Anda di halaman 1dari 3

REFLEKSI LIVE IN 2022/2023

Dibuat oleh :

Jayden Kasmara

XI IPS 1/21

Leadership

Panti Jompo

Kegiatan Live in ini, merupakan kegiatan yang menurut saya menarik dan harus dijalani
untuk merasakan sisi gelap dari dunia ini, dan orang-orang yang dibawah kita. Banyak sekali
orang-orang yang memiliki derajat dibawah kita. Kita sebagai murid di SMA beruntung bisa
menikmati hidup dan bermanja-manja dengan dunia. Namun kita tidak pernah melihat orang
dibawah kita. Kita hidup banyak dilayani oleh masyarakat-masyarakat, namun bagaimana
dengan perasaan orang-orang yang melayani kita? Dari situ diciptakannya Live in. Dimana kita
diajarkan hidup diantara masyarakat-masyarakat tersebut. Kita diajak untuk beradaptasi menjadi
orang yang hidup dengan kesusahan, jadi kita diajarkan untuk bersyukur akan pemeberian
Tuhan.

Pada saat pertama berangkat ke tempat tujuan, saya panik dan takut karena saat perjalanan
kami semua tidak diberi tujuan keberangkatannya kemana dan hanya guru pendamping kami
yang tahu. Setibanya kami di lokasi, kami berada di Clincing di tanjung priok. Yaitu di Jakarta
Utara. Awalnya, saya kira kita semua akan ditugaskan di Nelayan. Namun, ternyata kami disana
dibagi menjadi beberapa kelompok dan saat itu juga saya dan teman saya yaitu Arya namanya
tidak disebut dan akhirnya nama kami dipanggil dan mendapatkan Panti Jompo. Saya kaget,
karena saat di sekolah kami diberi tahu bahwa Panti Jompo kami akan disuruh membersihkan
kotoran kakek-nenek disana. Dan kami pun ditertawakan.
Setibanya kami di Panti jompo. Saya memasuki pintu gerbang disana dan saya kaget karena
lansia-lansianya berteriak-teriak secara tidak jelas. Dan menurut saya, setelah menjalani 4 hari di
Panti Jompo kemarin. Kesan saya adalah senang. Mengapa saya senang? Padahal tempat disana
menyiksa bagi saya. tetapi saya bingung, mengapa? Saya senang berada disana? saya masih
bingung. Dan setelah dipikir-pikir lagi ternyata disana saya senang karena saya bisa belajar
banyak. Dan pengalaman-pengalaman disana merupakan pengalaman yang seru dibandingkan
membosankan. Disana bisa disebut Jeruk hambar namun juga bisa disebut jeruk manis. Kalau
menurut saya lokasi Live In saya kemarin merupakan Jeruk yang sangat manis. Saya berkata
seperti ini, tempat ini merupakan tempat yang manis. Saya merasakan bahwa disana tempatnya
manis karena banyak dari lansia-lansia yang cukup menarik dan unik-unik. Hingga karyawan-
karyawati yang bekerja disana seru dan menarik. Mereka mengajak kami bermain semua dan
bergaul dengan kami. Pengalaman-pengalaman disana, banyak yang menarik dan menurut saya
yang cukup mengkesankan adalah ketika makan malam terakhir disana. kami makan besar saat
itu untuk merayakan kepulangan kita berdua saat itu. Kami disana makan banyak sekali saat
tinggal disana dan enak-enak. Kami disana makan sei babi,mie instan,ikan bakar, kue coklat,
biskuit regal,buah-buahan yang segar. Kami puas sekali makan dengan makanan disana karena
enak dan porsinya banyak. Lalu, ketika kami istirahat kami bisa terhibur dengan menonton film
dengan menggunakan channel Netflix dan TV disana menggunakan TV yang canggih yaitu TV
4K. lalu, kami biasa terhibur dengan nenek-nenek dan kakek-kakek disana yang digoda oleh
karyawan-karyawati disana jadi kami seharian tertawa-tawa disana. disana juga disediakan gitar
dan keyboard ketika kami merasa bosan. Dan menurut saya, waktu istirhat disana lebih banyak
dibandingkan waktu kerjanya. Dan rasa pahit disana mungkin hanya bangun tidurnya. Karena
bangun tidur disana kami harus bangun jam 4 pagi. Sedangkan kami tidak terbiasa bangun pagi
jadi kami bangun jam setengah 6 hingga setengah 7. Dan kami terkena teguran beberapa kali
karena bangun telat. Lalu, rasa lelah disana juga menjadi salah satu rasa pahitnya karena kerja
disana menurut saya cukup lelah.

Setelah menjalani 4 hari di Panti Jompo kemarin, saya jadi belajar banyak sekali disana.
pengalaman disana menurut saya salah satu pengalaman yang saya akan ingat selama hidup saya.
selama hidup saya, saya belum pernah menjalani kegiatan seperti ini. Dari Panti Jompo kemarin,
saya belajar untuk lebih menghargai orang-orang. Karena di Panti Jompo kemarin semua
lansianya tidak memiliki apa-apa dan mereka hanya dilantarkan saja, menurut saya cukup
merepotkan. Maka dari itu, saya berpikir bahwa jika kita memiliki keluarga jangan pernah
dilantarkan karena jika kita melantarkannya begitu saja. Maka mereka akan meninggal dan
secara sia-sia. Dan jika orang yang dilantarkan saja. Akan merepotkan orang lain untuk
merawatnya. Kedepannya saya berpikir bahwa, saya saat ini masih memiliki orang tua yang
merawat saya dari kecil dan nenek kakek yang masih ada. Saya bersyukur mereka masih ada dan
mereka semua sayang pada saya. jadi saya akan berjanji untuk merawat mereka ketika mereka
sudah menjadi orang-orang lansia. Disana, saya juga menjadi mengerti cara pel dan nyapu lantai
dengan benar. Dan kami disana diajarkan juga untuk menyuapi dan merawat para lansia-lansia
disana. kedepannya ini saya berjanji untuk menemui mereka ketika posisi saya berada di Jakarta.
Saya juga berjanji untuk menjadi donatur para lansia-lansia disana. banyak lansia-lansia yang
dilantarkan begitu saja oleh keluarga mereka. Dan menurut saya hal itu sangat mengenaskan dan
orang-orang yang melantarkannya saja akan mendapat ganjarannya. Semua kata-kata ini saya
mengungkapkan dari isi hati saya paling dalam.

Anda mungkin juga menyukai