Anda di halaman 1dari 9

Sistem

Osmoregulasi
dan
Ekstretoris
Silke Poli 22502006
Anderas Woinalang 22502003
Apa itu osmoregulasi?
Osmoregulasi adalah proses mengatur konsentrasi cairan dan
menyeimbangkan pemasukan serta pengeluaran cairan tubuh oleh
sel atau organisme hidup. Proses osmoregulasi diperlukan karena
adanya perbedaan konsentrasi cairan tubuh dengan lingkungan.
Osmoregulasi juga berfungsi ganda sebagai sarana untuk
membuang zat-zat yang tidak diperlukan oleh sel atau organisme
hidup.
Lingkungan osmotik hewan

Kebanyakan invertebrata yang berhabitat di laut tidak secara aktif


mengatur sistem osmosis mereka, dan dikenal sebagai
osmoconformer. Osmoconformer memiliki osmolaritas internal
yang sama dengan lingkungannya sehingga tidak ada tendensi
untuk memperoleh atau kehilangan air.
Pada manusia, proses Osmoregulasi terjadi di Ginjal (maka ginjal
disebut Osmoregulator). Osmoregulator adalah organisme yang
menjaga osmolaritasnya tanpa tergantung lingkungan sekitar.
Oleh karena kemampuan meregulasi ini maka osmoregulator
dapat hidup di lingkungan air tawar, daratan, serta lautan. Di
lingkungan dengan konsentrasi cairan yang rendah, osmoregulator
akan melepaskan cairan berlebihan dan sebaliknya.
Fungsi Organ Ekstretoris
Organ ekskretoris adalah bagian penting dalam sistem ekskresi tubuh manusia
dan hewan. Berikut adalah fungsi beberapa organ ekskretoris utama:
• Ginjal : Fungsi utamanya adalah menyaring darah untuk menghilangkan produk limbah, seperti urea
dan kreatinin, serta mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh.
• Hati : Organ yang menghasilkan empedu, yang mengandung zat-zat yang membantu dalam pencernaan
lemak. Selain itu, hati juga berfungsi untuk mengeluarkan beberapa produk limbah dari darah, seperti
bilirubin, yang kemudian diekskresikan dalam empedu.
• Paru-paru : berperan dalam ekskresi karbon dioksida (CO2), yang merupakan produk limbah dari
metabolisme sel. Saat kita bernapas, CO2 diangkut keluar dari tubuh melalui udara yang kita hirup.
• Kulit : Organ ekskretoris terbesar dalam tubuh manusia. Melalui proses berkeringat, kulit mengeluarkan
air, garam, dan beberapa produk limbah dalam bentuk keringat.
Mekanisme Osmoregulasi
Mekanisme osmoregulasi dalam tubuh hewan adalah proses biologis yang bertujuan untuk menjaga
keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh agar tetap stabil, terlepas dari perubahan lingkungan
eksternal. Mekanisme osmoregulasi terutama terjadi melalui kerja organ-organ ekskretoris utama,
seperti ginjal, kulit, dan paru-paru. Langkah-langkah dasar dalam mekanisme osmoregulasi:
 Filtrasi : Langkah pertama dalam pembentukan urin dan memungkinkan tubuh untuk
memisahkan zat-zat yang perlu disimpan kembali ke dalam darah dari produk limbah yang harus
dikeluarkan melalui urin.
 Reabsorpsi : Langkah penting dalam mekanisme osmoregulasi dan menjaga keseimbangan dalam
tubuh. Ini memastikan bahwa zat-zat yang penting untuk fungsi tubuh diserap kembali ke dalam
darah, sementara produk limbah dan kelebihan zat diekskresikan dalam urin.
 Sekresi: Salah satu langkah dalam proses pembentukan urin dan mekanisme osmoregulasi dalam
tubuh hewan, terutama dalam organ-organ ekskresi seperti ginjal. Ini adalah tahap di mana
berbagai zat beracun atau berlebih, serta produk limbah, diekskresikan atau dikeluarkan dari
tubuh melalui urin.
 Regulasi Hormonal : Regulasi hormonal adalah proses penting dalam
tubuh manusia dan hewan yang melibatkan pengaturan berbagai fungsi
tubuh oleh hormon-hormon, yaitu senyawa kimia yang diproduksi oleh
kelenjar endokrin dan dilepaskan ke dalam aliran darah.
 Kulit dan Paru-paru: Kulit berkontribusi pada osmoregulasi melalui
produksi keringat. Keringat mengandung air dan elektrolit, sehingga
menghilangkan kelebihan panas dan zat-zat berlebih dalam tubuh. Paru-
paru berperan dalam menghilangkan karbon dioksida (CO2) dari tubuh
melalui proses pernapasan.
 Adaptasi Terhadap Lingkungan: Hewan-hewan telah mengembangkan
berbagai adaptasi osmoregulasi tergantung pada lingkungan mereka. Ikan
air tawar, sebagai contoh, harus mengeluarkan urin encer untuk
membuang kelebihan air, sementara ikan air asin mengeluarkan
kelebihan garam dari tubuh.
Mekanisme
Pembentukan
Urine
Mekanisme pembentukan urin adalah proses yang kompleks yang terjadi dalam tubuh manusia
melalui kerja ginjal. Proses ini terdiri dari beberapa tahapan penting yang menghasilkan urin yang
mengandung produk limbah dan kelebihan zat-zat dari darah.

> Proses pembentukan urin dimulai dengan filtrasi darah di dalam glomerulus ginjal.
>Setelah filtrasi, filtrat glomerulus mengalir melalui tubulus ginjal, yang terdiri dari tubulus proksimal,
lingkup Henle, dan tubulus distal.
>Selama perjalanan filtrat melalui tubulus ginjal, beberapa zat seperti produk limbah beracun (misalnya,
asam urat, urea) dan kelebihan elektrolit (seperti kalium) diekskresikan atau disingkirkan dari darah dan
dimasukkan ke dalam filtrat.
>Setelah melalui tubulus ginjal, filtrat yang tersisa masuk ke dalam saluran pengumpul, di mana lebih
banyak air dapat diserap kembali jika diperlukan.
> Akhirnya, urin yang sudah terbentuk dikumpulkan dalam pelvis ginjal dan dialirkan ke dalam ureter
untuk kemudian disimpan dalam kandung kemih.
>Ketika kandung kemih terisi cukup, sinyal saraf memberitahu otot-otot kandung kemih untuk
berkontraksi dan mengeluarkan urin melalui uretra ke luar tubuh.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai