengan hasil akhir data numerik. Pada

penelitian ini, pemberian coding dijelaskan sebagai berikut :

a) Variabel pengetahuan, jika responden menjawab benar maka diberi

kode 1, dan jika responden menjawab salah maka diberi kode 0.

b) Variabel sikap, jika responden menjawab untuk pertanyaan dalam

kalimat positif : sangat setuju = 4, setuju =3, tidak setuju = 2, sangat

tidak setuju = 1. Sedangkan untuk pertanyaan dalam kalimat negatif :

sangat setuju = 1, setuju = 2, tidak setuju =3, sangat tidak setuju = 4.

3. Scoring

Scoring merupakan kegiatan memberikan skor pada data-data yang

telah dilakukan pengkodingan, dan selanjutnya diberikan nilai atau bobot

pada data tersebut.

4. Data Entry

Data entry adalah mengisi kolom menggunakan kode (berupa

angka/huruf) yang telah diberikan sesuai dengan jawaban masing-masing

pertanyaan.

5. Tabulation
Tabulation merupakan proses penyajian data ke dalam bentuk tabel

yang telah diberikan kode masing-masing sesuai dengan kebutuhan

analisis.

6. Cleaning Data

Cleaning data merupakan pengecekan kembali data yang sudah

dimasukan untuk memastikan apakah sudah betul atau ada kesalahan

pada saat memasukan data.

L. Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat

tergantung pada jenis datanya. Pada data numerik digunakan nilai mean

atau nilai rata-rata, median, dan standar deviasi. Umumnya, dalam

analisis ini hanya akan menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase

dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2018). Dalam penelitian ini, analisis

univariat digunakan untuk memperoleh gambaran pengetahuan dan sikap

sebelum dan sesudah penyuluhan perilaku seksual pranikah.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel

terikat dan variabel bebas yaitu pengaruh penyuluhan perilaku seksual

pranikah terhadap pengetahuan dan sikap siswa di SMA Negeri 1 Kayan

Hulu. Analisis data dilakukan dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS

statistics versi 22.


Data berjenis numerik pengetahuan dan sikap sebelum dianalisis

dalam bentuk tendensi sentral maka perlu dilakukan diuji normalitas

untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak normal. Uji

normalitas data yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov, karena

sampel > 50 orang. Sedangkan uji hipotesis yang digunakan yaitu :

a) Apabila data terdistribusi normal, maka uji yang digunakan adalah

uji paired sample t-test.

b) Apabila data terdistribusi tidak normal maka menggunakan uji

Wilcoxon.

Intepretasi hasil uji hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai

p-value (Sebelum diberikan penyuluhan/hasil pretest) dengan nilai α

(Sesudah dilakukan penyuluhan/hasil posttest) yang berada pada tingkat

kepercayaan CI (confidence interval) 95% atau taraf signifikansi α 0,05.

Perbandingan nilai p-value dan α diinterpretasikan atau disimpulkan

sebagai berikut :

a) Jika nilai p-value ≤ α, maka dikatakan Ho ditolak. Penarikan

kesimpulan yaitu ada pengaruh setelah diberikan penyuluhan

perilaku seksual pranikah terhadap pengetahuan dan sikap siswa di

SMA Negeri 1 Kayan Hulu.

b) Jika nilai p-value > α, maka dikatakan Ho gagal ditolak. Penarikan

kesimpulan yaitu tidak ada pengaruh setelah diberikan penyuluhan

perilaku seksual pranikah terhadap pengetahuan dan sikap siswa di

SMA Negeri 1 Kayan Hulu.


M. Etika Penelitian

1. Confidentialty

Peneliti menjamin kerahasian informasi yang diperoleh dari

responden. Apapun yang ditemukan tentang responden akan dijaga ketat

dan hanya peneliti yang mengetahuinya. Setelah kuisioner/angket sudah

terkumpul dan dianalisis, kuisioner/angket dihanguskan agar tetap

terjamin kerahasiaan datanya untuk menghidari penyalahgunaan dari

pihak lain.

2. Independent

Peneliti tidak memaksa responden untuk ikut menjadi partisipan

dalam penelitian ini jika responden tidak bersedia. Dalam lembar

permintaan menjadi responden,peneliti menjelaskan bahwa responden

berhak menolak untuk menjadi objek penelitian dan boleh tidak mengisi

angket yang dibagikan.

3. Informed Consent

Sebelum mengisi kuisioner/angket, responden menandatangani lembar

informed consent yang telah peneliti sediakan sebaagai bukti bahwa

respoden bersedia menjadi objek penelitian dan bersedia memberikan

data yang sebenarnya.

4. Anaminity

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti hanya mencantumkan

nomor responden di dalam data rekapitulasi angket. Nama dan identitas

lain tidak dicantumkan.


N. Jadwal Penelitian

Tabel 3. 2 Jadwal Penelitian

Bulan ke-
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Pengajuan judul
2 Studi pendahuluan
3 Bimbingan proposal
4 Seminar proposal
5 Revisi proposal
6 Pelaksanaan penelitian
7 Pengolahan data
8 Bimbingan hasil
9 Sidang skripsi

Anda mungkin juga menyukai