Anda di halaman 1dari 35

METODE KUANTITATIF

1. Teknik Kriteria Matriks (Criteria Matrix Technique)

Pentingnya masalah

• Besarnya masalah (prevalence)


• Akibat yang ditimbulkan oleh masalah (severity)
• Kenaikan besarnya masalah (rate of increase)
• Derajat keinginan masyarakat yang tidak dipenuhi (degree of unmeet need)
• Keuntungan sosial karena selesainya masalah (social benefit)
• Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah (public concern)
• Suasana politik (political climate)

Kelayakan teknologi

• Makin layak teknologi yang tersedia dan yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah
(technical feasibility), makin diprioritaskan masalah tersebut.

Sumber daya yang tersedia

• Makin tersedia sumberdaya yang dapat dipakai seperti tenaga, dana dan sarana untuk
mengatasi masalah (resource ability) makin diprioritaskan masalah tersebut
Contoh :

Nilai skor antara 1 (tidak penting) sampai 5 (sangat penting) untuk


setiap kriteria yang sesuai. Prioritas masalah adalah yang jumlah
nilainya paling besar
2. Metode Delbeq
Pada metode ini diprioritaskan masalah dilakukan dengan memberikan bobot (yang
merupakan nilai maksimum dan berkisar antara 0 sampai 100 dengan kriteria:

Besar Masalah

• jumlah atau kelompok penduduk yang ada kemungkinan terkena masalah serta keterlibatan masyarakat dan instansi
terkait

Kegawatan masalah

• tingginya angka morbiditas dan mortalitas, kecenderungannya dari waktu ke waktu

Biaya/dana

• besar atau jumlah dana yang diperlukan untuk mengatasi masalah baik dari segi instansi yang bertanggung jawab
terhadap penyelesaian masalah atau dari masyarakat yang terkena masalah.

Kemudahan

• tersediannya tenaga, sarana/peralatan, waktu serta cara atau metode dan teknologi penyelesaian masalah seperti
tersediannya kebijakan/peraturan, petunjuk pelaksanaan (juklak), petunjuk teknis (juknis) dan sebagainnya.
Langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut:
1 •Tentukan dahulu
kriteria (nilai 0-10)
bobot masing-masing

•Isi setiap kolom dengan hasil perkalian


2 antara bobot dengan skor masing-
masing masalah.

3 •Besarnya skor tidak boleh melebihi bobot


yang telah disepakati.

•Bila ada perbedaan pendapat dalam


4 menentukan besarnya bobot dan skor
yang dipilih reratanya.

•Jumlahkan nilai masing-masing kolom


dan tentukan prioritasnya berdasarkan
5 jumlah skor yang tertinggi sampai
terendah.
3. Metode Hanlon (Kuantitatif)
Metode ini hampir sama dengan metode Delbeq, dilakukan dengan memberikan skor atas
serangkaian kriteria A, B, C dan D (PEARL).

Besar masalah
•umlah atau kelompok penduduk yang terkena masalah
•keterlibatan masyarakat dan instansi terkait.
•Skor 0-10 (kecil- besar).
Kegawatan masalah
•Tingginya angka morbiditas dan mortalitas
•kecenderungannya dari waktu ke waktu.
•Skor 0-10 (tidak gawat -sangat gawat).
Efektifitas
•Kemudahan penanggulangan masalah
•dilihat dari perbandingan antara perkiraan hasil atau manfaat penyelesaian masalah yang akan
diperoleh
•Skor 0-10 (sulit – mudah).

PEARL
•Berbagai pertimbangan dalam kemungkinan
pemecahan masalah
PEARL
• Propriatness yaitu kesesuaian masalah dengan prioritas
P berbagai kebijaksanaan/program/kegiatan instansi/ organisasi terkait.

E • Economic feasibility yaitu kelayakan dari segi pembiayaan.

• Acceptability yaitu situasi penerimaan masyarakat dan instansi terkait/


A instansi lainnya.

• Resource availability yaitu ketersediaan sumber daya untuk memecahkan


R masalah (tenaga, sarana/peralatan, waktu)

• Legality yaitu dukungan aspek hukum/ perundangan-undangan/peraturan


L terkait seperti peraturan pemerintah dll
Setelah kriteria tersebut berhasil diisi, maka selanjutnya menghitung nilai
NPD dan NPT dengan rumus sebagai berikut:
NPD = Nilai Prioritas dasar = (A + B) x C
NPT = Nilai Prioritas Total = (A + B) x C x D
METODE KUALITATIF
4. Metode Hanlon (Kualitatif)

Metode Hanlon (Kualitatif) ini lebih efektif dipergunakan untuk


masalah yang bersifat kualitatif dan data atau informasi yang
tersediapun bersifat kualitatif misalkan peran serta masyarakat, kerja
sama lintas program, kerja sama lintas sektor dan motivasi staf.

