Anda di halaman 1dari 4

FARMAKOLOGI DASAR

Dosen Pengampu : apt. Dian Ayu Juwita, S.Farm., M.Farm.

2211013035

MUHAMMAD ARRAFI

Materi : Metabolisme dan Ekskresi serta Metabolisme Obat

Sub Materi : Alat Alat Ekskresi

Pembahasan Sistem/Cara Eksresi Masing Masing Organ Ekskresi pada Hati, Kulit, Ginjal, Paru-Paru

Pada manusia alat-alat sistem ekskresi terdiri dari paru-paru (pulmo), hati (hepar), ginjal
(ren) dan kulit (integumen).

Setiap organ mempunyai fungsinya masing-masing. Paru-paru (Pulmo) dalam sistem ekskresi
berfungsi mengeskresikan zat sisa metabolisme yaitu karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Hati
(Hepar) dalam sistem ekskresi berfungsi menghasilkan getah empedu. Ginjal, fungsi ginjal dalam
sistem ekskresi adalah menyaring darah sehingga menghasilkan urine, membuang zat-zat yang
membahayakan tubuh (urea, asam urat), membuang zat-zat yang berlebihan dalam tubuh (kadar
gula), mempertahankan tekanan osmosis ekstraseluler, dan mempertahankan keseimbangan asam
dan basa. Organ yang lain adalah kulit, fungsi kulit dalam sistem ekskresi ialah untuk mengeluarkan
keringat, melindungi bagian tubuh dari gesekan, mengatur suhu tubuh, menerima rangsang dari luar,
dan mengurangi tubuh dari kehilangan air Sistem ekskresi pada manusia melibatkan beberapa organ
seperti paru-paru, ginjal dan kulit.

Sistem Ekskresi Paru-Paru

Paru-paru merupakan bagian dari sistem ekskresi manusia. Paru-paru sebagai organ ekskresi
mengeluarkan karbon dioksida dan uap air saat bernapas melalui hidung atau mulut.

Ketika menghirup udara, paru-paru akan memasukkan oksigen, kemudian mengeluarkan


karbondioksida beserta uap air. Udara yang masuk melalui hidung akan masuk menuju trakea melalui
tenggorokan dan dari sana udara akan dipilah ke saluran-saluran udara (bronkus) dan memasukI
paru-paru.

Udara yang dihirup akan dipilah lagi ke dalam bronkiolus menuju kantung udara (alveolus). Di sini
terjadi pertukaran antara oksigen dan karbon dioksida. Oksigen dalam alveolus kemudian akan
diserap oleh pembuluh darah disalurkan ke jantung. Oksigen kemudian dipompa oleh jantung
menuju sel-sel tubuh kamu.

Proses metabolisme ini menghasilkan karbon dioksida yang akan diserap oleh darah dan dibawa
kembali ke paru-paru untuk dikeluarkan dalam bentuk gas dan cairan. Gas dan cairan itulah yang
disebut CO2 dan H2O.

Sistem Ekskresi Hati

Hati merupakan sistem ekskresi yang menjadi pusat sortasi zat-zat yang ada di dalam tubuh. Zat yang
akan disaring berasal dari sistem pencernaan. Sistem ekskresi hati berfungsi memilah zat-zat mana
saja yang masih berguna bagi tubuh, yang harus dibuang, dan harus diolah lagi.
Saat menemukan zat beracun, hati akan mengubahnya menjadi zat yang lebih aman. Contohnya, saat
mengkonsumsi makanan berprotein, zat protein bakal dicerna menjadi asam amino. Asam amino
dibutuhkan untuk memperbaiki sel pada tubuh.

Asam amino ini mengandung nitrogen, jadi ketika asam amino sudah terserap tubuh, nitrogen yang
terkandung bakal terlepas. Sistem ekskresi hati memisahkan nitrogen dari asam amino yang
kemudian bergabung dengan zat lain. Nitrogen kemudian diubah menjadi NH3 bersama amonia yang
diubah lagi menjadi urea. Zat urea ini kemudian masuk ke ginjal untuk kemudian dibuang bersama
urin.

Sistem Ekskresi Ginjal

Sistem ekskresi ini terletak di belakang rongga perut, tepatnya di kanan dan kiri tulang belakang.
Letak ginjal kanan lebih rendah dari ginjal kiri karena memberi ruang untuk hati. Bentuk ginjal sekilas
mirip kacang merah, tapi dengan ukuran yang jauh lebih besar. Ukurannya hampir sama dengan
kepalan tangan kamu (sekitar 10 centimeter) dan memiliki berat kurang lebih 100–175 gram,
tergantung dari umur dan jenis kelamin.

Dalam sistem ekskresi tubuh, ginjal berfungsi menyaring zat-zat sisa metabolisme dalam darah,
terutama dari hati. Ginjal juga berfungsi mengolah zat-zat beracun tersebut menjadi cairan bernama
urin. Urin ini kemudian akan disalurkan melalui ureter ke kandung kemih dan akan dikeluarkan
melalui uretra.

Selain itu, ginjal juga berfungsi untuk membuang gula darah yang melebihi kadar normal dan
mengatur keseimbangan kadar garam, asam, dan basa dalam tubuh kamu.

Sebagai alat ekskresi, ginjal akan menjalankan tiga tahapan dalam proses pembuangan, termasuk
penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali (reabsorbsi) dan pengumpulan (augmentasi)

Pada tahap filtrasi, ginjal menyaring cairan dalam darah, sebelum akhirnya kembali ke jantung dan
paru paru. Cairan yang tersaring berupa urin primer yang masih mengandung air, glukosa, dan asam
amino. Namun sudah tidak mengandung protein dan darah.

Pada tahap reabsorbsi, yang terjadi di bagian ginjal yang bernama tubulus kontortus proksimal,
tubulus kontortus proksimal menyerap kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh. Adapun
hasil dari proses reabsorbsi adalah urin sekunder.

Sementara pada tahap pengumpulan atau augmentasi, terjadi pengumpulan cairan yang telah
dilakukan dalam tahapan-tahapan sebelumya. Ini merupakan tahapan yang terakhir dan terjadi di
bagian tubulus kontortus distal. Cairan yang dihasilkan oleh tahapan ini sudah berbentuk urin
sesungguhnya.

Sistem Ekskresi Kulit

Sistem ekskresi pada kulit terutama melibatkan kelenjar keringat dan kelenjar sebaceous. Berikut
adalah cara kerja sistem ekskresi pada kulit:

Kelenjar Keringat: Kulit memiliki kelenjar keringat yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan
keringat. Proses ini dikenal sebagai pengeluaran keringat atau sekresi keringat. Kelenjar keringat
terdapat di seluruh tubuh, terutama di daerah-daerah seperti telapak tangan, kaki, ketiak, dan dahi.
a. Produksi Keringat: Kelenjar keringat menghasilkan keringat melalui proses sekresi. Cairan ini terdiri
dari air, garam, dan zat-zat lain yang larut seperti urea dan asam laktat.

b. Regulasi Suhu Tubuh: Salah satu fungsi utama keringat adalah membantu mengatur suhu tubuh.
Ketika suhu tubuh meningkat, misalnya saat beraktivitas fisik atau dalam kondisi cuaca panas,
kelenjar keringat akan aktif memproduksi keringat. Saat keringat menguap dari permukaan kulit, hal
ini membantu mendinginkan tubuh.

c. Pengeluaran Zat-zat Sisa: Keringat juga berperan dalam mengeluarkan zat-zat sisa seperti urea,
asam laktat, dan beberapa zat kimia. Hal ini membantu menghilangkan limbah dari tubuh.

Kelenjar Sebaceous: Kulit juga memiliki kelenjar sebaceous yang menghasilkan minyak atau sebum.
Kelenjar sebaceous terutama terdapat di daerah-daerah seperti wajah, kulit kepala, dada, dan
punggung.

a. Produksi Sebum: Kelenjar sebaceous memproduksi sebum yang berfungsi untuk melumasi dan
melindungi kulit. Sebum membantu menjaga kelembaban alami kulit dan melindungi dari kekeringan
serta infeksi bakteri

b. Pengeluaran Minyak: Sebum dikeluarkan melalui folikel rambut dan mencapai permukaan kulit.
Sebum akan menyebar ke seluruh permukaan kulit dan membantu menjaga keseimbangan
kelembaban kulit.

Melalui kerja kelenjar keringat dan kelenjar sebaceous ini, sistem ekskresi pada kulit berperan dalam
menjaga suhu tubuh yang tepat, mengeluarkan zat-zat sisa, dan menjaga keseimbangan kelembaban
kulit.
DAFTAR PUSTAKA

Hassanudin, 2016. Sitem Ekskresi Pada Manusia: Ginjal, Paru-paru, Hati, Kulit.
http://sainsbiologi.com/sistem-ekskresi-pada-manusia/ (Diakses tanggal 08 Mei 2023)

Jiwanja,Y. 2015. Sistem Struktur Ginjal dan Proses Pembentukan Urine.


http://biologiedukasi.com/sistem-ekskresi-struktur-ginjal/ (Diakses tanggal 08 Mei 2023)

Anda mungkin juga menyukai