Prinsip utama dalam metode ini adalah membandingkan


pentingnya masalah yang satu dengan yang lainnya dengan cara
“matching”. Langkah-langkah metode ini adalah sebagai berikut:
Hasil
penjumlahan
Jumlah hasil pada kotak total
vertikal dan yang
Pindahkan hasil horisontal dan mempunyai
penjumlahan masukan pada nilai tertinggi
Menjumlahkan pada total (-) kotak total. adalah urutan
tanda (-) secara horisontal di prioritas
Menjumlahkan vertikal dan bawah kotak (-) masalah.
tanda (+) secara masukan pada vertikal.
Membandingka horisontal dan kotak total (-)
n (matching) masukan pada vertikal.
Menuliskan antara masalah kotak total (+)
semua masalah yang satu horisontal.
Membuat yang berhasil dengan yang
matriks dikumpulkan lainnya pada
masalah pada sumbu sisi kanan
vertikal dan diagonal
horisontal. dengan
memberi tanda
(+) bila
masalah lebih
penting dan
memberi tanda
(-) bila masalah
kurang penting.
5. Metode CARL
Metode CARL merupakan metode yang cukup baru di kesehatan. Metode CARL
juga didasarkan pada serangkaian kriteria yang harus diberi skor 0-10. Kriteria CARL
tersebut mempunyai arti:

C •Capability yaitu ketersediaan sumber daya (dana, sarana dan peralatan)

•Accessibility yaitu kemudahan, masalah yang ada mudah diatasi atau tidak. Kemudahaan dapat
A didasarkan pada ketersediaan metode/cara/teknoloi serta penunjang pelaksanaan seperti peraturan
atau juklak.

•Readiness yaitu kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran, seperti keahlian atau
R kemampuan dan motivasi.

•Leverage yaitu seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain dalam pemecahan
L masalah yang dibahas.
Setelah masalah atau alternatif pemecahan masalah diidentifikasi, kemudian
dibuat tabel kriteria CARL dan diisi skornya. Bila ada beberapa pendapat tentang
nilai skor yang diambil adalah rerata.
Nilai total merupakan hasil perkalian: C x A x R x L
1. Metode Delphi
Teknik survei kepada para peserta yang relatif homogen baik pendidikan, keahlian dan
pengalaman serta masing-masing peserta mempunyai data yang cukup.

Daftar pertanyaan (kuesioner) dikirimkan beberapa kali kepada peserta:

•Kuesioner pertama : pertanyaan-pertanyaan umum


•Kuesioner kedua : lebih khusus
•Kuesioner ketiga : Khusus

Kosensus peserta dapat dipercepat dengan pengambilan suara

Diperlukan kecermatan dan kesabaran pihak pemberi kuesioner


2. Metode Diskusi atau Brainstorming Technique

Peserta diskusi ditantang


Diperlukan fasilitator yang untuk mengemukakan
Pemimpin diskusi adalah
handal dan menguasai pendapat sebanyak-
fasilitator
masalah. banyaknya tetapi
menghindari saling kritik.

Peserta memiliki keahlian


Waktu efektif 1 jam dan
atau kemampuan dan
peserta maksimal 10-12
pengalaman yang relatif
orang.
sama.
3. Metode Brainwriting
Peserta 6-8 orang dengan keahlian dan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang relatif
sama atau setara.

Pimpinan diskusi mengajukan masalah pada secarik kertas dan diletakkan di atas meja.

Semua peserta membacanya kemudian menuliskan pendapatnya pada pada kertas-kertas yang
ada. Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai lengkap.

Kertas-kertas dibagikan lagi, kemudian peserta menambah atau mengurangi pendapatnya.

Semua pendapat ditulis di kertas atau di papan tulis kemudian didiskusikan untuk dicari pendapat
yang terbanyak.
Penentuan Prioritas Masalah
Dengan Metode USG
Definisi USG
• Metode USG merupakan cara dalam
menetapkan urutan prioritas, dengan
memperhatikan urgensinya, keseriusannya
dan adanya kemungkinan berkembangnya
masalah
Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan

Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah


tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya

Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah


tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah
KAPAN METODE USG DIGUNAKAN ?

Metode USG digunakan apabila pihak perencana telah


siap mengatasi masalah yang ada, sehingga yang
dipentingkan adalah aspek yang ada di masyarakat
dan aspek masalahnya itu sendiri
Langkah Pelaksanaan USG
Persiapan yang perlu
dilakkan
• Persiapan Gugus Tugas
• Persiapan ruang
pertemuan
• Persiapan sarana atau
peralatan
Penyusunan daftar masalah

Peserta

Persiapan Pelaksanaan Klarifikasi masalah

Data yang dibutuhkan


Membandingkan antar
masalah

Proses dinamika kelompok


Langkah inti pelaksanaan USG
1. Penyusunan daftar masalah

Setiap peserta pertemuan diminta mengemukakan masalah bagian yang


diwakilinya
Pimpinan USG menginstruksikan kepada petugas pencatat untuk mencatat setiap
masalah yang dikemukakan di lembar flipchart atau papan tulis atau white board

LEMBAR FLIPCHART
Misal :
Nama anggota Unit/Bagian Masalah yang dikemukakan
Ahmad Bina Program Perilaku PHBS masyarakat rendah (A)
Rina Umum Mutu pelayanan BP rendah (B)
Anto Upakes Perhatian keluarga pada bumil rendah (C)
Sinta … … (D)
Willy … … (E)
2. Klarifikasi Masalah

Setiap anggota
Lakukan klarifikasi
dimintai Setelah
masalah yang
penjelasan diklarifikasi, maka
telah diidentifikasi
(klarifikasi) tulis masalah hasil
dalam rangka
maksud dari dari klarifikasi
menentukan
masalah yang tersebut
prioritas masalah
dikemukakannya.
DAFTAR MASALAH SETELAH KLARIFIKASI

Setelah klarifikasi ternyata masalah yang diperoleh


adalah sebagai berikut :

Nama anggota Unit/Bagian Masalah yang dikemukakan


…………….. ………… .………………
…………….. ………… .………………
…………….. ………… .………………
…………….. ………… .………………
3. Membandingkan antar Masalah

Bandingkan masalah yang diperoleh, sebagai contoh


masalah A sampai E menurut kriteria Urgensi
(Urgency), Keseriusan (Seriousness) dan Kemungkinan
Berkembangnya masalah (Growth)

Tulis frekuensi kemunculan tiap masalah setelah


diperbandingkan, frekwensi ini dianggap sebagai nilai
atau skor masalah. Kemudian jumlahkan skor yang
diperoleh tiap masalah berdasarkan kriteria Urgency,
Seriousness dan Growth
Lembar Filpchart
Misal :

Aspek Urgency Aspek Seriousness Aspek Growth


A/B=B A/B=B A/B=B
A/C=A A/C=A A/C=A
A/D=A A/D=A A/D=A
A/E=A A/E=A A/E=A
B/C=B B/C=B B/C=B
B/D=B B/D=B B/D=B
B/E=E B/E=E B/E=B
C/D=D C/D=D C/D=D
C/E=E C/E=E C/E=E
D/E=E D/E=E D/E=E
LEMBA R FLIPCHA RT

Diperoleh hasil perbandingan sebagai berikut :


A spek Urgency A spek Seriousness A spek Growth
A = 3 A = 3 A = 3
B = 3 B = 3 B = 4
C = 0 C = 0 C = 0
D = 1 D = 1 D = 1
E = 3 E = 3 E = 2

Hasil Skoring
Masalah Urgency Seriousness Growth T otal
A 3 3 3 9
B 3 3 4 10
C 0 0 0 0
D 1 1 1 3
E 3 3 2 8
4. Penyusunan Prioritas Masalah

Menyusun prioritas
masalah berdasarkan hasil
langkah 3

Misalnya : Dari hasil • 1. Masalah B


langkah 3 pada contoh, • 2. Masalah A
maka dapat disusun • 3. Masalah E
prioritas masalah dengan • 4. Masalah D
urutan sebagai berikut : • 5. Masalah C
ALUR PELAKSANAAN USG
Proses Dinamika Kelompok
PERSIAPAN PRAKATA DAFTAR SEMUA MASALAH YG ADA BANDINGKAN
a. PETUGAS OLEH MASALAH YG DIKLARIFIKASI MASALAH YG SATU
b. TEMPAT DIKEMUKA DAN DAFTAR
PIMPINAN DENGAN YG LAINNYA,
KAN PESERTA KEMBALI
c. SARANA USG HASILNYA TULIS MANA YANG
d. DATA LEBIH URGENT,
e. PESERTA Pembukaan SERIUS & PUNYA
KEMUNGKINAN UTK
Persiapan BERKEMBANG YG
TINGGI

TULIS FREKWENSI
BUAT URUTAN MASALAH JUMLAHKAN HASIL FREKWENSI MUNCULNYA TIAP MASALAH
(PRIORITAS) SESUAI JUMLAH YG MUNCUL BERDASARKAN SETELAH DIBANDINGKAN
TOTAL ANGKA YG DIPEROLEH ASPEK URGENCY + BERDASARKAN ASPEK
TIAP-TIAP MASALAH DARI YANG SERIOUSNESS + GROWTH URGENCY, SERIOUSNESS
TERBESAR HINGGA YG UTK TIAP-TIAP MASALAH & GROWTH PADA LANGKAH
TERKECIL SEBELUMNYA

Hasil Akhir Berupa


Urutan Prioritas Masalah
KELEBIHAN PENGGUNAAN METODE USG

Merupakan pandangan orang banyak dengan kemampuan


sama, sehingga dapat dipertanggungjawabkan

Diyakini bahwa hasil prioritas dapat memberikan


obyektifitas

Bisa diidentifikasikan lebih lanjut apakah masalah tersebut


dapat diselesaikan secara managable atau tidak
KEKURANGAN PENGGUNAAN METODE USG

Cara ini lebih banyak berdasarkan asumsi dengan keterbatasan


tertentu yang melemahkan eksistensi permasalahan

Jika asumsi yang disepakati lebih banyak dengan keterbatasan,


maka hasilnya akan bersifat subyektif
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai